JAKARTA – Keguguran tidak hanya berdampak pada perempuan, tetapi juga pada pria. Mereka bisa menyalahkan diri sendiri atau saling menyalahkan atas keguguran yang terjadi.
Hal tersebut pada akhirnya bisa mempengaruhi hubungan antara pasangan suami istri, termasuk keintiman. Jika dibiarkan begitu saja, permasalahan bisa menumpuk, bahkan bisa berakhir pada perpisahan antara suami istri.
“Keguguran atau kehilangan kehamilan adalah pengalaman menyakitkan bagi pasangan mana pun. Seorang wanita mengalami sakit fisik, kesedihan, stres,” kata ginekolog, Dr. Rita Bakshi, dikutip dari Healthshots, pada Selasa, 15 Juli 2025.
“Ada juga pasangan yang mungkin merasa terputus satu sama lain atau tidak yakin tentang bagaimana menjadi dekat kembali,” tambahnya.
Dokter Bakshi mengatakan bahwa komunikasi dan bimbingan profesional merupakan langkah yang bisa membantu pasangan menghadapi situasi pasca keguguran. Penting untuk memahami bahwa untuk kembali membangun keintiman memerlukan waktu secara perlahan dan peran dari pihak pria sangat dibutuhkan.
“Sangat penting bagi pasangan untuk merasa nyaman dan tidak merasa dipaksakan. Pada saat itu, seorang pria memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan istrinya karena ia adalah satu-satunya yang lebih terikat secara emosional dan fisik, dan yang mengalami kehilangan bersama,” jelasnya.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun kembali keintiman pasangan pasca keguguran yang disarankan oleh ahli.
– Tunggu setidaknya 2 sampai 3 minggu, atau sampai pendarahan dan rasa sakit berhenti.
– Pastikan bahwa kedua pasangan merasa siap secara emosional.
– Dengarkan tubuh dan hargai emosi dalam diri sendiri.
– Saling terbuka akan perasaan masing-masing, tidak nyalahkan satu sama lain, dan saling menguatkan.
– Konsultasi ke dokter terkait waktu berhubungan seksual yang tepat pasca keguguran, hingga konsultasi dengan konselor jika masa sulit pasca keguguran sulit untuk dihadapi hanya berdua saja.
