Topik: TKDN

  • Kemenkes Ungkap Alasan Masih Banyak Pasien RI Berobat ke Luar Negeri

    Kemenkes Ungkap Alasan Masih Banyak Pasien RI Berobat ke Luar Negeri

    Jakarta

    Meski industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri meningkat signifikan, masih banyak pasien Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri. Direktur Jenderal Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Lucia Rizka Andalusia, mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah akses terhadap teknologi kesehatan inovatif yang masih terbatas di Tanah Air.

    “Kalau untuk mendapatkan akses teknologi kesehatan inovatif, apakah itu alat kesehatan atau obat-obatan, masih sulit di Indonesia, ya pasti orang akan berobat ke luar negeri karena di sana lebih mudah,” ujar Rizka dalam konferensi pers Minggu (26/10/2025).

    Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar preferensi pasien, melainkan akibat dari lambatnya ketersediaan teknologi kesehatan mutakhir di rumah sakit dalam negeri, yang berdampak ke layanan pasien.

    “Misalnya untuk radioterapi, di Indonesia harus antre berminggu-minggu, bahkan berbulan. Sementara di negara tetangga bisa cepat. Itu yang membuat orang akhirnya memilih berobat ke luar negeri,” lanjutnya.

    Rizka menegaskan, dari sisi produksi alkes dalam negeri, kemajuan Indonesia sebenarnya dinilai tajam.
    Sebelum pandemi COVID-19, hanya ada sekitar 400 industri alkes di Indonesia, yang sebagian besar masih bergantung pada impor. Kini, jumlahnya melonjak dua kali lipat menjadi sekitar 815 industri.

    Tidak hanya itu, belanja alat kesehatan dalam negeri dalam tiga tahun terakhir meningkat 3,4 kali lipat dibandingkan 2019.

    “Dulu belanja alkes dalam negeri itu sangat rendah. Tapi sekarang sudah jauh meningkat karena berbagai upaya kita lakukan,” jelasnya.

    Salah satu strategi utama Kemenkes adalah penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan kebijakan freeze-unfreeze terhadap produk impor.

    “Kalau kita sudah bisa membuat produk dalam negeri dan jumlahnya mencukupi, maka kita akan ‘freeze’ produk impornya. Ini sangat efektif, sehingga rumah sakit pemerintah, termasuk RS vertikal, akan memilih produk dalam negeri,” ujar Rizka.

    Kemenkes juga menggelar business matching antara industri alkes lokal dan fasilitas kesehatan (faskes). Langkah ini terbukti penting agar produk dalam negeri dikenal dan digunakan oleh rumah sakit di Indonesia.

    “Kalau tidak ada business matching, industri dan rumah sakit tidak saling tahu. Misalnya ada yang bikin hospital bed elektrik otomatis di dalam negeri, tapi rumah sakit tidak tahu, akhirnya tetap beli impor,” katanya.

    Rizka memastikan peluang produk alkes seperti linet dan dv medika yang wacananya akan membantu memproduksi bed dengan teknologi advanced di Indonesia terbuka, selama mematuhi mekanisme pengadaan yang berlaku.

    “Yang penting harganya kompetitif dan spesifikasinya sesuai kebutuhan rumah sakit,” tandas dia.

    Meski capaian industri alkes dalam negeri sudah menggembirakan, Rizka menilai tantangan terbesar Indonesia justru terletak pada akses terhadap teknologi kesehatan inovatif.

    Tanpa perbaikan di sisi ini, pasien akan terus mencari pengobatan di luar negeri.

    “Pemerintah berupaya keras agar masyarakat bisa mendapatkan akses terhadap teknologi inovatif secepat mungkin, supaya mereka bisa berobat di Indonesia dengan kualitas yang sama seperti di negara lain,” tegasnya.

    Pertumbuhan pesat industri alkes lokal menunjukkan Indonesia punya kapasitas besar untuk mandiri. Namun, persoalan akses, efisiensi layanan, dan kecepatan adopsi teknologi menjadi titik lemah yang masih membuat pasien memilih pengobatan di luar negeri.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Kemenkes Spill Alasan Banyak Warga RI Berobat ke Luar Negeri!”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Kasus Korupsi Nadiem Makarim, Begini Proses Pengadaan Chromebook di LKPP – Page 3

    Kasus Korupsi Nadiem Makarim, Begini Proses Pengadaan Chromebook di LKPP – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Proses pengadaan laptop Chromebook di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) kembali mendapatkan sorotan. Kasus yang menimpa mantan Mendikbud, Nadiem Makarim menarik perhatian publik untuk memahami proses pengadaan laptop Chromebook tersebut.

    Deputi Bidang Hukum Dan Penyelesaian Sanggah LKPP Setya Budi Arijanta menjelaskan, pengadaan dan penyelenggaraan barang dieksekusi oleh masing-masing kementerian, lembaga, dan Pemerintah Daerah (Pemda).

    LKPP hanya menyediakan sistem atau memfasilitasi pembeli dan penjual melalui e-katalog, yang diibaratkan sebagai marketplace.

    Sementara itu, kata dia, pihak yang bertanggung jawab atas eksekusi pengadaan adalah Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di masing-masing K/L/Pemda. PA biasanya berada pada level menteri yang dapat menetapkan kebijakan impor atau penggunaan produk dalam negeri.

    Kemudian PA membuat dan menetapkan Rencana Umum Pengadaan (RUP), yang berisi kebutuhan, jadwal, dan alokasi produk dalam negeri/UKM. RUP diumumkan di sistem RUP LKPP sebagai bentuk transparansi di awal tahun anggaran.

    PPK menindaklanjuti RUP, membuat rencana pelaksanaan, dan menetapkan metode pemilihan penyedia, seperti tender, e-purchasing, penunjukan langsung, atau pengadaan langsung.

    Selanjutnya, Setya menjelaskan, dalam pengadaan produk di katalog LKPP, prioritas diberikan pada Produk Dalam Negeri (PDN). Jika kebutuhan dapat dipenuhi PDN, tidak boleh impor sebab keharusan membeli produk dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) 40% atau lebih.

    “Yang punya sertifikat TKDN dari kandungan 1% sampai 39% itu yang layer 2 ya. Kalau layer 1 tidak ada, layer 2 tidak ada, itu yang wajib dibeli adalah yang layer 3. Layer 3 itu yang produk dalam negeri yang belum bersertifikat tapi masuk SIGNAS,” ujarnya menjelaskan proses sebelum akhirnya produk impor boleh masuk dalam pengadaan di LKPP.

    Lebih lanjut, Setya mengatakan, harga pada katalog adalah harga maksimum suatu barang. Mekanisme ini sering kali menimbulkan kesalahpahaman bahwa harga katalog sudah dijamin wajar, padahal harga yang tertera adalah harga maksimum. PPK wajib melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga terbaik.

    Setya menyatakan, data monitoring LKPP menunjukan masih banyak pelanggaran prosedur dalam e-purchasing. Beberapa kasus yang ditemukan seperti perencanaan yang tidak benar dengan proyek tidak sesuai dengan Rencana Strategis, spesifikasi diarahkan ke produk atau merek tertentu, mark-up anggaran sejak perencanaan, dan negosiasi yang tidak benar, misalnya langsung negosiasi harga tertinggi atau tidak membuat harga perkiraan sendiri.

    “Jadi kalau ada yang ditangkap penegak hukum, biasanya sejak perencanaan sudah bermasalah seperti adanya markup, pengadaan fiktif, atau tidak sesuai kebutuhan,” ujarnya.

     

  • Masih Jadi Perdebatan, Apa Sih Definisi Mobil Nasional?

    Masih Jadi Perdebatan, Apa Sih Definisi Mobil Nasional?

    Jakarta

    Definisi mobil nasional menjadi perdebatan. Apakah sekadar merek dengan nama Indonesia tapi mobilnya rebadge dari mobil luar bisa disebut mobil nasional? Atau mobil produksi Indonesia walaupun merek luar tapi komponen lokalnya banyak bisa mewakili? Atau harus dikembangkan dari nol di Indonesia?

    Mimpi Indonesia punya mobil nasional muncul lagi. Presiden Prabowo Subianto bilang, dalam waktu tiga tahun ke depan Indonesia akan memiliki mobil lokal sendiri.

    “Belum merupakan prestasi tapi sudah kita mulai rintis, kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam 3 tahun yang akan datang,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna dikutip kanal Youtube Sekretariat Presiden.

    Menurutnya, pendanaan dan lokasi pabriknya sudah disiapkan. Saat ini sedang dikerjakan persiapan produksi kendaraan nasional tersebut.

    “Saya sudah alokasi dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang,” sebut Prabowo.

    Namun, definisi mobil nasional ini masih menjadi perdebatan. Ada yang bilang, Indonesia tak perlu mobil nasional lantaran mobil buatan lokal saat ini-meski pakai merek luar-sudah menggunakan komponen lokal yang tinggi hingga 80 persen. Ada pula yang bilang merek dengan nama Indonesia tapi mobilnya hasil rebadge dari mobil luar sudah cukup.

    Tapi, menurut pengamat otomotif Yannes Pasaribu, mobil nasional ada definisi yang lebih pas. Menurutnya, mobil nasional bisa saja dikembangkan bersama dengan pihak lain.

    “Simpelnya, mobil nasional seharusnya tidak diartikan secara sempit lagi sebagai kendaraan yang dibangun 100 persen dari nol di dalam negeri, karena hal itu hampir mustahil di era global supply chain yang tumbuh berkembang saat ini. Jadi, definisi yang paling rasional dan logis, mobil nasional adalah kendaraan yang didesain, dikembangkan, dimiliki, dan diproduksi oleh entitas Indonesia, dengan kontrol desain, engineering, dan proses manufaktur tier 4, 3, 2 yang signifikan di dalam negeri, serta TKDN tinggi dan peta jalan lokalisasi progresif,” sebut Yannes.

    (rgr/dry)

  • iPad Pro M5 Lolos TKDN Kemenperin, Segera Rilis Resmi di Indonesia

    iPad Pro M5 Lolos TKDN Kemenperin, Segera Rilis Resmi di Indonesia

    Jakarta

    Setelah diumumkan 15 Oktober lalu, iPad Pro M5 bakal rilis di Indonesia. Tandanya sudah terlihat, tablet gahar terbaru Apple ini sudah mejeng di situs Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Berdasarkan pantauan detikINET di situs resmi Kemenperin, dua model iPad Pro M5 – A3361 dan A3358 – telah tercantum dengan nilai TKDN 40 persen. Model A3361 merujuk pada iPad Pro M5 13 inci Wi-Fi + Cellular, sementara A3358 merupakan versi 11 inci dengan konfigurasi serupa.

    Meski sudah berstatus “aman TKDN”, iPad Pro M5 masih harus mendapatkan restu Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Hingga 24 Oktober 2025, kedua model iPad Pro M5 belum muncul di situs uji Postel.

    Spesifikasi iPad Pro M5Layar11 inch (2420 × 1668 piksel) dan 13 inch (2752 × 2064 piksel) Tandem OLED, 264 PPI, kecerahan 1000 nit (HBM) dan 1600 nit (puncak), refresh rate adaptif 10–120Hz (ProMotion), True Tone, gamut warna P3, dan lapisan anti-reflektif. Varian 1TB & 2TB mendukung kaca nano-texture.ChipsetApple M5 dengan CPU 9-core / 10-core, GPU 10-core, fabrikasi 3nm, bandwidth memori 153GB/s.Memori (RAM)12GB atau 16GB unified memory.Penyimpanan Internal256GB, 512GB, 1TB, dan 2TB.Sistem OperasiiPadOS 26.Kamera Belakang12MP wide (f/1.8) dengan LiDAR Scanner, mendukung perekaman video ProRes hingga 4K@30fps dan video slow-motion 1080p@240fps.Kamera Depan12MP (f/2.0) posisi landscape dengan fitur Center Stage.AudioSistem quad-speaker dan mikrofon ganda dengan kualitas studio.KonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, port USB Type-C dengan dukungan Thunderbolt 4 / USB 4, dukungan 5G (opsional), dan Face ID untuk autentikasi biometrik.Ukuran & Berat11 inci: 249,7 × 177,5 × 5,3 mm; berat 444g (Wi-Fi) / 446g (Wi-Fi + Seluler).
    13 inci: 281,6 × 215,5 × 5,1 mm; berat 444g (Wi-Fi) / 446g (Wi-Fi + Seluler).BateraiBaterai lithium-polymer isi ulang 31,29 Wh (11″) / 38,99 Wh (13″), bertahan hingga 10 jam untuk streaming video atau browsing via Wi-Fi. Mendukung pengisian cepat 50% dalam ±30 menit menggunakan adaptor USB-C 60W atau lebih (20W charger disertakan).Aksesori yang DidukungMendukung Apple Pencil Pro (USB-C), Apple Pencil (USB-C), dan Magic Keyboard terbaru.

    Chip M5 menjadi andalan iPad Pro baru, dengan performa AI hingga 3,5x lebih cepat dibandingkan iPad Pro M4 dan 5,6x lebih kencang dibandingkan M1. GPU 10-core dengan Neural Accelerator di setiap core dan Neural Engine 16-core mendukung aplikasi berbasis AI seperti pembuatan gambar di Draw Things dan masking video di DaVinci Resolve dengan efisiensi energi terbaik.

    CPU 10-core, dengan empat core performa dan enam core efisiensi, ideal untuk tugas berat seperti pengeditan grafis vektor di Adobe Illustrator atau multitasking kompleks.

    iPad Pro M5 Foto: Apple

    M5 juga membawa mesin ray-tracing generasi ketiga, menghasilkan rendering 3D hingga 6,7x lebih cepat dibandingkan M1 dan 1,5x lebih kencang dibandingkan M4. Transkode video di Final Cut Pro kini 6x lebih cepat dibandingkan M1, sementara pembuatan gambar AI di Draw Things hingga 4x lebih cepat.

    iPad Pro dilengkapi chip N1 untuk Wi-Fi 7, Bluetooth 6, dan Thread, serta modem C1X pada model seluler dengan kecepatan data 50% lebih tinggi dan efisiensi daya 30% lebih baik. Dukungan 5G dan eSIM memastikan konektivitas optimal.

    iPad Pro M5 memungkinkan pengguna memainkan game berat lancar . Foto: Apple

    Di sisi memori, Apple meningkatkan bandwidth memori menjadi 150 Gbps, naik 30% dari generasi sebelumnya. Kecepatan baca-tulis penyimpanan juga 2x lebih cepat, sementara model 256 GB dan 512 GB kini dibekali RAM 12 GB. Dukungan pengisian cepat 50% dalam 30 menit pun hadir lewat adaptor USB-C 70W.

    Bicara desain, iPad Pro M5 menjadi iPad tertipis yang pernah dibuat, hanya 5,3 mm (11 inch) dan 5,1 mm (13 inch). Layar Ultra Retina XDR OLED tandem memberikan kecerahan hingga 1600 nit, kontras tinggi, dan warna yang sangat presisi. Bagi pengguna profesional, tersedia juga varian nano-texture yang mengurangi pantulan cahaya tanpa menurunkan kualitas gambar.

    iPad Pro M5 Foto: Apple

    Chip C1X pada model seluler memberikan kecepatan data 50% lebih cepat dengan efisiensi daya 30% lebih baik, sedangkan chip N1 mendukung Wi-Fi 7, Bluetooth 6, dan Thread untuk konektivitas masa depan.

    Sistem operasi iPadOS 26 membawa desain baru berbasis Liquid Glass, sistem jendela multitasking yang lebih fleksibel, serta integrasi Apple Intelligence – fitur AI generatif untuk membuat gambar, menerjemahkan.

    (afr/afr)

  • iPad Pro M5 Siap Meluncur di Indonesia, Apple Sudah Kantongi Sertifikasi TKDN – Page 3

    iPad Pro M5 Siap Meluncur di Indonesia, Apple Sudah Kantongi Sertifikasi TKDN – Page 3

    Menggunakan arsitektur GPU baru dengan Neural Accelerator di setiap core, raksasa teknologi mengklaim tablet baru Apple ini memiliki kemampuan rendering 3D 6,7x lebih cepat di Octane X dibandingkan M1.

    Selain itu, M5 juga mampu transcoding video 6x lebih cepat di Final Cut Pro, proses gambar AI 4x lebih cepat di Draw Things, dan perbesaran video AI 3.7x lebih cepat di DaVinci Resolve.

    Apple juga membuat Neural Engine 16-core jauh lebih hemat daya, menjadikan iPad ini ideal untuk AI on-device seperti fitur Apple Intelligence di iPadOS 26.

    Koneksi Super Cepat Berkat Chip C1X dan N1

    Perusahaan juga sudah membekali tablet terbarunya dengan modem C1X menjanjikan data 5G 50 persen lebih cepat dan 30 persen lebih efisien dalam hal daya.

    Sementara itu, chip N1 di tablet membuat perangkat ini sudah siap mendukung Wi-Fi 7, Bluetooth 6, dan Thread, memberikan koneksi lebih stabil ketika pakai AirDrop atau Hotspot pribadi.

    iPad Pro M5 dipastikan sudah mendukung tampilan Liquid Glass interaktif dan sistem jendela multitasking lebih intuitif.

    Apple juga memboyong aplikasi Pratinjau ke iPad, sehingga pengguna bisa lebih mudah mengedit PDF atau menandai dokumen dengan Apple Pencil.

    Apple Intelligence di iPadOS 26 menghadirkan terjemahan langsung di FaceTime, aksi pintar di Pintasan, dan pengelolaan pengingat otomatis.

  • LG Bangun Pabrik Baru di Bekasi, Targetkan Produksi 700 Ribu AC

    LG Bangun Pabrik Baru di Bekasi, Targetkan Produksi 700 Ribu AC

    Jakarta

    LG Electronics (LG) resmi memperluas investasi di Indonesia dengan membangun fasilitas produksi pendingin udara (AC) di Bekasi, Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari strategi global LG untuk memperkuat posisinya di kawasan Global South, sekaligus menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pasar Indonesia.

    Pabrik anyar LG berdiri di atas lahan seluas 32.000 meter persegi dan mulai beroperasi tahun ini, bertepatan dengan 35 tahun kehadiran LG di Indonesia. Fasilitas ini akan memproduksi AC untuk kebutuhan rumah tangga, dengan target produksi perdana mencapai 700 ribu unit indoor dan outdoor per tahun. Ke depan, LG berencana menggandakan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

    “Fasilitas produksi yang dioperasikan mitra di Indonesia ini menggarisbawahi kemajuan luar biasa yang kami buat dalam memajukan strategi Global South kami,” ujar James Lee, President of LG ES Company.

    “Dengan memperkuat kapasitas produksi lokal, kami dapat menyediakan solusi tata udara canggih yang sesuai kebutuhan masyarakat di Indonesia dan kawasan sekitarnya,” tambahnya.

    Pabrik LG Foto: LG Indonesia

    Pabrik ini menerapkan LG Korean Quality Control System, sistem kendali mutu global yang menjamin efisiensi energi tinggi, kinerja konsisten, dan keandalan jangka panjang. Produk yang dihasilkan juga mengusung refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan, dengan potensi pemanasan global (GWP) hanya 675, sesuai dengan upaya LG dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) di tingkat ASEAN.

    Selain memperkuat rantai pasokan, LG menegaskan dukungan terhadap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Melalui fasilitas di Bekasi, perusahaan menargetkan nilai TKDN lebih dari 40%. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian industri nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

    LG juga menempatkan pabrik ini sebagai pusat inovasi dan pertukaran teknologi di bidang pendingin udara (HVAC). Kehadiran fasilitas ini disebut bakal memperluas peluang riset, pengembangan, dan inovasi produk AC yang lebih efisien, ramah lingkungan, serta sesuai kebutuhan masyarakat tropis seperti Indonesia.

    Pabrik LG Foto: LG Indonesia

    Sejalan dengan visi keberlanjutan, LG memandang kerja sama lintas sektor sebagai kunci kemajuan industri di masa depan.

    “Kami percaya masa depan industri Indonesia akan ditentukan oleh kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan. Bersama Indonesia, kami terus melangkah maju,” ungkap Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia.

    (afr/afr)

  • Komisi I DPR sebut Pindad perlu tingkatkan kualitas untuk produksi Maung

    Komisi I DPR sebut Pindad perlu tingkatkan kualitas untuk produksi Maung

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan PT Pindad perlu meningkatkan kualitas dan efisiensi pabrik untuk memproduksi massal mobil Pindad Maung yang diperintahkan untuk digunakan para menteri.

    Menurut Dave, peningkatan kapasitas produksi harus diiringi dengan kualitas agar produk Maung bertahan lama dan memiliki dampak yang masif.

    “Maung produk karya anak bangsa yang berhasil bekerja sama dengan pabrik luar ini perlu kita kawal agar program ini bisa berhasil dan bisa dimanfaatkan elemen bangsa,” kata Dave di Jakarta, Rabu.

    Legislator yang membidangi urusan pertahanan dan keamanan itu mengatakan bahwa saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari Pindad Maung sudah mencapai 70 persen.

    Apabila terjadi peningkatan kapasitas produksi, menurut Dave, TKDN Maung bisa mencapai 100 persen jika berkolaborasi dengan lembaga riset lain.

    Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI M. Sarmuji mengatakan bahwa kebijakan pengadaan mobil nasional memang perlu keberpihakan atau kekhususan karena bagaimanapun tidak ada mobil nasional yang diawali langsung dengan kesempurnaan.

    “Dulu di Malaysia juga pasti harus disubsidi oleh negara, negara harus berpihak, negara harus menggunakan kebanggaan dalam negerinya,” kata Sarmuji.

    Paling tidak, kata Sarmuji, orang-orang yang saat ini menjadi aparat negara diimbau untuk membeli mobil nasional dengan kualitas yang memadai.

    Selain itu, dia juga mengatakan bahwa target tiga tahun dari Presiden Prabowo Subianto untuk mobil nasional itu memungkinkan sebab mobil nasional wujudnya sudah ada dan tinggal disempurnakan jika masih terdapat kekurangan.

    “Kalau ada yang belum efisien tinggal diefisienkan, kalau ada yang perlu diperhalus tinggal diperhalus. Saya yakin tiga tahun bisa, tapi itu bukan pekerjaan yang mudah memang, perlu keseriusan dan kesungguhan,” kata legislator yang membidangi urusan BUMN itu.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dibanggakan Prabowo, Berapa Persen Kandungan Lokal Maung Buatan Pindad?

    Dibanggakan Prabowo, Berapa Persen Kandungan Lokal Maung Buatan Pindad?

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto membangga-banggakan mobil buatan Indonesia, Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad. Prabowo juga menggunakan salah satu model Maung, MV3 Garuda Limousine, sebagai kendaraan operasional presiden. Sebagai mobil buatan Indonesia, berapa persentase kandungan lokal Maung?

    Menurut Prabowo, lahirnya Maung buatan Pindad jadi bukti Indonesia pun bisa membuat mobil sendiri. Kini, mobil Maung produksi Pindad telah dipakai di beberapa instansi seperti TNI dan Polri, juga sebagai mobil kepresidenan Prabowo. Prabowo menyebut Maung sebagai jip, yakni mobil tangguh dengan beragam fungsi.

    “Kita sudah menghasilkan jip buatan Indonesia. Jadi sekarang pejabat-pejabat kita, perwira-perwira kita bangga (karena) kita tidak pakai jip buatan negara lain. Kita pakai jip buatan Indonesia sendiri. Komandan-komandan pasukan kita, kalau naik kendaraan memimpin pasukannya dia bangga, dia pakai jip buatan Indonesia. Presidenmu pakai jip buatan Indonesia,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Senin (20/10/2025) seperti dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.

    Sejak awal menjabat sebagai Presiden RI setahun lalu, Prabowo memang gencar mempromosikan mobil SUV buatan PT Pindad itu. Bahkan Prabowo menjadikan Maung MV3 Garuda Limousine sebagai kendaraan operasional utamanya.

    Meski mengusung status mobil buatan Indonesia, Maung MV3 Garuda Limousine tak sepenuhnya buatan Indonesia. Masih ada beberapa komponen yang dibuat di luar negeri, khususnya bagian mesin dan rangka.

    Jeroan Maung MV3 Garuda Limousine (Dok. Pindad) Foto: Jeroan mobil MV3 Garuda Limousine (dok. Pindad)

    Menurut penjelasan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia pada November 2024 lalu, Maung memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 70 persen, sementara sisa 30 persennya berasal dari Korea Selatan. Pernyataan itu mengonfirmasi dugaan warganet yang menilai Maung MV3 punya kemiripan dengan mobil Korea, Ssangyong Rexton.

    Dan kalau dibandingkan, ada beberapa bagian yang memang terbilang mirip antara mobil MV3 Garuda Limousine dengan Ssangyong Rexton. Kemiripan bisa dilihat dari bagian dasbor, pengontrol AC, konsol tengah, tuas persneling, hingga setirnya.

    Ssangyong Rexton Foto: Dok. KGM Motors

    Ssangyong Rexton tidak dijual secara resmi di Indonesia, tapi di beberapa negara seperti Australia mobil ini cukup populer. Secara spesifikasi mesin pun mirip antara mobil Maung dengan Ssangyong Rexton.

    Diketahui, Pindad MV3 Maung menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc, mampu melaju pada kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km. Soal performa, mesin yang tersemat di dalam MV3 Maung diklaim mampu menyemburkan daya maksimum 202 PS.

    Ssangyong Rexton juga menggendong mesin turbodiesel 2.200 cc, tepatnya 2.157 cc. Figur tenaga dan torsinya juga sama, yaitu 202 PS dengan torsi maksimal 441 Nm.

    Bedanya, Ssangyong Rexton menjadi SUV 7-seater. Sedangkan Maung MV3 dirancang sebagai mobil untuk melibas segala medan.

    (lua/rgr)

  • Jurus LG Hadapi Gempuran Brand Elektronik China yang Agresif

    Jurus LG Hadapi Gempuran Brand Elektronik China yang Agresif

    Jakarta

    Pasar elektronik di Indonesia semakin kompetitif, terutama dengan agresifnya merek asal China yang masuk di berbagai segmen. Namun bagi LG Electronics Indonesia, persaingan justru menjadi bahan bakar untuk terus berinovasi.

    “Kompetisi adalah hal baik. Ia mendorong kami untuk menciptakan inovasi yang lebih cepat dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen,” ujar Ha Sang-chul, President LG Electronics Indonesia, dalam sesi round table di Jakarta, Senin (20/10/2024).

    Ha menegaskan, LG memiliki keunggulan fundamental yang membuatnya mampu bertahan di tengah tekanan pasar: kualitas produk, layanan purna jual yang luas, serta kepercayaan konsumen yang terbangun selama 35 tahun. Menurutnya, brand China mungkin datang dengan strategi harga agresif, tetapi kepercayaan tidak bisa dibangun dalam waktu singkat.

    “Saya rasa brand lain tidak dapat mencapai hal tersebut,” ungkapnya.

    Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia (LGEIN) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Selain mengandalkan reputasi dan inovasi produk, LG juga memperkuat basis produksi dan riset di Indonesia. Dua pabriknya di Tangerang dan Bekasi kini tidak hanya melayani pasar lokal, tapi juga menjadi pusat ekspor dan pengembangan teknologi.

    Sementara itu, R&D Center di Cibitung berperan penting dalam menciptakan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen Indonesia, termasuk pengembangan AI dan IoT di lini TV dan perangkat rumah tangga.

    “Kompetitor boleh banyak, tapi LG punya fondasi kuat – pengalaman, teknologi, dan komitmen jangka panjang,” kata Ha.

    “Logo LG memberi rasa tenang bagi pelanggan – mereka tahu produk ini tahan lama dan punya layanan yang bisa diandalkan,” tambahnya.

    LG TV Hotel Foto: LG Indonesia

    Ke depan, LG berencana memperluas investasi serta meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui kolaborasi dengan industri lokal dan UMKM. Strategi ini tidak hanya memperkuat daya saing produk LG di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional.

    Dengan strategi yang berimbang antara inovasi, kualitas, dan kedekatan dengan konsumen, LG optimistis tetap bisa memimpin di tengah derasnya gempuran brand-brand baru dari China yang semakin agresif di pasar elektronik Tanah Air.

    “Kami tidak hanya perangkat, kami mencoba memberikan kepercayaan terhadap pelanggan,” pungkas Ha.

    (afr/rns)

  • Komitmen Investasi dan Transfer Teknologi

    Komitmen Investasi dan Transfer Teknologi

    Jakarta

    LG Electronics Indonesia menandai perjalanan 35 tahunnya di Tanah Air dengan memperkuat komitmen investasi dan transfer teknologi. Perusahaan asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa transformasi bisnis yang dijalankan selama tiga dekade lebih tidak hanya memperkuat posisi LG di pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi industri nasional dan tenaga kerja lokal.

    “Langkah penguatan organisasi dan investasi di Indonesia menjadi bukti bahwa semangat Life’s Good dapat berjalan seiring dengan kontribusi bagi komunitas dan lingkungan,” ujar Ha Sang-chul, President LG Electronics Indonesia, saat sesi roundtable di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Sejak memulai bisnisnya pada 1990, LG kini memiliki dua pabrik besar di Tangerang dan Bekasi yang memproduksi kulkas, mesin cuci, serta televisi. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, fasilitas tersebut juga berfungsi sebagai basis ekspor ke berbagai negara, menjadikan Indonesia salah satu pusat manufaktur penting LG di kawasan Asia Tenggara.

    Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia (tengah) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Selain memperkuat sektor produksi, LG juga mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) di Cibitung, yang menjadi subsidiary R&D pertama di luar Korea Selatan. Fasilitas ini difokuskan untuk pengembangan produk TV berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dan webOS, sekaligus menjadi pusat transfer teknologi dan pelatihan bagi talenta digital Indonesia.

    “Kami percaya Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam riset dan pengembangan teknologi masa depan,” tambah Ha.

    Keberadaan R&D Center ini juga memperkuat integrasi sistem bisnis LG di Indonesia, yang kini mencakup pemasaran, layanan purna jual, manufaktur, hingga inovasi teknologi. Dengan struktur ini, LG menjadi satu-satunya perusahaan elektronik dengan sistem bisnis terintegrasi penuh di Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui kolaborasi dengan industri pendukung dan UMKM lokal.

    Ha Sang-chul memaparkan peran penting Indonesia bagi bisnis LG Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dalam jangka panjang, LG berkomitmen untuk terus menanamkan investasi baru di Indonesia, baik melalui perluasan pabrik maupun pengembangan talenta digital. Selain itu, LG juga berencana memperkuat lini produk berbasis AI, IoT, dan platform LG ThinQ, serta memperluas jaringan penjualan online dan offline agar lebih dekat dengan konsumen di seluruh Indonesia.

    “Selama 35 tahun kami tumbuh bersama Indonesia. Komitmen kami ke depan adalah menjadikan Indonesia bukan sekadar pasar, tapi juga pusat inovasi dan produksi global,” tutup Ha Sang-chul.

    (afr/afr)