Jakarta: Insiden pembatalan konser Raisa di Purwokerto baru-baru ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku industri hiburan, khususnya Event Organizer (EO). Ketidakprofesionalan pihak penyelenggara yang dikeluhkan Raisa, seperti ketidakjelasan akomodasi, transportasi, dan komunikasi, menunjukkan pentingnya peran EO dalam memastikan keberhasilan sebuah acara.
Untuk mencegah kekecewaan baik dari penggemar maupun artis, berikut adalah beberapa tips menjadi EO konser yang profesional:
1. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah kunci. EO harus selalu responsif terhadap kebutuhan artis maupun tim produksi mereka. Jadwal, teknis acara, hingga hal-hal mendetail seperti transportasi dan akomodasi harus dibahas dan dikomunikasikan secara jelas sejak awal. Jangan sampai ada kesan “kabur-kaburan” seperti yang diungkap Raisa terkait pihak penyelenggara.
2. Penyediaan Akomodasi dan Transportasi yang Memadai
Pastikan akomodasi dan transportasi untuk artis, kru, serta tim produksi telah diatur dengan baik. Jangan hanya berfokus pada aspek penjualan tiket, tetapi perhatikan pula kenyamanan mereka yang akan tampil.
3. Manajemen Teknis yang Terorganisir
Teknis produksi, mulai dari panggung, tata suara, hingga pencahayaan, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan artis. Hal ini perlu direncanakan matang dan dicek ulang untuk memastikan tidak ada kendala saat hari H.
Baca juga: Kahitna dan Marcello Tahitoe Konser Malam Tahun Baru di Jakarta?
4. Kontrak yang Jelas dan Mengikat
EO harus memastikan semua kesepakatan dituangkan dalam kontrak yang jelas. Kontrak ini mencakup detail tanggung jawab, hak, dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga tidak ada kebingungan atau perselisihan di kemudian hari.
5. Pahami Kebutuhan Artis dan Penggemar
Setiap artis memiliki kebutuhan khusus. EO harus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengabaikan pengalaman penonton. Sebagai contoh, penggemar Raisa yang telah membeli tiket tentu memiliki ekspektasi besar, dan pembatalan konser dapat menimbulkan kekecewaan yang mendalam.
6. Siapkan Tim yang Kompeten
EO profesional harus memiliki tim yang terlatih dan kompeten. Tim ini harus mampu menangani berbagai situasi, termasuk menangani kendala teknis atau komunikasi yang mendadak.
7. Responsibilitas dan Transparansi
Jika terjadi masalah, EO harus bertanggung jawab dan bersikap transparan, baik kepada artis maupun penonton. Hindari menyalahkan pihak lain dan segera carikan solusi yang dapat diterima semua pihak.
Belajar dari Kasus Raisa
Raisa sendiri mengaku kecewa karena batal manggung di Purwokerto akibat ketidakprofesionalan EO. Ia menyebut pihak penyelenggara tidak dapat dihubungi, sehingga dirinya dan tim merasa tidak memungkinkan untuk hadir.
“Karena sejujurnya pihak penyelenggara saja itu sangat tidak bisa diajak bekerja sama. Akomodasi, transportasi teknis kita nggak jelas. Kita hubungi mereka tak balas, kabur-kaburan. Aku juga bingung kayak gimana,” ujar Raisa dalam unggahan videonya.
Jakarta: Insiden pembatalan konser Raisa di Purwokerto baru-baru ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku industri hiburan, khususnya Event Organizer (EO). Ketidakprofesionalan pihak penyelenggara yang dikeluhkan Raisa, seperti ketidakjelasan akomodasi, transportasi, dan komunikasi, menunjukkan pentingnya peran EO dalam memastikan keberhasilan sebuah acara.
Untuk mencegah kekecewaan baik dari penggemar maupun artis, berikut adalah beberapa tips menjadi EO konser yang profesional:
1. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah kunci. EO harus selalu responsif terhadap kebutuhan artis maupun tim produksi mereka. Jadwal, teknis acara, hingga hal-hal mendetail seperti transportasi dan akomodasi harus dibahas dan dikomunikasikan secara jelas sejak awal. Jangan sampai ada kesan “kabur-kaburan” seperti yang diungkap Raisa terkait pihak penyelenggara.
2. Penyediaan Akomodasi dan Transportasi yang Memadai
Pastikan akomodasi dan transportasi untuk artis, kru, serta tim produksi telah diatur dengan baik. Jangan hanya berfokus pada aspek penjualan tiket, tetapi perhatikan pula kenyamanan mereka yang akan tampil.
3. Manajemen Teknis yang Terorganisir
Teknis produksi, mulai dari panggung, tata suara, hingga pencahayaan, harus dipastikan sesuai dengan kebutuhan artis. Hal ini perlu direncanakan matang dan dicek ulang untuk memastikan tidak ada kendala saat hari H.
Baca juga: Kahitna dan Marcello Tahitoe Konser Malam Tahun Baru di Jakarta?
4. Kontrak yang Jelas dan Mengikat
EO harus memastikan semua kesepakatan dituangkan dalam kontrak yang jelas. Kontrak ini mencakup detail tanggung jawab, hak, dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga tidak ada kebingungan atau perselisihan di kemudian hari.
5. Pahami Kebutuhan Artis dan Penggemar
Setiap artis memiliki kebutuhan khusus. EO harus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengabaikan pengalaman penonton. Sebagai contoh, penggemar Raisa yang telah membeli tiket tentu memiliki ekspektasi besar, dan pembatalan konser dapat menimbulkan kekecewaan yang mendalam.
6. Siapkan Tim yang Kompeten
EO profesional harus memiliki tim yang terlatih dan kompeten. Tim ini harus mampu menangani berbagai situasi, termasuk menangani kendala teknis atau komunikasi yang mendadak.
7. Responsibilitas dan Transparansi
Jika terjadi masalah, EO harus bertanggung jawab dan bersikap transparan, baik kepada artis maupun penonton. Hindari menyalahkan pihak lain dan segera carikan solusi yang dapat diterima semua pihak.
Belajar dari Kasus Raisa
Raisa sendiri mengaku kecewa karena batal manggung di Purwokerto akibat ketidakprofesionalan EO. Ia menyebut pihak penyelenggara tidak dapat dihubungi, sehingga dirinya dan tim merasa tidak memungkinkan untuk hadir.
“Karena sejujurnya pihak penyelenggara saja itu sangat tidak bisa diajak bekerja sama. Akomodasi, transportasi teknis kita nggak jelas. Kita hubungi mereka tak balas, kabur-kaburan. Aku juga bingung kayak gimana,” ujar Raisa dalam unggahan videonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)