Warsaw –
Seorang migran Suriah berusia 23 tahun ditembak dan dilukai oleh seorang tentara Polandia ketika ia mencoba melintasi perbatasan dari Belarus. Kantor Kejaksaan Polandia mengatakan penyelidikan telah dibuka atas insiden tersebut.
“Polisi militer membuka penyelidikan,” kata jaksa Radoslaw Wiszenko dari kota timur laut Bialystok kepada kantor berita PAP, seperti dilansir AFP, Senin (6/11/2023).
“Menurut informasi saya, itu adalah kecelakaan yang terjadi ketika tentara tersebut tersandung di jalan setapak,” tambahnya.
Anggota Asosiasi Intervensi Hukum dan kelompok perbatasan Grancia, Aleksandra Chrzanowska, menceritakan kejadian itu berdasarkan pengakuan korban. Saat itu, kata dia, korban tengah melintasi hutan bersama kelompok migrannya, tiba-tiba tertembak di punggungnya.
“Saat dia melintasi hutan bersama sekelompok migran lainnya, sebuah jeritan terdengar di belakang mereka, diikuti dengan tembakan yang mengenai punggungnya,” kata Chrzanowska.
Chrzanowska menyebut pemuda asal Suriah yang menjalani operasi itu ingin mengajukan permohonan perlindungan internasional.
Pemerintah Polandia membangun penghalang logam di sepanjang perbatasan dengan Belarus pada tahun 2022 dan mengerahkan pasukan militer dan polisi dalam jumlah besar ke wilayah tersebut untuk mencegah para migran menyeberang secara ilegal, yang menurut para kritikus didorong oleh Minsk.
Menurut LSM yang bekerja di wilayah perbatasan, setidaknya terdapat 50 kematian yang dikonfirmasi di perbatasan Polandia-Belarus sejak dimulainya krisis migrasi di wilayah tersebut pada musim panas tahun 2021. Nasib 200 migran lainnya tidak diketahui.
Lihat juga Video ‘Ledakan Bom Mobil di Suriah, 15 Orang Tewas’:
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu