Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Pemprov DKI gelar Malam Muhasabah di Monas pada Senin malam

    Pemprov DKI gelar Malam Muhasabah di Monas pada Senin malam

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar “Malam Muhasabah, Dzikird an Doa Bersama Akhir Tahun 2024 dalam Menyambut Tahun Baru 2025 Masehi dan 1446 Hijriah” di Silang Barat Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Senin (30/12), pukul 19.30-22.00 WIB.

    Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Setda Provinsi DKI Jakarta Aceng Zaeni menyebut kegiatan itu bertujuan untuk merefleksikan diri, evaluasi dan introspeksi terhadap tindakan, ucapan, serta pikiran yang telah dilakukan selama 2024.

    “Mari bersama-sama menghadirinya sebagai momen untuk merenungkan perjalanan hidup, memohon ampunan dan memohon petunjuk kepada Allah SWT agar langkah kita pada masa mendatang dipenuhi keberkahan dan optimis mewujudkan Jakarta Kota Global berdaya saing dengan semangat Jakarta mendunia,” kata Aceng di Jakarta, Minggu.

    Lebih lanjut, Aceng menyebut kegiatan itu akan diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar dan muhasabah dipandu oleh K.H. Ali Sibromalisi.

    Kemudian tausiyah oleh K.H. Abdullah Gymnastiar, Qori internasional dan juara MTQ Nasional Ust. Ilham Mahmudin dan hiburan religi dari penyanyi gambus, Alma ESBEYE.

    Sementara itu, Ketua Subkelompok Kegiatan Mental Spiritual Biro Dikmental Setda Provinsi DKI Jakarta Herman menyebut bahwa kegiatan tersebut dimotori dengan dukungan dari Baznas Bazis dan Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI Jakarta, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat lainnya.

    “Diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun,” ujar Herman.

    Lebih lanjut, Herman mengatakan bahwa untuk mendukung keamanan acara, Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Polda Metro Jaya.

    “Kita juga mengajak seluruh warga untuk jaga ketertiban, keamanan, dan kelancaran acara. Diharapkan masyarakat dapat menjaga kebersihan agar Jakarta tetap jadi kota yang nyaman dan aman untuk kita,” ungkap Herman.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Malam Muhasabah di Monas Besok

    Simak Rekayasa Lalu Lintas saat Malam Muhasabah di Monas Besok

    loading…

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat pelaksanaan malam Muhasabah Dzikir dan Doa di Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) besok. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

    JAKARTA – Dinas Perhubungan ( Dishub ) DKI Jakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas ( lalin ) saat pelaksanaan malam Muhasabah Dzikir dan Doa di Monas , Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) besok. Rekayasa lalin diterapkan di sekitar lokasi acara.

    “Untuk mendukung acara tersebut, Dishub DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi, serta menyiapkan kantong-kantong parkir dan layanan Transjakarta menuju ke sana,” demikian keterangan Dishub DKI melalui akun Instagramnya @dishubdkijakarta yang dilihat Minggu (29/12/2024).

    Pengalihan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan sisi utara akan diberlakukan pada Senin (30/12/2024) pukul 18.00-23.00 WIB. Adapun rute rute alternatif yang dapat dilalui untuk menuju Stasiun Gambir pada saat dilakukan pengalihan arus di Jalan Medan Merdeka Selatan sisi utara sebagai berikut:

    1. Arus lalu lintas dari Simpang Harmoni yang akan menuju Stasiun Gambir dapat melalui Jalan Majapahit-Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan MH Thamrin-Jalan Kebon Sirih-Tugu Tani-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur dan seterusnya.

    2. Arus lalu lintas dari Bundaran Hl yang akan menuju Stasiun Gambir dapat melalui Jalan MH Thamrin-putar arah selatan-selatan di Simpang Patung Kuda-Jalan MH Thamrin-Jalan Kebon Sirih-Tugu Tani-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur dan seterusnya.

    Sebelumya, dalam rangka menyambut tahun baru 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan malam Muhasabah Dzikir dan Doa bersama di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat pada Senin (30/12/2024) besok.

    “Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan malam Muhasabah Dzikir dan Doa menyambut Tahun Baru 2025 M/1446,” demikian keterangan yang disampaikan Pemprov DKI Jakarta melalui akun Instagram @dkijakarta yang dilihat Minggu (29/12/2024).

    Dalam keterangan yang disampaikan, kegiatan tersebut dimulai pada pukul 19.30-22.00 WIB. Nantinya, kegiatan doa tersebut akan dipimpin langsung Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

    “Doa bersama dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. DR. Nasaruddin Umar dan Muhasabah dipimpin DR. KH. Ali Sibromalisi,” ujar dia.

    Selain itu, kegiatan tersebut juga akan ada tausiyah yang akan disampaikan oleh KH Abdullah Gymnastiar atau yang sering dikenal AA Gym. Kemudian akan ada penampilan dari penyanyi Gambus Alma Esbeye.

    (rca)

  • Menag: Natal Lebih dari Sekadar Perayaan Spiritual

    Menag: Natal Lebih dari Sekadar Perayaan Spiritual

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengharapkan bahwa natal pada tahun ini tak sekadar dianggap sebagai perayaan spiritual umat kristiani tetapi juga kesempatan mengukuhkan nilai persatuan dan keberagaman.

    Menurutnya, setiap pihak perlu untuk saling mengukuhkan nilai-nilai persatuan dan toleransi di dalam keberagamaan bangsa.

    Hal ini disampaikannya dalam Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024).

    “Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai suku agama dan budaya yang menjadi kekayaan luar biasa. Natal menjadi pengingat bahwa kedamaian dan kasih Kristus tidak mengenal batas perbedaan,” ujarnya dalam forum tersebut.

    Lebih lanjut, dia juga mengapresiasi inisiatif yang dilakukan di dalam rangkaian acara road to Natal nasional 2024 seperti bakti sosial di Nusa Tenggara Timur, Manado dan serta aksi ekologi di Muara Gembong Bekasi.

    Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud nyata kasih dan kepedulian terhadap sesama sebagaimana diajarkan di dalam kitab suci dan nilai-nilai Pancasila.

    Nasaruddin menekankan bahwa pemerintah berharap sukacita Natal dapat mengukuhkan persahabatan sejati diantara semua pihak yang telah bertekad hidup di dalam kesatuan di tengah kemajemukan.

    “Sebagai warga bangsa yang baik tentu kita bisa melihat dan merasakan bahwa setiap agama di negeri ini sungguh-sungguh telah sanggup membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai,” katanya.

    Apalagi, kata Nasaruddin, pemerintah melalui visi Asta Cita Presiden terus berkomitmen untuk memperkuat harmoni sosial dan keadilan melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Salah satunya, deklarasi Istiqlal yang ditandatangani bersama oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta yang menjadi landasan penting bagi penguatan dialog antar umat beragama.

    “Perayaan natal ini adalah momentum untuk merenungkan perjalanan hidup kita sebagai individu maupun sebagai bangsa. Mari kita jadikan kelahiran Sang Juru Selamat sebagai inspirasi untuk terus memperkuat iman melayani sesama dan mewujudkan perdamaian di tengah masyarakat,” pungkas Nasaruddin.

  • Sambut Tahun Baru, Pemprov Jakarta Gelar Malam Muhasabah di Monas Pada 30 Desember – Page 3

    Sambut Tahun Baru, Pemprov Jakarta Gelar Malam Muhasabah di Monas Pada 30 Desember – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bakal menggelar Malam Muhasabah yang diisi dengan dzikir dan doa bersama dalam rangka menyambsut tahun baru 2025 M/1446 H.

    Acara akan berlangsung di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat pada Senin 30 Desember 2024. Masyarakat juga diimbau ikut serta dalam acara muhasabah tersebut.

    Plt Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Setda Jakarta, Aceng Zaini mengatakan, malam muhasabah dzikir dan doa sambut tahun baru 2025 dihelat guna refleksi dan evaluasi diri terhadap tindakan, ucapan dan pikiran yang sudah dilakukan selama 2024.

    “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk hadir dan bersama-sama mengetuk hati kita, membaca diri kita mengenai perjalanan selama satu tahun terakhir,” kata Aceng dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (28/12/2024).

    Doa bersama dalam acara muhasabah ini akan dipimpin Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar. Sedangkan muhasabah akan dipimpin oleh Ali Sibromalisi dan akan ada tausiyah dari Aa Gym.

    “Kemudian untuk Tausiyah akan diisi oleh KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), serta dimeriahkan juga oleh penyanyi gambus Alma ESBEYE,” ucap Aceng.

     

    Acara akan berlangsung pukul 19.30 – 22.00 WIB di Silang Barat Monas. Ia berharap, kegiatan ini bakal mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan mental masyarakat Jakarta yang lebih kuat.

    “Kami mengajak seluruh warga Jakarta, mari berbondong-bondong menghadiri muhasabah ini. Mari kita memohon ampun kepada Allah SWT atas semua yang telah kita perbuat agar keberkahan dan perjalanan kita pada tahun 2025 dapat berjalan lancar dan kita raih dengan mudah,” kata dia.

    Aceng bilang, kegiatan ini juga sekaligus dalam rangka menyongsong lima abad atau 500 tahun Jakarta pada 2027. Jakarta, kata dia bersiap mewujudkan visi sebagai kota global.

  • Prabowo Mau Bikin Perkampungan RI di Saudi untuk Jemaah Haji & Umrah

    Prabowo Mau Bikin Perkampungan RI di Saudi untuk Jemaah Haji & Umrah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto berencana membangun perkampungan Indonesia di Arab Saudi untuk warga yang menunaikan ibadah haji atau umrah.

    Rencana itu disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar usai menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/12).

    “Presiden juga tetap mewacanakan untuk membuat perkampungan Indonesia yang bukan hanya dipakai nanti untuk jemaah haji, tapi juga untuk dipakai di jemaah-jemaah umrah yang lain,” kata Nasaruddin.

    Nasaruddin menilai adanya perkampungan Indonesia di Arab Saudi itu bisa lebih menghemat biaya bagi para warga beribadah.

    Namun, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyatakan perkampungan belum tersedia pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Ia mengatakan rencana itu masih akan dibicarakan lagi setelah musim haji.

    “Tahun ini kita masih regular, masih seperti biasa ya. Tapi sambil jalan kita juga akan memikirkan beberapa macam alternatif yang bisa kita lakukan,” ucap dia.

    Nasaruddin juga menyebut Prabowo memberi arahan agar penyelenggaraan ibadah haji 2025 lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

    Menurutnya, Prabowo menaruh perhatian besar pada penyelenggaraan ibadah haji karena Indonesia merupakan negara dengan jemaah haji terbesar di dunia.

    “Bahwa jemaah haji kali ini lebih baik, lebih efisien, lebih tertib daripada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

    (mab/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prabowo Minta Pelaksanaan Haji Tahun Depan jadi Contoh

    Prabowo Minta Pelaksanaan Haji Tahun Depan jadi Contoh

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta agar pelaksanaan ibadah haji mulai tahun mendatang dapat terlaksana dengan lebih tertib dan efisien.

    Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar menyampaikan Prabowo ingin pelaksanaan ibadah haji 2025 menjadi teladan bagi kegiatan haji pada tahun-tahun mendatang.

    “Dan Presiden sendiri juga betul-betul sangat konsen terhadap penyelenggeraan ibadah haji ini, apalagi kita kan termasuk jemaah haji yang paling besar,” ucapnya kepada wartawan. 

    Lebih jauh, Nasarudin juga memastikan bahwa biaya ibadah haji 2025 akan turun dari biaya sebelumnya. Hal itu, katanya agar lebih dapat menjangkau masyarakat lain. 

    Namun, dia belum bisa menentukan berapa nominal besaran biaya haji 2025.

    “Jadi yang jelas bahwa spiritnya kita ingin lebih murah dijangkau masyarakat melalui efisiensi yang kita, maka itu melalui pembersihan seluruh hal-hal yang menyimpang itu juga akan berkontribusi kepada penurunan harga,” imbuhnya.

    Nasarudin menjelaskan beberapa persiapan yang telah dilaksanakan untuk keberangkatan Jemaah pada pelaksanaan mendatang. Mulai dari seleksi calon jemaah haji yang sudah mencapai 80 persen, hingga seleksi petugas haji.

    Terkait petugas haji, Imam Besar Masjid Istiqlal itu menegaskan bahwa para petugas harus profesional yang memiliki kemampuan baik fisik maupun keilmuan. 

    “Dan kita tidak ingin seperti tahun-tahun yang lalu ada catatan-catatan yang dikeluhkan bahwa pembimbing haji itu malah justru dibantu oleh jemaahnya. Ini enggak. Kita akan sebaliknya. Pokoknya pembimbing, pendamping itu betul-betul harus berbakti untuk menyelamatkan calon jemaah hajinya dari berbagai macam masalah,” ucapnya.

    Selain itu, Nasarudin mengatakan pihaknya dengan istana juga membahas terkait hal-hal yang akan membuat jemaah lebih nyaman dan lebih tenang saat melaksanakan ibadah haji.

    “Kemudian juga kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa yang bisa membikin jemaah haji nanti kita ini lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah,” tandas Nasaruddin.

  • Prabowo Kaji Buat Perkampungan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia di Arab Saudi

    Prabowo Kaji Buat Perkampungan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia di Arab Saudi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tengah mengkaji untuk membentuk perkampungan jemaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi.

    Menteri Agama Republik Indonesia Nasarudin Umar menyampaikan alasan orang nomor satu di Indonesia itu memiliki inisiatif tersebut guna menampung para jemaah haji dan umrah. 

    Hal itu disampaikan Nasarudin usai menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).

    “Presiden juga tetap mewacanakan untuk membuat perkampungan Indonesia yang bukan hanya dipakai nanti untuk jemaah haji, tapi juga untuk dipakai di jemaah-jemaah umrah yang lain,” katanya kepada wartawan.

    Nasaruddin menegaskan bahwa melalui kehadiran perkampungan Indonesia di Arab Saudi, maka harapannya pemerintah dapat lebih menghemat biaya dan lebih efisien terkait biaya haji 2025.

    Kendati demikian, Imam Besar Masjid Istiqlal itu melanjutkan bahwa perkampungan itu bukan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Hal itu, katanya akan dibicarakan pasca musim haji.

    “Belum, itu nanti kita bicarakan setelah musim haji ini. Tapi tahun ini kita masih regular, masih seperti biasa ya,” ucapnya.

    Nasarudin menekankan, pembentukan kampung tersebut bagian dari alternatif untuk lebih menghemat biaya haji dan juga membuat ibadah haji dan umrah lebih efisien.

    “Tapi sambil jalan kita juga akan memikirkan beberapa macam alternatif yang bisa kita lakukan. Dan itu makanya kita mulai berpikir sekarang ini apa-apa yang bisa kita lakukan lebih efisien, lebih efektif untuk kepentingan Indonesia di masa depan,” tandas Nasaruddin.

  • Menag sebut tak ada suara azan di PIK, betulkah tidak ada masjid di kawasan elite itu? – Halaman all

    Menag sebut tak ada suara azan di PIK, betulkah tidak ada masjid di kawasan elite itu? – Halaman all

    Pernyataan Menteri Agama, Nazaruddin Umar, yang menyoroti minimnya masjid di kawasan elite Pantai Indah Kapuk (PIK) dianggap tidak mencerminkan sikap pejabat negara dan terkesan mengistimewakan kelompok mayoritas, menurut pegiat kebebasan beragama dan berkeyakinan.

    Pegiat kebebasan beragama dan berkeyakinan dari Sejuk, Thowik, menyebut apa yang disampaikan Nazaruddin Umar tidak relevan karena kawasan tersebut mayoritas dihuni oleh non-muslim dan tidak pernah ada persoalan pelarangan pendirian masjid.

    Pengamat properti, Ali Tranghanda, bilang di sejumlah kawasan yang mayoritas penduduknya non-Muslim pendirian masjid memang tidak akan sebanyak di wilayah lain seperti Depok atau Bekasi, Jawa Barat—wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim.

    Dia berharap pernyataan menteri agama tidak menjadi polemik panjang sehingga memunculkan persepsi negatif.

    Lalu seperti apa tanggapan pekerja Muslim yang berada di kawasan elite PIK betulkah sulit menemukan masjid?

    Apa yang disampaikan Menag?

    Pada Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang digelar pekan lalu, organisasi ini mengundang sejumlah tokoh.

    Mulai dari Kapolri Listyo Sigit, Panglima TNI Agus Subiyanto, mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, hingga Menteri Agama Nazaruddin Umar.

    Ketika menyampaikan pidato di depan pejabat MUI dan tokoh-tokoh publik, Nazaruddin mulanya berbicara tentang tantangan menjadi ulama di era post-truth atau pascakebenaran.

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    Menurutnya, pada era pascakebenaran, masyarakat tidak lagi sepenuhnya mendengarkan apa kata ulama lantaran begitu banyak “kebisingan” informasi.

    Ia lalu menyoroti minimnya masjid di sejumlah kawasan elite di DKI Jakarta, seperti Jalan Thamrin-Sudirman dan Pantai Indah Kapuk (PIK), ketika berbicara dalam acara tersebut.

    “Kita berada di Jalan Thamrin-Sudirman, ini segitiga emas, sekalian sepanjang Thamrin-Sudirman dan sepanjang Kuningan tidak ada masjid nongol di jalan,” ungkapnya seperti dilansir situs mui.or.id.

    Nazaruddin bilang sebagai pusat kota metropolitan di negara dengan penduduk Muslim terbanyak, “semestinya kita jangan biarkan daerah Jakarta tidak ada masjidnya”.

    “Sekitar 1.000 hektare di Pantai Indak Kapuk (PIK) tidak ada suara azan,” sambungnya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan ketika masuk ke kawasan PIK, dirinya melihat sebuah rumah ibadah Buddha yang begitu besar dan megah.

    Namun umat Islam, klaimnya, setengah mati mencari tempat ibadah seperti masjid untuk salat di PIK.

    “Jadi saya mengimbau kita semua [termasuk] MUI. Jangan pernah kita membiarkan ruang yang luas ini tidak ada simbol-simbol ke-Islamannya,” imbuhnya.

    Mantan Imam Besar Masjid Istiqlal ini lantas mengatakan dirinya sudah berusaha untuk membangun masjid di PIK. Akhirnya di sana akan dibangun kompleks syariah seluas 30 hektare.

    “Kita sudah bangun musala di lantai 4. Jadi kedengaran suara azan. Sepanjang itu tadi, dibangun tulisan-tulisan asing China, tidak ada musala, jadi saya minta dikawasan ini ada aktivitas keislaman.”

    Benarkah tidak ada suara azan di PIK?

    Siapa pun yang hendak pelesir ke kawasan Pantai Indak Kapuk (PIK) 1 maupun 2 yang terletak di utara Jakarta ini, memang akan terasa nuansa yang berbeda.

    Di sepanjang sisi kanan-kiri jalan, berderet restoran dan kafe mewah yang menyajikan beragam hidangan dari sejumlah negara: China, Thailand, Korea, Jepang, Indonesia, bahkan Timur Tengah.

    Maka tak salah kalau ada ornamen-ornamen atau aksara Mandarin bertengger di beberapa tempat serta bangunan khas pecinaan.

    Pengamat properti, Ali Tranghanda, mengatakan masterplan atau rencana induk dari kawasan PIK adalah kota baru untuk hunian dan komersial.

    Di PIK 1 yang mencakup 1.160 hektare ini terbagi dalam setidaknya 28 klaster perumahan yang dikelilingi berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah internasional.

    Adapun PIK 2 yang mencakup 2.650 hektare masih dalam tahap pembangunan.

    “Kawasan PIK ini memang banyak non-Muslimnya, terutama Chinese, tapi bukan berarti tidak ada rumah ibadah seperti masjid. Setahu saya di PIK 2 akan dibangun masjid agung,” tuturnya kepada BBC News Indonesia.

    Khusus di PIK 1, memang tidak akan nampak bangunan masjid berdiri di pinggir jalan yang berdampingan dengan gedung-gedung tinggi atau pun kafe-kafe mewah.

    Namun bukan berarti tidak ada rumah ibadah.

    Ketika BBC News Indonesia datang ke sana, kami menemukan sebuah masjid unik yang terbuat dari kayu, namanya Masjid Al-Hikmah.

    Masjid ini berdiri di atas air laut dan dikelilingi hutan mangrove karena letaknya berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove.

    Mulai dari lantai sampai dindingnya, dibuat dari kayu.

    Mata pengunjung pun akan dimanjakan oleh hamparan mangrove yang berdiri kokoh dan air laut kecoklatan nan bersih.

    Ditambah suasana yang hening dan sesekali diselingi gemercik air, bikin orang-orang betah berlama-lama.

    Tetapi, karena lokasinya menyempil di belakang gedung-gedung tinggi, tak mudah menemukan masjid ini bagi pendatang baru, seperti yang diungkapkan Raka.

    Raka mengaku baru beberapa bulan bekerja di PIK 1. Awalnya dia agak bingung karena tak melihat masjid di sepanjang jalan utama maupun di dalam perumahan elite tersebut.

    Pria yang menyebut dirinya pekerja lapangan ini lalu bertanya ke pihak sekuriti soal lokasi masjid.

    Ia lantas diarahkan ke gedung Yayasan Buddha Tzu Chi.

    Gedung ini memang sangat mencolok mata lantaran desain bangunannya sekilas seperti vihara megah berwarna abu-abu.

    Masjid Al-Hikmah persis berada di belakangnya.

    “Saya langsung diarahkan ke sana, kalau belum tahu lokasinya susah cari masjid, karena akses jauh dari tempat saya kerja, pakai motor sekitar 10 menit,” akunya saat ditemui sedang santai di halaman masjid.

    “Tapi kalau sudah tahu, ya enggak susah.”

    Suara azan tiba-tiba melantun dari masjid tersebut. Raka dan beberapa pria yang sedari tadi duduk-duduk santai langsung bergegas ke tempat wudu untuk menunaikan salat asar.

    Usai salat, Raka kembali bercerita setiap hari masjid ini cukup ramai dikunjungi pekerja sekitar maupun wisatawan.

    Apalagi kalau Jumat.

    “Kalau salat Jumat sampai parkiran mobil, ramai dan penuh,” sambungnya.

    “Bedanya masjid di sini dengan tempat tinggal saya di Bekasi, di sana masjid banyak jadi mau salat di mana pun gampang.”

    Dina Rahman, pekerja kantoran di PIK 1, mengaku tak pernah kesulitan beribadah karena perusahaannya sudah menyediakan musala yang cukup luas.

    Namun, katanya, bukan berarti dia tak pernah mendengarkan suara azan di kawasan elite ini.

    “Kalau zuhur, asar, pasti kedengaran [suara azan] dari masjid Al-Hikmah ke kantor saya dan itu jadi alarm saya untuk salat,” ungkapnya.

    Perempuan berhijab ini juga bilang tak merasa asing berada di kawasan yang jarang ada masjidnya. Toh, baginya ibadah tak melulu harus di masjid.

    “Enggak masalah ya, kan banyak musala. Mau ke mal, ada musala, ke supermarket besarnya ada musala. Salat kan enggak harus di masjid, bisa di musala atau ruangan bersih.”

    “Dan wajar masjid di sini sedikit, karena banyak perkantoran. Permukiman juga agak jauh di blok lain.”

    Selain masjid Al-Hikmah, ada satu masjid lagi yang cukup sering dikunjungi para pekerja di PIK 1, yaitu masjid Al Muhajirin yang berada di lantai 6 gedung Agung Sedayu Grup (ASG).

    Berbeda dengan Al-Hikmah, masjid ini memakan sebagian lahan parkiran mobil gedung ASG.

    Agus Wahyudi, pekerja di sana, bilang masjid ini menjadi andalan para pekerja di gedung berlantai 30 tersebut.

    Kendati terletak di lahan parkir, tapi beribadah masih cukup nyaman. Sebab pihak pengelola, sambungnya, menyediakan kipas angin blower.

    Satu-satunya kesulitan, kalau hendak ibadah salat Jumat.

    “Kalau Jumatan kan banyak jemaahnya, harus antre pakai lift. Jadi harus cepet-cepetan.”

    Mengapa di kawasan elite jarang ada rumah ibadah atau masjid?

    Pengamat properti, Ali Tranghanda, menuturkan minimnya rumah ibadah atau masjid di kawasan yang mayoritas dihuni oleh non-muslim, bukan suatu hal yang anomali.

    Begitu pula di sepanjang Jalan Margonda hingga Depok yang minim gereja, karena mayoritas penduduknya beragama Islam.

    Tapi lebih dari itu, katanya, pengembang biasanya akan mempertimbangkan masukan dari penghuni ketika akan membangun fasilitas rumah ibadah.

    Ada beberapa penghuni yang merasa keberatan dengan suara azan sehingga terkadang memilih tempat tinggal yang lebih tenang dan jauh dari masjid.

    Preferensi seperti itu, katanya, sudah menjadi hal lumrah.

    “Apalagi ada persepsi kalau ada masjid kadang-kadang menganggu bagi beberapa orang, jadi biasanya area masjid terpisah dari hunian yang sedang dipasarkan,” jelasnya.

    “Gangguannya bisa dari toa atau pengeras suara yang terlalu kencang.”

    Karena itu, dia kurang memahami kritik dari Menteri Agama, Nazaruddin Umar, yang menyebut tidak ada suara azan di kawasan PIK.

    Sepanjang pengetahuannya di PIK 1 ada beberapa masjid dan musala.

    Sedangkan di PIK 2 sedang dalam tahapan pembangunan masjid Agung dengan kubah megah.

    Kendati begitu, di Gedung Menara Syariah sudah tersedia masjid Al-Khairiyah yang sebelumnya diresmikan oleh mantan wakil presiden, Ma’ruf Amin.

    Saat peresmian, Ma’ruf Amin berharap kehadiran masjid ini menjadi sarana ideal menyampaikan kesejukan dan kebaikan ekonomi syariah yang inklusif.

    “Saya harap ini jangan jadi polemik dan menganggap PIK eksklusif untuk golongan tertentu.”

    Soal mengapa masjid Al-Hikmah di PIK 1 bukan dibangun sederet dengan gedung-gedung tinggi dan kawasan komersil, Ali bilang itu karena terkait dengan pertimbangan pengembang soal nilai jual.

    “Misalnya di pinggir boulevard, daripada dibangun rumah ibadah mending dijual, karena harga tanahnya tinggi. Secara komersial kalau jadi rumah ibadah merugikan.”

    “Jadi semua rumah ibadah biasanya agak ke belakang yang dekat dengan hunian.”

    Pernyataan Menag tidak mencerminkan sikap pejabat negara

    Pegiat kebebasan beragama dan berkeyakinan dari Sejuk, Thowik, menyebut apa yang disampaikan Menteri Agama Nazaruddin Umar soal tidak adanya azan di kawasan PIK, Jakarta Utara, tidak mencerminkan pejabat yang semestinya bersikap imparsil.

    Pasalnya jabatannya sebagai menteri agama yang mewakili semua agama, melekat di mana pun dia berada.

    Ketika berbicara ke publik dan hanya menyoroti persoalan rumah ibadah umat Islam, bagi Thowik, hal itu jadi terkesan mengistimewakan kelompok mayoritas.

    Apalagi selama ini tidak ada permasalahan pelarangan pendirian masjid di daerah tersebut.

    “Kalau dia datang ke sana dan bicara sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, enggak masalah,” ucapnya kepada BBC News Indonesia.

    “Tapi dia sebagai menteri agama yang jabatannya melekat, kok jadi kayak enggak sensitif,” ujarnya kemudian.

    Menurut Thowik, sebagai perwakilan pemerintah di bidang agama, Nazaruddin Umar semestinya juga menyoroti kasus-kasus pelarangan pendirian gereja di sejumlah daerah.

    Seperti yang baru-baru ini menimpa jemaat Gereja Tesalonika di Tangerang.

    Pada Juli lalu, ibadah doa mereka yang digelar di rumah seorang anggota jemaat dibubarkan paksa oleh sekelompok orang hingga viral di media sosial.

    Catatan Task Force Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KKB) menemukan lebih dari 65 kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan terjadi sepanjang Maret hingga Desember 2024.

    Masing-masing kasus, kata Thowik, memiliki dua sampai empat tindakan pelanggaran seperti pengusiran, persekusi, penyegelan, dan penolakan izin.

    Tapi segala permasalahan itu, klaimnya, belum mendapatkan respons dari Menag Nazaruddin Umar.

    “Kalau dia prihatin dengan masjid, kenapa tidak bersikap yang sama pada penutupan gereja?”

    Menurut Thowik, pernyataan itu bisa melukai bahkan menimbulkan rasa ketidakpercayaan dari kelompok minoritas terhadap negara.

    Sebab mereka berharap menteri agama yang baru bisa memutus persoalan-persoalan pendirian rumah ibadah, khususnya gereja.

    “Menag harusnya untuk semua agama dan keyakinan,” ucapnya.

  • Pesan Menteri Agama di Natal 2024: Harapan Baru Persatuan Bangsa

    Pesan Menteri Agama di Natal 2024: Harapan Baru Persatuan Bangsa

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan pesan dan harapan persatuan, keharmonisan, dan kemajuan bangsa dalam momentum Hari Raya Natal 2024.

    Melalui akun resmi Instagram @nasaruddin_umar, dikutip Rabu (25/12/2024) sosok yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal itu turut mengucapkan selamat perayaan natal tahun ini.

    “Selamat Natal 2024 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia. Semoga damai, sukacita, dan kasih Natal selalu menyertai kita semua, mempererat persaudaraan dan keberagaman bangsa,” kata Nasaruddin.

    Dia pun berharap damai dan sukacita Natal selalu menyertai umat Kristiani, serta masyarakat keseluruhan. Menurut Nasaruddin, perayaan natal adalah momen yang mengingatkan kita semua untuk saling berbagi kasih, mempererat persaudaraan, dan terus menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

    Untuk mengamankan perayaan Natal 2024, pihaknya bersama Menko PMK, Menko Bidang Politik dan Keamanan, Panglima TNI, Kapolri, serta Pj.Gubernur DKI Jakarta melakukan kunjungan ke beberapa gereja yang ada di kawasan Jakarta, di antaranya GKI Samanhudi, Gereja Katedral, dan GBIP Immanuel.

    Lebih lanjut, Nasaruddin mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan refleksi, kontemplasi, dan evaluasi dalam menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Menurutnya, baik bagi seluruh masayarakat untuk melihat ke belakang atas perjalan kehidupan setahun yang lalu. Dari situ, diharapkan tumbuh semangat baru dan optimisme dalam menatap kehidupan di tahun mendatang.

    “Mari terus menjadi pribadi yang terus bertumbuh untuk kebaikan. Sebab, sebaik-baik kita adalah yang hari ini lebih baik dari masa lalu dan terus melakukan perbaikan untuk kehidupan mendatang,” ujarnya. 

    Dia pun turut mengucapkan Selamat Merayakan Natal 2024 kepada umat Kristiani. Menag juga menyampaikan selamat menyambut Tahun Baru 2025 bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    Natal 2024 mengangkat tema “Marilah sekarang kita pergi ke Bethlehem”. Tema ini membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan.

    Menurutnya, tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya. Sebab, makin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun.

  • Sejarah Gereja Katedral Jakarta, Berusia 123 Tahun dan Pernah Terbakar

    Sejarah Gereja Katedral Jakarta, Berusia 123 Tahun dan Pernah Terbakar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setiap tahun, Gereja Katedral Jakarta menjadi sentra peringatan Hari Raya Natal bagi Umat Kristiani. Mereka menderaskan doa kepada Tuhan seraya berharap Natal dan Tahun Baru membawa keberkahan dan kebaikan.

    Tahun ini Katedral Jakarta membagi Misa Natal ke dalam lima sesi yang dimulai pada malam tanggal 24 Desember hingga esok hari pada 25 Desember. Acara pun terbagi secara daring (online) dan luring (offline).

    Gereja Katedral Jakarta yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, merupakan bangunan bersejarah. Catatan sejarah menunjukkan gedung Katedral Jakarta diresmikan pada 1901, alias 123 tahun lalu. 

    Meski begitu, sejarah Katedral Jakarta sendiri lebih tua dibanding gedung tersebut. Dalam situs resmi disebutkan, Katedral Jakarta sudah eksis pada 1808. Hal ini ditandai dengan pendirian gereja Katolik pertama di Batavia. Lokasinya berada di Buffelsvald atau kini disebut Lapangan Banteng.

    Eksistensi Katedral Jakarta tak terlepas dari perubahan angin politik ketika Hindia Belanda di bawah kekuasaan Prancis. Gubernur Jenderal Louis Napoleon memperbolehkan umat Katolik mendirikan gereja di Batavia. Maka, berdirilah gereja Katedral pertama di Jakarta.

    Seiring waktu, Katedral terus mengalami dinamika. Pada 1810, lokasinya pindah ke rumah pemberian Gubernur Jenderal dan pencetus kerja paksa, Daendels, yang berada di kawasan Senen. Namun, keberadaannya tak lama. Pada 1826, gedung terbakar dan membuat lokasi ibadah berubah. 

    Perpindahan ini terus berlanjut sebab gereja kerap rubuh karena faktor usia dan konstruksi. Permasalahan ini lantas membuat banyak umat Katolik berinisiatif membangun gereja baru dengan konstruksi lebih kuat. Alhasil, pada 1890 proyek gereja baru dimulai. Lokasinya berada di Buffelsvald atau kini disebut Lapangan Banteng.

    Selama pembangunan, pendanaan dibantu oleh subsidi pemerintah kolonial dan bantuan dermawan. Biasanya para Uskup akan turun gunung meminta bantuan pendanaan ke umat Katolik yang mampu. Proses ini berlangsung selama 7 tahun.  Terkait rancangan, gereja akan mengikuti arsitektur neo-gotik khas gereja di Eropa. 

    Singkat cerita, pada 21 April 1901, gereja Katedral Jakarta resmi beroperasi. Awal mula operasi ditandai dengan penasbihan oleh Vikaris Apostolik Batavia. Kini gereja tersebut masih bisa kita lihat di tempat yang berdampingan dengan Masjid Istiqlal. 

    Setelahnya, Gereja Katedral Jakarta menjadi pusat tempat ibadah umat di hari-hari perayaan keagamaan, seperti Kenaikan Yesus Kristus dan Natal. Beberapa kali juga menjadi tempat bersejarah kunjungan pemimpin tertinggi Vatikan, yakni Paus. Mulai dari Paulus VI hingga Paus Fransiskus. 

    Sepanjang eksistensi Gereja Katedral Jakarta, terdapat juga catatan kelam nan berdarah. Pada tahun 2000, menjelang perayaan Natal, gereja ini menjadi serangan teroris oleh kelompok ekstremis, yang membuat perayaan Natal menjadi berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

    (mfa/mfa)