Terkuak! Rahasia Cepat di Balik Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf Tubuh

Terkuak! Rahasia Cepat di Balik Mekanisme Penghantaran Impuls Saraf Tubuh

YOGYAKARTA – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara kerja tubuh yang dapat merespons secepat kilat? Jawabannya terletak pada mekanisme penghantaran impuls saraf.

Mekanisme ini menjadi proses yang mendasar memungkinkan otak dan sistem saraf mengirimkan sinyal listrik dan kimiawi ke seluruh tubuh. Kecepatan transmisi sinyal ini sangat vital untuk setiap gerakan, respons indera, dan proses berpikir.

Bersumber dari laman Psychology Town dan CK-12 Foundation, artikel ini akan membedah secara rinci bagaimana sinyal bergerak melalui neuron, melintasi celah sinaps, hingga memicu respons akhir.

Apa Itu Impuls dan Neuron?

Impuls saraf pada dasarnya adalah sinyal listrik yang merambat sepanjang neuron (sel saraf), dan memungkinkan komunikasi di dalam sistem saraf. Sinyal ini dihasilkan ketika terjadi gangguan pada keseimbangan muatan listrik di dalam dan luar neuron.

Sinyal listrik ini, yang sering disebut “potensial aksi,” adalah dasar bagaimana sistem saraf mentransmisikan informasi dengan cepat melintasi jarak yang luas, memastikan segala sesuatu, mulai dari gerakan otot hingga persepsi sensorik, diproses secara efisien.

Impuls adalah sarana transmisi informasi ke seluruh sistem saraf. Baik itu tindakan refleks sederhana, seperti menarik tangan dari benda panas, maupun pemikiran kompleks, impuls saraf terlibat. Berfungsi dengan baiknya impuls ini sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Baca juga artikel yang membahas Mengejutkan! Ini Makanan yang Disukai Ibu Hamil Anak Laki-Laki, Mitos atau Fakta?

Bagaimana Saraf Kita Berkomunikasi? Mengenal Mekanisme Penghantaran Impuls

Bayangkan tubuh Anda sebagai jaringan kabel listrik yang kompleks. Agar Anda bisa bergerak, berpikir, atau merasakan, sinyal-sinyal listrik harus bergerak dengan cepat dari satu ujung kabel (sel saraf) ke ujung kabel berikutnya. Proses inilah yang disebut mekanisme transmisi saraf.

Sinyal listrik (impuls saraf) bergerak sangat cepat di sepanjang satu sel saraf (neuron). Namun, masalah muncul ketika sinyal itu harus melompat ke sel saraf berikutnya. Kedua sel saraf ini tidak bersentuhan dan ada celah kecil di antaranya.

Titik pertemuan atau persimpangan inilah yang disebut Sinaps. Sinaps adalah jembatan komunikasi yang memastikan pesan saraf diteruskan secara akurat dan selektif. Ada dua jenis sinaps yaitu:

Sinaps Listrik (Jarang)

Mirip kabel yang menempel, memungkinkan ion (partikel listrik) mengalir langsung dari satu sel ke sel lain. Transmisi sangat cepat dan digunakan untuk koordinasi serentak.

Sinaps Kimia (Paling Umum)

Kedua sel dipisahkan oleh celah sinaps. Sinyal listrik harus diubah menjadi pesan kimia (Neurotransmitter) untuk menyeberang.

Mekanisme kunci sinaps kimia adalah saat sinyal listrik (impuls) tiba di ujung sel pengirim (terminal akson), ia memicu kantong (vesikel) berisi Neurotransmitter (misalnya, Dopamin) untuk dilepaskan ke celah sinaps.

Neurotransmitter ini kemudian berenang melintasi celah dan mengikat reseptor (seperti gembok dan kunci) di sel penerima. Pengikatan ini membuka saluran ion, menciptakan sinyal listrik baru pada sel penerima, dan transmisi pun berlanjut.

Neurotransmitter juga menentukan efek pesan, yaitu:

Eksitasi (Memulai): Mendorong terciptanya sinyal baru (Contoh: Asetilkolin untuk gerakan otot).Inhibisi (Mencegah): Menghentikan atau meredam sinyal (Contoh: GABA).

Mudahnya, transmisi saraf adalah proses di mana impuls listrik diubah menjadi pesan kimia di sinaps (Neurotransmitter) untuk menyeberangi celah dan diubah kembali menjadi sinyal listrik pada sel penerima.

Selain pembahasan mengenai mekanisme penghantaran impuls, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!