Terlihat Keren, Tapi Bikin Bau! Ini 6 Kain Penyebab Bau Badan

Terlihat Keren, Tapi Bikin Bau! Ini 6 Kain Penyebab Bau Badan

Surabaya (beritajatim.com) – Pakaian memang menjadi salah satu faktor penunjang penampilan, tapi memilih bahan yang tepat juga penting demi kenyamanan dan kebersihan tubuh.

Pasalnya, tidak semua jenis kain cocok digunakan dalam kondisi tropis atau saat beraktivitas tinggi. Beberapa bahan justru dapat memperparah bau badan karena menyerap atau menahan keringat secara tidak efektif.

Berikut enam jenis bahan kain yang sebaiknya kalian pertimbangkan ulang sebelum dipakai, terutama jika kalian rentan berkeringat.

1. Polyester

Kain polyester memang sering dipilih karena ringan, tahan kusut, dan tampilannya menarik. Sayangnya, bahan sintetis ini kurang mampu menyerap keringat. Alhasil, keringat yang menempel di permukaan kulit akan menciptakan lingkungan lembap yang mengundang pertumbuhan bakteri. Bakteri inilah yang kemudian menjadi penyebab utama munculnya bau badan tidak sedap.

2. Crinkle

Dengan tekstur kerut yang khas dan tampilan unik, bahan crinkle kerap dipakai untuk fashion item tertentu. Tapi dibalik keunikannya, crinkle justru menyulitkan proses penguapan keringat. Akibatnya, tubuh jadi lebih cepat bau, apalagi jika kalian memakainya seharian penuh.

3. Nilon

Nilon kerap digunakan untuk pakaian olahraga atau jaket karena ringan dan cepat kering. Namun, kain ini juga termasuk bahan sintetis yang kurang baik dalam menyerap keringat. Bila digunakan dalam waktu lama atau saat tubuh aktif bergerak, keringat bisa terperangkap di antara kulit dan kain.

Ini memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan bau badan tak sedap. Disarankan untuk menggunakan lapisan pakaian dalam berbahan katun jika ingin tetap memakai nilon.

4. Satin Clarissa

Tidak semua satin terasa nyaman dan adem di kulit. Jenis satin clarissa, misalnya, memiliki tekstur yang lebih tebal dan kaku serta minim daya serap. Biasanya kain ini lebih cocok digunakan untuk keperluan dekorasi atau pakaian yang tidak bersentuhan langsung dengan kulit seperti rok balon. Jika dikenakan terlalu lama, terutama dalam suhu panas, bahan ini bisa membuat tubuh terasa gerah dan memicu bau badan.

5. Akrilik

Sebagai bahan pilihan untuk pakaian musim dingin seperti sweater atau hoodie, akrilik dikenal mampu memberikan kehangatan. Namun, karena merupakan bahan sintetis, akrilik tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Keringat yang muncul saat suhu tubuh naik pun tidak terserap dengan optimal, sehingga menimbulkan bau tidak sedap bila dibiarkan terlalu lama.

6. Rayon

Rayon tergolong sebagai bahan semi-sintetis. Meski memiliki kemampuan menyerap kelembaban, kain ini justru sering menahan keringat di seratnya. Hasilnya, pakaian berbahan rayon bisa menimbulkan bau badan lebih cepat, terutama jika dipakai di bawah sinar matahari atau saat aktivitas berat. Kelebihan daya serapnya juga membuat bahan ini lebih mudah lembap, yang justru memperburuk masalah bau.

Memilih bahan pakaian yang tepat sangat penting, terutama bagi kalian yang aktif berkeringat. Bahan-bahan seperti katun atau linen bisa jadi alternatif yang lebih nyaman dan breathable. Jadi, sebelum membeli atau mengenakan pakaian, jangan lupa cek dulu komposisi bahannya, ya!(mnd/ted).