TNI Jadi Pengajar di Sekolah Perbatasan, Mendikdasmen: Tugas Tambahan, Tidak Duduki Jabatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menuturkan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mengajar di
sekolah perbatasan
tidak menduduki jabatan sipil.
Mu’ti menuturkan, mereka hanya menjalankan tugas tambahan sehingga hadirnya TNI sebagai pengajar tidak perlu dipermasalahkan.
“Kan tidak menduduki jabatan, itu kan penambahan tugas, jadi kalau misalnya begini ada TNI yang kerja bakti kenapa enggak dipersoalkan?” tutur Mu’ti saat ditemui di Kantor Kemendikdasmen, Senin (24/3/2025).
Mu’ti menilai, TNI yang mengajar anak-anak di sekolah perbatasan justru telah melakukan tugas mulia.
“Itu tidak perangkapan jabatan, itu penugasan tambahan itu justru sangat mulia,” ucapnya.
Sebab, tenaga pengajar di wilayah perbatasan kekurangan, sehingga TNI diperbantukan sebagai tenaga pendidik.
“Kami menyebutnya dengan
relawan pendidikan
yang mereka dapat memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah-daerah yang keamanannya rawan,” ucap dia.
Menurut Mu’ti, banyak kasus yang dihadapi di perbatasan.
Salah satunya kasus tewasnya guru yang diserang KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat lalu.
“Banyak persoalan yang dihadapi oleh para guru yang bekerja di daerah tertentu, khususnya di Papua, terutama menuntut keamanan,” kata dia.
Untuk diketahui, sebanyak tujuh orang guru dan tenaga kesehatan diserang KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat lalu.
Akibat serangan tersebut, satu orang guru asal NTT dilaporkan meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, aksi penyerangan ini diduga dilakukan dengan cara membakar sekolah dasar dan rumah guru.
KKB diduga membawa senjata api (senpi) dan melakukan penyerangan serta membakar sekolah maupun rumah guru.
Dari tujuh orang yang diserang, enam di antaranya berasal dari NTT dan satu orang dari Sorong, Papua Barat Daya.
Para korban terdiri dari enam guru dan satu tenaga kesehatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
TNI Jadi Pengajar di Sekolah Perbatasan, Mendikdasmen: Tugas Tambahan, Tidak Duduki Jabatan
/data/photo/2025/03/24/67e0fd4f621a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)