Topik: TKDN

  • Daikin Rilis Produk AC Terbaru Buatan Lokal, Bidik Pangsa Pasar 30%

    Daikin Rilis Produk AC Terbaru Buatan Lokal, Bidik Pangsa Pasar 30%

    Bisnis.com, JAKARTA — Daikin Indonesia menargetkan penguasaan pangsa pasar air conditioner (AC) di pasar domestik mencapai 25%—30% pada tahun ini setelah meluncurkan produk terbaru 100% buatan lokal di pabrikan Indonesia. 

    Setelah mengoperasikan pabrik AC skala penuh pertama di Indonesia dengan nilai investasi Rp3,3 triliun, Daikin merilis seri perdana AC hunian yakni Nusantara Prestige yang membawa tiga model. 

    Asisten General Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia Alexander Eko Wibowo mengatakan, pihaknya akan fokus penjualan untuk domestik pada produk baru tersebut mengingat potensi pasar yang cukup besar di Tanah Air. 

    “Market share Daikin sekitar 24%–25%, itu harapannya bisa naik. Kan sekarang yang impor sudah kita setop jadi yang baru ini kita menggantikan yang impor, mungkin bisa naik 25%–30%,” kata Alex saat ditemui di Jakarta, Senin (30/6/2025). 

    Hingga saat ini, Daikin telah memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah seperti Jawa, Sumatra, Sulawesi secara keseluruhan, dan sebagian di wilayah Papua. 

    Adapun, produk Nusantara Prestige ini menggantikan produk AC yang selama ini diimpor dari Malaysia dan Thailand. Dua dari tiga model AC yang ada di series ini telah mengantongi sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%.

    “Sebelumnya produk kita banyak dari Thailand waktu itu ke Indonesia, kemarin dari Thailand mungkin sekitar 70% sisanya dari Malaysia,” tuturnya. 

    Produk ini diproduksi di pabrik yang berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang. Adapun, kapasitas produksi saat ini mencapai 1 juta unit set per tahun. 

    Tiga model AC seri Nusantara Prestige di antaranya merupakan AC inverter yaitu ALPHA Inverter dan BETA Inverter, sementara satu model merupakan AC standar dinamai SMS (Super Mini Split). 

    Terkait ketersediaan AC Nusantara Prestige, Daikin menyatakan, ketersediaannya akan berjalan simultan di berbagai toko elektronik maupun platform penjualan daring mulai Juli 2025. Mengenai tingkat harga yang ditetapkan, akan diumumkan seturut dengan ketersediaannya nanti.

  • Prabowo Resmikan Proyek Baterai EV CATL, Ekonom Soroti Hilirisasi dan Tantangan Lingkungan

    Prabowo Resmikan Proyek Baterai EV CATL, Ekonom Soroti Hilirisasi dan Tantangan Lingkungan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat memberikan sejumlah catatan terkait peresmian mega proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat.

    Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek hasil investasi bersama perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC). CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Proyek tersebut pun baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Minggu (29/6/2025). Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 6,9 GWh per tahun pada fase pertama yang akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dan akan diekspansi hingga mencapai kapasitas total 15 GWh per pada fase kedua.

    Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Ishak Razak menilai, proyek tersebut memang memiliki potensi besar untuk memperkuat hilirisasi nikel di Indonesia. Terlebih, RI menguasai 52% cadangan nikel dunia.

    “Proyek ini dapat meningkatkan nilai ekspor, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong transfer teknologi,” ucap Ishak kepada Bisnis.

    Selain itu, proyek dengan total investasi dari proyek ini mencapai US$5,9 miliar atau setara Rp96,04 triliun (asumsi kurs Rp16.278 per US$) itu menjanjikan. Pasalnya, peresmian proyek itu seiring dengan tingginya permintaan global baterai lithium-ion.

    Menurut Ishak, proyek itu juga menjadi penting lantaran mencakup kerja sama strategis dengan investor global. Karenanya, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai global.

    Oleh karena itu, Ishak mengingatkan pemerintah untuk tersus kepastian investasi melalui negosiasi yang transparan dan kuat. Dengan begitu, proyek pabrik baterai itu bisa berjalan kian mulus.

    Di samping itu, pemerintah juga perlu membuat strategi agar investasi ini tetap berkelanjutan. Sebab, penggunaan LFP alias Lithium Ferro Phosphate terus meningkat dibandingkan baterai berbasis nikel pada EV.

    Tak hanya itu, pemerintah perlu mendorong munculnya produsen lokal yang memiliki kemampuan untuk memproduksi EV. Dengan begitu, negara ini tidak hanya bergantung pada produsen EV asing.

    “Kita perlu belajar dari China yg sukses mengembangkan EV yg merupakan buah dari kebijakan joint venture pabrikan asing dengan domestik,” imbuh Ishak.

    Lebih lanjut, Ishak pun menyoroti isu lingkungan. Dia pun mengingatkan pemerintah harus memperhatikan hal tersebut.

    Ashak tahu saja, proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu. FTH sendiri merupakan perusahaan patungan antara Hong Kong CBL Limited (HKCBL) dan ANTAM.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.023 hektare (Ha) itu memiliki masa pembangunan selama lima tahun (2024-2029). Sedangkan khusus di hilir atau pabrik di Karawang dibangun di lahan seluas 43 Ha.

    Proyek ini ini mencakup enam sub proyek utama. Perinciannya, lima sub proyek di Halmahera yakni pengembangan tambang nikel laterit, peleburan pirometalurgi, peleburan hidrometalurgi, produksi material baterai, dan daur ulang baterai. Sedangkan, satu sub proyek di Karawang, yakni manufaktur baterai.

    Khusus proyek pabrik baterai lithium ion di Karawang, IBC dan CBL membentuk perusahaan patungan bernama PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB).

    Ishak mengingatkan pengelolaan limbah HPAL dari tambang dan smelter nikel harus memenuhi standar ESG alias Environmental, Social, and Governance yang transparan dan sesuai dengan benchmark global.

    “Proyek ini menjadi momentum untuk menegakkan prinsip-prinsip pengelolaan tambang dan turunannya secara berkelanjutan,” ucapnya.

    Ishak menambahkan bahwa peningkatan investasi infrastruktur EV perlu diperkuat untuk mendorong pasar mobil listrik domestik. Di satu sisi, implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi produsen EV perlu dikawal agar tidak lagi molor.

    “Selain itu insentif EV dan infrastruktur SPKLU/SPBKLU masih krusial agar keberhasilan proyek dan hilirisasi nikel berkelanjutan,” kata Ishak.

    Sementara itu, Direktur Pelaksana Energy Shift Institute Putra Adhiguna mengatakan, perkembangan proyek baterai EV di Karawang perlu disikapi positif. Sebab, pabrik itu bisa memberi nilai lebih pada hilirisasi nikel.

    Dia juga berharap industri baterai itu bisa mendorong perbaikan standar lingkungan dan sosial.

    “Kelebihan kapasitas produksi baterai dunia sudah sangat besar sehingga keuntungan juga cukup tergerus, namun mengembangkan pabrikan di luar Tiongkok tetap penting,” kata Putra.

    Dia pun memberikan catatan agar pabrik baru itu kelak harus mampu memenuhi standar yang lebih tinggi seperti Uni Eropa. Sebab, 70% kendaraan listrik baru China tidak menggunakan baterai berbasis nikel.

  • Kontribusi PIS Untuk Ekonomi RI: Setor Triliunan dari Pajak dan TKDN

    Kontribusi PIS Untuk Ekonomi RI: Setor Triliunan dari Pajak dan TKDN

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina International Shipping (PIS) terus melakukan transformasi bisnis. Hal ini pun turut membuahkan kinerja cemerlang yang dapat memperkuat peran PIS dalam meningkatkan kontribusinya untuk pembangunan dan ekonomi Indonesia.

    Terbukti, kontribusi pajak PIS mencapai Rp1,56 triliun di 2024. Raihan tersebut menjadi bukti nyata bahwa pertumbuhan bisnis berjalan seiring dengan peran aktif dalam mendukung negara.

    Lebih jauh, PIS juga terus mendorong efek berganda bagi perekonomian nasional melalui optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Perusahaan mencatat komitmen belanja TKDN di 2024 mencapai 61,62% berupa jasa umum, jasa sewa kapal, dan material dengan total senilai Rp 6,01 triliun.

    “Kami bersyukur bahwa pertumbuhan positif kinerja perusahaan berjalan seiring dengan meningkatnya kontribusi PIS bagi negara. Kami percaya, kontribusi ini memberikan efek berganda yang tidak hanya mendorong kemajuan industri maritim nasional, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat secara lebih luas,” ujar Corporate Secretary PIS Muhammad Baron, ditulis Jumat (27/6/2025).

    Menurutnya, untuk komitmen belanja TKDN misalnya, kontribusi PIS ini memberikan dampak nyata pada keterlibatan industri galangan kapal, manufaktur, hingga sektor pendukung lainnya dalam rantai pasok energi nasional. Dengan pendekatan menyeluruh ini, PIS tidak hanya menjadi tulang punggung logistik energi, tetapi juga penggerak ekosistem maritim nasional.

    Asal tahu saja, PIS kembali mencatat kinerja keuangan cemerlang pada 2024, dengan mencatatkan laba kinerja 2024 di US$ 558,60 juta yang naik hingga 69% dibanding periode sebelumnya.

    Pertumbuhan kinerja salah satunya didorong oleh kenaikan pasar non-captive, membuktikan layanan yang diberikan PIS adalah layanan berstandar global.

    Sepanjang tahun 2024, PIS sukses memberikan pelayanan terbaik dengan memastikan keamanan dan kelancaran dalam mengangkut energi ke penjuru negeri. Sebagai urat nadi distribusi BBM dan LPG di Indonesia, PIS tercatat mengangkut sebanyak 161 miliar liter energi, berupa BBM dan LPG.

    Sebagai salah satu pelaku industri maritim yang berkomitmen mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, PIS juga menjalankan sejumlah program dan standarisasi untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas pelaut Indonesia agar bisa berlayar di lautan internasional.

    “Sebagai salah satu perusahaan logistik maritim reputable di Asia, PIS senantiasa berkomitmen mendorong perusahaan mengembangkan kinerja lebih jauh lagi ke depannya. Tentu saja, salah satu motivasi dari cita-cita tersebut adalah untuk berkontribusi sebesar-besarnya dalam membangun negeri,” tandas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kontribusi Pertamina International Shipphing untuk Ekonomi Indonesia Melalui Pajak dan TKDN, Segini Nilainya – Page 3

    Kontribusi Pertamina International Shipphing untuk Ekonomi Indonesia Melalui Pajak dan TKDN, Segini Nilainya – Page 3

    Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus memperkuat bisnisnya melalui ekspansi pasar dan diversifikasi kargo. Kedua langkah tersebut menjadi kunci bagi perusahaan dalam menghadapi situasi geopolitik yang sangat dinamis dalam beberapa waktu terakhir.

    Sejumlah kondisi geopolitik masih menjadi sorotan bagi aktivitas perdagangan global. Mulai dari kebijakan tarif, perang antara Rusia dan Ukraina, ketegangan India dan Pakistan, hingga konflik kawasan di sejumlah negara di Timur Tengah yang tak kunjung mereda

    Sebagai antisipasi menghadapi kondisi itu, Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra mengatakan, pihaknya terus memperkuat lini bisnis dengan strategi terukur. 

    “Ekspansi pasar dan diversifikasi kargo masih menjadi landasan strategi PIS dalam menghadapi dinamika geopolitik yang begitu fluktuatif. Langkah ini kami ambil untuk mencegah ketergantungan perusahaan terhadap suatu pasar dan produk kargo tertentu,” kata Eka, Sabtu (24/5/2025).

    Menurut dia, PIS terus memperluas rute pelayaran di domestik dan luar negeri. Hingga saay ini, rute pelayaran internasional PIS sudah mencapai 65 negara. 

    “Selain itu, PIS juga telah memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura, Dubai, dan London,” imbuh Eka.

  • Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, PGE Mulai Eksplorasi PLTP Gunung Tiga 55 MW

    Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, PGE Mulai Eksplorasi PLTP Gunung Tiga 55 MW

    FAJAR.CO.ID, LAMPUNG — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto secara hybrid meresmikan pembangunan dan pengoperasian proyek energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, Kamis (26/06/2025).

    Salah satu proyek yang turut diresmikan adalah proyek eksplorasi (green field) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga sebesar 55 megawatt (MW) milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO).

    Peresmian ini dilakukan secara simbolis dari Bondowoso, Jawa Timur, sebagai bagian dari komitmen nasional dalam mempercepat transisi energi bersih. Proyek PLTP Gunung Tiga menjadi langkah strategis PGE dalam mendukung pencapaian target peningkatan kapasitas panas bumi nasional hingga 5,2 gigawatt (GW) pada periode 2025-2034.

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan ketersediaan energi menjadi bagian sangat penting dalam kedaulatan suatu bangsa. Presiden menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa.

    “Sumber-sumber energi terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik. Hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan bangsa,” kata Presiden dalam sambutannya.

    Turut mendampingi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam sambutannya mengatakan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) turut berperan dalam mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40% serta menyerap lebih dari 9.500 tenaga kerja secara nasional.

  • Oppo Reno 14 Series Rilis Global, Kapan Masuk Indonesia?

    Oppo Reno 14 Series Rilis Global, Kapan Masuk Indonesia?

    Jakarta

    Oppo resmi meluncurkan Oppo Reno 14 series secara global setelah debut di China pada pertengahan Mei lalu. Ada tiga model yang dipamerkan yaitu Reno 14, Reno 14 Pro, dan Reno 14 F.

    Oppo biasanya mengubah beberapa spesifikasi ponselnya untuk pasar global, tapi Reno 14 dan Reno 14 Pro versi internasional mengusung spesifikasi yang sama dengan versi China.

    Spesifikasi Oppo Reno 14

    Oppo Reno 14 hadir dengan layar AMOLED berukuran 6,59 inch yang memiliki resolusi FHD+ (1256 x 2760 pixel), refresh rate 120Hz, dan touch sampling rate 240Hz. Layar ini memiliki tingkat kecerahan hingga 1.200 nits dan dilindungi Corning Gorilla Glass 7i.

    Di bagian belakangnya terdapat tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan OIS, kamera telephoto 50 MP dengan optical zoom 3,5x, dan kamera ultrawide 8 MP. Kamera depan 50 MP melengkapi fitur fotografi yang ditawarkan Reno 14.

    Ponsel ini diotaki chipset MediaTek Dimensity 8350 dengan RAM LPDDR5X 12GB dan memori internal hingga 512GB. Kapasitas baterainya 6.000 mAh dengan pengisian cepat SuperVOOC 80W.

    Oppo Reno 14 menjalankan sistem operasi Android 15 berbalut ColorOS 15.0 Ponsel ini memiliki sertifikasi IP68/IP69 serta tersedia dalam pilihan warna Luminous Green dan Opal White.

    Spesifikasi Oppo Reno 14 Pro

    Oppo Reno 14 Pro mengusung layar AMOLED yang lebih besar yaitu 6,83 inch. Layarnya memiliki resolusi FHD+ (1.272 x 2.800 pixel) dengan refresh rate 120Hz, tingkat kecerahan hingga 1.200 nits, dan dilindungi Gorilla Glass 7i.

    Ponsel ini dibekali tiga kamera 50 MP di belakang yang terdiri dari kamera utama dengan OIS, kamera ultrawide, dan kamera telephoto dengan optical zoom 3,5x. Kamera depannya juga 50 MP.

    Oppo Reno 14 Pro Foto: Oppo

    Oppo Reno 14 Pro ditenagai chipset MediaTek Dimensity 8450 dengan RAM LPDDR5X 12GB dan memori internal hingga 512GB. Kapasitas baterainya lebih besar dari saudaranya yaitu 6.200 mAh, dengan pengisian cepat SuperVOOC 80W.

    Sama seperti saudaranya, Oppo Reno 14 Pro menjalankan ColorOS 15.0 dan sudah memiliki rating IP68/IP69. Ponsel ini hadir dalam pilihan warna Titanium Grey dan Opal White.

    Spesifikasi Oppo Reno 14 F

    Oppo Reno 14 F melengkapi lini ponsel kelas menengah terbaru Oppo. Ponsel ini mengusung layar AMOLED berukuran 6,57 inch dengan resolusi FHD+ (2372 x 1080 pixel), refresh rate 120Hz, tingkat kecerahan hingga 1.400 nits, dan dilindungi AGC DragonTrail DT-STAR D+.

    Seperti varian Reno 14 lainnya, Reno 14 F juga dilengkapi tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 MP dengan OIS, kamera ultrawide 8 MP, dan kamera makro 2 MP. Oppo menyediakan kamera depan 32 MP untuk mengambil selfie.

    Oppo Reno 14 F Foto: Oppo

    Ponsel ini ditenagai chipset Snapdragon 6 Gen 1 dengan RAM LPDDR4X hingga 12GB dan memori internal hingga 512GB. Kapasitas baterainya 6.000 mAh dengan pengisian cepat 45W.

    Oppo Reno 14 F menjalankan ColorOS 15.0 berbasis Android 15 dan sudah memiliki rating IP69. Ponsel ini hadir dalam pilihan warna Glossy Pink, Luminous Green, dan Opal Blue.

    Harga Oppo Reno 14 series dan ketersediaan di Indonesia

    Taiwan jadi negara pertama yang disambangi Oppo Reno 14 series di luar China. Khusus untuk Reno 14 F, Oppo belum mengumumkan harga dan ketersediaannya. Berikut ini harga Oppo Reno 14 dan Reno 14 Pro di Taiwan:

    Oppo Reno 14 12/256GB: 17.990 dolar Taiwan (Rp 10 jutaan)Oppo Reno 14 12/512GB: 19.990 dolar Taiwan (Rp 11,1 jutaan)Oppo Reno 14 Pro 12/512GB: 23.990 dolar Taiwan (Rp 13,3 jutaan)

    Oppo Indonesia belum memberikan sinyal kehadiran Reno 14 series di Tanah Air, namun jadwal rilisnya sepertinya tidak lama lagi. Menurut pantauan detikINET, Oppo Reno 14 F dengan nomor model CPH2743, Oppo Reno 14 dengan nomor model CPH2737, dan Oppo Reno 14 Pro dengan nomor model CPH2739 sudah mengantongi lolos uji TKDN dan SDPPI Komdigi.

    (vmp/fay)

  • Honor 400 Siap Hadir di Indonesia, Punya Fitur AI Ubah Foto jadi Video – Page 3

    Honor 400 Siap Hadir di Indonesia, Punya Fitur AI Ubah Foto jadi Video – Page 3

    Sebelumnya, untuk diketahui, Honor 400 Pro dipastikan akan meluncur di pasar Indonesia. Hal ini terungkap lewat database situs Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Honor 400 sebetulnya telah lebih dulu mengantongi sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari Kemenperin pada Mei 2025 lalu, dengan nilai sebesar 39,6 persen.

    Namun, saat itu kehadiran varian “Pro” ponsel milik Honor masih menjadi misteri dan belum diketahui apakah perusahaan berbasis di China itu akan membawa model tersebut ke Indonesia.

    Kini, misteri tersebut akhirnya terpecahkan. HP Honor 400 Pro resmi terdaftar di situs P3DN dan mengantongi sertifikasi TKDN dengan nilai sebesar 39,6 persen.

    Hal ini menandakan, kedua HP Android Honor ini kemungkinan besar akan dirilis secara bersamaan dalam waktu dekat.

    Meskipun Honor Indonesia belum mengumumkan tanggal peluncuran resminya, sinyal kehadiran Honor 400 Series semakin kuat lewat sejumlah teaser di akun media sosial resmi mereka. 

    Apakah spesifikasi Honor 400 dan 400 Pro versi global akan sama dengan model di pasar China? Dan berapa harga Honor 400 dan Honor 400 Pro ini? Berikut adalah lengkapnya.

  • Pertamina NRE & LONGi Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya

    Pertamina NRE & LONGi Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), bekerja sama dengan LONGi Green Technology Co., Ltd., meluncurkan proyek strategis pembangunan fasilitas manufaktur panel Surya (Photovoltaic/PV) di Indonesia. Inisiatif ini mendukung komitmen pemerintah terhadap pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan bertujuan memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap modul solar PV di dalam negeri dan kawasan Asia Tenggara.

    Fasilitas ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,4 GW per tahun dan akan menggunakan teknologi terbaru dari LONGi, yakni Hybrid Passivated Back Contact (HPBC) 2.0 tipe N yang dapat menghasilkan modul surya berdaya efisiensi tinggi.

    Proyek solar PV ini berlokasi di Deltamas, Jawa Barat, merupakan wilayah strategis yang memudahkan distribusi dan rantai pasok dalam proses produksinya. Fasilitas ini diharapkan dapat menyerap tenaga lokal dan meningkatkan perekonomian nasional.

    Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani menyebut proyek strategis ini akan mendukung proses transisi energi di Indonesia, yang menargetkan bauran energi hingga 34,3% pada 2034. Eniya berharap proyek ini dapat berjalan lancar sehingga dapat mendukung Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW).

    “Dari target tersebut, 61% atau 42,6 GW berasal dari pembangkit EBT,” terang Eniya dikutip Selasa (24/6/2025).

    Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM Edy Junaedi juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi dari LONGi dan Pertamina NRE yang meningkatkan kapabilitas manufaktur Indonesia, juga mengintegrasikan Indonesia ke dalam rantai pasok global dalam industri energi baru terbarukan.

    “Hal ini akan memperkuat dan meningkatkan kolaborasi kedua negara dalam mempercepat transisi energi” ujar Edy.

    Menurut data Kementerian Perindustrian kemampuan produksi panel surya dalam negeri saat ini baru sebesar 1.6 GWp per tahun. Sehingga proyek ini akan meningkatkan kemampuan produksi nasional hingga 3 GWp agar dapat mendukung penambahan PLTS sesuai target pemerintah sebesar 300-400 GWp di tahun 2060.

    Sementara itu, CEO Pertamina NRE John Anis menyampaikan kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam transisi energi di Indonesia.

    “Dengan membangun kapasitas manufaktur lokal, kami ingin memperkuat rantai pasok solar pv dalam negeri, menurunkan biaya produksi, dan menciptakan lapangan kerja hijau yang berkeahlian,” tambah John.

    Menurut VP LONGi Global, Dennis She kerja sama ini merupakan peluang bagi LONGi dalam mengembangkan bisnis dalam industri energi di Asia Tenggara.

    “Dengan kerja sama ini kami harap bisa terus mendukung target transisi energi di Indonesia dengan saling berbagi pengetahuan dan teknologi dalam industri solar pv,” ujar Dennis

    Untuk diketahui Indonesia memiliki peta jalan tentang potensi peningkatan permintaan solar pv hingga tahun 2035, sehingga proyek ini dinilai potensial dan akan mendukung realisasi pengembangan proyek PLTS dalam RUPTL “terhijau”, mendukung pengembangan industri supply chain seperti solar cell, serta mendukung pengembangan proyek hidrogen hijau (green hydrogen) ke depannya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, langkah Pertamina NRE dalam mendorong pengembangan energi transisi merupakan upaya proaktif Pertamina dalam mendukung target swasembada energi dan net zero emission (NZE) Pemerintah.

    “Sejalan dengan program Pertamina sebagai pemimpin energi transisi, Pertamina berharap proyek pembangunan fasilitas manufaktur panel surya ini dapat memperkuat ekosistem energi transisi di Indonesia,” jelas Fadjar.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Schneider Targetkan Peningkatan Produksi 30% Lewat Pabrik Baru di Cikarang

    Schneider Targetkan Peningkatan Produksi 30% Lewat Pabrik Baru di Cikarang

    Bisnis.com, CIKARANG— Schneider Electric memperluas fasilitas pabriknya di kawasan Cikarang, Jawa Barat. 

    Perluasan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat kapasitas produksi peralatan kelistrikan berteknologi tinggi, sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap transisi energi di Indonesia.

    President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste Martin Setiawan mengatakan  perluasan ini dilakukan di lokasi yang berjarak sekitar satu kilometer dari pabrik utama yang telah beroperasi sejak 1995. Fasilitas baru ini akan memproduksi peralatan listrik mulai dari tegangan rendah (low voltage) hingga tegangan menengah (medium voltage), termasuk teknologi panel terbaru yang lebih ramah lingkungan.

    “Di sini kami produksi peralatan elektrik, mulai dari low voltage, medium voltage. Teknologi terbaru yang kami akan produksi di Indonesia adalah panel dengan air insulated,” kata Martin usai acara peresmian di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (24/6/2025). 

    Martin mengatakan panel listrik konvensional umumnya menggunakan gas SF6 yang berdampak buruk bagi lingkungan. Karena itu, pihaknya kini mengembangkan panel berteknologi air insulated yang lebih berkelanjutan dan telah mulai diproduksi di Indonesia, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

    Dengan perluasan ini, kapasitas produksi pabrik Schneider Electric di Indonesia meningkat sebesar 30%, dari sebelumnya sekitar 5.000 unit panel per tahun. 

    “Mungkin dari 5.000 panel naik 30%,” imbuhnya.

    Sekitar 50% dari total produksi akan diserap pasar domestik, sementara sisanya diekspor ke kawasan Asia Tenggara, Pasifik, Australia, bahkan beberapa negara di Eropa. Martin juga mengungkapkan perusahaan menargetkan peningkatan bertahap jumlah tenaga kerja hingga mencapai 1.500 orang pada 2029, dengan mayoritas berasal dari tenaga kerja lokal.

    “Rencananya kami akan step-by-step meningkat, mungkin sampai dengan 1.500 pada 2029. Kami akan rekrut mayoritas lokal,” ucapnya.

    Martin menambahkan, komponen lokal dalam produk yang dihasilkan di fasilitas ini telah mencapai hingga 40%, sesuai dengan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah.

    Lebih jauh, Martin  menyebut perluasan ini akan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi lebih dari 400 ribu orang dalam ekosistem mereka, termasuk pekerja, mitra logistik, pelanggan, dan masyarakat luas.

    “Kami percaya bahwa kemajuan harus memberikan manfaat yang benar dengan menciptakan pekerjaan, berbagi pengetahuan, dan bekerja dekat dengan pasangan lokal,” ungkap Martin.

    Dia menekankan langkah ini juga selaras dengan prioritas pemerintah dalam visi Asta Cita, termasuk penguatan kebebasan energi, ekonomi hijau, penciptaan lapangan kerja berkualitas, serta pembangunan industri berbasis nilai lokal.

    “Kami juga mendukung perkembangan infrastruktur digital Indonesia, termasuk sektor datacenter yang berkembang dengan cepat,” tambahnya.

    Fasilitas ini akan mendukung program-program strategis nasional seperti Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, khususnya dalam bidang energi baru terbarukan dan elektrifikasi pedesaan, guna mempercepat akses energi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    “Kami percaya bahwa kooperasi kuat dan jangka panjang antara pemerintah, industri, seperti yang kita lihat hari ini, adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah dan lebih berkembang untuk Indonesia,” kata Martin.

  • Sah! RI Punya Pabrik Panel Surya Raksasa Rp 1,5 Triliun di Kendal

    Sah! RI Punya Pabrik Panel Surya Raksasa Rp 1,5 Triliun di Kendal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian meresmikan pengoperasian pabrik panel surya berkapasitas 1 Giga Watt peak (GWp) per tahun, pada Kamis, 19 Juni 2025 lalu. Pabrik panel surya berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, itu dibangun oleh PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) dengan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah terus memperkuat sektor industri panel surya dalam upaya membangun kemandirian industri energi terbarukan nasional. Dia mengungkapkan, keberadaan sektor tersebut juga mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE).

    “Saya sangat berbahagia karena akhirnya pabrik panel surya terintegrasi PT TMAI akan mulai beroperasi dengan kapasitas 1 GW per tahun. Kami juga sangat mengapresiasi langkah strategis dari PT TMAI memproduksi panel surya dengan teknologi termutakhir i-Topcon dengan efisiensi mencapai 23%, yang mampu memproduksi per unit panel surya dengan kapasitas output maksimal 720 Watt-peak,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (23/6/2025).

    Memiliki kapasitas 1 GW-peak per tahun, PT TMAI akan memproduksi kira-kira 1,4 juta lembar panel surya per tahun. Artinya, ketergantungan Indonesia terhadap impor modul dan sel surya dari Tiongkok, Malaysia, atau Vietnam, diharapkan dapat berkurang secara signifikan.

    “Dengan adanya investasi yang dilakukan oleh PT TMAI tentu akan mendorong pembentukan ekosistem industri panel surya dalam negeri dengan adanya penggunaan komponen lokal dari industri pendukung, maupun percepatan hilirisasi yang berupa penyerapan produk sel surya dalam negeri hingga nantinya pengembangan produk wafer, ingot dan smelter polisilikon,” tuturnya.

    Selain itu, PT TMAI telah menyerap 640 tenaga kerja terlatih di bidang panel surya, yang sebelumnya mendapatkan pelatihan langsung di Tiongkok. Langkah dinilai jadi bukti komitmen perusahaan terhadap alih teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia lokal.

    Agus juga menyoroti pentingnya hilirisasi pasir silika sebagai bahan baku utama panel surya. Tercatat, Indonesia memiliki cadangan pasir silika lebih dari 330 juta ton, dengan potensi mencapai 25 miliar ton tersebar di berbagai daerah. Nilai tambah pasir silika yang diolah menjadi wafer bisa mencapai 25 kali lipat, sehingga pengembangan rantai pasok industri dari hulu ke hilir menjadi prioritas ke depan.

    Oleh karena itu, Agus mengatakan pihaknya menyambut baik langkah PT TMAI untuk mencapai target awal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 41%, dan mendorong agar capaian tersebut terus ditingkatkan.

    “Kami juga tengah menyiapkan reformasi tata cara penghitungan nilai TKDN, untuk mempercepat proses, mempermudah mekanisme, dan mengurangi beban biaya sertifikasi. Reformasi ini akan membuka ruang lebih luas bagi investasi baru dan usaha dalam negeri,” tambahnya.

    Upaya tersebut sejalan dengan amanat Perpres Nomor 46 Tahun 2025 tentang perubahan Perpres 16/2018, yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional.

    “Membangun industri nasional sejati tidak hanya soal investasi dan pabrik. Ini tentang menanamkan nilai-nilai kebersamaan, pemberdayaan SDM lokal, dan alih teknologi yang berkeadilan. Inilah industri yang berpijak pada Pancasila,” tegas Agus.

    Selain itu, Agus juga memberikan apresiasi kepada seluruh mitra strategis PT TMAI, termasuk Trina Solar Co. Ltd., PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, dan PT PLN (Persero) yang telah berperan aktif mewujudkan pabrik tersebut.

    Di lain sisi, Wakil Direktur Utama PT TMAI Lokita Prasetya mengatakan, pabrik sel dan modul surya TMAI merupakan pabrik sel dan modul surya terintegrasi di Indonesia, yang saat ini mampu memproduksi hingga 1 GW, menjadikannya pabrik panel surya terbesar di Indonesia. Pabrik sel dan modul surya ini juga bisa menghasilkan salah satu panel surya terbesar di dunia.

    “Kehadiran TMAI diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap perwujudan energi bersih di Indonesia serta membantu mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen industri energi di Indonesia,” terangnya.

    Sedangkan, Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menyampaikan, perusahaan mengapresiasi dukungan Kemenperin dalam mengawal transisi energi melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dalam hal ini lewat pemanfaatan tenaga surya.

    “Ke depan, kami mengharapkan sekaligus berupaya agar momentum positif yang telah berlangsung dapat terus terjaga agar ekosistem industri panel surya nasional dapat bertumbuh secara mandiri dan semakin berdaya saing,” ujarnya.

    Asal tahu saja, pabrik sel dan modul surya terintegrasi ini merupakan hasil kolaborasi dari Trina Solar Co Ltd, PT Daya Sukses Makmur Selaras (anak usaha dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk) yang merupakan bagian dari Sinar Mas, dan PT PLN Indonesia Power Renewable.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]