JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan timnya akan belajar dari kekalahan telak 0-6 melawan Jepang di Stadion Suita, Prefektur Osaka, Selasa, 10 Juni 2025.
Kluivert ingin menjadikan kekalahan dalam laga penutup Grup C Putaran Ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 itu sebagai pelajaran berharga untuk mempersiapkan tim sebaik mungkin menuju Putaran Keempat yang dimainkan pada Oktober 2025.
“Kami perlu belajar dari situasi ini. Saya rasa ini momen pembelajaran yang sangat penting, secara individu, sebagai pelatih, tetapi juga sebagai tim,” kata Kluivert pada jumpa pers selepas pertandingan.
Tak sekedar menang, Jepang juga sangat dominan sepanjang laga. Menurut statisik dari Sofascore, Samurai Biru mencatatkan 71 persen penguasaan bola, melepaskan 22 total tembakan yang 10 di antaranya menjadi peluang besar.
Dominasi Jepang membuat Indonesia tak bisa melakukan apa-apa selama 90 menit pertandingan.
Skuad Garuda dipaksa tak bisa melepaskan satu tembakan pun setelah hanya menguasai bola sebanyak 29 persen. Indonesia juga dapat menelan kekalahan lebih banyak jika kiper mereka Emil Audero tak membuat empat penyelamatan gemilang.
“Saya rasa mereka pantas menang. Sekali lagi, kami menghormati Jepang. Banyak kualitas. Jepang memulai dengan sangat baik.”
“Secara individu, mereka memiliki banyak pemain berkualitas. Sebagai tim juga. Mereka mendominasi permainan.”
“Itu hal yang jujur. Semua orang melihat permainan. Kami perlu menghormati itu. Kami perlu belajar dari hal ini. Itu hal yang paling penting,” kata pelatih asal Belanda tersebut.
Ini adalah kekalahan ketiga Indonesia dari Jepang sejak 2024. Dari tiga pertandingan itu, Indonesia kebobolan 13 kali dan hanya mampu mencetak satu gol melalui Sandy Walsh saat Skuad Garuda kalah 1-3 di Piala Asia 2023 pada Januari 2024.
Sementara itu, ini merupakan kekalahan kedua untuk Kluivert dari empat pertandingan selama menangani Indonesia.
Dua kekalahan itu adalah kekalahan dengan skor telak. Sebelum dikalahkan Jepang, Indonesia ditaklukkan Australia 1-5 di Sydney.
