Liputan6.com, Jakarta – Salah satu bintang pop paling sukses, Taylor Swift, akhiri Eras Tour nya yang telah berlangsung selama 21 bulan. Setelah berakhirnya tour yang sangat panjang ini, Taylor Swift membagikan bonus sebesar USD 197 juta atau kurang lebih Rp 3,14 triliun (estimasi kurs Rp 15.950 per USD) kepada para penampil dan kru.
Tour ini menjadi salah satu yang terbesar dan paling menguntungkan dalam sejarah musik, mengumpulkan lebih dari 10 juta penggemar di seluruh dunia dan menghasilkan pendapatan USD 2,7 miliar dari penjualan tiket. Dikutip dari mashable.com pada Kamis (qw/12/2024).
Kesuksesan Eras Tour
Eras Tour dimulai pada 17 Maret 2023 di Glendale, Arizona, dan berakhir pada 8 Desember 2024 di Vancouver, British Columbia. Selama perjalanan tersebut, Taylor Swift telah menggelar 149 pertunjukan di 21 negara, termasuk di AS, Eropa, Amerika Selatan, Asia, dan Australia.
Tour ini juga memecahkan berbagai rekor, termasuk sebagai tur dengan tiket terjual habis terlama dan tur terbesar dalam sejarah Amerika. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tiket mencapai USD 2,7 miliar, jumlah ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Coldplay sebesar USD 1,1 miliar.
Bonus untuk Kru dan Penampil
Sebagai tanda terima kasih atas kerja keras mereka, Taylor Swift memberikan bonus sebesar USD 197 juta kepada para kru Eras Tour. Bonus ini diberikan pada berbagai pihak yang terlibat seperti katering, pengemudi truk, penata gaya, staf suara, kru produksi, tukang kayu, penari, terapis fisik, tim video, asisten busana, tata lampu, hingga tim merchandise.
Menurut laporan pada bulan Agustus 2023, setelah menyelesaikan tur pertama di Amerika Utara, Swift telah memberikan bonus lebih dari USD 55 juta.
Seorang netizen mengatakan, “Saudara perempuannya yang bekerja untuk penata gaya Taylor menerima banyak uang.”
Pengguna lain menambahkan bahwa temannya yang merupakan kru konstruksi utama untuk panggung menerima dua bonus USD 100 ribu yang berbeda.