Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menegaskan bahwa investasi proyek pembangunan pabrik AirTag milik Apple di Batam akan terus berjalan sesuai rencana, walaupun ada potensi penerapan tarif timbal balik dari pemerintah Amerika Serikat.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, menyampaikan Apple telah melakukan pembelian lahan untuk lokasi pabrik, yang menjadi indikasi nyata keseriusan perusahaan asal AS tersebut dalam berinvestasi di Indonesia.
“Yang pastinya kalau mereka sudah membeli lahan, tidak mungkin tidak akan berinvestasi,” katanya terkait investasi Apple di Indonesia, dilansir dari Antara, Rabu (23/4/2025).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat tengah berupaya menyelesaikan negosiasi terkait tarif impor resiprokal dalam kurun waktu 60 hari.
Dalam konferensi pers yang digelar di Washington DC pada 18 April, Airlangga menjelaskan bahwa kedua negara telah menyepakati kerangka kerja dan cakupan pembahasan, termasuk sektor perdagangan dan investasi, mineral strategis, serta ketahanan rantai pasok.
Ia berharap hasil dari pertemuan-pertemuan lanjutan ini bisa dituangkan dalam sebuah perjanjian resmi antara kedua negara.
Nurul menegaskan, meski kebijakan tarif timbal balik secara global berpotensi memengaruhi performa perusahaan-perusahaan AS, langkah Apple untuk memperluas produksi di luar negeri menjadi strategi penting guna menjaga daya saing dan keberlanjutan rantai pasoknya di pasar internasional.
“Kalau pasar mereka tidak hanya Amerika, dan membangun pabrik di AS membuat biaya produksi jadi tidak kompetitif di negara lain, maka nilai dari jaringan global produksinya bisa terganggu,” jelasnya terkait investasi Apple di Indonesia.
