Topik: TKDN

  • Dirancang untuk Jalanan RI, Menperin Apresiasi Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Dirancang untuk Jalanan RI, Menperin Apresiasi Hyundai STARGAZER Cartenz X

    Jakarta

    PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) turut mendorong kemajuan industri otomotif Indonesia dengan hadir di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Hyundai menandai partisipasinya di GIIAS 2025 dengan peluncuran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X sebagai ‘The Real Indonesian Car’ yang dirancang untuk jalanan Indonesia.

    Sehari setelah peluncurannya, kendaraan ini langsung mendapat apresiasi dari pemerintah melalui kunjungan Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita ke booth Hyundai yang berlokasi di Hall 2 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City. Dalam kunjungannya, Agus Gumiwang menandatangani unit STARGAZER Cartenz X sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap penguatan industri otomotif Indonesia.

    President Director PT Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee menyambut positif apresiasi yang diberikan pemerintah atas komitmen Hyundai dalam mengembangkan industri otomotif Indonesia. Ia mengatakan dukungan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan jajaran kementerian menjadi motivasi besar bagi pihaknya untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia.

    “Kami berharap kehadiran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X sebagai ‘The Real Indonesian Car’ yang dibuat untuk jalanan Indonesia dapat menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih baik bagi masyarakat, sekaligus memperkuat fondasi produksi dalam negeri,” ujar Ju Hun Lee dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

    STARGAZER Cartenz juga akan diekspor dan dikembangkan sesuai kebutuhan pasar global, menegaskan komitmen Hyundai dan peran strategis Indonesia sebagai pusat produksi berstandar internasional. Selama kunjungan, Agus Gumiwang didampingi oleh President Director Hyundai Motors Indonesia, Ju Hun Lee dan Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto.

    Hyundai Foto: dok. Hyundai

    Dalam kesempatan tersebut, Ju Hun Lee memaparkan beragam teknologi canggih yang tersemat pada model terbaru Hyundai, mulai dari Shift by Wire (SBW), Built-in Navigation, hingga fitur keamanan aktif Hyundai SmartSense, seperti Blind Spot View Monitor (BVM), Surround View Monitor (SVM), dan Rear & Front Parking Distance Warning yang telah dirancang untuk menjawab tantangan berkendara di jalanan Indonesia.

    Agus Gumiwang juga menunjukkan antusiasmenya terhadap desain dan fitur STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X. Beliau mencoba langsung kenyamanan interior STARGAZER Cartenz X yang menawarkan ruang kabin lapang, konfigurasi captain seat, serta nuansa premium yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Diluncurkan pada 23 Juli 2025 sebagai World Premiere, STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X diproduksi langsung di fasilitas PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Nama ‘Cartenz’ terinspirasi dari Puncak Cartenz, titik tertinggi di Indonesia, yang mencerminkan standar kualitas dan kenyamanan tingkat tinggi.

    Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%, kehadiran STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X turut memperkuat posisi STARGAZER sebagai mobil pilihan masyarakat Indonesia, melengkapi jajaran model Hyundai lainnya yang diproduksi secara lokal.

    Lebih dari itu, Hyundai secara konsisten menunjukkan komitmen jangka panjang melalui upaya berkelanjutan dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan. Salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, didukung oleh total investasi senilai USD 3 miliar.

    Untuk melengkapi pengalaman pelanggan dari proses membeli, memiliki, hingga menjual kendaraan, Hyundai juga menghadirkan program

    myHyundai Care sebagai benefit tambahan bagi pelanggan. Kunjungi booth Hyundai di GIIAS 2025 yang terletak di Hall 2 ICE, BSD City, mulai tanggal 24 Juli sampai 3 Agustus 2025 untuk menjelajahi seluruh produk dan layanan terbaru Hyundai serta menikmati pengalaman kepemilikan kendaraan terdepan bersama Hyundai.

    Ikuti informasi terkait kegiatan dan produk terkini Hyundai di www.hyundai.com/id/id atau melalui berbagai kanal media sosial, yaitu Instagram HyundaiMotorIndonesia, YouTube Hyundai Motors Indonesia, Facebook Hyundai Motors Indonesia, dan X @HyundaiMotorID!

    (prf/ega)

  • Istana Pastikan Relaksasi TKDN untuk Produk AS Tidak Berlaku Menyeluruh

    Istana Pastikan Relaksasi TKDN untuk Produk AS Tidak Berlaku Menyeluruh

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan menegaskan bahwa kebijakan relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap sejumlah produk asal Amerika Serikat (AS) tidak diberlakukan secara menyeluruh.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut Pemerintah tetap berkomitmen melindungi industri dalam negeri dan hanya membuka akses bagi produk asing yang belum mampu diproduksi secara optimal di Indonesia.

    “Sekali lagi, sebagaimana yang sudah dijelaskan secara rinci oleh Menko Perekonomian, tidak seluruh produk dibebaskan dari TKDN. Hanya beberapa yang memang secara kemampuan kita belum memiliki, jadi itu jangan menghalangi kita menerima barang dari negara lain,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).

    Kebijakan ini, menurutnya, tidak dimaksudkan untuk melemahkan industri lokal, melainkan untuk membuka ruang kerja sama dagang yang seimbang sekaligus realistis terhadap kapasitas produksi nasional saat ini.

    “Semangatnya bukan membebaskan seluruh produk dari kewajiban TKDN, tapi selektif. Pemerintah akan sangat concern dalam mengontrol jenis barang apa saja yang boleh masuk,” katanya.

    Menanggapi kekhawatiran publik bahwa produk lokal bisa kalah saing dengan produk asing, Prasetyo menegaskan bahwa barang-barang impor yang masuk tanpa TKDN hanya berlaku untuk jenis tertentu yang belum bisa diproduksi dalam negeri. Sementara produk-produk yang sudah dapat diproduksi oleh industri nasional tetap akan mendapatkan perlindungan.

    “Kalau memang ada barang yang kita sudah punya kemampuan produksi, itu tidak serta-merta langsung diterima dari luar. Kita tetap jaga,” pungkas Prasetyo.

  • Produk AS Bebas TKDN, Barang Lokal Bisa Kalah Saing di Proyek Pemerintah

    Produk AS Bebas TKDN, Barang Lokal Bisa Kalah Saing di Proyek Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mewanti-wanti langkah pelonggaran kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atas produk Amerika Serikat (AS) dapat berisiko memberikan kemudahan bagi produk impor dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah. 

    Wakil Ketua Umum Kadin Perindustrian Saleh Husin mengatakan, kesepakatan Indonesia dan AS tersebut perlu dicermati. Sebab, pelonggaran ketentuan TKDN untuk produk dari AS dapat menimbulkan tantangan tersendiri bagi industri dalam negeri.

    “Ini berisiko menurunkan penyerapan produk dalam negeri pada pengadaan pemerintah,” kata Saleh kepada Bisnis, Jumat (25/7/2025). 

    Selama ini, TKDN bertujuan untuk memberi ruang bagi industri dalam negeri untuk tumbuh dan meningkatkan daya saing. 

    Dia menilai tanpa kewajiban TKDN, produk AS bisa masuk dan berpartisipasi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dengan lebih mudah. 

    Produk AS dinilai dapat masuk tanpa harus memenuhi standar kandungan lokal sehingga menciptakan ketimpangan dalam persaingan. 

    Untuk menghadapi kondisi ini, Saleh mendorong pengusaha untuk melakukan peningkatan efisiensi dan inovasi di tingkat perusahaan agar mampu bersaing tidak hanya dari sisi harga, tetapi juga kualitas dan keunikan produk.

    “Memperkuat aliansi industri nasional, termasuk melalui konsolidasi usaha kecil-menengah agar memiliki daya tawar dan skala produksi yang lebih baik,” tuturnya.

    Tak hanya itu, dia juga mendukung advokasi kebijakan kepada pemerintah agar tetap ada insentif atau afirmasi untuk produk lokal. 

    “Termasuk mempertahankan kewajiban TKDN minimum bagi semua negara mitra dagang dalam proyek strategis nasional,” jelasnya. 

    Menurut Saleh, hal ini tentunya perlu dikaji lebih lanjut, meskipun penurunan tarif bea masuk produk Indonesia ke AS menjadi 19% memang patut diapresiasi sebagai langkah positif dalam membuka akses pasar. 

    Namun, tanpa kewajiban kandungan lokal, produk impor dari AS yang masuk ke pasar domestik, terutama dalam skema pengadaan pemerintah, dapat bersaing langsung dengan produk dalam negeri yang selama ini berupaya memenuhi regulasi TKDN. 

    “Hal ini berpotensi menciptakan ketidakseimbangan dalam playing field antara pelaku usaha lokal dan asing,” jelasnya. 

    Di sisi lain, menurut Saleh, manfaat dari penurunan tarif AS belum tentu dapat dirasakan secara merata oleh seluruh sektor industri Indonesia, mengingat perbedaan kapasitas, kesiapan ekspor, dan struktur biaya antarsektor. 

    Oleh karena itu, Saleh menerangkan, meskipun secara diplomatik kesepakatan ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas, secara strategis perlu dipastikan bahwa kebijakan semacam ini tidak mengurangi insentif bagi tumbuhnya industri nasional dan penguatan rantai pasok dalam negeri.

    “Dengan demikian, akan sangat penting bagi pemerintah untuk mengkaji kembali keseimbangan antara kepentingan ekspor dan keberlanjutan industri domestik, serta memastikan bahwa setiap pembukaan pasar disertai instrumen pendukung yang adil dan proporsional,” pungkasnya. 

    Pemberlakuan bea masuk 0% bagi produk dari AS ke Indonesia berpotensi menciptakan tekanan serius terhadap industri dalam negeri, terutama sektor yang bersaing langsung dengan produk-produk impor AS. 

    Dengan semakin murahnya harga produk impor di pasar domestik, industri lokal dapat kehilangan daya saing, khususnya jika belum memiliki efisiensi produksi yang tinggi atau skala ekonomi yang memadai. 

    Dalam jangka pendek, hal ini bisa menekan margin keuntungan, memperlambat pertumbuhan kapasitas produksi, bahkan mengancam kelangsungan usaha sektor-sektor padat karya. 

    Meskipun demikian, industri dalam negeri yang selama ini bergantung terhadap bahan baku dan barang modal dari AS akan diuntungkan karena mendapatkan harga yang lebih murah sehingga dapat menekan biaya produksi.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tidak semua kebijakan TKDN akan dihapus, sebagaimana pernyataan Gedung Putih atau pihak pemerintah AS. 

    Airlangga menyampaikan bahwa penghapusan TKDN akan dilakukan untuk beberapa sektor. Namun, dirinya enggan menjelaskan sektor apa saja yang akan dihapuskan.  

    “Enggak [dihapus seluruhnya TKDN], itu kan sektornya ada,” ujarnya kepada wartawan di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (23/7/2025).  

    Untuk diketahui, kebijakan TKDN memang sedari awal menjadi sorotan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

  • Realme 15 dan 15 Pro Rilis Global, Kapan Masuk ke Indonesia?

    Realme 15 dan 15 Pro Rilis Global, Kapan Masuk ke Indonesia?

    Jakarta

    Realme 15 series resmi dirilis secara global, dan India jadi negara pertama yang dikunjungi ponsel kelas menengah ini. Kali ini hanya ada dua varian yang diluncurkan yaitu Realme 15 dan Realme 15 Pro.

    Tahun ini Realme memang merampingkan model di number series, jadi Realme 15 adalah penerus dari Realme 14 Pro, sedangkan Realme 15 Pro hadir meneruskan jejak Realme 14 Pro+.

    Realme 15 dan Realme 15 Pro sama-sama mengusung layar AMOLED berukuran 6,8 inch yang sedikit melengkung. Layar ini memiliki resolusi 1280 x 2800 pixel dengan refresh rate 144Hz, touch sampling rate 240Hz, dan tingkat kecerahan hingga 6.500 nits.

    Kedua ponsel ini memiliki dua kamera belakang namun dengan konfigurasi yang sedikit berbeda. Kamera belakang Realme 15 terdiri dari kamera utama 50 MP yang menggunakan sensor Sony IMX882 dan kamera ultrawide 8 MP.

    Sementara itu, Realme 15 Pro memiliki kamera utama yang menggunakan sensor Sony IMX896 dan kamera ultrawide 50 MP. Kamera telephoto yang sebelumnya ada di Realme 14 Pro+ dihilangkan.

    Realme 15 dan Realme 15 Pro dilengkapi kamera depan 50 MP untuk mengambil selfie. Realme juga menyediakan sejumlah fitur AI untuk memoles hasil jepretan kamera, termasuk AI Edit Genie yang dapat diakses di galeri ponsel.

    Varian warna Realme 15 Foto: Realme

    Tidak hanya kamera, Realme 15 series juga dibedakan dari chipset yang dipakai. Realme 15 standar diotaki chipset MediaTek Dimensity 7300+ yang dipadukan dengan RAM LPDDR4X hingga 12GB yang dapat diperluas dengan Dynamic RAM dan memori internal UFS 3.1 hingga 256GB.

    Sementara itu, Realme 15 Pro menggunakan prosesor Snapdragon 7 Gen 4 yang dipasangkan dengan RAM LPDDR4X hingga 12GB yang dapat diperluas dengan fitur Dynamic RAM dan memori internal UFS 3.1 hingga 512GB.

    Realme 15 dan Realme 15 Pro hadir dengan baterai lebih besar berkapasitas 7.000 mAh yang didukung pengisian cepat 80W. Realme mengatakan baterai ini akan mempertahankan 80% kapasitasnya bahkan setelah 1.600 siklus pengisian daya, seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (25/7/2025).

    Kedua ponsel ini menjalankan Realme UI 6.0 berbasis Android 15. Realme 15 tersedia dalam pilihan warna Flowing Silver, Velvet Green, dan Silk Pink, sedangkan Realme 15 Pro ditawarkan dalam pilihan warna Flowing Silver, Velvet Green, dan Silk Purple.

    Varian warna Realme 15 Pro Foto: RealmeHarga dan ketersediaan

    Realme 15 dan Realme 15 Pro sudah dapat dipesan di India dan penjualan perdananya akan dibuka pada 30 Juli 2025. Berikut harga Realme 15 dan Realme 15 Pro di Negeri Sungai Gangga.

    Harga Realme 15

    Realme 15 8/128GB: 23.999 rupee (Rp 4,5 jutaan)Realme 15 8/256GB: 25.999 rupee (Rp 4,9 jutaan)Realme 15 12/256GB: 28.999 rupee Rp 5,5 jutaan)

    Harga Realme 15 Pro

    Realme 15 Pro 8/128GB: 28.999 rupee (Rp 5,5 jutaan)Realme 15 Pro 8/256GB: 30.999 rupee (Rp 5,8 jutaan)Realme 15 Pro 12/256GB: 32.999 rupee (Rp 6,2 jutaan)Realme 15 Pro 12/512GB: 35.999 rupee (Rp 6,8 jutaan)

    Belum diketahui kapan Realme 15 dan Realme 15 Pro akan diluncurkan di Indonesia. Meski begitu, peluncuran Realme 15 series di Indonesia tampaknya sudah dekat karena kedua ponsel ini sudah memperoleh sertifikat TKDN dan Postel.

    (vmp/vmp)

  • RI terus negosiasi dengan AS tekan tarif impor komoditas strategis

    RI terus negosiasi dengan AS tekan tarif impor komoditas strategis

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/7/2025) (ANTARA/Bayu Saputra)

    RI terus negosiasi dengan AS tekan tarif impor komoditas strategis
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 19:41 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Indonesia terus melanjutkan proses negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menekan tarif impor sejumlah komoditas strategis nasional di bawah 19 persen hingga 0 persen.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sejumlah produk yang sedang diajukan dalam negosiasi tarif tersebut mencakup komoditas sumber daya alam yang tidak dapat diproduksi oleh AS.

    “Produk-produk itu antara lain kelapa sawit, kopi, kakao, produk agro, dan juga produk mineral lainnya termasuk juga komponen pesawat terbang dan juga komponen daripada produk industri di kawasan industri tertentu seperti di free trade zone,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/7).

    Menurutnya, meski saat ini AS telah menerapkan tarif impor 19 persen terhadap produk asal Indonesia, masih terdapat ruang negosiasi untuk penurunan tarif terhadap sejumlah produk yang dinilai strategis dan tidak bersaing langsung dengan industri domestik AS.

    Airlangga mengungkapkan bahwa AS juga memperhatikan perlakuan tarif dari mitra dagang lain seperti Uni Eropa, yang melalui perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah memberikan tarif 0 persen untuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) asal Indonesia.

    “Amerika juga melihat bahwa Eropa memberikan kita CPO itu 0 persen dalam IEU-CEPA, jadi beberapa itu menjadi tolok ukur,” katanya.

    Adapun sebelumnya, melalui laman resmi Gedung Putih, AS dan Indonesia telah menyepakati kerangka kerja Agreement on Reciprocal Trade sebagai upaya memperkuat hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

    Dalam perjanjian tersebut, Indonesia disebut akan menghapus sekitar 99 persen hambatan tarif untuk berbagai produk industri dan pertanian asal AS. Sebagai imbalannya, AS akan menetapkan tarif timbal balik sebesar 19 persen untuk produk asal Indonesia dan membuka peluang pengurangan tarif lebih lanjut terhadap komoditas yang tidak tersedia atau tidak diproduksi secara domestik di AS.

    Selain itu, kedua negara juga berkomitmen menyelesaikan berbagai hambatan non-tarif yang mempengaruhi perdagangan dan investasi bilateral, termasuk pembebasan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk sejumlah barang asal AS, pengakuan sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) untuk produk kesehatan dan farmasi, serta penanganan isu-isu kekayaan intelektual dan prosedur penilaian kesesuaian (conformity assessment).

    Dalam konteks perdagangan digital, Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk memberikan kepastian terkait transfer data lintas batas, menghapus bea masuk atas produk digital (intangible products), serta mendukung moratorium bea cukai atas transmisi elektronik di forum Organisasi Perdagangan Bebas (WTO).

    “Secara umum, joint statement (pernyataan bersama) menggambarkan kesepakatan yang telah dibahas, dan Amerika Serikat menunjukkan poin-poin penting dan komitmen politik baik Indonesia maupun Amerika yang akan menjadi dasar perjanjian perdagangan nanti. Nah tentu akan dilanjutkan dengan pembahasan lanjutan yang menyangkut kepentingan kedua negara,” terang Airlangga.

    Sumber : Antara

  • Lima Perusahaan Besar AS Mau Investasi di RI, dari Microsoft hingga Amazon

    Lima Perusahaan Besar AS Mau Investasi di RI, dari Microsoft hingga Amazon

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ada lima perusahaan besar asal Amerika Serikat yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Komitmen itu sebagai bagian dari kesepakatan dagang terbaru antara RI-AS.

    Airlangga merincikan komitmen investasi lima perusahaan AS itu antara lain ExxonMobil yang ingin membangun fasilitas carbon capture and storage (CSS) senilai US$10 miliar; Oracle, yang berencana membangun pusat data di Batam senilai US$6,5 miliar.

    Kemudian Microsoft, yang ingin bangun infrastruktur cloud dan akal imitasi (AI) senilai US$1,7 miliar selama beberapa tahun ke depan; Amazon, yang berencana memperkuat pengembangan AI dan cloud di Indonesia senilai US$5 miliar; dan General Electric (GE) melalui GE Healthcare yang akan membangun fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp178 miliar pada tahun ini.

    “Sehingga apa yang lakukan pemerintah dengan kerjasama dengan Amerika adalah menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar neraca perdagangan terjaga dan momentum ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bisa terjamin,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).

    Dia pun berharap perjanjian dagang dengan AS akan meningkatkan daya saing hingga inovasi produk asal Indonesia. Menurutnya, AS akan menawarkan R&D capacity building atau proses meningkatkan kemampuan suatu industri Indonesia dalam penelitian dan pengembangan terutama sektor ekonomi digital.

    Contohnya, sambung Airlangga, AS berkomitmen investasi di data center. Selain itu, Garuda juga berkomitmen membeli pesawat dari Boeing untuk mendorong peningkatan logistik dan interkoneksi antar pulau.

    “Itu yang akan diberikan oleh Amerika,” ujar politisi Partai Golkar itu.

    Kesepakatan Dagang RI-AS

    Mengutip laman resmi Gedung Putih pada Rabu (23/7/2025), perjanjian perdagangan AS-Indonesia ini disebut akan memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang antara kedua negara, yang sebelumnya telah dibangun melalui Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (Trade and Investment Framework Agreement/TIFA) yang ditandatangani pada 16 Juli 1996.

    Dalam kesepakatan dagang terbaru tersebut, Indonesia akan menghapus sekitar 99% hambatan tarif terhadap berbagai produk industri, pangan, dan pertanian asal AS. Sementara itu, AS akan menurunkan tarif resiprokal atas barang asal Indonesia menjadi 19%, sesuai Perintah Eksekutif 14257 (2 April 2025). 

    “AS juga dapat menurunkan tarif lebih lanjut untuk komoditas yang tidak tersedia atau tidak diproduksi di dalam negeri AS,” jelas pernyataan tersebut.

    Selain itu, kedua negara juga berupaya untuk menghapus persyaratan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi produk AS, mengakui standar kendaraan dan emisi AS, serta menerima sertifikat FDA dan izin pemasaran bagi alat kesehatan dan farmasi. Indonesia juga akan menghapus inspeksi pra‑pengapalan dan perizinan impor atas barang-barang AS.

    Kemudian, semua produk pangan dan pertanian AS dibebaskan dari lisensi impor dan aturan keseimbangan komoditas. Indonesia akan mengakui indikasi geografis dan mengizinkan otorisasi pemasaran untuk daging, unggas, dan produk susu AS.

    “Pemerintah Indonesia akan menghapus batasan ekspor mineral kritis dan komoditas industri ke AS,” lanjutnya.

    Gedung Putih juga mengumumkan rencana pembelian bersama antara perusahaan AS dan Indonesia meliputi pesawat senilai US$3,2 miliar; Produk pertanian seperti kedelai, bungkil, gandum, dan kapas senilai US$4,5 miliar; terakhir, produk energi (LPG, minyak mentah, bensin) senilai US$15 miliar.

    Kemudian, AS dan Indonesia akan memperkuat ketahanan rantai pasokan dan inovasi, serta bekerja sama dalam pengawasan ekspor, keamanan investasi, dan penanganan penghindaran bea (duty evasion).

    Selanjutnya, kedua negara akan menyepakati aturan asal barang (rules of origin) yang memudahkan pemanfaatan manfaat kesepakatan, dan memastikan dampak langsung bagi AS dan Indonesia.

    Kemudian, Indonesia akan menjamin hak transfer data pribadi ke AS, menghapus tarif serta deklarasi impor untuk produk digital (unggahan, perangkat lunak), mendukung moratorium bea masuk elektronik WTO, dan menerapkan peraturan layanan berdasarkan standar WTO.

    Indonesia juga akan bergabung dalam Global Forum on Steel Excess Capacity dan mengambil langkah untuk menangani kelebihan kapasitas baja global.

    Indonesia juga berkomitmen untuk melarang impor barang hasil kerja paksa, merevisi undang‑undang agar menjamin kebebasan berserikat dan berunding, serta memperkuat penegakan hukum ketenagakerjaan.

    Gedung Putih melanjutkan, Indonesia sepakat memberlakukan perlindungan lingkungan tinggi, meningkatkan tata kelola kehutanan, menghindari perdagangan kayu ilegal, menerapkan subsidi perikanan WTO, serta memberantas penangkapan dan perdagangan satwa liar ilegal.

  • Pabrik VinFast Subang Beroperasi Akhir 2025, Serap 1.000 Tenaga Kerja

    Pabrik VinFast Subang Beroperasi Akhir 2025, Serap 1.000 Tenaga Kerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – VinFaat memastikan pabrik di Subang, Jawa Barat (Jabar) bakal segera beroperasi pada akhir tahun ini. Model yang akan diproduksi pun sudah ditentukan, yakni VF3, kemudian akan diperluas ke model-model lainnya.

    “Pabrik sesuai rencana, ngga terkendala signifikan, kita buka start di Desember merakit VF3 lalu model berikutnya kita lagi studi. Kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, lalu fase kedua dan ketiga bisa bertambah,” ujar CEO VinFas Kariyanto Hardjosoemarto dalam diskusi ekslusif dengan beberapa media di GIIAS, Kamis (24/7/2025).

    Nantinya, pabrik ini bakal memproduksi untuk pasar lokal dan ekspor, bahkan rencananya menjadi basis produksi setir kanan, berbeda dengan Vietnam yang setir kiri.

    “Ada keinginan Indonesia menjadi basis produksi setir kanan. Saat ini semua masih impor tapi udah ikut program BEV jadi harga sama bebas bea masuk dan luxury tax karena bisa buktikan pabrik jalan dan ada bank garansi juga. Target 40% TKDN itu harus kalau gak ya ga bisa join program BEV,” ujar pria yang disapa Kerry itu.

    Pabrik baru ini bakal menyerap ribuan tenaga kerja, jumlah itu bisa makin bertambah ke depannya tergantung permintaan.

    “Nilai investasi 200 juta US untuk fase pertama. Rencananya menyerap 1.000 tenaga kerja yang direct, belum dengan supplier. Tahap awal 50 ribu per tahun tapi bisa bertambah shift tiap tahun. Luas lahan 170 hektare di fase 1, ini baru sebagian,” ujar Kerry.

    Foto: CEO VinFast Kariyanto Hardjosoemarto dan CEO VGreen Edison Mai dalam diskusi ekslusif dengan beberapa media di GIIAS, Kamis (24/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    CEO VinFast Kariyanto Hardjosoemarto dan CEO VGreen Edison Mai dalam diskusi ekslusif dengan beberapa media di GIIAS, Kamis (24/7/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Mau AS Bebas TKDN, Airlangga Pastikan Tidak Semua Produk!

    Trump Mau AS Bebas TKDN, Airlangga Pastikan Tidak Semua Produk!

    Jakarta, CNBC Indonesia-Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi salah satu kesepakatan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump membebaskan perusahaan-perusahaan AS dan barang asal AS dari persyaratan TKDN.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/7/2025) menjelaskan kesepakatan tersebut terbatas pada produk tertentu.

    “Ini terbatas pada prototype telecommunication information dan communication data center, alat kesehatan dan tetap memenuhi peraturan impor yang dilakukan oleh kementerian teknis dan juga terkait dengan pengakuan terhadap sertifikasi daripada otoritas pengobatan atau kesehatan atau FDA,” jelasnya.

    Airlangga mencontohkan skema yang serupa ketika pandemi covid-19, saat Indonesia menerima vaksin dari negra lain seperti AstraZeneca sampai Pfizer. Vaksin berbasis Food and Drug Administration (FDA) masing-masing negara yang mengacu pada protokol World Health Organization (WHO).

    “Kita bisa menerima dan distribusikan kepada masyarakat,” terang Airlangga.

    Diketahui joint statement yang sebelumnya diumumkan oleh Gedung Putih hanya merupakan intisari dari komitmen Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto. Di sana tertulis tarif impor untuk produk Indonesia dikenakan sebesar 19%.

    Pembahasan lanjutan bersifat teknis diperlukan karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan perlu untuk ditindaklanjuti sehingga bisa menjadi landasan hukum dalam perdagangan kedua negara.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengusaha Dorong Penguatan TKDN dan SNI setelah Tarif AS 19 Persen

    Pengusaha Dorong Penguatan TKDN dan SNI setelah Tarif AS 19 Persen

    Tangerang, Beritasatu.com – Pengusaha mebel dan kerajinan di Indonesia menginginkan pemerintah memperkuat penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan standar nasional Indonesia (SNI), dalam menghadapi tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mencapai 19%.

    Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, penggunaan TKDN dan SNI adalah instrumen nontarif yang bisa diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi produk furnitur dari AS.

    “Poin yang paling spesifik yang kita harus kawal bahwa ini bisa membahayakan market dalam negeri. Bayangin coba, barang-barang dari AS melenggang masuk ke sini semuanya,” jelas Sobur dalam program Investor Market Today Beritasatu TV, Kamis (24/7/2025).

    “Misalnya, untuk furnitur yang dibuat dari teknologi proses yang sangat mudah, katakanlah dari jenis-jenis plastik yang dibuat oleh AS, itu pasti dengan mudah masuk ke sini. Juga produk-produk yang lainnya. Ini yang mungkin harus kita mitigasi juga,” sambungnya.

    Bahkan, Sobur mengusulkan agar pemerintah membuat aturan apabila produk furnitur dari AS bisa melalui pelabuhan yang berada di luar Pulau Jawa.

    “Saya pernah mengusulkan kepada rekan-rekan di Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan agar pelabuhan ekspor dipindahkan ke luar Jawa, tidak hanya terpusat di Jawa. Langkah ini dimaksudkan untuk menambah beban biaya logistik Amerika Serikat, sehingga laju impor mereka ke Indonesia dapat sedikit terhambat,” tegas Sobur.

    Pada sisi lain, Sobur mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang mampu menurunkan tarif Trump yang semula sebesar 32% menjadi 19%. Namun, menurutnya perjanjian perdagangan tersebut masih tidak adil untuk Indonesia.

    “Ini sebuah perjanjian atau kesepakatan yang tidak adil. Resiprokal yang sangat tidak adil. Bayangkan saja, kita 19%, mereka nyaris 0, atau 1%. Bagaimana bisa itu? Kan enggak fair ya? Namanya perjanjian perdagangan antar negara itu harus berimbang,” pungkas Sobur.

    Sobur pun menyadari, AS adalah negara adidaya yang memiliki segalanya. Ia berharap tarif Trump 19% jangan sampai mendikte Indonesia.

  • Isuzu MU-X Terbaru hingga Traga Limited Edition Rilis di GIIAS 2025

    Isuzu MU-X Terbaru hingga Traga Limited Edition Rilis di GIIAS 2025

    Jakarta

    PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) merilis dua kendaraan baru dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Di sisi lain, pasar otomotif sedang lesu. Meski begitu, Isuzu tetap optimistis bisa mendapatkan pangsa pasar 30 persen.

    Isuzu MU-X 4WD hadir untuk pertama kalinya di Indonesia. Sport utility vehicle (SUV) ladder frame dengan kemampuan off-road ini hadir dengan desain tampilan yang baru serta penyematan sejumlah teknologi untuk meningkatkan efektivitas kendaraan sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan.

    GIIAS 2025 menjadi momen bagi PT IAMI untuk menampilkan sekaligus menjual Isuzu Traga Special Edition 50th dengan tampilan yang lebih eksklusif. Isuzu Traga Special Edition 50th dihadirkan untuk merayakan 50 tahun Isuzu hadir di Indonesia, dan diproduksi secara terbatas hanya 50 unit saja. Ada spesifikasi khusus untuk Traga edisi spesial itu, seperti adanya teknologi digital canggih Isuzu Link.

    Isuzu MU-X 4WD Foto: Dok. Isuzu

    “Semua yang sudah dihadirkan tidak berhenti sampai di sini karena Isuzu siap menatap masa depan melalui inisiasi solusi transportasi dengan teknologi ramah lingkungan serta transformasi digital untuk masa depan yang lebih baik. Semua ini kami coba tampilkan melalui booth Isuzu di GIIAS 2025,” ungkap Masayasu Hideshima, President Director PT IAMI, Masayasu Hideshima dalam keterangannya.

    Peluncuran dua model ini dilakukan saat pasar tengah turun. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang semester pertama 2025 (Januari hingga Juni), penjualan ritel otomotif nasional sebanyak 390.467 unit, turun 9,7 persen dari periode yang sama tahun 2024 sebesar 432.453 unit. Gaikindo menilai, penyebab utama lesunya penjualan mobil karena daya beli masyarakat makin lemah dan pertumbuhan ekonomi belum membaik.

    Meskipun demikian, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tetap yakin ada ruang untuk tumbuh meskipun kondisi perekonomian nasional dan pasar otomotif masih lesu. Isuzu optimistis bisa terus memberi kontribusi positif bagi industri otomotif nasional dari ekspor Traga ke berbagai negara.

    Isuzu MU-X 4WD Foto: Dok. Isuzu

    Di tengah tren penurunan, dalam dua bulan ini sudah terlihat tren positif untuk penjualan Isuzu. Market share Isuzu (di segmen kendaraan komersial) sudah 29 persen.

    “Kami yakin dengan tren positif ini bisa mencapai 30 persen di akhir tahun, sama seperti tahun lalu,” tutur Business Strategy Division Head PT IAMI Rian Erlangga.

    Optimisme Isuzu terlihat dari penerimaan pelaku bisnis transportasi logistik, pergudangan, dan distribusi ritel terhadap kendaraan Isuzu. Apalagi, kinerja di sektor ini masih menjanjikan. Berdasarkan data Supply Chain Indonesia (SCI), subsektor transportasi dan pergudangan nasional diperkirakan akan tumbuh 12,53% pada tahun 2025. Angka ini melonjak dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2024 yang sebesar 9,52%.

    Produk unggulan Isuzu Traga masih menjadi tulang punggung penjualan. Saat ini, market share Traga sudah mencapai 45,3 persen. Di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, market share Traga sudah menembus 70 persen.

    “Kami juga masih melihat peluang di pasar ekspor dengan menjajaki negara-negara tujuan baru untuk Traga. Apalagi, TKDN Traga sudah 48,15 persen. Kita mengekspor produk yang punya TKDN tinggi, ini tentu memajukan industri otomotif nasional,” tutur dia.

    Untuk pasar luar negeri, Isuzu mulai mengekspor Traga ke Filipina pada Desember 2019 sebanyak 6.000 unit. Tahun 2024 lalu, Isuzu mengekspor 8.070 unit Traga ke 16 negara, antara lain Filipina, Panama, Guatemala, Elsavador, Laos, Myanmar, Nikaragua, Jamaika, dan Paraguay.

    (riar/dry)