Tuban (beritajatim.com) – Pihak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) memastikan akan menindaklanjuti tiga poin aspirasi warga Desa Remen dan Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, usai mediasi bersama DPRD Tuban pada Kamis (30/10/2025). Langkah ini menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat pasca insiden kebakaran di salah satu unit kilang TPPI pada 16 Oktober 2025 lalu.
CSR & Communication Relation Manager PT TPPI, Tinoto Hadi Sucipto, menyampaikan bahwa seluruh masukan dari warga telah dibahas secara terbuka dalam forum hearing yang difasilitasi DPRD Tuban. Pihaknya menegaskan keseriusan perusahaan untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama masyarakat.
“Alhamdulillah, hearing kami dengan warga sekitar yang difasilitasi DPRD Tuban berjalan baik. Ada tiga tuntutan yang disampaikan dan, Insyaallah, akan kami tindaklanjuti,” ujar Tinoto, Jumat (31/10/2025).
Adapun tiga poin utama yang disampaikan warga yakni pemasangan alarm emergency, rekrutmen tenaga kerja lokal, dan kompensasi bagi warga terdampak. Menurut Tinoto, pihak perusahaan telah menugaskan manajer HSSE untuk segera mengupayakan sistem alarm darurat sebagai bentuk peningkatan mitigasi risiko keselamatan.
Sementara itu, untuk proses rekrutmen tenaga kerja, TPPI akan berkoordinasi dengan DPRD Tuban agar mekanismenya dapat difasilitasi dengan baik. Sedangkan terkait kompensasi dampak kebakaran, disepakati akan dibentuk tim investigasi gabungan yang terdiri dari unsur internal perusahaan dan pihak eksternal.
“Jadi nantinya akan ada tim yang mengidentifikasi berbagai dampak yang bisa menjadi dasar dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Tinoto.
Menanggapi isu rekrutmen lokal, Tinoto menegaskan bahwa saat ini perusahaan belum membuka proses penerimaan tenaga kerja baru. TPPI mengikuti sistem rekrutmen terpusat melalui BUMN Pertamina Group, di mana proses seleksi dilakukan secara nasional dan daring.
“Di sisi lain, kami sudah ikut Pertamina. Jadi surat dan tesnya dari BUMN, dilakukan serentak se-Indonesia secara online,” terangnya.
Meski begitu, TPPI disebut telah menyerap cukup banyak tenaga kerja dari kalangan lokal, khususnya warga ring 1 sekitar perusahaan. “Kalau dihitung, warga sekitar cukup banyak yang menjadi pekerja organik, sekitar 46 orang, belum termasuk tenaga outsourcing seperti security yang hampir 100 persen warga lokal,” beber Tinoto.
Ia berharap hubungan baik antara perusahaan dan warga sekitar dapat terus terjaga. “Kami berharap bisa hidup bersaudara, berdampingan, dan berkelanjutan. Suasana harmonis ini harus dijaga dengan komunikasi aktif serta masukan positif yang bisa ditindaklanjuti oleh manajemen,” tutup Tinoto. [dya/beq]
