Tether Gugat Swan Bitcoin Soal Sengketa Proyek Penambangan Bitcoin

Tether Gugat Swan Bitcoin Soal Sengketa Proyek Penambangan Bitcoin

JAKARTA – Perusahaan penerbit stablecoin USDT, Tether, melayangkan gugatan hukum terhadap Swan Bitcoin, sebuah perusahaan jasa keuangan yang berfokus pada Bitcoin. Gugatan ini terkait dugaan pelanggaran perjanjian kemitraan dalam proyek penambangan Bitcoin. Proses hukum ini diajukan di Pengadilan Tinggi Inggris dan Wales, dengan Tether menggandeng 2040 Energy Limited sebagai pihak penggugat.

Kerja sama antara Tether dan Swan Bitcoin dimulai pada Mei 2022 dengan tujuan mengembangkan 2040 Energy, sebuah proyek penambangan Bitcoin yang direncanakan memanfaatkan energi terbarukan. Namun, dalam kurun waktu satu tahun, hubungan kedua perusahaan ini memburuk dan berujung pada gugatan.

Pada Juli 2023, Swan Bitcoin secara tiba-tiba menghentikan operasi bisnis penambangan mereka tanpa memberikan penjelasan yang detail. Langkah ini diikuti dengan pembatalan rencana penawaran saham perdana (IPO) perusahaan.

Ketegangan semakin memuncak ketika Swan Bitcoin menuduh sejumlah mantan karyawannya, termasuk Michael Holmes (mantan kepala pengembangan bisnis) dan Raphael Zagury (mantan kepala investasi, yang kini menjabat sebagai CEO Proton Management, melakukan konspirasi untuk mencuri perangkat lunak perdagangan dan model keuangan. Mereka diduga mendirikan perusahaan pesaing bernama Proton Management.

Tether juga mengklaim bahwa seorang penasihat mereka, Zach Lyons, terlibat dalam upaya mendorong karyawan Swan untuk mengundurkan diri dan melemahkan kepemimpinan Swan demi keuntungan Proton. Dalam sebuah pernyataan resminya, Tether menegaskan, “Swan telah bertindak sembrono, dan tindakan mereka telah menyebabkan pelanggaran signifikan terhadap perjanjian. Oleh karena itu, kami terpaksa mengambil langkah hukum untuk melindungi investasi kami.”

Menanggapi gugatan ini, CEO Swan Bitcoin, Cory Klippsten, tetap optimistis. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, “Perusahaan kami dalam kondisi baik dan terus berkembang pesat,” sebagaimana dikutip Coincu, Kamis 16 Januari.