Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tol IKN Bakal Tersambung Penuh Sebelum Prabowo Berkantor di IKN 2028

Tol IKN Bakal Tersambung Penuh Sebelum Prabowo Berkantor di IKN 2028

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan Jalan Tol Akses Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan tersambung sepenuhnya pada 2027 atau tepat setahun sebelum Presiden Prabowo Subianto berencana untuk mulai berkantor di IKN ada 17 Agustus 2028.

Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PU, Reiza Setiawan mengungkap apabila telah tersambung sepenuhnya maka waktu tempuh dari Bandara Sepinggan hingga Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Dipangkas menjadi 50 menit saja. 

“Pak Presiden akan pindah ke 2028, masuk sekitar di 2027, tol dari Sepinggan sampai ke IKN akan nyambung, dan sekitar 50 menit saja waktu perjalanan,” kata Reiza saat ditemui di Kantor OIKN, Senin (9/12/2024).

Sementara itu, saat ini pemerintah disebut tengah fokus melakukan finishing pembangunan pada proyek Tol IKN Seksi 3A Karang Joang – KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer (km), 3B KKT Kariangau – Simpang Tempadung (7,3 Km), dan Seksi 5A Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang (6,7 Km).

Adapun, 3 seksi Jalan Tol IKN itu ditargetkan bakal mulai rampung pada 2025 dan dapat mulai beroperasi pada Juni 2025. 

“Jadi estimasinya memang kalau tolnya dari 3A, 3B, 5A, itu bisa selesai semua di pertengahan tahun depan sesuai janji Pak Basuki saat menjabat sebagai Menteri [PUPR] ya di Juni 2025,” tegasnya. 

Adapun, secara keseluruhan progres pembangunan IKN telah mencapai 61,7% yang terkontrak dalam 109 paket pengerjaan dan telah menyedot anggaran mencapai Rp89 triliun.

Perinciannya, progres batch 1 (terkontrak 2020-Maret 2023) sebantak 40 paket dengan nilai Rp25,1 triliun sebesar 95,8% dan progres batch 2 (terkontrak April 2023-November 2023) sebanyak 31 paket dengan nilai Rp27,6 triliun sebesar 75,1%.

Terakhir yakni progres proyek batch 3 (terkontrak Desember 2023-2024) sebanyak 38 paket dengan nilai Rp36,2 triliun sebesar 27,9%.