Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Menjaga Anggota Tubuh dari Maksiat

    Menjaga Anggota Tubuh dari Maksiat

    Ajaran agama dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: menjauhi maksiat dan melaksanakan ibadah. Meskipun keduanya integral, menjauhi larangan agama dipandang lebih berat daripada melaksanakan ibadah. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan alami manusia untuk cenderung kepada kesenangan duniawi dan pemenuhan hawa nafsu, yang seringkali bertentangan dengan perintah agama.

    Melaksanakan ibadah, seperti salat atau puasa, dapat dilakukan oleh siapa pun dengan relatif mudah. Namun, meninggalkan maksiat, yang berarti mengendalikan dan melawan dorongan nafsu, membutuhkan komitmen dan kejujuran yang mendalam kepada Allah Swt.  Karena itulah Rasulullah bersabda:

    الْمُهَاجِرُ مَنْ هَاجَرَ السُّوْءَ وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ هَوَاهُ

    Artinya: “Hakikat orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan keburukan dan hakikat orang yang berjuang (berjihad) adalah orang yang memerangi hawa nafsunya.”

    Ini menegaskan bahwa menjauhi maksiat merupakan perjuangan spiritual yang setara dengan jihad di medan perang. Individu yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menjauhi larangan agama dipandang sebagai orang yang berhijrah dari keburukan menuju kebaikan, dan sebagai pejuang sejati yang berjuang melawan dorongan internal yang negatif.

    Bayangkan, semua anggota tubuh yang kita miliki ini adalah anugerah, pinjaman yang luar biasa dari Allah Swt. Mata untuk melihat keindahan dunia, telinga untuk mendengar lantunan ayat suci, tangan untuk berbuat baik, dan semua anggota tubuh lainnya. Tapi, apa jadinya kalau anugerah ini malah kita gunakan untuk berbuat dosa? Itu sama saja kita tidak mensyukuri nikmat-Nya, bahkan mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan.

    Bermaksiat dengan anggota tubuh kita adalah puncak dari kedurhakaan. Kita seakan-akan menentang Allah dengan menggunakan pemberian-Nya untuk hal-hal yang Dia larang. Ini seperti kita diberi hadiah yang indah, tapi malah kita rusak dan kita buang. Rasulullah SAW bersabda, 

    كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

    Artinya: “Semua dari kalian adalah pemimpin dan semuanya akan ditanya tentang tanggung jawabnya.”

    Perlu diketahui bahwa semua anggota tubuh kita akan bersaksi atas diri kita kelak di dalam pengadilan hari kiamat. Semuanya akan berbicara dengan bahasa yang lancar dan jelas untuk membuka hakikat diri kita. Allah berfirman:

    يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْ يَعْمَلُوْنَ

    Artinya: “Pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. An-Nuur/24: 24).

    Allah juga berfirman:

    الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْ يَكْسِبُوْنَ

    Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. Yaasiin/36: 65).terima 

    Terkait penjelasan ayat ini, terdapat riwayat dalam tafsir al-Tabari yang menggambarkan perbedaan sikap orang mukmin dan orang kafir di akhirat kelak. Bayangkan, pada hari kiamat, seorang mukmin akan dipanggil oleh Allah. Semua amal perbuatannya ditunjukkan, dan dia mengakuinya dengan jujur. Lalu, Allah SWT dengan rahmat-Nya yang luas akan mengampuni dosa-dosa orang mukmin tersebut dan menutupinya rapat-rapat. Tidak ada satu makhluk pun yang akan tahu kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Yang tersisa hanyalah kebaikan-kebaikannya yang bersinar terang, sehingga dia pun berharap semua orang bisa melihatnya.

    Berbeda sekali dengan orang kafir dan munafik. Ketika amal perbuatan mereka diperlihatkan, mereka justru mengingkarinya. Mereka bersumpah tidak pernah melakukan dosa-dosa itu. Namun, para malaikat akan menjadi saksi dan membeberkan semua perbuatan mereka dengan detail: apa yang mereka lakukan, kapan, dan di mana. Karena terus-menerus berdusta, akhirnya Allah SWT akan menutup mulut mereka. Imam Al-Asy’ari, berpendapat bahwa setelah mulut mereka ditutup, anggota tubuh mereka sendirilah yang akan bersaksi. Mungkin dimulai dari paha kanannya, lalu anggota tubuh lainnya, seperti yang disebutkan dalam surat Yasin ayat 65.

    Riwayat ini menjadi pengingat yang sangat kuat bagi kita untuk selalu bertakwa dan jujur, karena pada akhirnya, semua amal perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.

    Imam al-Ghazali menganjurkan untuk menjaga seluruh anggota badan dari kemaksiatan, khususnya tujuh anggota terpenting. Karena neraka Jahannam memiliki tujuh pintu dan masing-masing pintu mempunyai kelompok tersendiri. Tidak akan memasuki pintu-pintu neraka itu kecuali orang yang telah bermaksiat kepada Allah dengan tujuh anggota tersebut. Tujuh anggota tersebut ialah mata, telinga, mulut, perut, kemaluan, tangan, dan kaki.

    Pada paparan kali ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang menjaga lidah. Lidah adalah anugerah yang luar biasa. Allah SWT menciptakannya dengan berbagai fungsi mulia, seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an, mengajak orang lain ke jalan kebaikan, dan berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat. Namun, jika kita malah menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan dilarang, maka kita telah mengingkari nikmat Allah dan menyia-nyiakan karunia-Nya.

    Ingatlah, lidah ibarat pedang bermata dua. Bisa menjadi sumber pahala jika digunakan dengan bijak, namun juga bisa menjadi sumber dosa jika disalahgunakan. Lidahlah menjadi salah satu yang menentukan keselamatan kita di dunia dan akhirat. Imam al-Ghazali memaparkan dalam keterangannya untuk menjaga lisan dalam delapan hal: yaitu berbohong, mengingkari janji, menggunjing, berdebat dan berbantah, memuji diri sendiri, melaknat, serta bergurau.

    Yang pertama: Berbohong. Imam al-Ghazali menganjurkan untuk bersikap hati-hati dengan dusta, sekecil apapun itu! Jangan sampai lisan kita terbiasa berdusta, baik saat serius maupun bercanda. Ingat, dusta itu seperti penyakit, jika dibiasakan akan sulit dihilangkan dan bisa menghancurkan diri kita sendiri. Kepercayaan orang lain akan hilang, kita akan dipandang rendah dan diremehkan. Lebih parah lagi, dusta adalah dosa besar yang bisa menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT.

    Yang kedua: Ingkar janji. Berjanjilah hanya jika kita yakin bisa memenuhinya. Lebih baik lagi, berbuat baiklah secara langsung tanpa perlu mengumbar janji. Jika terpaksa berjanji, tepatilah! Kecuali jika ada halangan yang benar-benar di luar kemampuan kita. Ingkar janji itu ciri orang munafik dan tanda akhlak yang buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:

    ثلاث من كن فيه فهو منافق وإن صام وصلى : من إذا حدث كذب، وإذا وعد أخلف، وإذا ائتمن خان

     “Tiga hal yang jika ada pada diri seseorang, maka ia munafik meskipun ia berpuasa dan shalat: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah ia khianat.”

    Yang ketiga: Menggunjing. Al-Ghazali membahas tentang bahaya menggunjing dan pentingnya menjaga lisan. Ghibah atau menggunjing, yaitu membicarakan keburukan orang lain yang jika didengarnya akan membuatnya sakit hati, merupakan dosa besar. Bahkan, dalam sebuah hadis, dosa menggunjing disebutkan lebih berat daripada tiga puluh kali berzina. Meskipun apa yang dibicarakan sesuai fakta, tetap saja termasuk perbuatan zalim. Menggunjing mencederai nama baik seseorang dan merusak hubungan sosial.

    Yang lebih ironis adalah ketika kebiasaan buruk ini dilakukan oleh orang yang berpenampilan religius dengan cara yang tersamar. Misalnya, dengan mengungkapkan kekesalan terhadap seseorang lalu diakhiri dengan doa seolah-olah mendoakan kebaikannya. Padahal, hakikatnya adalah mengunjing dan menonjolkan diri sendiri. Jika benar ingin mendoakan seseorang, hendaknya dilakukan secara diam-diam, bukan diumbar di depan umum. Sikap empati dan kepedulian seharusnya diwujudkan dengan menutupi aib seseorang, bukan malah membuka keburukannya kepada orang lain. Maka menurut al-Ghazali QS. Al-hujurat: 12 cukup menjadi peringatan untuk menjaga diri dari menggunjing.

    وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ

    Yang keempat: Berdebat. Imam al-Ghazali mengkritik keras kebiasaan berdebat dan berbantah, serta menyerukan untuk menjaga lisan dari perbuatan yang merugikan tersebut.

    Berdebat dan berbantah cenderung menimbulkan perasaan sakit hati, menghina orang lain, dan menumbuhkan kesombongan dalam diri. Meskipun dilakukan dengan dalih menegakkan kebenaran, seringkali setan menyesatkan dengan membungkus keburukan dalam kemasan kebaikan.

    Penting untuk diingat bahwa menyampaikan kebenaran memiliki etika dan adabnya tersendiri. Nasihat yang baik disampaikan secara personal dan dengan cara yang lemah lembut, bukan melalui debat kusir yang mempermalukan orang lain.

    Sayangnya, di era modern ini, banyak oknum ulama yang dalam bahasa al-Ghazali disebut ‘ulama suu’justru mencontohkan sikap suka berdebat dan berbantah. Mereka menganggapnya sebagai bentuk kemuliaan dan kepandaian, padahal sebenarnya menimbulkan kemurkaan Allah dan manusia. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan menjauhi lingkungan yang menganut pola pikir seperti itu.

    Yang kelima: Memuji diri sendiri. Dalam uraiannya al-Ghazali mengutip ayat al-Qur’an, 

    فَلَا تُزكوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

    Artinya:  “Janganlah kalian menganggap suci diri kalian sendiri karena Allah lebih tahu tentang orang yang bertakwa.”

    Ada sebuah kisah menarik tentang seorang bijak yang ditanya tentang sifat jujur yang paling buruk. Jawabannya cukup mengejutkan, yaitu ketika seseorang selalu menceritakan kebaikannya sendiri. Kenapa bisa buruk? Karena, sesungguhnya, menyombongkan diri dan memuji diri sendiri itu malah merendahkan martabat kita di mata manusia dan mendatangkan murka Allah.

    Yang keenam: Melaknat. Al-Ghazali memberikan perhatian yang begitu keras untuk jangan menggunakan lidah kita untuk melaknat sesuatu yang diciptakan oleh Allah secara khusus dan jelas. Baik binatang, makanan apalagi manusia. Jangan juga mudah memvonis seseorang yang muslim dengan sifat kufur, syirik ataupun munafik berdasarkan penglihatan dan pengetahuan kita. Karena yang mampu melihat segala hakikat hanyalah Allah, (termasuk keimanan dan keislaman mereka). Tidak ada hak bagi kita untuk ikut campur di dalam urusan yang terjadi antara Allah dengan hamba-hamba-Nya.

    Di akhirat nanti, kita tidak akan ditanya tentang kenapa kita tidak mencaci maki seseorang atau kenapa kita memilih diam. Bahkan, seandainya seumur hidup kita tidak pernah mencela iblis sekalipun, kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban. Justru sebaliknya, setiap cacian dan makian yang kita lontarkan kepada sesama manusia, akan dihisab dan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

    Janganlah pula kita mencela apa pun yang diciptakan oleh Allah. Karena di dalam hadis dinyatakan bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah mencela makanan yang tidak beliau sukai, akan tetapi, jika beliau menginginkannya maka beliau memakannya dan apabila tidak menyukainya, maka beliau berdiam dan membiarkannya.

    Yang ketujuh: mendoakan jelek pada makhluk lain. Al-Ghazali menganjurkan untuk menjaga mulut kita dari berdoa buruk kepada seseorang dari makhluk Allah walaupun dia telah berbuat zhalim kepada kita. Lebih baik serahkanlah balasan yang akan menimpanya kepada Allah. Dalam sebuah hadis dinyatakan:

    إِنَّ الْمَظْلُومَ لَيَدْعُوَ عَلَى ظَالِمِهِ حَتَّى يُكَافِتَهُ ثُمَّ يَبْقَى لِلظَّالِمِ فَضْلٌ عِنْدَهُ يُطَالِبُهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

    Artinya: “Sungguh orang yang dizalimi terkadang mendoakan buruk atas orang yang menzhalimi sehingga dia membalaskan kezalimannya. Kemudian ia berdoa buruk lagi kepadanya sehingga melebihi kezhalimannya, maka orang yang menzalimi akan menuntut kepadanya di hari kiamat.”

    Yang kedelapan: Bergurau dan Melawak. Anjuran al-Ghazali untuk menghindari bergurau di sini ialah ketika ada potensi menjadi pemicu keributan, amarah, dan perkelahian yang bisa menanamkan rasa kebencian di hati orang.  

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • Prabowo, SBY dan Jokowi Akan Salat Id Bersama di Masjid Istiqlal – Page 3

    Prabowo, SBY dan Jokowi Akan Salat Id Bersama di Masjid Istiqlal – Page 3

    Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menentukan Idul Fitri 1446 H/2025 pada Sabtu (29/3/2025). Salah satu prosesnya adalah seminar pemaparan posisi hilal.

    Pada pemaparan posisi hilal, Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), Cecep Nurwendaya, menyampaikan posisi hilal di sejumlah negara.

    Cecep menjelaskan mengenai kriteria penentuan hilal di Indonesia berdasarkan kriteria MABIMS. Menurutnya, kriteria MABIMS itu sudah disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk menentukan pergantian bulan.

    Kriteria tersebut menetapkan, imkanur-rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal ketinggiannya 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

    Ia menyebut, ketinggian hilal pada 29 Maret 2025 di Jakarta pada ketinggian minus 1,85 derajat. Sementara, untuk ketinggian hilal di Jayapura berada pada posisi minus 3,26 derajat dan Banda Aceh minus 1,08 derajat.

    “Seluruh wilayah di NKRI tidak memenuhi kriteria tinggi hilal MABIMS,” ujar Cecep dalam paparannya.

    Untuk elongasinya, semua wilayah di Indonesia juga tidak memenuhi kriteria MABIMS. 

    “Sehingga, tanggal 1 Syawal 1446 H (diprediksi) jatuh pada Senin Pahing, 31 Maret 2025,” kata Cecep.

    Meski demikian, lanjut Cecep, masih perlu dikonfirmasi terlebih dahulu apabila petugas di 33 provinsi ada yang melihat hilal atau tidak. Ia meminta Masyarakat bersabar menunggu hingga ada putusan hasil sidang isbat yang akan disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

  • Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini daftar lokasi Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Prabowo, Jokowi, Menteri Kabinet Merah Putih, dan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta.

    Presiden Kedelapan Prabowo Subianto

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Ketujuh Joko Widodo

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Menteri Agama Nasaruddin Umar

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Wakil Gubernur Jakarta

    Rano Karno

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Lapangan Gasibu

    Untuk diketahui, Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 kemungkinan akan dilakukan pada Senin 31 Maret 2025.

    Hal ini karena hilal belum terlihat.

    Muhammadiyah menetapkan awal Lebaran pada Senin, 31 Maret 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperkirakan satu Syawal 1446 Hijriah pada Senin.

    Hilal 1 Syawal 1446 Hijriah dipastikan tidak terlihat di wilayah Aceh, Sabtu (29/3/2025).

    Berdasarkan perhitungan Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, ketinggian hilal di Aceh adalah minus (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentrik 1,2 derajat dan elongasi toposentrik 1,5 derajat.

    Merujuk pada data tersebut, maka hilal di Aceh belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dilansir Serambinews.com.

    Sebagai informasi, Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Sabtu sore ini, terkait pengumuman kapan Idul Fitri 2025.

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 wilayah, berikut daftarnya:

    Aceh – Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga

    Sumatra Utara – Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan

    Sumatra Barat – Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang

    Riau – Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru

    Kepulauan Riau – Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang

    Jambi – Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi

    Sumatra Selatan – Helipad Hotel Aryaduta, Palembang

    Bangka Belitung – Pantai Tanjung Raya, Bangka

    Bengkulu – Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu

    Lampung – POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan

    DKI Jakarta – Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta

    Jawa Barat – POB Gunung Putri, Kota Banjar

    Banten – Pantai Anyer

    Jawa Tengah – Pantai Binangun, Rembang

    DI Yogyakarta – POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul

    Jawa Timur – Bukit Condrodipo, Gresik

    Kalimantan Barat – Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya

    Kalimantan Tengah – Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya

    Kalimantan Timur – Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda

    Kalimantan Selatan – Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin

    Kalimantan Utara – SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan

    NTB – Pantai Loang Baloq, Mataram

    NTT – Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang

    Sulawesi Selatan – Delf Apartemen, Makassar

    Sulawesi Barat – Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju

    Sulawesi Tenggara – Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka

    Sulawesi Utara – Apartemen MTC Megamas, Manado

    Gorontalo – Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango

    Sulawesi Tengah – Gedung Observasi, Donggala

    Maluku – Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon

    Maluku Utara – Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat

    Papua – The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura

    Papua Barat – Hotel Kota Sorong.

  • Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto direncanakan bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Tak hanya Prabowo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga disebut salat id bersama Prabowo di Masjid Istiqlal.

    “Salat Ied VVIP per siang ini yang akan hadir di Istiqlal: Presiden Prabowo, Presiden SBY, Presiden Jokowi,” kata Humas Sekretariat Masjid Istiqlal Ismail Cawidu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

    Dia mengatakan data yang didapat pihaknya kemungkinan bisa berubah. 

    Namun, ia berharap presiden dan wakil presiden RI akan melakukan salat perdana pada periode kepemimpinannya di Masjid Istiqlal.

    “Ya harapan kita begitu, karena dengan salat Idul Fitri ini menjadi salat Ied yang pertama bagi dia (Prabowo-Gibran) pimpinan kita yang datang salat dalam kapasitas sebagai Presiden dan Wapres,” kata Ismail.

    Adapun Menteri Agama Nasaruddin Umar juga bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal. 

    “Kalau Pak Menag pasti di Istiqlal karena beliau sebagai Imam Besar Istiqlal,” tandas Ismail.

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 syawal atau lebaranidulfitri 1446 h pekan depan.

    “Jadi sidang isbat itu tanggal 29 (Maret) ya sidang isbatnya, karena ikhtimanya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya,” kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

    Nasaruddin juga berharap pada tanggal tersebut para perukyat hilal dari berbagai macam ormas sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Akan tetapi, kalau melihat kondisi objektifnya hilal berdasarkan kisarannya masih di bawah 0. Masih minus 3 derajat,” kata dia.

    Kemudian, Nasaruddin mengatakan  elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat. 

    “Ini jauh dibawa ya. Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini artinya dicukupkan 30 hari bulan suci ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31,” kata dia.

    “Namun kepastianya itu nanti menunggu sudang isbat pada tanggal 29 itu. Insyaallah, saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal,” tandasnya.

     

     

     

  • Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam upaya memberdayakan ekonomi umat, khususnya umat Islam, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diwakili oleh Kadin DKI Jakarta bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (28/3) di Selasar Al Fattah Masjid Istiqlal.

    Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi umat yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi modern.

    Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menekankan bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi role model dalam ekonomi umat.

    “Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kami ingin menjadikan ekonomi umat sebagai contoh yang dapat dipraktikkan secara berjamaah,” ujar Diana Dewi.

    Dia menambahkan bahwa jika ekonomi umat dapat berjalan dengan solid, kesejahteraan umat akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

    Menurut Diana, saat ini ekonomi umat Islam belum sepenuhnya berkembang karena belum mendapatkan sentuhan teknologi yang terkelola dengan baik. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pemanfaatan teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis keumatan.

    Senada dengan Diana Dewi, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi umat akan lebih maju dengan pemanfaatan teknologi.

    “Kami memiliki teknologi, pelanggan, dan mitra yang bisa diberdayakan untuk memaksimalkan sebuah tujuan. Potensi zakat, wakaf, bahkan potensi informasi bisa kita maksimalkan untuk memberdayakan ekonomi umat,” papar Buldansyah.

    Langkah Kadin DKI untuk memberdayakan ekonomi umat bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo juga mendapat dukungan dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

    Menurut Anindya, Kadin harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong kebangkitan ekonomi umat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

    “Kami melihat Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai simbol tempat ibadah terbesar, tetapi juga sebagai pusat penggerak ekonomi bagi 800.000 masjid lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Anindya Bakrie.

    Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, serta Direktur Pengembangan Bisnis Istiqlal Global Fund (IGF) Masjid Istiqlal, Deva Rachman, juga menyambut baik kerja sama ini. Nasaruddin menekankan bahwa potensi ekonomi umat Islam masih tertidur dan belum sepenuhnya terdigitalisasi.

    Dia berharap dengan kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.

    Deva Rachman menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak.

    “Kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo sebagai penyedia teknologi akan semakin menggulirkan potensi umat yang dijalankan dengan sistem digitalisasi,” tutupnya.

    Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan ekonomi umat dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.

  • Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.  

    “Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam,” ujar Nasaruddin yang juga imam besar Masjid Istiqlal di Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    Dalam momentum perayaan Nyepi 2025, Nasaruddin juga mengajak umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.

    “Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar,” ujarnya dikutip dari Antara.  

    Menurutnya, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci serta damai.  

    “Setiap rangkaian Nyepi ini tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan,” kata dia.

    Rangkaian Nyepi dimulai dengan upacara melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh ritual bhuta yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta.

    Puncaknya adalah pelaksanaan catur brata penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu.

    Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan ngembak geni sebagai momen silaturahmi dan dharma santi sebagai ajang saling memaafkan.

    Kedua kegiatan ini menegaskan setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan.

    Tema Nyepi 2025 adalah, “Manawasewa Madhawasewa,” menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

    Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

  • Menjemput Lailatulqadar: Rahasia Malam Seribu Bulan

    Menjemput Lailatulqadar: Rahasia Malam Seribu Bulan

    Lailatulqadar adalah malam penuh kemuliaan yang selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Malam ini disebut lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Qadr:

    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِوَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ 

    artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatulqadar itu? Malam Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

    Sebagai malam yang istimewa, Lailatulqadar merupakan kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah dan doa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, RasulullahSAW bersabda:

    مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Artinya: “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Mengapa Lailatul Qadar Begitu Istimewa?

    Malam Diturunkannya Al-Qur’an

    Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia pada malam Lailatulqadar, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ad-Dukhan:

    إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

    Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi.” (QS. Ad-Dukhan: 3) Oleh karena itu, malam ini menjadi momentum terbaik untuk membaca dan menghayati Al-Qur’an.

    Lebih Baik dari Seribu Bulan

    Ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki pahala yang lebih besar daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun! Ini adalah bukti kasih sayang Allah bagi umat Nabi Muhammad SAW agar mereka bisa mendapatkan pahala berlipat ganda dalam waktu yang singkat.

    Malaikat Turun Membawa Kedamaian

    Allah berfirman:

    تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ 

    “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5) Ini menunjukkan bahwa malam ini dipenuhi dengan ketenangan dan keberkahan bagi mereka yang beribadah.

    Bagaimana Menjemput Lailatulqadar?

    Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan

    Rasulullah SAW  menganjurkan kita untuk mencari Lailatulqadar pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda:

    تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

    Artinya: “Carilah malam Lailatulqadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Oleh karena itu, memperbanyak ibadah pada malam-malam ini akan memperbesar peluang mendapatkan keberkahannya.

    Memperbanyak Shalat dan Dzikir

    Qiyamul lail (shalat malam), membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir merupakan amalan utama dalam menjemput Lailatul qadar. Jangan sampai malam yang penuh rahmat ini terlewat tanpa mendekatkan diri kepada Allah.

    Memperbanyak Doa, Khususnya Doa yang Dianjurkan Rasulullah 

    Ketika Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah ﷺ mengenai doa terbaik di malam Lailatulqadar, Rasulullah bersabda:

    اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

    Artinya: “Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).”

    Kesempatan Emas yang Tak Boleh Terlewatkan

    Lailatulqadar adalah malam istimewa yang hanya datang sekali dalam setahun. Ibaratnya, ini adalah diskon besar-besaran dari Allah bagi hamba-Nya yang ingin meraih pahala berlimpah. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan ini dengan hal yang kurang bermanfaat. Persiapkan diri sejak awal Ramadan dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mendapatkan keberkahan malam seribu bulan ini. Aamiin.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).
     

  • Indosat Ooredoo Hutchison dan Masjid Istiqlal Teken MoU Kembangkan Ekonomi Umat

    Indosat Ooredoo Hutchison dan Masjid Istiqlal Teken MoU Kembangkan Ekonomi Umat

    Jakarta, Beritasatu.com – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) telah resmi menandatangani nota kesepahaman atau MoU kerja sama untuk mengembangkan ekonomi umat khususnya ekosistem bisnis berbasis digital bagi umat muslim. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Director & Chief Business Officer IOH Muhammad Buldansyah dan Direktur Pengembangan Bisnis BPMI, Deva Rahman di Selasar Al Fattah, Madjid Istiqlal Jakarta, Jumat (28/3/2025).

    Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menteri Agama yang merupakan Ketua Harian BPMI, Nasaruddin Umar, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie. Pada kesempatan itu, Kadin DKI Jakarta melakukan penandatanganan MoU kerja sama pengembangan ekonomi umat dengan BPMI.

  • Tempo Scan Hadirkan Mudik Gratis “Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju”, Antar 3.000 Peserta ke Jawa dan Sumatra – Page 3

    Tempo Scan Hadirkan Mudik Gratis “Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju”, Antar 3.000 Peserta ke Jawa dan Sumatra – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Selama hampir satu dekade, Tempo Scan konsisten memberikan kebahagiaan bagi masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.

    Ya, Tempo Scan setiap tahunnya menggelar mudik gratis yang ditujukan bagi mitra usaha dan masyarakat agar bisa pulang ke kampung halamannya dengan aman dan nyaman.

    Sebagai perusahaan 100% Indonesia, di tahun 2025 ini, Tempo Scan pun kembali menggelar mudik gratis bertajuk “Mudik Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju”.

    Di tahun ini, Tempo Scan menyediakan bus untuk 3.000 peserta yang menuju beberapa kota seperti Bandar Lampung, Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

    Perbesar

    Tempo Scan mengadakan Mudik gratis dengan tema “Mudik Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju” menuju ke beberapa kota di Jawa dan Sumatra…. Selengkapnya

    Executive Chairman & Founder Tempo Scan Group, Handojo S. Muljadi mengatakan bahwa mudik gratis menjadi komitmen pihaknya untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk pulang ke kampung halaman.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi beban perjalanan bagi para pemudik serta membawa kebahagiaan di momen Hari Raya Idulfitri,” katanya.

    “Dengan adanya acara in, Tempo Scan sebagai perusahaan 100% Indonesia berharap dapat menyebarkan semangat kebersamaan dan kepedulian di tengah masyarakat, serta memberikan kontribusi positif untuk Indonesia yang lebih maju,” jelas Handojo.

    Perbesar

    Tempo Scan mengadakan Mudik gratis dengan tema “Mudik Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju” menuju ke beberapa kota di Jawa dan Sumatra…. Selengkapnya

    Ia juga mengungkapkan, Tempo Scan telah menyelenggarakan program mudik gratis selama hampir satu dekade.

    “Intinya, ini adalah bentuk rasa syukur kami kepada para pekerja dan juga sebagai upaya untuk membantu mereka pulang ke kampung halaman dengan perasaan bahagia dan penuh kemenangan,” ungkap Handojo.

    “Tempo Scan adalah bagian dari masyarakat Indonesia. Kami lahir, tumbuh, dan berkembang di Indonesia, dan kami ingin terus berkontribusi bagi masyarakat,” jelasnya.

    Perbesar

    Tempo Scan mengadakan Mudik gratis dengan tema “Mudik Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju” menuju ke beberapa kota di Jawa dan Sumatra…. Selengkapnya

    Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan, Suntana mengapresiasi mudik gratis yang diselenggarakan Tempo Scan di tahun 2025 ini.

    “Saya atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada manajemen Tempo Scan, yang dipimpin oleh Pak Handojo dan kami mendoakan agar program ini terus berlanjut dan semakin berkembang setiap tahunnya,” ujarnya.

    Perbesar

    Tempo Scan mengadakan Mudik gratis dengan tema “Mudik Sepenuh Hati untuk Indonesia Maju” menuju ke beberapa kota di Jawa dan Sumatra…. Selengkapnya

    Sebagai informasi, titik awal keberangkatan mudik gratis dari Tempo Scan bermula di Masjid Istiqlal pada Kamis (27/3/2025). Diharapkan, perjalanan dari Masjid Istiqlal ke kampung halaman dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan bermakna.

     

    (*)

  • Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, dengan niat tertentu, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa yang dikerjakan dengan ikhlas, bukan saja akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, tapi juga akan menghapuskan berbagai dosa, baik yang terlanjur kita kerjakan di masa lalu maupun yang akan datang.

    Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, mencegah penuaan, dan penyakit jantung. Puasa juga bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.

    Puasa telah menjadi populer beberapa tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa puasa suatu hari nanti bisa diresepkan sebagai pengobatan. Metode tersebut menjadi harapan di masa depan untuk mengobati penyakit inflamasi kronis, penyakit gastrointestinal (penyakit pencernaan) menular, bahkan hingga penyakit jantung koroner dan diabetes.

    Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa puasa rutin berkala berdampak positif bagi kesehatan. Puasa rutin berkala dapat menurunkan kolesterol yang notabene diketahui bahwa kolesterol tinggi merupakan pemicu penyakit jantung koroner. Puasa rutin berkala juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan gangguan pencernaan, dan yang terbaru, puasa dapat membantu mengobati penyakit inflamasi kronis.

    Bruce Vallance, peneliti di Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak, University of British Columbia, mengatakan penelitian lebih lanjut tentang terapi puasa diperlukan. Vallance adalah salah satu ilmuwan yang beberapa tahun terakhir fokus pada penelitian tentang puasa. Vallance dan rekan penelitinya telah menunjukkan bahwa terapi puasa atau pembatasan kalori memiliki potensi untuk memodulasi penyakit pencernaan menular dan berpotensi tidak secara menguntungkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صوموا تصحوا

    Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

    Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat, dan tidak berbicara proses. Artinya, puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?

    Pola Makan yang Seimbang

    Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.

    Puasa Meningkatkan Imunitas

    Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

    Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

    Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah, dan masalah kesehatan lainnya.Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai “pembalik sakelar regeneratif” yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.

    Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).