JABAR EKSPRES – Tradisi ifthar jama’i Masjid Lautze 2 Kota Bandung (makan buka puasa bersama) terhenti. Kendalanya, anggaran tidak mencukupi. Sehingga, mulai malam ke-21 Ramadan atau Jumat 21 Maret 2025, kegiatan buka bersama ratusan jemaah masjid dihentikan.
Pengumuman dari DKM Masjid Lautze 2 ini, tentu saja mengagetkan warga yang terbiasa mengikuti buka puasa bersama di masjid yang berlokasi di Jalan Tamblong, Kota Bandung itu. Begitupun dengan panitia, ketika mengumumkan kabar tersebut.
BACA JUGA: Rahasia Gerakan Salat yang Perlu Diketahui Agar Khusyu!
Ketua DKM Masjid Lautze 2 Ustadz Koko Rahmat mengaku, pihaknya hanya mampu menyediakan menu buka puasa atau Ifthar hingga 20 Ramadan atau 20 Maret 2025.
“Kami sangat sedih karena tidak bisa melayani maksimal jemaah masjid yang hendak mengikuti kegiatan buka bersama ini. Tapi, kami juga harus realistis dengan anggaran kas masjid,” ujar Koko Rahmat kepada wartawan, Kamis 20 Maret 2025.
BACA JUGA: Kontroversi Teori Darwin dan Nabi Adam Manusia Super Cerdas
Koko Rahmat mengatakan, tradisi Ifthar jama’i sudah menjadi tradisi di Masjid Lautze 2. Bahkan, tahun lalu terlaksana penuh selama bulan Ramadan atau 30 hari.
“Setiap harinya kami menyediakan sebanyak 250 nasi box. Namun demikian, jemaah yang datang ke masjid kerap melebihi kapasitas. Sehingga, tidak jarang jatah ifthar panitia diberikan kepada jemaah,” beber Koko Rahmat.
BACA JUGA: Bagaimana Mengimani Peristiwa Isra dan Mi’raj?
Koko Rahmat menyebut, kebutuhan takjil dan Ifthar Masjid Lautze 2 sedikitnya membutuhkan biaya Rp 12 juta setiap harinya. Rinciannya, takjil sebesar Rp 4.000 sebanyak seribu buah atau senilai Rp 4 juta. Sedangkan nasi box Rp 25.000 sebanyak 250 bungkus nasi atau senilai Rp 6.250.000. Selebihnya, untuk menu tambahan gorengan dan air.
Namun demikian, Koko Rahmat bersyukur, masih ada kepedulian dari donatur untuk memenuhi kebutuhan takjil. Setiap harinya, kata Koko Rahmat, Masjid Lautze 2 menyalurkan 500-1.000 menu takjil kepada jemaah dan pengguna jalan yang melewati Masjid Lautze 2.
BACA JUGA: Buku Kedokteran Kuno Peninggalan Islam Ditemukan di Perpustakaan Arab Saudi
“Kami sampaikan juga kepada donatur dari umat muslim. Begitu juga donatur dari perkumpulan organisasi agama lainnya,” ujar Koko Rahmat.