Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Momentum Tingkatkan Sinergi dan Cegah Korupsi

    Momentum Tingkatkan Sinergi dan Cegah Korupsi

    loading…

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat muslim untuk senantiasa menjaga spirit Ramadan. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Umat muslim di Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemenangan Idulfitri 1446 H setelah 30 hari ditempa dalam madrasah Ramadan. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat muslim untuk senantiasa menjaga spirit Ramadan.

    Hari Raya Idulfitri menurut Menag, adalah momentum anak bangsa untuk memperbaharui komitmen meningkatkan sinergi dan cegah korupsi demi mewujudkan Indonesia yang semakin baik lagi. Ini sekaligus menjadi upaya untuk menjaga kemabruran puasa selama 11 bulan yang akan datang.

    “Jadikan momen ini sebagai panggilan untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan menebarkan kasih sayang. Mari bersinergi membangun negeri ini menjadi lebih baik, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang,” ajak Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu (30/3/2025).

    Ramadan juga telah mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan hawa nafsu. Ramadan mengajarkan tentang kejujuran, kesadaran bahwa Allah Maha Tahu akan setiap laku hidup manusia.

    “Ini diharapkan menjauhkan kita dari segala bentuk tindak kebohongan dan korupsi dalam mengarungi sebelas bulan mendatang. Spirit ini perlu terus dirawat dalam menatap kehidupan mendatang,” tuturnya.

    Baca Juga: Memaknai Idulfitri untuk Kembali ke Fitrah Islamiyah

    Menag juga mengajak masyarakat untuk merendahkan hati di Hari Fitri, saling memaafkan dan memperkuat tali persaudaraan. “Sudahi segala bentuk perselisihan dan caci maki. Ganti dengan sikap saling mendoakan untuk kebaikan semua dan kemajuan Indonesia,” pesan Menag yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.

    “Ja’alanallahu wa iyyaakum minal-‘aidzin wal faizin. Taqabalallahu minna wa minkum taqabbal yaa karim. Semoga amal baik kita semua diterima oleh Allah Yang Maha Karim. Amin,” tutup Menag.

    (cip)

  • Masjid Istiqlal Gelar Salat Idulfitri Kenegaraan 1 Syawal 1446 Hijriah

    Masjid Istiqlal Gelar Salat Idulfitri Kenegaraan 1 Syawal 1446 Hijriah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah tingkat kenegaraan pada Senin (31/3/2025). Rencananya, salat Idulfitri kenegaraan ini akan dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming.

    “Kenapa ini disebut penyelenggaraan salat Idulfitri tingkat kenegaraan? Karena memang akan dihadiri oleh Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Wakil Presiden Gibran,” kata Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, saat konferensi pers, Minggu (30/3/2025).

    Tahun ini, tema yang diangkat dalam salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah adalah “Menjaga Kemabruran Puasa”.

    Selain presiden dan wapres, tamu VVIP lain yang direncanakan hadir mencakup 28 menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, 20 duta besar negara sahabat, serta tokoh agama, kenegaraan, dan organisasi masyarakat lainnya.

    Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) telah bersiap melayani 100.000-150.000 jemaah yang akan mengikuti salat Idulfitri. Rangkaian ibadah akan dimulai pukul 07.00 WIB. Masyarakat yang ingin hadir diharapkan datang sejak pukul 05.00 WIB atau setelah Subuh.

    Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan jemaah, BPMI menyediakan sembilan area parkir dengan kapasitas 2.000 kendaraan.

    Berikut beberapa lokasi parkir salat Idulfitri di Masjid Istiqlal:
    1. Basement Masjid Istiqlal, B1 dan B2.
    2. Area Parkir Pertamina.
    3. Area Parkir Kemenag.
    4. Area Parkir Lapangan Banteng.
    5. Area Parkir Gereja Katedral.
    6. Area Parkir Kantor Pos.
    7. Area Parkir Santa Ursula dan Santa Maria.
    8. Gedung Kesenian Jakarta.
    9. Area Parkir Belakang Gedung TNI AD.

  • Besok Pramono Anung Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Rano Karno di Balai Kota – Halaman all

    Besok Pramono Anung Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Rano Karno di Balai Kota – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung dijadwalkan menunaikan ibadah salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Sebelumnya, Pramono dijawalkan mengikuti salat Id di Kantor Balai Kota Jakarta, tetapi dibatalkan.

    Dengan begitu, Pramono Anung bakal melaksanakan salat Id di satu lokasi yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Pak Gubernur saat ini masih terjadwal salat Id di Istiqlal bersama presiden,” ucap Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, dilansir Tribun Jakarta, Minggu (30/3/2025).

    Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel direncanakan tetap melaksanakan salat Id di Masjid Fatahillah, Balai Kota Jakarta.

    Ia akan menjalankan ibadah bersama para pejabat dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

    Masyarakat yang tinggal di sekitar Balai Kota Jakarta pun dipersilakan untuk ikut mengikuti salat tersebut.

    “Untuk Pak Wagub masih terjadwal salat di Balai Kota,” kata Budi.

    Setelah salat Id di Balai Kota Jakarta, Rano direncanakan langsung merapat ke rumah dinas Pramono di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

    Pasalnya, Pramono bakal menyelenggarakan halalbihalal atau open house di rumah dinasnya itu pada hari pertama lebaran mulai pukul 13.00 WIB.

    Masyarakat pun diundang untuk mengikuti open house dan bisa datang mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.

    Sebelumnya, kabar Presiden Prabowo akan salat Id di Masjid Istiqlal disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan, Media, Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.

    “Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta,” ujar Yusuf, Minggu.

    Tidak hanya Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga akan menunaikan salat Idulfitri atau salat Id di Masjid Istiqlal.

    Rencana Prabowo dan Gibran akan salat Id bersama tersebut disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “InsyaAllah,” ujarnya di Kantor Kementerian Agama, Sabtu (29/3/2025).

    Beredar informasi, selain Prabowo dan Gibran, para presiden terdahulu juga akan menunaikan salat Id di Masjid Istiqlal.

    Mereka di antaranya Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pramono Salat IdulFitri Bareng Presiden Prabowo di Masjid Istiqlal, Rano Karno Tetap di Balai Kota.

    (Tribunnews.com/Deni/Taufik)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya)

  • Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Maret 2025

    Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya Nasional 30 Maret 2025

    Shalat Id di Istiqlal 31 Maret? Ini Panduan dan Aturan Lengkapnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Masjid Istiqlal
    diperkirakan akan dipadati lebih dari 100.000 jemaah saat pelaksanaan
    Shalat Idul Fitri
    1446 H pada Senin (31/3/2025).
    Untuk memastikan kelancaran ibadah shalat Id, jemaah diimbau untuk datang lebih awal dan memperhatikan sejumlah aturan demi ketertiban dan kenyamanan bersama.
    Ketua Bidang Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Mulawarman Hannase, menyarankan agar jemaah tiba di lokasi lebih pagi untuk menghindari keterlambatan.
    “Kami dari Badan Pengelola Masjid Istiqlal ingin mengimbau kepada masyarakat Jakarta dan seluruh Indonesia yang akan hadir dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri agar datang lebih awal. Kalau perlu, setelah shalat subuh sudah berada di Istiqlal,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (30/3/2025).
    Selain itu, jemaah diminta untuk menjaga barang bawaan dan anak-anak agar tidak terjadi kasus anak hilang seperti di tahun-tahun sebelumnya.
    “Sering kali, ada anak-anak yang tertinggal atau hilang di tengah keramaian. Karena besok diperkirakan lebih dari 100.000 jemaah akan hadir, mohon agar orangtua memperhatikan anak-anaknya selama pelaksanaan Shalat Idul Fitri,” lanjut Mulawarman.
    Untuk menghindari kemacetan dan menjaga keteraturan, jemaah diharapkan memarkir kendaraan di lokasi yang telah disediakan, termasuk dua lantai basement Masjid Istiqlal, kantor Pertamina, kantor Kementerian Agama, kantor pos, Gereja Katedral, serta museum di sekitarnya.
    Staf Khusus Kementerian Agama, Ismail Chawidu, menambahkan bahwa seluruh jemaah juga diharapkan menjaga
    kebersihan lingkungan
    Masjid Istiqlal dengan tidak membuang sampah sembarangan.
    “Kami mengimbau agar menjaga kebersihan, jangan sampai setelah Shalat Idul Fitri, Masjid Istiqlal ditinggalkan dalam kondisi kotor dengan banyak sampah berserakan,” kata Mulawarman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kompak, Presiden Prabowo, SBY, dan Jokowi akan Salat di Masjid Istiqlal

    Kompak, Presiden Prabowo, SBY, dan Jokowi akan Salat di Masjid Istiqlal

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo akan melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal bersama dengan mantan Presiden SBY dan Jokowi.

    Prabowo akan salat di Masjid Istiqlal pada Senin, 31 Maret 2025. Informasi yang diperoleh Bisnis.com yakni Prabowo akan mantan Presiden SBY dan Jokowi akan melaksanakan salat Id bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Menurut Menag, umat Islam di Indonesia patut bersyukur karena dapat merayakan Ramadan dan Syawal berbarengan dengan Muhammadiyah.

    Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

    Adapun diketahui, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025. Hal ini sesuai Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. Maklumat ini dibacakan Sekretaris PP Muhammadiyah M Sayuti dalam konferensi pers pada Rabu (12/2/2025).

    Berdasarkan hasil hisab dalam maklumat tersebut, ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17:59:51 WIB. Pada hari yang sama, posisi bulan saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk.

  • Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie Jadi Khatib Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal

    Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie Jadi Khatib Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal

    loading…

    Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie akan menjadi khatib dalam pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025) besok. Foto/Dok Kemenag

    JAKARTA – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie akan menjadi khatib dalam pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025) besok. Tema ceramah yang diangkat besok yakni Merawat Kemabruran Puasa.

    “Insyaallah nanti akan bertugas sebagai khatib dalam kegiatan ini adalah Bapak Profesor Dr Haji Ahmad Tholabi Karlie Sarjana Agama, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Master of Arts. Beliau adalah Guru Besar dan Wakil Rektor pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Insyaallah beliau sebagai khatib untuk kegiatan besok pagi,” ujar Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Zayadi dalam konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (30/3/2025).

    Sementara itu, KH Mas’ud Halim akan menjadi badal khatib. Dia pun menyampaikan bahwa Moh Salim Ghazali akan ditunjuk sebagai imam salat Idulfitri, sedangkan badal imam yaitu Husni Ismail. Pihaknya pun bakal menyiapkan juru bahasa, mengingat jemaah Masjid Istiqlal pun banyak dari luar negeri.

    “Kami menyiapkan sejumlah interpreter, baik interpreter dalam bahasa Arab, bahasa Inggris termasuk juga kita memberikan layanan kepada kaum disabilitas dengan interpreter bahasa isyarat,” tuturnya.

    Dia menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto akan dikhususkan masuk melalui pintu Al-Malik. Sedangkan tamu VVIP akan masuk melalui pintu Assalam.

    “Khusus untuk Presiden insyaallah nanti akan masuk melalui pintu Al-Malik. Sementara untuk undangan VVIP yang lainnya, itu akan masuk melalui pintu Assalam,” ujarnya.

    (rca)

  • Pawai Obor dan Takbiran: Tradisi Keagamaan dan Kemanusiaan yang Mempererat Ikatan Sosial

    Pawai Obor dan Takbiran: Tradisi Keagamaan dan Kemanusiaan yang Mempererat Ikatan Sosial

    Pawai obor dan takbiran adalah dua tradisi untuk merayakan semangat Idulfitri, sebuah hari kemenangan bagi umat Islam. Meskipun keduanya merupakan kegiatan yang penuh dengan nilai keagamaan, esensi keduanya tidak hanya terletak pada sisi religiusnya saja, melainkan juga pada kekuatan kemanusiaan yang terkandung dalam kebersamaan, rasa syukur, dan semangat saling mendukung. 

    Pawai obor dan takbiran bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sebuah cara bagi masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan dan menunjukkan kebahagiaan mereka sebagai umat manusia yang saling peduli dan menghargai satu sama lain. Takbir secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang telah di serap dalam bahasa Indonesia yang berarti seruan atau ucapan Allahu Akbar ‘Allah Mahabesar”. Sedangkan Takbiran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pujian kepada Allah Swt. dengan menyerukan takbir. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

    وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

    Artinya : “….Hendaklah kamu mencukupkan bilangannnya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur”. (QS. Al-Baqarah: 185).

    Rasulullah bersabda:

    عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ إِذاَ غَداَ إِلىَ الْمُصَلَّى يَوْمَ اْلعِيْدِ كَبَّرَ فَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيْرِ، وَفِيْ رِوَايَةٍ كاَنَ يَغْدُوْ إِلى الْمُصَلَّى يَوْمِ اْلفِطْرِ إِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى يَوْمَ اْلعَيْدِ ثُمَّ يُكَبِّرُ بِالْمُصَلَّى حَتَّى إِذَا جَلَسَ اْلإِمَامُ تَرَكَ التَّكْبِيْرَ. [رواه الشافعي في مسنده جـ 1 : 153، حديث رقم 444 و 445]

     

    Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya. Dalam Riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat salat pada hari Idulfitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat salat pada hari Id, kemudian ditempat salat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila Imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. (HR. asy-Syafi’I dalam al-Musnad, I:153 , hadis no. 444 dan 445)

    Kedua dalil tersebut diatas mengemukakan bahwa keputusan yang berisi anjuran untuk memperbanyak takbir dalam rangka menyambut hari raya Idulfitri yang dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam Idulfitri adalah dengan memperhatikan perintah Allah dalam Surah al-Baqarah ayat 185, yaitu untuk bertakbir setelah sempurna bilangan puasa pada bulan Ramadhan. Dalam ayat tersebut tidak secara tegas menyatakan bahwa takbir dimulai setelah matahari terbenam sebagai tanda telah sempunya puasa di bulan Ramadhan.

    Ilustrasi pawai obor menyambut Lebaran. – (AP/Tatan Syuflana)Makna di Balik Pawai Obor

    Kegiatan pawai obor dilakukan di malam menjelang hari raya Idulfitri, dengan cara masyarakat berjalan bersama membawa obor atau lentera yang menyala. Dilihat dari sisi religiusitas, pawai obor melambangkan kemenangan, cahaya yang menerangi jalan hidup setelah melewati perjalanan panjang selama bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah. Apabila dilihat dari perspektif kemanusiaan, pawai obor juga mencerminkan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup.

    Obor yang dibawa oleh masyarakat peserta pawai adalah memiliki esensi dan nilai-nilai serta simbol penerangan bukan hanya dalam arti fisik, tetapi juga dalam kehidupan sosial. Setiap individu yang ikut serta dalam pawai ini memiliki peran penting dalam menerangi hati dan pikiran sesama, memperlihatkan rasa saling peduli dan menghargai. 

    Meskipun obor yang dibawa adalah kecil, ketika digabungkan bersama-sama, dapat menciptakan cahaya yang besar yang dapat menerangi lingkungan, hal tersebut mengingatkan kita bahwa dalam hidup ini, kita tidak sendirian. Dalam menghadapi berbagai tantangan kita tidak sendiri akan tetapi saling mendukung untuk meraih kemenangan.

    Pawai obor bukan hanya tentang merayakan perjalanan bersama untuk menerangi jalan, tetapi juga kegiatan ini mempertemukan orang-orang dari berbagai latar belakang, usia, dan status sosial. Dari anak-anak yang berlari ceria dengan obor di tangan, hingga orang dewasa yang ikut serta, semuanya berada dalam satu tujuan yang sama yaitu merayakan kemenangan atas perjuangan spiritual selama sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.

    Pawai obor merupakan simbol kebersamaan yang mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan ini, kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan. Tidak ada yang lebih indah daripada berbagi perjalanan dengan orang lain, merayakan kemenangan bersama, dan saling mendukung dalam mewujudkan harapan-harapan kehidupan yang lebih baik.

    Makna Takbiran dalam Kehidupan Sosial

    Takbiran adalah bentuk ungkapan syukur umat Islam atas kemenangan yang diperoleh setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Kumadang takbir pada saat malam Idulfitri terdengar di seluruh penjuru negeri, dan setiap takbir membawa makna yang mendalam bagi setiap individu meskipun diucapkan dengan bahasa yang sama.

    Takbiran bukan hanya sekadar ungkapan keagamaan, namun juga berfungsi sebagai simbol kebersamaan umat manusia dalam merayakan suatu kemenangan yang lebih besar yaitu kemenangan atas hawa nafsu dan tantangan hidup. Takbiran adalah suara yang menghubungkan hati dan jiwa setiap umat Islam, membangkitkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Suara takbir yang terdengar di jalanan, rumah dan masjid-masjid adalah perwujudan rasa syukur bersama, merayakan hidup dan keberagaman.

    Melalui takbiran, kita diajak untuk mengingat bahwa hidup ini adalah tentang saling berbagi dan mendukung. Takbir yang dikumandangkan tidak hanya mengingatkan umat Islam akan kewajiban mereka kepada Allah, akan  tetapi juga mengingatkan semua bahwa manusia hidup dalam komunitas yang saling bergantung. Saling berbagi menguatkan , saling berbagi dalam setiap kesulitan, dan juga bersama-sama merayakan kemenangan adalah esensi sejati dari takbiran.

    Takbiran tidak hanya dalam bentuk ucapan namun juga sering dilaksanakan dalam bentuk pawai. Pawai takbiran merupakan manifestasi kegembiraan masyarakat untuk menunjukkan rasa syukur mereka untuk merayakan kemenangan. Di kota-kota besar, pawai takbiran diiringi dengan kendaraan hias, lampu-lampu yang berkilauan, serta gemerlapnya suara takbir. Di desa-desa, meskipun lebih sederhana, pawai takbiran tetap menyatukan masyarakat dalam suasana kekeluargaan.

    Pawai takbiran bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bentuk perayaan kebersamaan yang membawa kedamaian. Dalam pawai ini, masyarakat melupakan perbedaan dan menyatu dalam kebahagiaan yang tulus, menyadari bahwa dalam perayaan ini, tidak ada tempat untuk permusuhan atau ketegangan. Takbiran mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam kedamaian, memperkuat tali persaudaraan, dan saling mendukung satu sama lain.

    Ratusan warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tetap antusias mengikuti acara pawai obor. – (Beritasatu.com/Harison)Pawai Obor dan Takbiran dalam Perspektif Kemanusiaan

    Pawai obor dan takbiran bagi anak-anak, adalah kesempatan untuk belajar tentang nilai kemanusiaan, menghargai perbedaan, berbagi kebahagiaan dengan sesama, dan menghormati tradisi. Anak-anak belajar merayakan kemenangan tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar untuk hidup dalam kebersamaan.

    Lebih dari itu, pawai obor dan takbiran mengajarkan kita semua untuk tidak melupakan akar budaya kita dan bagaimana tradisi tersebut menghubungkan kita dengan sesama. Dalam dunia yang semakin sibuk dan terfragmentasi ini, tradisi semacam pawai obor dan takbiran dapat mengingatkan kita untuk kembali pada esensi manusiawi tentang pentinnya hidup dalam kebersamaan, saling menghargai dan saling mendukung.

    Pawai obor dan takbiran, menjadi contoh konkret dari solidaritas sosial yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat melihat bagaimana setiap individu dalam masyarakat, tanpa memandang latar belakang, mampu berpartisipasi dalam merayakan kemenangan. 

    Kegiatan ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan tidak hanya terwujud dalam perayaan besar, tetapi juga dalam setiap langkah yang kita ambil untuk saling mendukung dan menghargai sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Dalam dunia yang sering kali terpecah belah, pawai obor dan takbiran menjadi pengingat bahwa kita semua, sebagai umat manusia, memiliki tanggung jawab untuk hidup dalam harmoni dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup ini.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • 164.298 Personel Polri Dikerahkan untuk Amankan Malam Takbiran dan Lebaran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Maret 2025

    164.298 Personel Polri Dikerahkan untuk Amankan Malam Takbiran dan Lebaran Nasional 30 Maret 2025

    164.298 Personel Polri Dikerahkan untuk Amankan Malam Takbiran dan Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Polri
    mengerahkan 164.298 personel untuk mengamankan malam takbiran dan Hari Raya
    Idul Fitri
    2025.
    “Menjelang malam takbir dan perayaan Idul Fitri, Polri telah menyiapkan 164.298 personel gabungan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Jubir Satgas Humas Ops Ketupat Kombes Pol Alfian Nurnas dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).
    Para personel ini akan ditempatkan di sebanyak 126.736 obyek pengamanan di seluruh Indonesia. Termasuk di sejumlah masjid yang mengadakan shalat Id besok, Senin (31/3/2025).
    “Selain itu, sebanyak 126.736 obyek pengamanan di seluruh Indonesia telah diamankan agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman. Pengamanan juga diterapkan di 38.394 titik lokasi shalat Id, termasuk Masjid Istiqlal,” lanjut Alfian.
    Pengamanan di masing-masing wilayah dilakukan untuk memastikan situasi kondusif menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    “Pengamanan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah guna menciptakan situasi yang kondusif,” kata Alfian lagi.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden
    Prabowo Subianto
    telah mengonfirmasi rencananya untuk melaksanakan shalat Id di Masjid Istiqlal.
    Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, pada Minggu pagi.
    “Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta,” kata Yusuf dalam keterangannya.
    Setelah shalat Idul Fitri, Kepala Negara akan mengadakan acara gelar griya atau open house bersama para jajarannya dan masyarakat umum.
    Yusuf menjelaskan, kegiatan silaturahmi ini direncanakan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta.
    “Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional, dan masyarakat umum,” ujarnya.
    Dalam acara tersebut, para mantan presiden, wakil presiden, ketua umum partai politik, tokoh nasional, serta masyarakat umum diundang untuk hadir.
    Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dikabarkan akan ikut shalat Id di
    Masjid Istiqlal
    bersama Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Jadi Balai Kota Jakarta, Pramono Anung Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Bareng Presiden Prabowo – Page 3

    Tak Jadi Balai Kota Jakarta, Pramono Anung Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Bareng Presiden Prabowo – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan Ibadah Salat Idul Fitri 1446 H Masjid Istiqlal, Jakarta.

    Setelahnya, orang nomor satu di Indonesia itu akan kembali ke Istana Merdeka untuk open house atau acara Gelar Griya.

    “Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Selesai melaksanakan Salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara Gelar Griya,” tutur Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/3/2025).

    Yusuf mengatakan, Gelar Griya menjadi acara silaturahmi di momen lebaran antara Prabowo dengan anak buahnya hingga masyarakat umum.

    “Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum,” ucap dia.

    Acara Gelar Griya akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Adapun akses masuk masyarakat umum dapat melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.

    “Selain itu, acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” Yusuf menandaskan.

  • Menko AHY Akan Sholat Id Bareng Prabowo di Masjid Istiqlal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Maret 2025

    Menko AHY Akan Sholat Id Bareng Prabowo di Masjid Istiqlal Nasional 30 Maret 2025

    Menko AHY Akan Sholat Id Bareng Prabowo di Masjid Istiqlal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjalankan ibadah shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, bersama
    Presiden Prabowo Subianto
    .
    Hal ini dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan AHY, Herzaky Mahendra Putra, pada Minggu (30/3/2025).
    “Pak Menko akan sholat Id di Istiqlal bersama Pak Presiden,” kata Herzaky saat dikonfirmasi, Minggu.
    Namun, Herzaky belum bisa memastikan agenda Ketua Umum Partai Demokrat selepas shalat Id besok.
    Menurut dia, hal tersebut baru bisa dipastikan malam hari nanti.
    “Sementara shalat Id dulu yang sudah pasti di pagi hari bersama Pak Presiden Prabowo di Istiqlal,” tegasnya.
    Sebagaimana diketahui, 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin (31/3/2025) besok.
    Presiden Prabowo Subianto pun dijadwalkan akan menjalankan ibadah shalat Id di Masjid Istiqlal.
    “Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, pada Minggu pagi.
    Setelah menjalankan shalat Idul Fitri, Kepala Negara akan melakukan acara
    Gelar Griya
    atau open house bersama para jajarannya dan masyarakat umum.
    Kegiatan silaturahmi acara Gelar Griya ini, kata Yusuf, direncanakan digelar di Istana Merdeka, Jakarta.
    “Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional, dan masyarakat umum,” ujar Yusuf.
    Dalam acara ini, para mantan presiden-wakil presiden, ketua umum partai politik, tokoh nasional, hingga masyarakat umum diundang hadir.
    Masyarakat bisa langsung datang tanpa perlu mendaftar.
    Masyarakat dipersilakan masuk lewat pintu Gerbang Kementerian Sekretariat Negara di Jalan Majapahit, Jakarta.
    “Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” tambah Yusuf.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.