JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas)Inggris, Thomas Tuchel, mengatakan bahwa ia harus “memperoleh hak” untuk menyanyikan lagu kebangsaan God Save the King setelah mengumumkan skuadnya yang beranggotakan 26 pemain pada Jumat, 14 Maret 2025, menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tuchel, yang ditunjuk sebagai pengganti Gareth Southgate pada Oktober 2024 dan menunjuk skuad pertamanya untuk menghadapi Albania dan Latvia bulan ini, sempat mengatakan bahwa ia tidak akan menyanyikan lagu kebangsaan tersebut dalam pertandingan pertamanya sebagai pelatih.
Namun, sekarang dia berubah pikiran. Dia ingin menyanyikan atau lebih tepatnya menghormati lagu kebangsaan Inggris dengan caranya sendiri.
“Ini sangat berarti bagi saya. Saya dapat meyakinkan Anda, saya dapat merasakannya karena lagu kebangsaan sangat berarti dan sangat emosional dan sangat kuat.”
“Sehingga, saya harus mendapatkan hak saya untuk menyanyikannya,” kata pelatih asal Jerman itu dalam sebuah konferensi pers.
Tuchel “dituntut” menyanyikan lagu kebangsaan Inggris setelah kontroversi yang menimpa pelatih interim Three Lions, Lee Carsley.
Carsley mendapat kritik keras tahun lalu karena tidak menyanyikan lagu kebangsaan Inggris selama masa jabatannya.
Karena itulah, Tuchel perlu meyakinkan bahwa dirinya tetap bisa menghormati dengan cara lain meski tak bernyanyi secara harfiah.
Dia bangga memimpin tim dan mengetahui lirik lagu kebangsaan dan berencana untuk mendapatkan hak tersebut melalui hasil.
“Mungkin saya harus lebih mendalami budaya dan mendapatkan hak saya dari Anda, dari para pemain, para pendukung, sehingga setiap orang merasa seperti ‘dia harus menyanyikannya sekarang, dia salah satu dari kita, dia manajer Inggris, dia harus menyanyikannya’,” kata pelatih berusia 51 tahun itu.
Three Lions akan menjamu Albania dan Latvia di Stadion Wembley pada 22 serta 25 Maret 2025 untuk mengawali perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.