Foto: A Haris Sugiharto/Radio Elshinta
Tiga peneliti FEB UB teliti hilirisasi
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 31 Desember 2024 – 14:18 WIB
Elshinta.com – Pemerintah Prabowo-Gibran diharapkan dapat memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah dengan tujuan agar masyarakat dapat mengoptimalkan berjalanan hilirisasi industri.
“Rekomendasi ini sangat penting apalagi dengan sejalan dengan masuknya program hilirisasi sebagai skala prioritas,” ungkap Abdul Ghofar,SE.,MSI.,MAcc.,DBA ., AK .,CA yang juga dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur.
Tentu saja rekomendasi yang dihasilkannya tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya.
“Ada 3 peneliti saya , Muhammad Irfan Islami ,SE ., M.S.E dan Dr.Hendi Subandi ,Se.,MA.Ak.,CA ., IIAP, kami melakukan penelitian tiga sampai empat bulan, ada 15 mahasiswa FEB dan penelitian dilakukan di tiga lokasi berbeda meliputi Batam yaitu Rempang ; Gresik dan Mempawah Kalimantan,” ujarnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Haris Sugiharto.
Tentu saja dengan penelitian di tiga lokasi berbeda tersebut ditemui banyak aspek meski hasil penelitian menunjukkan 60 persen hasil penelitian di Gresik sedangkan untuk Rempang dan Mempawah belum bisa diketahui hasilnya.
“Dari tiga wilayah punya karakteristik yang berbeda seperti Mempawah misalnya merupakan daerah pertanian, sedangkan Gresik cenderung ke perikanan tentu saja peran pemerintah daerah untuk berpihak pada rakyat sangat penting seperti Mempawah perusahan smelter bisa menjembatani kebutuhan seperti beras tentu saja dengan standarisasi dari perusahaan dan dengan kolaborasi antara pemerintah, rakyat dan kalangan industri,” jelasnya.
Dan kami memberikan rekomendasi baik pada pemerintah dan smelter sesuai dengan karakteristik daerah utamanya UMKM yang ada.
“Saat ini yang ada adalah kebanyakan hilirisasi dipegang pusat dan pemerintah daerah tidak bisa masuk karena pola kemitraan dimana beberapa daerah tidak membuat aturan daerah dan kebanyakan yang di lihat hanya dari faktor ekonomi padahal semua aspek harus dilihat,” tandasnya.
Sumber : Radio Elshinta