Lamongan (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami bocah berusia 9 tahun berinisial AS, asal Kecamatan/Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Bocah ini ditemukan tewas di Telaga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, diduga AS tewas akibat terpeleset saat bermain di telaga setempat bersama dengan temannya FDP (11), yang juga asal Kelurahan Sukorejo.
Kapolsek Lamongan Kota AKP Fadelan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 11.00 WIB, Rabu (17/4/2024). Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
“Sebelumnya, korban bersama temannya FDP berangkat dari rumah untuk bermain dengan mengendarai sepeda. Sampai di lingkungan Tumenggung Baru, mereka sempat berhenti di Musala Al-Ihsan untuk meminta minum dan langsung menuju telaga,” ujar Fadelan, Kamis (18/4/2024).
Lebih rinci, Fadelan menjelaskan bahwa setibanya di sekitaran telaga, korban langsung memarkir sepeda dan masuk ke area telaga melalui sisi selatan. Berdasarkan keterangan dari saksi, korban bahkan sempat duduk sebentar di area setempat.
Selanjutnya, korban mengajak rekannya berjalan kaki menuju utara telaga melalui dinding penahan. Akan tetapi, kala itu temannya menolak ajakan tersebut hingga si korban berjalan sendirian ke arah utara melewati plesengan sebelah barat.
“Apesnya sekitar baru berjalan 10 meter, korban terpeleset dan jatuh masuk ke dalam telaga. Kejadian itu sempat diketahui oleh temannya,” ujar Fadelan.
FDP yang mengetahui korban telah terpeselet pun akhirnya takut dan berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan. Teriakan itu didengar oleh warga sekitar yang kemudian bergegas menuju sumber suara.
Warga kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut hingga proses pencarian di telaga setempat dilakukan bersama-sama.
“Pada sekitar pukul 14.30 WIB, korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan untuk visum,” kata Fadelan.
Menurut Fadelan, pihak keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan tidak berkenan dilakukan autopsi. Pihak keluarga juga tidak menuntut pihak mana pun.
“Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” tutup Fadelan, sembari mengimbau kepada para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya saat bermain, khususnya di tempat-tempat yang membahayakan keselamatan. [riq/suf]