Topik: TKDN

  • Ekspansi Pabrik dan Sinyal Rilis Mobil Listrik

    Ekspansi Pabrik dan Sinyal Rilis Mobil Listrik

    Jakarta, FORTUNE – PT Hartono Istana Teknologi, yang lebih dikenal dengan Polytron, mengungkap rencana ambisiusnya memperluas produksi kendaraan listrik (EV) dan memberikan sinyal kuat akan peluncuran Mobil Listrik tahun ini.

    Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, menyatakan langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemain kunci pada industri EV nasional.

    Polytron tengah mempersiapkan pemindahan pabrik motor listriknya yang saat ini berada di fasilitas produksi gabungan dengan peralatan rumah tangga di Sayung, Demak, Jawa Tengah. Pabrik baru dengan kapasitas lebih besar ini ditargetkan selesai pada kuartal III-2025.

    “Kami sedang membangun pabrik EV baru. Kemungkinan pertengahan tahun ini, kami akan pindah ke lokasi baru dengan kapasitas yang lebih besar,” kata Tekno di hadapan pers di Jakarta, Selasa (21/1).

    Saat ini, Polytron memiliki tiga fasilitas produksi di Jawa Tengah, yaitu di Sidorekso (Kudus), Krapyak (Kudus), dan Sayung (Demak). Pabrik di Sayung menghasilkan peralatan rumah tangga sekaligus kendaraan listrik, sementara fasilitas di Sidorekso difokuskan untuk memproduksi audio dan battery pack.

    Sementara itu, pabrik di Krapyak memproduksi televisi dan video. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk-produk Polytron, termasuk EV, berkisar antara 50 persen hingga 54 persen.

    Sinyal mobil listrik Polytron

    Selain fokus pada ekspansi pabrik, Polytron memberikan sinyal kuat bahwa mereka siap memasuki pasar mobil listrik. Tekno mengatakan Polytron akan berkolaborasi dengan salah satu produsen otomotif luar negeri, yang diduga berasal dari Cina, untuk memproduksi mobil listrik berjenis SUV.

    “Kami ada kerja sama dengan perusahaan luar negeri. Mereka lebih maju dari kita, jadi kami masih butuh waktu untuk mengembangkan platform dan teknologi lainnya,” kata Tekno.

    Saat ditanya mengenai jadwal pasti peluncuran mobil listrik tersebut, Tekno tidak menjawab dengan jernih.

    “Kalau Lebaran biasanya datang setelah puasa. Jadi mungkin setelah ‘puasa’, nanti waktunya lebih jelas lagi,” ujarnya.

    Polytron sedang gencar mengembangkan produk kendaraan listrik. Setidaknya saat ini perseroan telah memiliki beberapa model motor listrik, yakni Fox R, Fox S, dan Fox 500.

  • Kementerian Perindustrian Perkuat Penggunaan TKDN di Proyek PUSRI-IIIB – Halaman all

    Kementerian Perindustrian Perkuat Penggunaan TKDN di Proyek PUSRI-IIIB – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian melalui Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) menggelar rapat koordinasi membahas penggunaan  Komoditas Material Proyek PUSRI-IIIB. 

    Kepala P3DN, Heru Kustanto menurutkan rapat ini bertujuan untuk membahas koordinasi komoditas material untuk Proyek PUSRI-IIIB yang merupakan salah satu proyek strategis di bawah koordinasi Kemenperin.

    Rapat ini dihadiriberbagai pihak penting dari sektor industri dan pemerintah antara lain Direktur Industri Logam, Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

    Hadir juga perwakilan PT Surveyor Indonesia, PT Superintending of Company Indonesia (SUCOFINDO), Direktur PT Trimitra Wahana Sukses, Direktur Pengembangan PT Pupuk Indonesia (Persero), Ketua Asosiasi Produsen Pipa Pemboran Minyak dan Gas Bumi Indonesia (Apropipe).  

    “Rapat ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri untuk Proyek PUSRI-IIIB,” ucap Heru dalam keterangan, Selasa (21/1/2025).

    Sebagai proyek yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional, keberhasilan PUSRI-IIIB dinilai strategis untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri, khususnya untuk sektor pertanian.  

    Kementerian Perindustrian terus berkomitmen dalam mendorong pelibatan industri dalam negeri pada proyek-proyek strategis nasional. 

    Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, hingga pelaku industri swasta, menjadi kunci dalam pelaksanaan proyek ini.

  • Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Jakarta (ANTARA) – Kompetisi di industri alat dapur semakin ketat seiring pertumbuhan bisnis kuliner, bahkan dua pemain utama asal Jepang dan China juga harus bersaing ketat untuk memperebutkan pasar di Indonesia.

    Guna memperkuat industri alat dapur menghadapi serbuan produk impor, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan untuk mewajibkan SNI bagi alat masak dan alat makan sejak 2024, dengan tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN) rata-rata 40-85 persen.

    “Sedangkan TKDN untuk bak cuci piring saat ini capaiannya sudah 40 persen,” kata Founder&CEO PT Octa Utama, Ifan Kesuma dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan, bisnis alat dapur masih memiliki peluang yang sangat besar. “Salah satu kunci untuk memperebutkan pasar alat dapur adalah pada kualitas yang tentunya terkait langsung dengan harga,” katanya.

    Ifan menjelaskan, salah satu langkah yang yang dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah dengan membuka toko utama (flagship store) di lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat termasuk di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kuliner.

    Lokasi seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) atau Kelapa Gading yang memang menjadi surga kuliner sangat cocok dihadirkan untuk toko utama agar masyarakat bisa memiliki pengalaman.

    Kehadiran toko bisa untuk mengenalkan produk alat dapur. Masyarakat tentunya ingin mengetahui barang berkualitas sebelum memutuskan untuk membeli sehingga kehadiran toko resmi tetap dibutuhkan meski di e-commerce (toko daring) juga banyak tersedia.

    Menurut dia, untuk menggaet pasar maka penting untuk menjaga kepuasan pelanggan diantaranya dengan menyediakan layanan purna jual dan garansi produk.

    Terakhir, kata Ifan, penting juga untuk rajin mengenalkan ke masyarakat sehingga produk tersebut tetap dekat dengan persepsi masyarakat.

    Produk alat dapur yang digemari masyarakat Indonesia di antaranya mesin jus, oven, pencampur, pisau, panci presto dan beberapa lainnya.

    “Semua itu tentunya harus tetap diingatkan kepada masyarakat yang menjadi target pasar,” katanya.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pabrik di Subang Mulai Produksi Tahun Depan, BYD Cari Pemasok Lokal

    Pabrik di Subang Mulai Produksi Tahun Depan, BYD Cari Pemasok Lokal

    Jakarta

    BYD akan memulai produksi mobil listrik di fasilitas pabrik di Subang, Jawa Barat, pada awal tahun 2026. Dari sekarang, BYD juga mulai mencari pemasok lokal untuk memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

    BYD telah merencanakan investasi sebesar Rp 11,7 triliun dengan kapasitas produksi kendaraan listrik mencapai 150 ribu unit per tahun. Investasi ini menjadi bukti kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia.

    “Kami berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan fasilitas pabrik BYD di Indonesia yang dapat membuka peluang pengembangan teknologi seperti baterai untuk ragam kendaraan New Energy Vehicles termasuk EV dan PHEV,” kata General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang.

    “Pembangunan fasilitas ini diharapkan akan berkontribusi aktif dalam memenuhi beragam kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, mendukung potensi negara Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara,” jelas dia.

    Bukan sekadar produksi, BYD juga didorong untuk meningkatkan TKDN sesuai Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Mobil listrik yang sudah diproduksi dalam negeri harus sudah memiliki TKDN 40 persen pada 2026.

    “Itu (menggunakan pemasok lokal) jadi bagian yang harus kita penuhi. Komitmen kepada pemerintah. Bahkan kita beberapa kali sudah melakukan business matching antara BYD dengan industri lokal.” kata Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Pandjaitan.

    BYD juga tidak menutup kemungkinan untuk memakai baterai yang sudah dibuat di Indonesia. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan TKDN.

    “Sebetulnya BYD ini salah satu produsen baterai di dunia. Tentunya, apalagi saat ini kita mensuplai keperluan kami sendiri secara aktif, secara dominan, tentunya baterai itu menjadi suatu pengembangan yang penting juga dalam tahun ke depannya lagi,” kata Luther.

    “Apalagi regulasi pemerintah menuntut TKDN yang lebih naik lagi, di atas 40 persen, di atas 2026. Baterai adalah salah satu solusinya, tapi perlu banyak kajian terhadap itu. Tapi kita itu belum, bukan tidak mungkin, kalau memang itu solusi memenuhi TKDN dan adanya nilai tambah dari sisi industri di Indonesia, harusnya, kenapa tidak? karena kita kan pemain utama di baterai, nggak sulit baterainya,” jelas dia.

    Mobil listrik BYD juga mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia. Terbukti dalam hal penjualan, BYD kini sudah masuk dalam jajaran 10 merek mobil terlaris.

    Salah satu model yang paling diminati adalah BYD M6, yang terjual sebanyak 6.125 unit. Diikuti oleh model BYD Seal dengan penjualan sebanyak 4.829 unit, kemudian BYD Atto 3 yang terjual sebanyak 3.292 unit, dan BYD Dolphin yang mencatat penjualan sebanyak 1.187 unit.

    (riar/rgr)

  • Penjualan Polytron Tumbuh 14% Kala Pasar Domestik Banjir Impor

    Penjualan Polytron Tumbuh 14% Kala Pasar Domestik Banjir Impor

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron mencatat pertumbuhan penjualan 14% sepanjang tahun lalu di tengah gempuran produk impor yang masif masuk ke pasar domestik imbas kebijakan relaksasi impor. 

    Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo mengatakan kebijakan tersebut mempermudah barang jadi impor masuk dan dipasarkan lewat e-commerce. Dia pun mengakui ada banyak merek elektronik asing yang beredar di pasar daring. 

    “Kalau kita bicara kebijakan pemerintah, sebetulnya relaksasi impor tentu saja tidak positif buat kita, karena kita berkomitmen untuk membangun produksi disini, sehingga kalau kebijakannya membawa barang jadi masuk, tentu saja buat kita tidak positif,” kata Tekno di Jakarta, Selasa (21/1/2025). 

    Menurut Tekno, Polytron dapat tumbuh dan mencatat kinerja dua digit lantaran berhasil untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar dalam negeri. Kendati, dia pun menyadari bahwa kondisi ekonomi makro dan daya beli masyarakat tidak begitu bagus. 

    Untuk itu, kebijakan pemerintah yang merelaksasi impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag 8/2024) cukup memberatkan bagi industri elektronik. Pihaknya pun telah berupaya memberikan sejumlah masukan kepada pemerintah. 

    “Tetapi kita pada dasarnya tidak bisa mengharapkan dari pemerintah, karena pemerintah hanya bikin aturan, tapi saya pikir mungkin prioritas pemerintah belum tentu sama dengan kita,” tuturnya. 

    Dalam hal ini, Polytron menyarankan pemerintah agar tidak memudahkan produk jadi elektronik yang diimpor masuk ke pasar domestik. Setidaknya, produsen luar harus memberikan kontribusi produksi dengan konten lokal dan menyerap tenaga kerja lokal. 

    Saat ini, Polytron memiliki tiga fasilitas produksi yang berlokasi di Sidorekso dan Krapyak, Kudus dan Sayung, Demak. Adapun, pabrik di Sayung memproduksi home appliances atau peralatan rumah dan Elecric Vehicle (EV). 

    Sedangkan, pabrik di Sidorekso, Kudus memproduksi audio dan battery pack, dan pabrik di Krapyak memproduksi TV & Video. Adapun, nilai TKDN produk Polytron berkisar 50%-54% untuk produk-produk tersebut. 

    “Paling tidak harus produksi di Indonesia, sehingga ada serapan tenaga kerjanya, terus juga TKDN-nya harus sekian persen. Itu yang kita beri masukan,” jelasnya. 

    Di sisi lain, Polytron juga tak memprioritaskan pasar ekspor yang dinilai juga tidak begitu stabil. Pasalnya, semua negara yang semula menjadi tujuan kini banyak yang memberlakukan batasan perdagangan luar. 

    “Misalkan kita mau masuk ke salah satu negara, misal ke India, kita dulu banyak ekspor lemari es kesana cuma dalam perjalananya kita gak bisa karena mereka bikin barriers sendiri, salah satu nya adalah produknya harus memenuhi standar energi yang lebih tinggi, ini hambatan buat kita,” pungkasnya. 

    Kendati demikian, Polytron tetap optimistis dapat tumbuh untuk tahun ini 10% di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang. Hal ini didukung dengan strategi diversifikasi produk elektronik yang akan dirilis tahun ini.

  • Ini Mobil Listrik Pertama Geely yang Bakal Dirakit di Indonesia

    Ini Mobil Listrik Pertama Geely yang Bakal Dirakit di Indonesia

    Jakarta

    Geely Auto mengumumkan bakal segera merakit mobil listrik mereka di Indonesia. Produsen asal China ini menjalin kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor. Kira-kira mobil listrik apakah yang bakal dirakit secara lokal oleh Geely?

    Dijelaskan Geely Auto dalam keterangan resminya, kemitraan ini berfokus pada pembangunan pabrik baru tahap kedua milik PT Handal di Bekasi. Dengan dimulainya operasi pabrik ini pada kuartal tiga tahun 2025, pelanggan dapat memperoleh model Geely EX5 yang dirakit secara lokal di Indonesia. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Geely untuk menghadirkan teknologi terkini dan teknik perakitan modern ke operasi lokal, sekaligus meningkatkan standar manufaktur serta rantai pasok otomotif di Indonesia.

    Produsen mobil asal China akan comeback ke Indonesia. Mobil listrik EX5 yang menjadi jagoannya, berikut penampakannya. Foto: dok. Geely

    “Geely akan memasuki pasar Indonesia dengan model listrik murni dan memanfaatkan matriks produk multi-merek kami yang mencakup berbagai kategori dan harga. Dalam tiga tahun ke depan, kami berencana untuk memperkenalkan 5-7 model, termasuk SUV, MPV, BEV, PHEV, dan ICE, guna memenuhi kebutuhan beragam segmen pasar,” ujar Victor Gao, Managing Director Geely Auto Indonesia, dalam keterangan resminya.

    Tak sekadar merakit kendaraan, melalui kesepakatan ini Geely akan memperkenalkan teknologi baterai baru dan metode perakitan canggih, sekaligus mendorong pertukaran pengetahuan antara tim Indonesia dan China. Kemitraan ini juga mendukung pengembangan rantai pasok baterai daya yang kuat di Indonesia, sejalan dengan tujuan negara untuk pertumbuhan industri dan inovasi.

    Komitmen terhadap Lokalisasi

    Sejalan dengan standar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) Indonesia, kemitraan ini akan berfokus pada peningkatan upaya lokalisasi. Produksi awal mencakup model Geely EX5, dengan rencana untuk memperluas produksi ke model Battery Electric Vehicles (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV), dan Internal Combustion Engine (ICE), guna memastikan portofolio produk yang beragam sesuai kebutuhan pasar Indonesia yang terus berkembang.

    Kolaborasi ini menegaskan strategi jangka panjang Geely di Indonesia. Sementara fasilitas Bekasi saat ini beroperasi dengan kapasitas yang memadai, rencana ke depannya mencakup penambahan lini produksi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Dengan fokus pada pasar lokal, Geely berkomitmen untuk memperkenalkan solusi mobilitas inovatif yang memenuhi preferensi konsumen yang beragam.

    “Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk pasar Indonesia. Visi bersama kami adalah untuk mencapai pertumbuhan dan inovasi, juga mendukung pengembangan lokal. Dengan menggabungkan kemajuan teknologi Geely dan keahlian manufaktur Handal, kami yakin kolaborasi ini akan merevolusi standar produksi otomotif di Indonesia,” tutup Gao.

    (lua/rgr)

  • Oppo Pamer Ketebalan Find N5, Jadi Ponsel Layar Lipat Tertipis di Dunia? – Page 3

    Oppo Pamer Ketebalan Find N5, Jadi Ponsel Layar Lipat Tertipis di Dunia? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Oppo Find N5 kabarnya akan debut di pasar China pada Februari 2025. HP layar lipat baru Oppo ini digadang-gadang sebagai ponsel lipat tertipis di dunia.

    Sebelumnya, Zhou Yibao, pimpinan divisi Oppo Find series. “Bodi Find N5 bisa lebih tipis, namun ketebalan port pengisian daya menjadi tantangan utama dalam desain ini,” kata Zhou.

    Dia juga memamerkan foto perbandingan ketebalan Find N5 dengan Apple iPhone 16 Pro Max serta dua koin 1 yuan yang ditumpuk.

    Spesifikasi Oppo Find N5

    Mengutip Fonearena, Senin (20/1/2025), Oppo menggunakan nama kode “Haiyan” secara internet, dan disebut-sebut sudah mendukung fungsi stylus.

    Rumor menyebutkan, ponsel bikinan perusahaan asal China tersebut akan dilengkapi dengan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite, lensa telefoto periskop 50MP.

    Untuk kebutuhan sehari-hari, Oppo juga sudah menyematkan baterai berkapasitas 5700mAh untuk HP Find N5 dan sudah mendukung fast charging via kabel maupun nirkabel.

    Tak hanya itu, HP layar lipat baru Oppo ini akan langsung menggunakan ColorOS 15 berbasis Android 15.

    Walau belum diketahui secara pasti kapan diumumkan, Oppo Find N5 sudah terdaftar di situs Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    HP Android layar lipat terbaru Oppo ini sudah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 46,44 persen.

    HP layar lipat Oppo dengan nomor model CPH2671 ini juga telah masuk dalam database postel Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), mengindikasikan peluncurannya di Indonesia semakin dekat.

  • Apple Latih 2.500 Warga RI Ditukar TKDN, Google 25.000 Tanpa Syarat

    Apple Latih 2.500 Warga RI Ditukar TKDN, Google 25.000 Tanpa Syarat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi ekonomi digital Indonesia mendorong perusahaan raksasa global untuk memberikan berbagai pelatihan keahlian digital bagi warga RI. Selain Apple yang mendirikan Apple Developer Academy demi izin jualan iPhone, Google juga telah bertahun-tahun memberikan pelatihan lewat Google Developer Program.

    Google Developer Program digelar oleh Google lewat kerja sama dengan institusi lokal, baik pemerintah maupun swasta.

    CEO dan Founder Dicoding, Narenda Wicaksono, mengatakan inisiatif dari perusahaan teknologi dalam mengembangkan talenta digital itu perlu diapresiasi. Karena Indonesia membutuhkan talenta digital 600 ribu per tahunnya menurut data dari world bank.

    Di visi Indonesia emas, ujar Narenda, target Indonesia menjadi negara dengan pendapatan terbesar ke-5 di dunia pada 2045 mendatang.

    Beberapa kementerian yang terkait dengan talenta seperti Kemendikti Saintek, Kementerian Komunikasi dan Digital, dan Kementerian Ekraf juga melihat pelatihan talenta ini sebagai keharusan untuk Indonesia meraih visi tersebut.

    “Dari kacamata kami sebagai sebuah perusahaan di bidang SDM digital -baik inisiatif swasta ataupun pemerintah, ataupun kerjasama di antara mereka- tentu sangat berpengaruh ya,” kata Narenda kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/1/2025).

    Seperti misalnya program Bangkit yang merupakan hasil kerja sama Google dan Kemdikti Saintek. Program ini menurut Narenda sudah ada 25 ribu yang mereka latih dalam 5 tahun dan dampaknya juga luar biasa.

    CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi

    “Economic impactnya kami hitung di angka Rp 2,8 triliun dan 80 persen lulusan program ini juga dapat kerja dalam tempo 6 bulan pasca kuliah,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Apple Developer Academy yang berdiri sejak 2018 sudah meluluskan 2.500 calon developer dari pusat pelatihan yang berlokasi di Jakarta, Batam, dan Surabaya. Lebih dari 90% di antaranya telah mendapatkan pekerjaan di berbagai industri, mulai dari TI, perbankan dan keuangan, pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan.

    Narenda berharap agar ke depannya makin banyak program pelatihan seperti ini bagi SDM di Indonesia, agar negara bisa memanfaatkan potensi bagi optimasi pertumbuhan ekonomi digital.

    Dicoding sendiri merupakan startup yang bertujuan mengembangkan ekosistem developer di Indonesia. Berdiri sejak 5 Januari 2015, Dicoding memiliki platform pembelajaran elektronik di laman Dicoding.com. Startup edutech ini merupakan implementing partner dari program developer Google.

    (dem/dem)

  • iPhone 16 Belum Jelas, iPhone Lawas Malah Naik Harga per Januari 2025

    iPhone 16 Belum Jelas, iPhone Lawas Malah Naik Harga per Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan iPhone 16 di Indonesia masih belum memiliki status yang jelas hingga saat ini.

    Pemerintah hingga kini belum memberikan izin jual-beli untuk iPhone 16 karena kesepakatan dengan Apple belum resmi terjalin.

    Meski sudah ada pembicaraan, namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa investasi awal Apple senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Indonesia.

    Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris dan bukan komonen dari produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT). Sehingga belum bisa mendapat sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

    Dengan tidak adanya TKDN, maka izin edar iPhone 16 di Indonesia pun belum bisa dilakukan.

    Belum masuknya iPhone 16 di Indonesia pun membuat sejumlah iPhone seri lawas Kembali naik harga. Padahal ponsel-ponsel ini sempat memiliki diskon besar-besaran.

    Pada November-Desember 2024, iBox memberikan diskon penjualan untuk iPhone seri 13, 14, dan 15. iPhone 13 memiliki harga Rp8.999.000 untuk seri yang paling rendah.

    Per Januari 2025, iPhone 13 128GB di iBox naik harga menjadi Rp9.249.000.

    Kemudian iPhone 15 128GB juga sempat turun harga hingga Rp3.500.000 dari harga perilisannya Rp16.499.000.

    Pada Desember 2024, iPhone 15 128GB memiliki harga Rp12.999.000. Kini ponsel tersebut naik harga menjadi Rp13.249.000.

    Daftar Harga iPhone per Januari 2025

    Berikut ini daftar harga iPhone yang dijual di iBox per Januari 2025:

    Harga iPhone 15

    iPhone 15 128GB: Rp13.249.000
    iPhone 15 256GB: Rp16.249.000
    iPhone 15 512GB: Rp20.249.000

    Harga iPhone 15 Plus

    iPhone 15 Plus 128GB: Rp16.249.000
    iPhone 15 Plus 256GB: Rp19.249.000
    iPhone 15 Plus 512GB: Rp23.249.000

    Harga iPhone 15 Pro

    iPhone 15 Pro 128GB: Rp18.999.000
    iPhone 15 Pro 256GB: Rp21.999.000
    iPhone 15 Pro 512GB: Rp25.999.000
    iPhone 15 Pro 1TB: Rp29.999.000

    Harga iPhone 15 Pro Max

    iPhone 15 Pro Max 128GB: Rp18.249.000
    iPhone 15 Pro Max 256GB: Rp22.999.000
    iPhone 15 Pro Max 512GB: Rp 27.999.000
    iPhone 15 Pro Max 1TB: Rp 31.999.000

    Harga iPhone 14

    iPhone 14 128 GB: Rp12.249.000
    iPhone 14 256 GB: Rp15.299.000
    iPhone 14 512 GB: Rp23.249.000

    Harga iPhone 14 Plus

    iPhone 14 Plus 128 GB: Rp17.499.000
    iPhone 14 Plus 256 GB: Rp20.999.000
    iPhone 14 Plus 512 GB: Rp24.999.000

    Harga iPhone 14 Pro

    iPhone 14 Pro 128GB: Rp19.999.000
    iPhone 14 Pro 256GB: Rp22.999.000
    iPhone 14 Pro 512GB: Rp26.999.000
    iPhone 14 Pro 1TB: Rp30.999.000

    Harga iPhone 14 Pro Max

    iPhone 14 Pro Max 128GB: Rp21.999.000
    iPhone 14 Pro Max 256GB: Rp24.999.000
    iPhone 14 Pro Max 512GB: Rp28.999.000
    iPhone 14 Pro Max 1TB: Rp32.999.000

    Harga iPhone 13

    iPhone 13 128GB: Rp9.249.000
    iPhone 13 256GB: Rp11.749.000
    iPhone 13 512GB: Rp21.999.000

    Harga iPhone 12

    iPhone 12 64GB: Rp7.749.000
    iPhone 12 128GB: Rp8.249.000
    iPhone 12 256GB: Rp14.999.000

    Harga iPhone 11

    iPhone 11 64GB: Rp 6.999.000
    iPhone 11 128GB: Rp 8.499.000

    Harga iPhone SE 3rd Gen

    iPhone SE 3rd Gen 64GB: Rp 6.999.000
    iPhone SE 3rd Gen 128GB: Rp 8.499.000
    iPhone SE 3rd Gen 256GB: Rp 9.999.000

  • HP Buatan RI Diekspor ke Luar Negeri, Ini Model dan Mereknya

    HP Buatan RI Diekspor ke Luar Negeri, Ini Model dan Mereknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan Samsung yang berada di Indonesia baru saja melakukan pengiriman ponsel ke luar negeri. Pengiriman ponsel dengna model A336 itu menuju Fillipina, dan menjadi yang pertama dari pabrikan tanah air.

    “Ke Filipina. Ini pertama kali. [Modelnya] A336,” kata presiden SEIN-S Yoo Jung Young ditemui di PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang Utara, Bekasi, Selasa (7/1/2025).

    A366 adalah nomor model untuk HP yang dipasarkan sebagai Samsung A33 5G.

    Samsung jadi salah satu vendor yang telah memiliki pabriknya sendiri di tanah air. Pabrikan itu bertujuan memproduksi perangkat baik untuk dalam negeri maupun yang dikirim ke luar Indonesia.

    HP yang dihasilkan dari pabrikan itu masih didominasi untuk pasar Indonesia. Sementara sekitar 20% menuju ke luar negeri.

    “2024 ini Samsung 77 persen [untuk pasar] lokal. Sisanya ekspor produksinya kita lihat dari data tadi,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta dalam kesempatan yang sama.

    Saat itu, dia juga mengunjungi Samsung dan melakukan pertemuan membicarakan mengenai aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dalam pertemuan dengan pihak raksasa asal Korea Selatan itu, Setia menjelaskan berisi persiapan perusahaan untuk memenuhi TKDN.

    Pemerintah diketahui tengah mempersiapkan peningkatkan TKDN di masa depan. Saat ini TKDN sebesar 35%, akan ditingkatkan menjadi 40%.

    “Lebih pada bagaimana kita melihat kesiapan Samsung untuk TKDN, karena berencana untuk HKT TKDN dinaikkan ke 40%,” jelasnya.

    Menurut Setia, sejumlah produk Samsung telah memenuhi syarat baru tersebut. Begitu juga dengan vendor lain yang menyanggupi nilai TKDN baru.

    “Pertemuan terakhir dengan asosiasi mereka menyanggupi. Karena memang ada beberapa part yang bisa dioptimalkan untuk TKDN,” jelas Setia.

    (dem/dem)