JABAR EKSPRES – Selama bulan suci Ramadan 2025, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom Kota Banjar, Jawa Barat, menggelar program penggratisan tagihan air untuk seluruh masjid dan fasilitas umum di wilayahnya. Kebijakan ini berlaku selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri, sebagai bentuk dukungan terhadap aktivitas ibadah dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Perumdam Tirta Anom, E Fitrah Nurkamilah, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung keberlangsungan kegiatan keagamaan dan sosial di Kota Banjar.
“Sejak awal Ramadan, kami telah menggratiskan tagihan air untuk 60 masjid dan puluhan fasilitas umum, termasuk musala. Ini adalah wujud kepedulian kami kepada masyarakat yang sedang beribadah dan beraktivitas di bulan penuh berkah,” ujar Fitrah Nurkamilah, Minggu (23/3/2025).
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan Air Bersih, Perumdam Tirta Anom Uji Alir Jaringan Distribusi di Binangun
Menurutnya dengan adanya program gratis ini, pihak pengelola masjid atau musala bisa menghemat biaya dan bisa menggunakan biaya untuk kegiatan yang lain. “Dengan penggratisan ini, dana masjid bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, seperti santunan anak yatim atau buka puasa bersama,” tambah Fitrah.
Tak hanya fokus pada Ramadan, Perumdam Tirta Anom juga menyiapkan strategi khusus menghadapi puncak arus mudik Lebaran. Fitrah menegaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan dinas terkait dan memperkuat tim teknis untuk memastikan pasokan air lancar selama libur nasional.
“Kami telah melakukan pemeliharaan menyeluruh pada titik pompa air dan memaksimalkan generator. Seluruh tim siaga 24 jam, termasuk layanan darurat untuk menangani kebocoran atau gangguan distribusi,” paparnya.
BACA JUGA:Lima Kali Uji Alir Air Bersih Bocor, Perumda Tirta Anom Perbaiki 8 Titik Kebocoran
Dia memproyeksikan, kebutuhan air di Kota Banjar akan melonjak hingga 60 persen pada H-3 hingga H+2 Lebaran, seiring dengan kembalinya perantau dan liburnya sekolah. Fitrah mengimbau warga menyiapkan bak penampungan air sebagai langkah antisipatif.
“Kami sarankan setiap rumah memiliki cadangan air bersih dari hasil penampungan, untuk mengantisipasi beban puncak. Karena dipastikan pada Idul Fitri nanti akan terjadi beban puncak, artinya banyak pemakaian air sehingga secara keseluruhan pada waktu yang sama debit air akan berkurang ke masing-masing pelanggan karena banyaknya pemakaian itu,” kata E Fitrah Nurkamilah. (CEP)
