Bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik. Disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung. Ada 28 titik banjir di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem.
Kemudian tanah longsor yang terjadi paling banyak di Tabanan dengan 43 titik, pohon tumbang paling banyak di Tabanan 17 titik, jalan rusak di Bangli dua titik, dan tembok jebol paling banyak di Karangasem 11 titik.
Dari data laporan sementara, Agung Teja memperkirakan kerugian atas kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp 28.915.360.000.
“Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” ucapnya.
Selanjutnya di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan, dan Gianyar ada bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dalam proses penghitungan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263560/original/062410700_1750825898-IMG-20250625-WA0015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)