Topik: TKDN

  • Calon Motor Listrik Baru Ini Disebut ‘Paling’ Indonesia, Apa Sebabnya?

    Calon Motor Listrik Baru Ini Disebut ‘Paling’ Indonesia, Apa Sebabnya?

    Jakarta

    Produsen motor listrik lokal, MAKA Motors, siap memperkenalkan motor listrik terbaru mereka pada awal tahun depan. Mereka mengklaim menciptakan motor listrik paling Indonesia. Apa alasannya?

    Dijelaskan Co-founder & Chief Technology Officer MAKA Motors, Arief Fadillah, calon motor listrik MAKA Motors dibuat berdasarkan riset yang dilakukan terhadap para bikers Indonesia, termasuk juga driver ojek online (ojol) yang sehari-hari mengandalkan kendaraan roda dua.

    Wujud motor listrik buatan lokal MAKA Motors yang bakal meluncur awal 2025 Foto: Dok. MAKA Motors

    “Dari riset, mereka banyak yang suka motor dengan lampu depan dua. Terus desainnya agresif, galak, banyak lekukan-lekukan, dan aerodinamis,” terang Arief kepada awak media di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

    Arief menjelaskan, calon motor listrik baru MAKA Motors dibuat agar senyaman mungkin rata-rata postur pengendara motor di Indonesia. “Riding position juga kita pikirkan. Jadi posisi berkendaranya ada yang duduk normal (kaki tegak), ada juga posisi berkendara yang memungkinkan kaki bisa selonjoran,” tambah dia.

    Menariknya lagi, baterai motor listrik ini diletakkan di bawah, tepatnya di bawah dek, sehingga motor ini bakal memiliki center of gravity yang sangat baik. Motor ini diklaim nyaman digunakan buat bermanuver dan berboncengan. Selain itu, jok motor juga didesain tidak terlalu lebar, sehingga kaki boncenger tidak perlu terlalu mengangkang.

    Baterai motor listrik MAKA Motors yang diposisikan di bawah dek juga membuat motor ini memiliki bagasi yang cukup luas. Klaimnya, bisa menampung satu buah helm half face. Fitur lain yang ada di motor ini adalah dudukan phone holder di setang. Jadi pengendara tak perlu lagi repot saat ingin menggunakan navigasi melalui smartphone.

    “Karena kalau phone holder dipasang di tiang spion, prosesnya cukup repot,” sambung Arief sambil bilang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) motor listrik buatannya sudah memenuhi syarat dari pemerintah agar bisa mendapatkan subsidi.

    MAKA Motors baru akan memberikan informasi detail mengenai produk motor listrik barunya tersebut pada peluncuran bulan Januari 2025 nanti. Yang pasti, mereka bilang bahwa calon motor listriknya akan memiliki jarak tempuh yang jauh dibanding beberapa motor listrik yang sudah beredar di Indonesia saat ini.

    (lua/rgr)

  • Apple Dipaksa Investasi 2025, Kapan iPhone 16 Mulai Bisa Dijual?

    Apple Dipaksa Investasi 2025, Kapan iPhone 16 Mulai Bisa Dijual?

    Jakarta, CNBC Indonesia-Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomunikasi secara intensif dengan Apple perihal kewajiban pemenuhan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini bertujuan agar Apple bisa menjual produk terbaru yaitu iPhone 16 di Indonesia.

    “Pembahasan kita sangat intens setiap hari ya dengan pihak Apple,” jelas Menteri Investasi Rosan Roeslani di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2024)

    Kementerian Investasi telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dalam pemenuhan kewajiban tersebut. Termasuk rencana investasi dari salah satu vendor Apple di dalam negeri sebesar US$ 1 miliar.

    “Investasinya pembeliannya juga sampai US$ 1 miliar dolar juga mereka sudah cantumkan,” ujarnya. Rosan menambahkan, 320 vendor yang terlibat dalam produksi Apple bisa masuk ke Indonesia.

    Investasi tahap awal, kata Rosan diharapkan terealisasi tahun depan atau lebih cepat dari rencana sebelumnya yaitu 2026.

    “Dari Kementerian Industri juga inginnya supaya realisasinya mulai bangunnya di 2025, dan mereka mulai investasinya itu realisasinya 2026, itu hanya permainan waktu, nah sekarang sedang kita push ke sana untuk bisa realisasi 2025,” paparnya.

    Adanya investasi tersebut sekaligus membuka pintu bagi iPhone 16 bisa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

    “Mereka juga menginginkan adanya investasi ini, supaya iPhone 16-nya juga bisa berjalan di sini, jadi ini sudah tinggal fine tuning,” tegas Rosan.

    (mij/mij)

  • Kadin Dorong Insentif Fiskal bagi Industri Otomotif

    Kadin Dorong Insentif Fiskal bagi Industri Otomotif

    Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerintah memberikan insentif fiskal bagi industri otomotif. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyatakan insentif fiskal bagi industri otomotif dapat memperkuat investasi di Indonesia.
     
    “Pemerintah memang sudah memberikan insentif bagi industri yang meraih Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada level tertentu. Namun, jika Kementerian Keuangan memberikan insentif fiskal untuk mendongkrak industri otomotif, dampaknya bagi industri dan perekonomian akan sangat besar,” kata Anindya melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa, 10 Desember 2024. 
     
    Pernyataan Anindya itu dinyatakan saat menghadiri kegiatan link and match yang diadakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kegiatan ini mempertemukan industri kecil dan menengah (IKM) di bidang otomotif dengan industri besar, dalam hal ini, agen pemegang merek (APM).
    Hadir pada pertemuan ini Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza beserta jajarannya; Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita; Chief of Corporate Affairs PT Astra Internasional Tbk, Riza Deliansyah; Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Rahmad Samulo; dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Saleh Husin.
     

    Wamen Perindustrian Faisol Riza mengatakan insentif perlu diberikan, terutama bagi pelaku industri besar yang terlibat program link and match dengan sektor IKM. “Upaya ini penting karena dari komitmen dan konsistensi ini semua lini bisnis bisa jadi satu atau terintegrasi dan membangun rantai pasok industri di dalam negeri,” kata Faisol.
     
    Potensi transaksi besar
    Dalam kesempatan yang sama, Anindya mengungkapkan potensi transaksi dari APM tingkat 1 atau tier 1 dari industri komponen otomotif bisa mencapai Rp130 miliar per tahun.
     
    Sebagai wadah dunia usaha dan memiliki jaringan terhadap seluruh perusahaan termasuk koperasi di Tanah Air, Anindya mengajak pengusaha memanfaatkan pertemuan bisnis atau link and match untuk meningkatkan industri komponen otomotif.
     
    “Karena Kadin ini bukan saja membantu dari sisi usulan dan kebijakan, tapi juga mempunyai kaki tangan sampai provinsi, ada 38 provinsi. Jadi hal-hal seperti ini sangat kami sambut baik,” kata dia.
     
    Temu link and match ini menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara simbolis antara 28 APM tier 1 dengan 57 IKM. Sebelumnya, Link and Match pada November 2022 juga menghasilkan MoU antara 16 APM tier 1 dan 32 IKM dengan nilai realisasi potensial omzet sebesar Rp115 miliar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Pemberian Insentif Fiskal Bagi Industri Otomotif Dinilai Bakal Mendongkrak Perekonomian RI – Halaman all

    Pemberian Insentif Fiskal Bagi Industri Otomotif Dinilai Bakal Mendongkrak Perekonomian RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, insentif fiskal untuk industri otomotif dapat memperkuat Indonesia sebagai potensi investasi.

    “Ya, Kadin (Kamar Dagang dan Industri) mendukung insentif fiskal bagi industri otomotif sebagaimana diungkapkan Pak Wamen (Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza),” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, usai acara Link & Match yang diadakan Kementerian Perindustrian, di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Hadir pada pertemuan pers ini Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza beserta jajarannya, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita, Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Rahmad Samulo, dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Saleh Husin.

    Anindya mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan insentif bagi industri yang meraih Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada level tertentu. Namun, jika Kementerian Keuangan memberikan insentif fiskal untuk mendongkrak industri otomotif, dampaknya bagi industri dan perekonomian akan sangat besar.

    Sebelumnya, Wamen Perindustrian Faisol mengatakan, Vietnam baru saja menurunkan PPN dari 10 persen ke level 8 persen untuk menggerakkan ekonomi.

    Sebagaimana diberitakan, pemerintah berencana memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025. PPN baru itu berlaku untuk barang-barang mewah, seperti mobil mewah, apartemen mewah, dan rumah mewah.

    Jenis kendaraan tergolong mewah misalnya, mengacu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.010/2021 tentang Penetapan Jenis Kendaraan Bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Tata Cara Pengenaan Pemberian dan Penatausahaan Pembebasan, dan Pengembalian Pajak Penjualan atas Barang Mewah (termasuk kendaraan bermotor angkutan orang untuk pengangkutan kurang dari 10 orang–termasuk pengemudi–dengan kapasitas isi silinder sampai 3.000 cc). Untuk kendaraan bermotor beroda dua atau tiga dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250-500 cc termasuk barang mewah.

    Dalam kesempatan yang sama, Anindya juga mengungkapkan potensi transaksi dari Agen Pemegang Merek (APM) tingkat 1 atau tier 1 dari industri komponen otomotif yang bisa mencapai Rp 130 miliar per tahun.

    “Jumlah daripada APM tier 1 28 dan 57 IKM kalau tidak salah, sedangkan transaksinya hampir Rp 130 miliar per tahun,” tuturnya.

    Sebagai wadah dunia usaha dan memiliki jaringan terhadap seluruh perusahaan termasuk koperasi di Tanah Air, Anindya mengajak untuk memanfaatkan pertemuan bisnis atau Link and Match untuk meningkatkan industri komponen otomotif.

    “Karena memang Kadin ini, bukan saja membantu dari sisi usulan dan kebijakan, tapi mempunyai juga kaki tangan sampai kepada provinsi, ada 38 provinsi. Jadi hal-hal seperti ini sangat kami sambut baik,” katanya.

    Acara Link and Match ini juga menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara simbolis antara 28 APM tier 1 dan 57 IKM. Sebelumnya, Link and Match pada November 2022 juga sempat menghasilkan MoU antara 16 APM tier 1 dan 32 IKM dengan nilai realisasi potensial omzet sebesar Rp 115 miliar. 

  • Kemenperin Janjikan Insentif Tambahan bagi Perusahaan yang Gandeng Industri Kecil Menengah

    Kemenperin Janjikan Insentif Tambahan bagi Perusahaan yang Gandeng Industri Kecil Menengah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjanjikan insentif tambahan bagi perusahaan yang berkomitmen dan konsisten menggandeng industri kecil menengah (IKM) agar masuk ke dalam rantai pasok industri skala besar. Wacana ini akan segera diusulkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    “Kalau perusahaan yang sudah menjalankan link and match sebaiknya dibantu agar bisa mendapatkan tambahan insentif,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza dalam acara “Link and Match Temu Bisnis IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar” di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Menurutnya, insentif tambahan bagi perusahaan yang menggandeng IKM ini lebih penting ketimbang insentif bagi perusahaan yang memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang seharusnya memang merupakan kewajiban bagi seluruh pelaku usaha.

    “Ini penting karena kalau TKDN menurut saya itu kewajiban dari setiap perusahaan untuk dijalankan. Namun, komitmen, konsistensi, dan wujud link and match ini harapan yang sudah lama diinginkan pemerintah sehingga semua aspek lini bisnis bisa menjadi satu dalam rantai pasok industri,” ungkapnya.

    Terkait insentif tambahan bagi perusahaan yang berkomitmen dan konsisten menggandeng industri kecil menengah (IKM), Faisol mengatakan, pemerintah memberikan penghargaan kepada para pengusaha dari berbagai perusahaan yang telah berkolaborasi bersama IKM dalam negeri sehingga mampu masuk dan bersaing dalam rantai pasok perindustrian.

    “Penghargaan yang diberikan bukan hanya seperti tadi (pemberian plakat), tetapi juga tambahan insentif. Mungkin bisa diusulkan kepada Kementerian Keuangan, barangkali apa saja yang bisa kita minta supaya insentif ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang konsisten melakukan link and match,” ujarnya.

    Ke depan, Faisol berharap akan semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor yang mampu merangkul IKM nasional. Apalagi, menurutnya, produk IKM dalam negeri saat ini sangat berkembang mengikuti standar industri besar.

    Dengan kolaborasi terus-menerus antara industri skala besar dengan industri skala kecil dan menengah ini, pemerintahan berharap investasi akan membanjiri industri dalam negeri.

    “Terima kasih juga kepada Kadin Indonesia yang tidak pernah menyerah dan lelah membantu pemerintah, dalam hal ini Kemenperin menjaga konsistensi terus berjalan. Kami berharap program link and match ini berjalan pada sektor-sektor yang lain, yang lini bisnisnya lebih stabil, mungkin bisa di sektor elektronik, dan sebagainya,” pungkas Faisol terkait insentif tambahan bagi perusahaan yang berkomitmen dan konsisten menggandeng industri kecil menengah (IKM).

  • Starlink Dilarang Beroperasi di Kota Besar, Telkomsel Bilang Begini

    Starlink Dilarang Beroperasi di Kota Besar, Telkomsel Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Pengawas Perlindungan Usaha (KPPU) merilis kajian soal layanan internet low-earth orbit (LEO) di Indonesia. Dalam kajian itu disebutkan layanan seperti Starlink sebaiknya beroperasi hanya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

    Terkait hal ini, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono menjelaskan pihaknya memahami sistem komunikasi berbasis satelit menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan geografis di wilayah 3T. Karena daerah tersebut memang sulit dijangkau oleh teknologi lain seperti fiber optic atau jaringan seluler.

    Kebijakan pemerintah diharapkan bisa menciptakan aturan main yang adil (equal playing field) di sektor telekomunikasi dan digital. Ini dilakukan dengan memastikan pemenuhan kewajiban serupa untuk seluruh pemain domestik maupun internasional.

    “Mencakup pendirian badan usaha di Indonesia, kepatuhan terhadap perpajakan, TKDN, sampai dengan aspek keamanan dan kedaulatan data,” kata Saki dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (10/12/2024).

    Dia menambahkan kolaborasi strategis antara penyedia layanan menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Digital 2045. Selain memberikan dampak untuk Indonesia.

    “Dengan semangat menggerakkan kemajuan dan mendorong inovasi, Telkomsel percaya bahwa kolaborasi yang strategis antara penyedia layanan akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Digital 2045, sekaligus memberikan dampak dan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara secara inklusif dan berkelanjutan,” jelas dia.

    Dalam kajian KPPU, disebutkan layanan LEO harus bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi dan pelaku UMKM. Kemitraan itu dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan nasional.

    KPPU juga menyinggung soal layanan internet langsung ke ponsel atau Direct-to-Cell. Starlink diketahui telah meluncurkan layanan tersebut secara bertahap secara global.

    “Pengembangan teknologi satelit LEO juga dapat terus berkembang, di antaranya pengembangan teknologi Direct to Cell. Teknologi direct to cell ini berpotensi pelaku usaha penyedia jasa internet melalui LEO dapat menjadi pelaku usaha dominan di wilayah tersebut dan mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat dengan pelaku usaha nasional yang tidak memiliki teknologi satelit LEO,” kata Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamenggala dalam keterangan resminya.

    (fab/fab)

  • 67 Tahun Kiprah Pertamina Wujudkan Swasembada Energi untuk Negeri

    67 Tahun Kiprah Pertamina Wujudkan Swasembada Energi untuk Negeri

    Jakarta

    Di usianya ke-67 tahun, PT Pertamina (Persero) terus menorehkan capaian-capaian dalam mendukung kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Capaian ini selaras dengan program prioritas Pemerintahan sebagaimana yang tertuang dalam Visi dan Misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam sambutannya pada Syukuran HUT ke-67 Pertamina di Jakarta, hari ini, mengatakan Pertamina memegang amanah untuk penyediaan energi untuk Indonesia.

    “Selama 67 tahun, Pertamina terus bertransformasi, beradaptasi dan menjadi pilar utama yang menggerakkan roda kehidupan masyarakat. Ini sejalan dengan target swasembada energi Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Simon dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).

    Simon menegaskan bahwa bisnis Pertamina yang terintegrasi dari hulu ke hilir berfokus pada upaya memastikan ketersediaan energi nasional. Pertamina saat ini telah mampu berproduksi migas mencapai 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Angka tersebut mencatat kontribusi nasional minyak 69% dan gas 34%.

    Dari sisi mid-stream Pertamina mengelola 6 kilang domestik aktif dengan total kapasitas pengolahan setara 920 ribu barel per hari dan di saat yang sama Pertamina akan meningkatkan kapasitas kilang melalui proyek RDMP Kilang Balikpapan. Optimalisasi kilang yang dijalankan Pertamina telah mengantarkan Indonesia mandiri Avtur dan Solar.

    Dari sektor distribusi, khususnya dari perkapalan, Pertamina saat ini memiliki 102 kapal untuk melayani pengangkutan energi. Ekspansi bisnis perkapalan Pertamina telah mencapai 65 rute internasional. Di saat yang sama Pertamina terus menambahkan armada untuk ekspansi bisnis demi menjaga keamanan suplai energi Indonesia dan ekspansi internasional.

    “Sedangkan dari sektor gas, Pertamina memiliki pipa gas dengan panjang lebih dari 33.000 Km yang siap menyediakan energi gas bumi yang ramah lingkungan. Selain itu Pertamina juga mengelola lebih dari 820 ribu sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga yang tersebar di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota. Melalui jargas Pertamina berkomitmen memasok gas bumi untuk mendukung program pemerintah, makan bergizi gratis,” jelasnya.

    Dia mengatakan dalam mendukung pemerataan energi, di sektor pemasaran, Pertamina telah memliki infrastruktur energi pendukung. Melalui infrastruktur pemasaran tersebut Pertamina berhasil memperluas program BBM 1 Harga hingga ke 559 titik, mengelola 6.703 outlet Pertashop menjangkau masyarakat yang jauh dari SPBU, penyediaan LPG dari program One Village One Outlet yang berhasil menjangkau 96% desa.

    “Tidak hanya berhenti di sana, Pertamina juga terus meningkatkan layanan melalui digitalisasi untuk memastikan distribusi energi tepat sasaran,” tuturnya.

    Sejalan dengan upaya transisi energi, Pertamina juga terus mengembangkan energi baru terbarukannya. Pertamina memiliki kapasitas terpasang energi baru terbarukan sebesar 1,877 MW dan produksi Geothermal 4.600 GWh. Pertamina juga menjadi pionir dalam perdagangan karbon di Indonesia dengan pangsa pasar nasional sebesar 95%.

    Lebih lanjut Simon mengungkapkan bahwa Energi yang telah disalurkan Pertamina ke seluruh sektor di Indonesia telah berhasil menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Estimasi total kontribusi Pertamina terhadap PDB Nasional per tahun pada Oktober 2024 mencapai Rp 1.900 triliun.

    “Pertamina juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri melalui belanja TKDN yang mencapai Rp 374 triliun di tahun 2023, angka ini menjadi penyumbang TKDN terbesar dari BUMN atau 47% dari total TKDN BUMN,” jelasnya.

    Menurut Simon, Pertamina konsisten memberikan kontribusi positif kepada negara, sehingga menjadi penyumbang pajak terbesar. Kontribusi Pertamina pada 2023 mencapai Rp 304 triliun yang berasal dari pajak, dividen, PNBP dan Signature Bonus.

    Kinerja Pertamina di seluruh lini bisnis terus menunjukkan kinerja positif, sehingga pada bulan Oktober 2024 (unaudited) Pertamina mencatatkan pendapatan senilai US$ 62,5 Miliar atau setara Rp 989,6 Triliun. Simon berharap kinerja positif ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun.

    Atas seluruh capaian tersebut Simon mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, stakeholder dan seluruh masyarakat, atas dukungannya kepada Pertamina. Simon juga menyampaikan apresiasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pendahulu yang sudah berhasil membawa Pertamina sejauh ini. Apresiasi tinggi juga disampaikan Simon kepada seluruh Perwira Pertamina yang telah tangguh menjaga bisnis perusahaan terus bergerak dan berinovasi.

    “Saya apresiasi seluruh Perwira Pertamina yang tidak kenal lelah, yang selalu bersemangat beradaptasi di segala perubahan demi menjaga Pertamina tetap berdiri kokoh dan memimpin perusahaan energi nasional kelas dunia,” ungkapnya.

    Tidak hanya berfokus pada bisnis, kontribusi Pertamina juga tampak pada Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJLS) yang dijalankan secara berkelanjutan dan telah memberikan manfaat kepada 384.982 orang. Berbagai program TJSL yang dilaksanakan Pertamina untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan pemberdayaan perempuan antara lain Sobat Berdikari UMKM, Enduro Entrepreneurship Program, Sehat Anak Tercinta dan Ibu (Sehati), Sobat Istimewa (Difabel), UMK Academy, dan SMEXPO.

    Sedangkan Program TJSL yang ditujukan untuk menghadirkan sistem pangan yang sehat dan berkelanjutan dan transisi menuju energi bersih diwujudkan melalui program Desa Energi Berdikari, Sekolah Energi Berdikari, Hutan Lestari, Pertanian Berkelanjutan serta Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Masyarakat.

    Dengan berbagai program TJSL unggulan ini, Pertamina memiliki 91 program kandidat PROPER Emas di tahun 2024.

    “Pertamina juga telah menciptakan dampak sosial yang signifikan. Sejak awal berdirinya, Pertamina tidak hanya sekedar menjalankan bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam memajukan masyarakat. Kita percaya bahwa pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan dampak sosial yang positif. Dan itulah yang telah kita lakukan bersama-sama,” kata Simon.

    Lebih lanjut Simon menjelaskan bahwa nama Pertamina juga diakui di tingkat internasional. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia dalam Fortune Global 500 tahun 2024 di peringkat 165 dan menduduki peringkat 3 di Fortune Southeast Asia tahun 2024.

    Pengakuan dunia terhadap Pertamina di kancah global semakin kokoh dengan peringkat ESG Perusahaan yang menempati ranking 1 dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor tertinggi yaitu 20,6 dan memimpin perusahaan global. Posisi ini menjadikan Pertamina memiliki daya tarik tersendiri bagi investor global.

    Simon menyatakan kebanggaannya, dimana di hari ini bersama Perwira ia menjadi bagian dari sejarah Pertamina. Kedepannya Simon berharap seluruh lini dapat terus meningkatkan semangat dan energinya untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

    “Perjalanan 67 tahun ini bukanlah perjalanan singkat dan mudah. Kita telah melalui banyak tantangan, dan saya yakin kita akan terus melangkah maju, karena kita memiliki semangat yang tidak pernah padam. Yang terpenting adalah kita tetap satu tujuan mewujudkan swasembada energi untuk Indonesia,” tutup Simon.

    Sebagai informasi tambahan, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    Saksikan juga video: Prabowo Optimistis RI Swasembada Energi: Solar 100% dari Kelapa Sawit

    (akd/ega)

  • Pemerintah Targetkan Bauran EBT Naik, Bagaimana Caranya?

    Pemerintah Targetkan Bauran EBT Naik, Bagaimana Caranya?

    Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mencatat realisasi bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 13,93% sepanjang semester I tahun 2024.

    Sementara untuk tahun depan, pemerintah menargetkan sebesar 25% bauran EBT. Untuk memacu realisasi bauran EBT, pemerintah menerapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik sebagai upaya mendorong pengembangan EBT.

    Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya mengungkap, regulasi itu dibuat tidak lain dibuat untuk mengejar target realisasi bauran EBT tahun 2025.

    “Apalagi kita mempunyai target share dari pada EBT 23% pada tahun 2025. Dan ini sudah di depan mata, tinggal tahun depan,” kata Chrisnawan dalam sebuah diskusi di Hotel Rafless Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Sementara sebelumnya, kata Chrisnawan, regulasi pengembangan EBT masih sebatas peraturan Menteri ESDM dan tidak bersifat menyeluruh. Karenanya, pengembangan EBT mengalami perlambatan.

    “Kita sadari ternyata untuk pengembangan EBT tidak bisa dilakukan oleh Kementerian ESDM saja. Banyak faktor yang membutuhkan interaksi ataupun koordinasi dengan kementerian lainnya seperti contoh persoalan tahan, persoalan insentif, persoalan TKDN, lokal konten dan lain sebagainya,” ungkapnya.

    Ia pun menegaskan, pengembangan EBT juga semakin memiliki harga yang kompetitif sebagaimana yang diterapkan Pembangkit Listrik Tenaga Solar (PLTS) Terapung Cirata.

    “PLTS Cirata, PLTS terapung terbesar di kita, itu harganya itu cuma 5,81 (sen). Artinya apa? Dari tahun ke tahun harga semakin menurun dan sekarang sudah banyak penawaran yang masuk,” jelasnya.

    “PLTS ini juga sudah mengalami beberapa teknologi EBT, ini sudah mengalami penurunan daripada harga teknologinya itu sendiri,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Ini Perbedaan Neta V dengan Neta V-II, Mana yang Lebih Unggul?

    Ini Perbedaan Neta V dengan Neta V-II, Mana yang Lebih Unggul?

    Jakarta

    PT Neta Auto Indonesia telah meluncurkan Neta V-II pada Mei lalu. Mobil listrik ini merupakan penerus dari Neta V yang telah dirilis sebelumnya.

    Sebagai penerus, tentunya Neta V-II membawa sejumlah perubahan dari generasi sebelumnya. Namun yang menarik, harga Neta V-II malah justru lebih murah dari Neta V. Kok bisa?

    Lantas, apa yang membedakan antara Neta V dengan Neta V-II? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Perbedaan Neta V dengan Neta V-II

    Dalam ajang Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2024, Neta V-II resmi meluncur di Tanah Air. Apa perbedaan dari Neta V yang merupakan generasi sebelumnya?

    1. Kapasitas Baterai

    Meski berstatus sebagai penerus, tetapi Neta V-II punya kapasitas baterai yang lebih kecil daripada Neta V.

    Jadi, Neta V-II mengusung baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 36,1 kWh. Sementara itu, Neta V juga memakai baterai LFP yang kapasitasnya sebesar 40,1 kWh.

    Meski baterai di mobil listrik terbarunya mengalami downgrade 4,6 kWh, tapi pabrikan Asal China itu mengklaim jika jarak tempuhnya sama-sama tembus 401 km.

    Jordy Angkawidjaja selaku Product Planning Manager PT Neta Auto Indonesia menjelaskan, secara kapasitas baterai Neta V-II memang lebih kecil dari Neta V pertama. Namun, Neta V-II menggunakan baterai buatan Gotion yang setelannya sedikit berbeda.

    “Jadi memang kalau baterai kan nggak mungkin sama ya, tergantung dari supplier. Sekarang kita kan kerja sama sama Gotion, tapi kenapa kita bisa klaim di 401 km? Karena HQ udah tes dan memang dapat di angka itu,” kata Jordy dalam catatan detikOto.

    “Kalau Neta V yang pertama kita (pakai baterai) dari banyak supplier sih. Jadi kalau di China pabrikan baterai kan banyak ya, pertama-tama kita pakai CATL, kemudian juga yang lain, jadi banyak sih,” tambahnya.

    2. Desain Interior dan Eksterior

    Melihat dari desain eksteriornya, Neta V-II sudah mengusung pencahayaan full LED dan gril baru yang lebih dominan. Selain itu, terdapat tambahan aksen hitam di sekitar bumper depan.

    “Mobil ini sekarang juga sudah pakai wiper di belakang sama pelek baru yang lebih sporty. Lampu belakangnya juga beda dari (generasi) yang pertama,” jelas Jordy.

    Pada bagian interior mobil, Neta juga melakukan sejumlah perubahan mulai dari desain kursi, penambahan warna anyar untuk dashboard, hadirnya wireless charging untuk smartphone, hingga tombol-tombol di area pintu yang bisa ditarik dan ditekan.

    3. Fitur Keamanan

    Salah satu keunggulan dari Neta V-II adalah fitur keselamatannya yang mumpuni. Sebab, mobil listrik ini sudah dilengkapi fitur ADAS yang meliputi Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Front Vehicle Start Alert (FSA), Full-speed Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist (TJA), Integrated Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), dan High Beam Assist (HBA).

    Meski Neta V tidak dilengkapi ADAS, tapi fitur keselamatannya juga tak kalah mumpuni, mulai dari Electronic Parking Brake (EPB), Auto Vehicle Hold (AVH), Anti-lock Braking System (ABS), Hill-start Assist Control System (HAC), Hill Descent Control System (HDC), Tire Pressure Monitor System (TPMS), hingga Cruise Control System. Untungnya, fitur-fitur tersebut juga tersemat pada Neta V-II.

    Adapun sejumlah fitur lainnya yang terdapat pada Neta V dan Neta V-II, yakni:

    Electronic Brakeforce Distribution (EBD)Electronic Stability Control System (ESC)Speed Sensing Auto Door LockFollow Me Home LightHEPT 3.0 Battery Temperature Management SystemHEPT 3.0 Battery Temperature Management SystemSeatbelt ReminderISOFIX3-point Rear SeatbeltDual Front AirbagsRear Parking RadarRear View CameraImmobilizer SystemEmergency Tire Repair Kit.

    4. Tenaga dan Pengisian Daya Baterai

    Meski kapasitas baterai sedikit lebih besar, tapi tenaga yang dihasilkan dari Neta V dan Neta V-II juga sama. Kedua mobil listrik tersebut menggunakan motor listrik dengan tenaga 70 kw dan torsi mencapai 150 Nm.

    Baik Neta V dan Neta V-II juga menyematkan DC Fast Charging yang memungkinkan pengisian daya baterai dari 30 persen hingga 80 persen dalam waktu 30 menit. Lalu, untuk mengecas dari 0 persen ke 100 persen menggunakan sistem AC membutuhkan waktu 8 jam.

    5. Harga

    Soal harga, Neta V-II dibanderol lebih murah daripada generasi sebelumnya. Mengutip laman resmi Neta, berikut rincian harganya:

    Neta V: Rp 317 jutaNeta V-II: Rp 299 juta

    Jordy mengatakan, faktor yang membuat harga Neta V-II bisa lebih murah karena sudah dirakit secara lokal di Bekasi, Jawa Barat. Sementara itu, Neta V masih didatangkan utuh atau CBU dari Cina.

    “Ya harganya lebih murah karena ini kan sudah dirakit lokal di Indonesia. Sekarang kita lagi mengejar target TKDN 40 persen, kita masih dalam tahap penjajakan sama supplier Indonesia,” papar Jordy.

    Itu dia perbedaan antara Neta V dengan Neta V-II. Punya harga yang lebih murah dan fitur keselamatan melimpah, Neta V-II dinilai lebih menjanjikan dan menjadi pilihan terbaik.

    (ilf/fds)

  • DPR minta Apple tentukan sikap terkait rencana investasi di Indonesia

    DPR minta Apple tentukan sikap terkait rencana investasi di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Siti Mukaromah mengatakan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple, harus menentukan sikap tentang rencana investasi sebesar satu miliar dolar AS di Indonesia.

    Hal tersebut harus ditentukan secepatnya mengingat tenggat waktu keputusan untuk berinvestasi di Indonesia akan berakhir pada 10 Desember 2024.

    Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Siti menjelaskan pemerintah sendiri sejak 3 Desember 2024 telah meminta Apple agar meningkatkan tawaran investasi dari 100 juta dolar AS menjadi satu miliar dolar AS.

    Namun hingga saat ini, belum ada jawaban investasi yang diajukan Apple kepada pemerintah Indonesia. Hal tersebut yang menyebabkan iPhone 16 hingga kini masih dilarang untuk dipasarkan di Indonesia.

    Salah satu syarat yang harus dipenuhi Apple untuk berinvestasi di Indonesia yakni memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebagaimana Permenperin Nomor 29 tahun 2017.

    TKDN tersebut diterapkan untuk memastikan terakomodasinya komponen dalam negeri dalam berbagai produk global.

    “Karena TKDN ini bertujuan untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri dan investasi di sektor industri,” jelas Siti.

    Siti sendiri mengakui investasi ini sangat menjanjikan untuk ke dua pihak, terutama Indonesia. Dengan adanya investasi ini, Indonesia akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan transfer teknologi, penggunaan produk dalam negeri hingga serapan tenaga kerja.

    Pihak Apple, lanjut Siti, juga harus sadar untuk tidak hanya berpikir soal keuntungan namun harus memberikan dampak baik bagi iklim usaha di Indonesia.

    “Apple harus memenuhi berbagai aspek yang menjadi persyaratan investasi di Indonesia agar memenuhi asas berkeadilan bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia,” kata Siti.

    Siti berharap dalam waktu dekat Apple sudah bisa menentukan sikap untuk berinvestasi di Indonesia serta memenuhi seluruh persyaratan yang diberikan pemerintah.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024