Thrifting Saja Tak Cukup, Ini Realitas Dampak Beli Pakaian Bekas bagi Lingkungan

Thrifting Saja Tak Cukup, Ini Realitas Dampak Beli Pakaian Bekas bagi Lingkungan

Meskipun thrifting membawa manfaat, studi Klooster dkk. juga mengungkapkan temuan kritis yang perlu diperhatikan. Berapa lama kita menggunakan baju ternyata lebih penting daripada sekadar membeli pakaian bekas.

Sebagai contoh, membeli dress bekas yang hanya dipakai 5 kali dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih tinggi. Ini dibandingkan dengan membeli dress baru yang digunakan hingga 20 kali atau lebih. Dampak produksi awal pakaian sangat besar, sehingga semakin sering pakaian digunakan, semakin kecil dampak per penggunaannya.

Penelitian ini mengidentifikasi tiga jenis konsumen dan tiga skenario perilaku penggunaan pakaian. Hasilnya menunjukkan bahwa “pengguna terikat” (attached user) yang memakai pakaiannya selama mungkin, bahkan jika itu pakaian baru, memiliki dampak lebih rendah. Ini dibandingkan dengan “pengguna thrifting modis” (fashionable second-hand user) yang membeli bekas tapi hanya memakainya sebentar.

Pesan kuncinya adalah bahwa membeli bekas tapi boros dalam penggunaan sama saja tidak memberikan dampak positif signifikan bagi lingkungan. Keberlanjutan sejati terletak pada perpanjangan umur pakai setiap item pakaian.