Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

TNI AU bantu proses evakuasi pasca banjir dan longsor di Cianjur

TNI AU bantu proses evakuasi pasca banjir dan longsor di Cianjur

Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AU melalui Lanud Husein Sastranegara membantu proses evakuasi dan pembenahan akibat bencana banjir dan tanah longsor di Desa Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat.

Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Kamis dijelaskan bahwa bantuan itu diberikan TNI AU dalam rangka menjalankan salah satu tugas utama yakni menunaikan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

“Pengiriman personel ini sesuai dengan instruksi pimpinan TNI untuk bertindak cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana alam” kata Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian dalam siaran pers tersebut.

Alfian mengatakan proses evakuasi dan pembenahan yang dilakukan jajarannya baru dimulai ini. Mereka menyisir dari berbagai sisi lokasi untuk memudahkan proses evakuasi.

Tidak hanya memberikan bantuan personel untuk proses evakuasi, pihaknya juga memberikan dukungan moral bagi para korban untuk memulihkan psikologis yang terdampak akibat peristiwa bencana tersebut.

“Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, serta memberikan semangat agar bisa bangkit kembali,” kata Alfian.

Tidak lupa jajaran Lanud juga memberikan bantuan pangan berupa beberapa kardus mie instan dan air mineral untuk memenuhi kebutuhan korban di tempat pengungsian.

Alfian memastikan pihaknya akan menyiagakan pasukan di lokasi bencana selama masih dibutuhkan masyarakat dan pemerintah kota setempat. Dengan adanya keterlibatan personel Lanud, diharapkan proses evakuasi di lokasi bisa berjalan dengan lancar dan maksimal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menerapkan status darurat bencana alam selama satu pekan ke depan, seiring bencana yang terjadi di 11 kecamatan seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, dalam satu hari dampak curah hujan deras.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Rabu (4/12) mengatakan dengan banyaknya bencana yang terjadi dalam kurun waktu satu hari akibat curah hujan yang tinggi, terutama di wilayah selatan Cianjur, dinilai sudah masuk dalam status darurat bencana.

“Kalau dari penilaian tentu sudah masuk dalam darurat bencana seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terjadi dalam satu hari di belasan kecamatan. Untuk surat dan penetapan resminya sudah dibuat BPBD,” katanya.

Curah hujan dengan intensitas tinggi di Cianjur diprediksi akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Karena itu pihaknya meminta masyarakat di seluruh wilayah meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya mengatakan akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12) menyebabkan 11 kecamatan di wilayah selatan Cianjur dikepung bencana alam seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terjadi di 27 titik.

“Laporan sementara yang masuk hingga Rabu pukul 15.00 WIB tercatat ada empat titik bencana longsor, enam titik bencana banjir, dan 17 titik bencana pergerakan tanah terjadi di Cianjur terutama di wilayah selatan,” katanya.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024