Topik: TKDN

  • VKTR merampungkan pabrik hingga catat penjualan Rp414 miliar awal 2025

    VKTR merampungkan pabrik hingga catat penjualan Rp414 miliar awal 2025

    Kita ingin untuk bisa membangun ekonomi negeri ini dengan meningkatkan kandungan lokal dari produk-produk kendaraan listrik VKTR.

    Jakarta (ANTARA) – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), perusahaan elektrifikasi kendaraan berat (heavy mobility), mencatat sejumlah pencapaian semester I-2025, seperti penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang, Jawa Tengah, hingga penjualan kendaraan di angka Rp414 miliar.

    Direktur PT VKTR Achmad Amri Aswono Putro dalam Public Expose Insidentil 2025 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Jumat, menyampaikan pihaknya telah merampungkan pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Magelang pada awal 2025.

    Fasilitas perakitan mobil listrik completely knocked down (CKD) pertama untuk kendaraan listrik komersial di Indonesia ini memiliki kapasitas hingga 3.000 unit bus dan truk per tahun, yang telah di-soft launching pada Mei 2025.

    Perseroan juga terus mengembangkan berbagai prototipe dan menjalankan uji coba bersama calon pelanggan strategis.

    Dari sisi keuangan, VKTR membukukan penjualan sebesar Rp414 miliar pada semester I-2025, tumbuh 1,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), terutama didorong peningkatan segmen manufaktur suku cadang.

    Namun, laba bersih perusahaan menurun menjadi Rp8 miliar, seiring keterbatasan pengakuan penjualan kendaraan listrik pada semester pertama, karena mayoritas pengiriman unit baru akan terealisasi di paruh kedua tahun ini.

    Untuk total aset perseroan naik menjadi Rp1,79 triliun, ditopang penyelesaian pabrik Magelang serta masuknya uang muka dari pesanan baru.

    Pada periode itu pula, VKTR kembali dipercaya oleh TransJakarta dalam tender untuk penyediaan 80 unit bus listrik 12 meter CKD. Unit-unit tersebut dijadwalkan dikirim pada kuartal IV 2025.

    Selain itu, perusahaan juga menuntaskan pengiriman enam unit forklift listrik ke sejumlah perusahaan swasta maupun internal grup, serta lima unit bus 12 meter ke operator TransJakarta.

    Pihaknya telah menyiapkan strategi untuk memperkuat daya saing, termasuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperoleh insentif pemerintah, serta ekspansi ke pasar business to business (B2B) agar tidak hanya bergantung pada segmen publik.

    “Kita ingin untuk bisa membangun ekonomi negeri ini dengan meningkatkan kandungan lokal dari produk-produk kendaraan listrik VKTR,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, menurut dia lagi, perusahaan juga berfokus pada pengembangan fasilitas perakitan CKD, peningkatan kapasitas produksi, inovasi teknologi, serta penguatan kompetensi SDM.

    VKTR menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada informasi material tertunda yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. VKTR berkomitmen untuk terus menjaga keterbukaan informasi sesuai ketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Dengan berbagai capaian dan strategi tersebut, pihaknya optimistis dapat memperluas pasar sekaligus mempercepat transisi menuju transportasi ramah lingkungan di tanah air.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Top 3 Tekno: Tanggal Rilis iPhone 17 di Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Tanggal Rilis iPhone 17 di Indonesia Bikin Penasaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah lolos TKDN dan mengantongi sertifikasi postel, iPhone 17 series dan iPhone Air siap dijual di Tanah Air lebih cepat dari perkiraan.

    Bocoran mengenai tanggal rilis kedua lini iPhone itu menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (30/9/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Meta Indonesia yang meluncurkan fitur Teen Accounts untuk melindungi anak dari predator hingga pelaku bullying.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Bocoran Rilis iPhone 17 Series dan iPhone Air di Indonesia, Catat Tanggalnya 

    Kabar gembira bagi fans Apple di Indonesia. Setelah lolos TKDN dan kantongi sertifikasi postel, iPhone 17 series dan iPhone Air siap dijual di Tanah Air lebih cepat dari perkiraan.

    Walau hingga kini distributor resmi Apple di Indonesia (iBox/Digimap) belum buka suara, bocoran tanggal iPhone 17 series dan iPhone Air sudah terungkap.

     Lewat unggahan di media sosial (medsos) X, Bagus Hernawan, ex-MakeMac dan founder Appleisme membocorkan jadwal resmi kehadiran lini terbaru iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, dan iPhone Air.

    “Sepertinya tahun ini jadi rekor iPhone masuk paling cepat!!!,” cuit Bagus di akun medsosnya.

    Menurutnya, pre-order iPhone 17 dan iPhone Air akan dimulai pada 10 Oktober. Sementara penjualan resmi di Indonesia bakal digelar pada 17 Oktober 2025.

    Sebelumnya, Bagus memprediksi ponsel baru Apple ini akan hadir di Indonesia pada 24 Oktober. Namun, bocoran terkini justru menunjukkan peluncuran lebih awal seminggu dari prediksi awal.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Prediksi Harga iPhone 17 Series di Indonesia Oktober 2025

    Prediksi Harga iPhone 17 Series di Indonesia Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak prediksi harga iPhone 17 series di Indonesia berikut ini agar Anda bisa mempersiapkan dana tunainya.

    Sebagaimana diketahui, iPhone 17 series diprediksi akan tiba di Indonesia pada Oktober 2025 ini.

    Dilansir dari Antaranews, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan produk terbaru Apple, iPhone 17 bisa mulai dipasarkan di Indonesia pada awal Oktober 2025.

    Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kemenperin, Heru Kustanto ditemui di Jakarta, Kamis, menyatakan hal itu karena pihak Apple sebelumnya sudah mengajukan berkas untuk memperoleh sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) iPhone 17, dan menyatakan sertifikat tersebut akan terbit pada Kamis malam ini.

    Setelah mendapatkan sertifikat TKDN dari Kemenperin, Heru menjelaskan pihak Apple mesti mengantongi izin edar dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Perizinan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan.

    “Paling cepat tiga minggu,” ucapnya, seperti dilansir dari Antaranews.

    “Awal Oktober barangnya udah ada di Indonesia,” katanya lagi.

    Akan tetapi, postingan Apple enthusiast Bagus Hermawan di Twitter sempat menjadi bahasan.

    Dilansir dari unggahannya, Bagus Hermawan mengatakan bahwa iPhone 17 kemungkinan akan dirilis tanggal 17 Oktober 2025 dan mulai pre order pada tanggal 10.

    Harga iPhone 17 Series

    Saat ini, iPhone 17 masih dijual secara global alias belum masuk ke Indonesia. Harga di bawah ini adalah harga global.

    Akan tetapi, harga iPhone 17 series di Indonesia diprediksi tak akan jauh beda dari harga di bawah ini.

    iPhone 17 256GB: 799 dollar AS atau Rp13 jutaan

    iPhone 17 512GB: 999 dollar AS atau Rp 16,4 juta

    iPhone 17 Air 256GB: 999 dollar AS atau Rp16,4 juta

    iPhone 17 Air 512GB: 1.199 dollar AS atau Rp19,7 juta

    iPhone 17 Air 1 TB: 1.399 dollar AS atau Rp23 juta

    iPhone 17 Pro 256GB: 1.099 dollar AS atau Rp18 jutaan

    iPhone 17 Pro 512GB: 1.299 dollar AS atau Rp21,3 juta

    iPhone 17 Pro 1 TB: 1.499 dollar AS atau Rp24,6 juta

    iPhone 17 Pro Max 256GB: 1.199 dollar AS atau Rp19,7 juta

    iPhone 17 Pro Max 512GB: 1.399 dollar AS atau Rp23 jutaan

    iPhone 17 Pro Max 1TB: 1.599 dollar AS atau Rp26,3 juta

    iPhone 17 Pro Max 2TB: 1.999 dollar AS atau Rp32,8 juta

    Itulah prediksi harga iPhone 17 series di Indonesia yang dikabarkan akan masuk bulan Oktober 2025 ini.

  • Bocoran Tanggal Perilisan iPhone 17 Series di Indonesia Oktober 2025

    Bocoran Tanggal Perilisan iPhone 17 Series di Indonesia Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki bulan Oktober 2025, salah satu hal yang ditunggu adalah kapan perilisan iPhone 17 series di Indonesia.

    Sebagaimana diketahui, iPhone 17 series sudah dirilis secara global pada 9 September 2025 lalu.

    Meski belum ada pengumuman resmi, namun melansir Antaranews, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa produk terbaru Apple tersebut bisa mulai dipasarkan di Indonesia pada awal Oktober 2025.

    Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kemenperin Heru Kustanto menyatakan bahwa pihak Apple sebelumnya sudah mengajukan berkas untuk memperoleh sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) iPhone 17.

    Setelah mendapatkan sertifikat TKDN dari Kemenperin, pihak Apple akan mengantongi izin edar dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Perizinan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan.

    “Paling cepat tiga minggu. Awal Oktober barangnya udah ada di Indonesia,” katanya dilansir dari Antaranews.

    Akan tetapi, postingan Apple enthusiast Bagus Hermawan di Twitter sempat menjadi bahasan.

    Dilansir dari unggahannya, Bagus Hermawan mengatakan bahwa iPhone 17 kemungkinan akan dirilis tanggal 17 Oktober 2025 dan mulai pre order pada tanggal 10.

    “Sepertinya tahun ini jadi rekor iPhone masuk paling cepat!!! iPhone 17 series 17 Oktober 2025 Pre-order 10 Oktober ya Harga mulai 17 jutaan, paling mahal 42 jutaan,” tulisnya.

    Berapa Harganya? lanjut halaman 2..

  • Tanggal Peluncuran iPhone 17 di RI Terungkap, Harga Tembus Rp 42 Juta

    Tanggal Peluncuran iPhone 17 di RI Terungkap, Harga Tembus Rp 42 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat Indonesia tinggal menghitung hari membeli langsung seri iPhone 17. Kemungkinan seri anyar dari Apple akan dirilis di Tanah Air pada 17 Oktober 2025 mendatang.

    Bocoran tersebut berasal dari Apple enthusiast Bagus Hermawan dalam akun X-nya. Ia juga mengatakan program pre-order akan dimulai satu minggu sebelumnya atau 10 Oktober 2025.

    [Gambas:Twitter]

    Bagus juga membagikan prediksi harga seri tersebut. Seri iPhone 17 akan dijual dari Rp 17 juta hingga paling mahal mencapai Rp 42 jutaan.

    Jika prediksi ini benar, maka kehadiran iPhone 17 di Indonesia terbilang cukup cepat dibandingkan iPhone 16. Saat itu Apple tersandung masalah pemenuhan regulasi TKDN yanng membuat seri tahun lalu terlambat masuk ke Indonesia.

    Seri iPhone 16 baru mengantongi semua persyaratan pada April 2024 atau 7 bulan setelah peluncuran global.

    Sementara itu, seluruh model dalam iPhone 17 telah lolos sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Baik iPhone 17, Air, Pro, dan Pro max mendapatkan nilai 40%.

    Seri iPhone 17 juga telah lolos uji Sertifikasi Perangkat Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Dengan kedua sertifikasi, artinnya iPhone 17 telah bisa dijual di Indonesia dalam waktu dekat.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pasar Otomotif RI Tetap ‘Seksi’ Meski Insentif EV Impor Disetop

    Pasar Otomotif RI Tetap ‘Seksi’ Meski Insentif EV Impor Disetop

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menegaskan, meski insentif mobil listrik impor tak berlanjut tahun depan, namun pasar kendaraan nonemisi di Indonesia tetap ‘seksi’ untuk investor atau calon produsen baru. Sebab, menurut mereka, insentif hanya bersifat sugar coating.

    Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, insentif bukan alasan utama investor atau calon produsen baru masuk ke pasar Indonesia. Menurutnya, mereka biasanya melihat potensi ekonomi dan sebesar apa konsumennya.

    “Orang udah punya plan, mereka ke sini bukan karena insentif, tapi memang tertarik ke sini. Insentif kan sebenarnya sugar coating aja,” ujar Kukuh Kumara saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    “Tahun depan bisa aja ada yang masuk lagi ya, kalau kita lihat potensi pasar kita. Memang pasar lagi turun, tapi potensi kan masih besar. Jadi kita lihat, kalau kemudian kita bisa naik 5 persen ke 6 persen pertumbuhan ekonominya, mereka pasti datang ke sini,” tambahnya.

    Kukuh Kumara dari Gaikindo. Foto: Ari Saputra

    Ketika ditanya apakah industri mobil listrik di Indonesia bisa hidup tanpa insentif impor, Kukuh belum bisa menjawabnya dengan tegas. Namun, menurutnya, produsen yang sudah dan berencana masuk ke pasar Indonesia seharusnya sudah tahu konsekuensinya.

    “Itu kan ada business case dan business plan. Kemudian ada kebijakan yang telah ditetapkan di awal. Maka pelaku dan calon pelaku yang mau investasi sudah melihatnya di awal, jadi harus disesuaikan dengan rencana,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, insentif mobil listrik CBU dipastikan tak lanjut tahun depan. Bantuan yang saat ini dinikmati BYD dan kawan-kawan itu berakhir pada Desember 2025.

    “Tahun ini insya Allah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Pabrik mobil listrik VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Saat ini ada beberapa merek yang menikmati insentif tersebut yakni BYD, AION, VinFast, Geely, Citroen, GWM, hingga Xpeng. Lewat skema importasi, mobil listrik CBU harusnya dikenakan bea masuk sebesar 50 persen namun berkat insentif jadi 0 persen. Begitu juga dengan PPnBM tak dikenakan tarif sama sekali.

    Dengan demikian, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 para produsen wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU. Produksi ini harus menyesuaikan aturan TKDN yang sudah ditetapkan.

    Bagi pabrikan yang tidak memenuhi ketentuan impor dan lokalisasi, maka pemerintah bisa mengambil uang ‘ganti rugi’ dari bank garansi.

    Bank garansi itu menjadi jaminan bagi pemerintah. Jika produsen gagal memenuhi komitmen produksinya sesuai target yang ditetapkan, maka bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

    (sfn/rgr)

  • Biar Mobilnya ‘Indonesia Banget’, Toyota Gandeng 760 Pemasok Komponen Lokal

    Biar Mobilnya ‘Indonesia Banget’, Toyota Gandeng 760 Pemasok Komponen Lokal

    Jakarta

    Meski lahir dari ‘rahim’ Jepang, namun mobil Toyota yang dipasarkan di dalam negeri terasa ‘sangat Indonesia’. Karuan saja, kendaraan-kendaraan tersebut punya TKDN super tinggi, bahkan lebih dari 80 persen!

    Bukan hanya mendirikan pabrik dan memproduksi mobil di Indonesia, Toyota juga menggandeng 760 pemasok komponen lokal. Menariknya, bukan hanya pemasok ternama atau tier 1 yang mereka ajak kerja sama, melainkan pemasok rintisan yang berstatus UMKM.

    Saat ini, Toyota Indonesia telah bekerjasama dengan 240 pemasok lokal tier 1 serta 520 pemasok tier 2 dan tier 3, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di berbagai daerah. Pendekatan ini membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk terlibat dalam ekosistem industri otomotif nasional.

    Pabrik Toyota atau TMMIN di Karawang. Foto: Doc. TMMIN

    Kolaborasi tersebut juga bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor dan mendorong peningkatan kapasitas serta daya saing pemasok dalam negeri. Hasil dari sinergi ini dapat dilihat dari tingkat kandungan lokal produk Toyota Indonesia yang telah mencapai lebih dari 80 persen.

    Kontribusi Toyota di Indonesia

    Toyota bukan pemain baru di Indonesia. Mereka sudah setengah abad lebih ‘bertarung’ di pasar otomotif nasional. Bukan sekadar menjual kendaraan, mereka juga memberikan kontribusi nyata untuk negara.

    Di Indonesia, kontribusi Toyota Group terhadap perekonomian Indonesia diwujudkan melalui total investasi yang tembus Rp 100 triliun. Mereka juga telah menyerap 360 ribuan tenaga kerja yang terlibat di berbagai sektor, mulai dari proses produksi, rantai pasokan, distribusi, hingga layanan purna jual.

    Pabrik TMMIN di Karawang. Foto: Doc. TMMIN

    Kemitraan Toyota Indonesia dan pemasok lokal tak hanya menciptakan nilai tambah secara ekonomi, tetapi memberikan efek berantai dalam memperkuat fondasi industri nasional dan mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

    Selain itu, Toyota Indonesia mendukung program pemerintah dalam pengembangan sistem apprenticeship atau pemagangan untuk mencetak tenaga kerja terampil yang berkualitas, sehingga berkontribusi positif bagi dunia industri dan pembangunan nasional secara umum. Melalui berbagai upaya ini, Toyota Indonesia terus berperan aktif dalam menciptakan solusi berkelanjutan demi masa depan kehidupan yang lebih baik.

    (sfn/din)

  • Siap-siap! iPhone 17 (Mungkin) Lebih Cepat Masuk Indonesia

    Siap-siap! iPhone 17 (Mungkin) Lebih Cepat Masuk Indonesia

    Jakarta

    Sudah tak sabar mau membeli seri iPhone 17 di Indonesia? Tenang, kabarnya deretan iPhone baru itu akan dirilis lebih cepat dibanding perkiraan sebelumnya.

    Bagus Hernawan, Apple enthusiast, lewat akun X-nya menyebutkan kalau seri iPhone 17 tersebut akan dijual di Indonesia mulai 17 Oktober 2025 mendatang. Sementara pemesanannya dibuka mulai 10 Oktober.

    “Harga mulai 17 jutaan, paling mahal 42 jutaan,” tulis Bagus, yang biasanya punya prediksi akurat terkait produk-produk Apple di Indonesia.

    Disebut lebih cepat dari perkiraan karena sebelumnya Bagus menyebut deretan iPhone 17 itu akan dirilis pada 24 Oktober 2025.

    Diketahui, seri iPhone 17 sudah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yaitu iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max.

    Berdasarkan data dari situs resmi Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, sertifikasi TKDN untuk model-model tersebut telah terdaftar dengan kode A3517 (iPhone Air), A3520 (iPhone 17), A3523 (iPhone 17 Pro), dan A3526 (iPhone 17 Max). Keempatnya mendapat nilai TKDN 40%.

    Kemudian deretan iPhone baru itu lolos uji Sertifikasi Perangkat Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi).

    Pantauan detikINET di situs Sertifikasi Postel, ada empat perangkat yang didaftarkan PT Apple Indonesia. Perangkat tersebut meliputi kode A3517 (iPhone Air), A3520 (iPhone 17), A3523 (iPhone 17 Pro), dan A3526 (iPhone 17 Max).

    Kondisi ini berbeda saat Apple baru merilis iPhone 16 series setahun lalu. Saat itu, deretan iPhone 16 itu baru mendapat sertifikasi komplit pada April 2025 sejak dirilis September 2024.

    iPhone 17 series dan Air mendapat kemudahan berkat kesepakatan investasi Apple senilai USD 160 juta (sekitar Rp 2,6 triliun) dengan pemerintah. Investasi ini mencakup pembangunan pusat riset dan inovasi di Indonesia, yang membantu memenuhi regulasi TKDN tanpa perlu pabrik perakitan penuh.

    (asj/asj)

  • Ada Usulan Besaran Insentif Mobil di Indonesia Ditentukan dari TKDN

    Ada Usulan Besaran Insentif Mobil di Indonesia Ditentukan dari TKDN

    Jakarta

    Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) mengusulkan agar besaran insentif mobil ditentukan dari seberapa besar tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN-nya. Sebab, dengan demikian, produsen akan ramai-ramai menggunakan komponen lokal.

    Usulan tersebut disampaikan langsung Rachmat Basuki selaku Sekretaris Jenderal atau Sekjend GIAMM. Menurutnya, dengan kebijakan tersebut, maka tak ada lagi produsen yang hanya mengejar batas minimal aturan TKDN.

    “Jadi, kalau maunya GIIAM, semakin tinggi TKDN mobilnya, semakin (besar) dikasih insentifnya. Tapi TKDN-nya yang benar, jangan sampai TKDN assembling aja 30 persen, kurang lah lokalisasinya,” ujar Rachmat Basuki di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (25/9).

    Pabrik Daihatsu. Foto: Doc. ADM.

    Menurut Basuki, kebijakan tersebut lebih tepat. Sebab, dengan demikian, produsen terdorong memperluas penggunaan komponen lokal, sehingga meningkatkan kapasitas produksi serta menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja di dalam negeri.

    Lebih jauh, Basuki menambahkan, realisasi lokalisasi komponen kendaraan di Indonesia masih menemui banyak tantangan. Lebih lagi, sejak dua tahun terakhir, mobil listrik impor mendapat ‘karpet merah’ dari pemerintah, sehingga tak ada penyerapan komponen lokal.

    Muncul usulan insentif mobil berdasarkan TKDN. Foto: Doc. TMMIN

    Selain itu, menurut Basuki, syarat TKDN 40 persen juga dianggap terlalu kecil untuk suatu kendaraan bermotor. Sebab, dari batas minimal tersebut, 30 persennya dihitung dari aktivitas assembling atau perakitan.

    “Aturannya itu terlalu mudah dan terlalu ringan untuk yang BEV, sedangkan kita misalkan (TKDN) Avanza (ICE) 80 persen, dia itu komponennya harus disuplai dari lokal, jadi akan tumbuh banyak pabrik, pabrik kodi, pabrik steering, dan lainnya,” tuturnya.

    “Kalau BEV peraturannya ini misalkan hanya dirakit di Indonesia, (sudah dapat) 30 persen TKDN, kalau begitu impor saja semua (komponennya) kan assembling sudah dapat 30 persen,” kata dia menambahkan.

    (sfn/din)

  • Industri Galangan Kapal Terangsang Program Kampung Nelayan dan Geliat Produksi Minerba

    Industri Galangan Kapal Terangsang Program Kampung Nelayan dan Geliat Produksi Minerba

    Bisnis.com, JAKARTA — Industri galangan kapal dan turunannya turut terciprat berkah beberapa program negara, utamanya terkait perikanan, kampung nelayan, dan geliat produksi mineral & batu bara (minerba). Sayangnya, pelaku usaha masih perlu dukungan untuk bangkit.

    Direktur Eksekutif Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Ihsan Mahyudin melihat momentum peningkatan kebutuhan produksi kapal yang dipicu program pemerintah merupakan berkah yang perlu segera dioptimalkan.

    “Salah satu permintaan paling banyak berasal dari [program] pembuatan kapal nelayan, serta modernisasi yang sebelumnya nelayan tradisional menjadi punya kapal baja, untuk mendorong industri perikanan lebih berkembang,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip pada Sabtu (27/9/2025).

    Sekadar info, program-program terkait perikanan merupakan salah satu senjata pemerintah dalam Program Paket Ekonomi 2025 dari sisi penyerapan tenaga kerja. Misalnya, penciptaan 4.000 titik Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dipatok mampu membuka 200.000 lapangan pekerjaan.

    Semua itu bahkan belum ditambah efek berganda pembuatan 1.000 kapal 30 GT untuk operasional KNMP, program modernisasi 1.000 kapal nelayan, hingga beragam permintaan kapal 150 GT sampai 2.000 GT untuk perusahaan pelat merah bidang perikanan dan kelautan. 

    “Nah, itu baru buat nelayan dan BUMN. Belum lagi ditambah kebutuhan peremajaan perusahaan swasta. Kami berharap semuanya bisa dibangun di dalam negeri, sehingga momentum ini juga akan membuka lapangan kerja di industri galangan beserta semua sektor-sektor penunjang,” tambahnya.

    Sementara itu, seiring peningkatan produksi batu bara dan mineral, serta melihat usia kapal niaga yang ada saat ini, prospek pembangunan dan peremajaan kapal selama 5 tahun ke depan berpotensi sangat ramai.

    “Kapal untuk transportasi minerba, termasuk dari nikel sampai bauksit, permintaan kapal setiap tahun bisa sampai 500 tug boat dan 500 barge. Migas pun sama, ada potensi peremajaan dari KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] maupun Pertamina, masing-masing 150 kapal setiap tahun,” jelasnya.

    Terakhir, permintaan yang datang dari kementerian/lembaga (K/L) dan BUMN terkait maritim juga akan semarak. Misalnya, ferry Ro-Ro untuk penyeberangan, Harbour Tug untuk operator pelabuhan, hingga kapal patroli dan offshore patrol vessel (OPV) buat para lembaga penegak hukum atau pengawas perikanan dan kelautan. 

    Ihsan berharap masifnya permintaan kapal dalam lima tahun ke depan akan jadi lokomotif pertumbuhan industri penunjang, seperti produsen material, dan peralatan, juga komponen kapal.

    Terkini, pembangunan kapal dalam negeri secara umum telah mampu mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%, sehingga berbagai upaya pemerintah untuk membantu manufaktur lokal harapannya mampu mendongkrak TKDN sampai berkisar 60%.

    “Karena hingga 85% dari biaya produksi kami itu, ya, sebenarnya untuk dibelanjakan ke mereka. Namun, kami melihat mereka ini masih butuh keberpihakan pemerintah agar bisa lebih kompetitif,” tegasnya.

    Sebagai contoh, industri manufaktur pembuat material, mesin, dan peralatan kapal yang melakukan impor bahan baku masih terkena bea masuk, padahal impor kapal justru bebas bea masuk.

    Begitu juga dengan pengadaan material dan peralatan untuk pembangunan kapal di dalam negeri justru masih terkena PPN, padahal impor kapal niaga oleh perusahaan pelayaran tidak terkena PPN sejak beberapa tahun belakangan.

    Oleh karena itu, Ihsan menilai uluran tangan pemerintah berupa insentif investasi dan dukungan kebijakan masih begitu diperlukan, dalam rangka mengoptimalkan geliat bisnis para pelaku industri manufaktur pendukung galangan kapal secara lebih baik.

    “Material seperti pelat baja dan pipa, juga komponen akomodasi seperti pintu, jendela, furnitur, semua sudah bisa dalam negeri. Kalau mesin induk, optimalkan potensi investasi untuk perakitan. Sisanya tinggal komponen elektronika, navigasi, dan komunikasi, harus didukung bertahap pelan-pelan dibangun, biar tidak semuanya beli dari luar,” tutupnya.