Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Raya Sahetapy Ungkap Pilih Masjid Istiqlal untuk Salatkan Ayahnya

    Raya Sahetapy Ungkap Pilih Masjid Istiqlal untuk Salatkan Ayahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Putra aktor senior Ray Sahetapy, Raya Sahetapy menjelaskan alasan pemilihan Masjid Istiqlal sebagai tempat disalatkannya jenazah ayahnya sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

    Pemilihan Istiqlal ini ternyata berkaitan dengan perjalanan hidup mendiang Ray Sahetapy.

    “Jadi, ayah itu memeluk agama Islam pada 1982 saat menikah dengan ibu (Dewi Yull). Proses mualafnya dilakukan di Masjid Istiqlal. Oleh karena itu, kami memilih Istiqlal sebagai tempat doa untuknya, alhamdulillah,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Jumat (4/4/2025).

    Raya kemudian menjelaskan tentang prosesi pemakaman yang akan dilakukan keluarga untuk mendiang Ray Sahetapy. 
    “Rencananya, kami akan berangkat pukul 10.00 WIB ke Masjid Istiqlal. Setelah salat Jumat, akan dilaksanakan salat gaib untuk mendoakan almarhum ayah,” tambahnya.

    Ia juga menyebutkan, prosesi di Istiqlal diperkirakan akan selesai sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah itu, rombongan akan bergerak menuju TPU Tanah Kusir untuk pemakaman.

    Terkait pemilihan TPU Tanah Kusir sebagai tempat pemakaman sementara, Raya mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk efisiensi waktu dan proses pemakaman.

    Meski mendiang Ray Sahetapy sebelumnya berwasiat untuk dimakamkan di makam keluarga yang ada di Palu, pertimbangan logistik membuat pemakaman sementara dilakukan di Jakarta.

    “Sebenarnya almarhum ingin dimakamkan di makam keluarga di Palu, tetapi agar prosesi berjalan lancar dan cepat, kami memutuskan untuk memakamkan beliau di TPU Tanah Kusir terlebih dahulu. Setelah 1-2 tahun, rencananya akan dipindahkan ke Palu,” tutup putra Ray Sahetapy, Raya Sahetapy soal pemilihan Masjid Istiqlal yang menjadi tempat doa untuk ayahnya sebelum dimakamkan.

  • Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Ray Sahetapy Dimakamkan di Tanah Kusir, Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Putra dari almarhum Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, memberikan penjelasan terkait pemakaman sang ayah yang akan dilakukan pada hari Jumat (4/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Raya Sahetapy mengungkapkan, jenazah Ray Sahetapy akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal setelah Salat Jumat, sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

    “Jadi jenazah ayah akan dimakamkan setelah Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Ayah akan disalatkan terlebih dahulu,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Rabu (2/4/2025).

    Raya menjelaskan, alasan pemakaman baru dapat dilakukan pada hari Jumat adalah karena pihak keluarga masih menunggu kedatangan kakaknya yang berada di Amerika Serikat.

    “Kenapa hari Jumat? Karena kami masih harus menunggu kakak dari Amerika, sehingga baru bisa melakukan pemakaman pada hari Jumat,” lanjutnya.

    Selain itu, Raya juga membeberkan permintaan terakhir dari ayahnya terkait pemakaman. Meski Ray Sahetapy ingin dimakamkan di Palu, tepatnya di makam keluarga Sahetapy di Sibowi, Palu, keluarga memutuskan untuk mengikuti prosesi pemakaman secara Islam di Jakarta.

    “Permintaan ayah itu adalah untuk dimakamkan di Palu, karena ada makam keluarga di sana. Namun, karena mengikuti aturan agama Islam, jenazah harus segera dimakamkan,” tambah Raya.

    Meski begitu, Raya menambahkan keluarga berencana untuk memindahkan jenazah Ray Sahetapy ke Palu setelah satu hingga dua tahun.

    “Mungkin setelah satu atau dua tahun, baru jenazah akan dipindahkan ke Palu,” tutup Raya Sahetapy soal pemakaman sang ayah, Ray Sahetapy.

  • Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal sebelum Dimakamkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Ray Sahetapy yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) akan dimakamkan di Jakarta pada Jumat (4/4/2025). Sebelum dimakamkan, jenazah pemilik nama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy itu akan disalatkan di Masjid Istiqlal Jakarta.

    Hal itu diungkapkan oleh salah satu anak Ray Sahetapy, Muhammad Raya Sahetapy, dalam Instagram story pribadinya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    “Almarhum disemayamkan di rumah duka Sentosa RSPAD dan akan dimakamkan pada Jumat setelah salat Jumat, dan almarhum akan disalati di Masjid Istiqlal pada Jumat nanti sebelum dimakamkan,” tulis Raya Sahetapy.

    Raya juga mengucapkan terimakasih atas ucaan duka cita dan juga doa untuk ayahnya. Almarhum rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, Ray Sahetapy sempat berwasiat meminta dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Tengah. Namun, keinginan tersebut untuk saat ini belum bisa dipenuhi. Anak-anak almarhum meminta agar ayah mereka dimakamkan di Jakarta agar lebih mudah untuk berziarah dan merawat makamnya.

    Meski demikian, keluarga tetap menghormati wasiat Ray Sahetapy dan berencana memindahkan makamnya ke Sulawesi Tengah.

    “Kami akan beri waktu sekitar 1-2 tahun. Sesuai dengan keinginan almarhum, setelah itu mungkin makamnya akan dipindahkan ke kampung halaman, tetapi masih melihat perkembangan ke depan,” jelas adik kandung Ray Sahetapy, Charly.

  • Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Wamendagri Bima Arya Ingatkan ASN Tak Terlambat Masuk – Page 3

    Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Wamendagri Bima Arya Ingatkan ASN Tak Terlambat Masuk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak terlambat masuk kerja saat hari pertama masuk kantor usai masa libur lebaran Hari Raya Idulfitri 1446 H berakhir.

    Dia menjelaskan, hari pertama kerja biasanya akan diisi dengan kegiatan halal-bihalal. Namun dia mengingatkan, kembali kepada pegawai untuk datang tepat waktu.

    “Wah enggak bisa santai-santai. Itu hari pertama kerja itu tradisinya adalah halal-bihalal, semuanya. Nah, itu harus on time,” ujar Wamendagri Bima Arya kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

    Bima menjelaskan, kegiatan halal-bihalal bagi ASN bukanlah hanya tradisi semata, tapi punya makna yang kebih dalam.

    “Halal-bihalal itu disamping silaturahmi juga untuk memastikan bahwa semuanya siap bekerja di hari pertama,” ucap dia.

    Karena itu, Bima kembali menegaskan kepada para ASN untuk hadir pada acara tersebut.

    “Tanggal 8 itu seluruhnya kepala daerah, kantor-kantor kementerian, hari pertama itu halal-bihalal. Jadi jangan telat lah,” tandas Bima Arya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya bersuara soal kebijakan Wali Kota Depok Supian Suri yang disebut membolehkan aparatnya menggunakan mobil dinas untuk mudik. Dia memastikan, akan ada teguran khusus kepada yang bersangkutan.

    “Ya akan kita tegur, sebab mobil dinas itu aset negara, fasilitas negara yang semestinya digunakan untuk hal-hal yang terkait dengan tugas dan pelayanan publik,” kata Bima usai menunaikan ibadah salat ied di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin 31 Maret 2025.

     

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya tiba di Akmil, Magelang untuk mengikuti acara retreat Kepala Daerah. Pramono Anung langsung disambut hangat oleh Kepala Daerah lainnya dan Wamendagri Bima Arya.

  • 4
                    
                        Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun?
                        Megapolitan

    4 Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun? Megapolitan

    Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Lebaran 2025 jumlah pemudik menurun.
    Beberapa pihak menyebut
    penurunan pemudik
    Lebaran tahun ini terjadi karena masalah ekonomi masyarakat Indonesia.
    Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik pada tahun ini atau Lebaran 1446 Hijriah hanya mencapai 146,48 juta orang.
    Angka ini turun sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.
    Selain itu, data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2025 hanya mencapai Rp 137,975 triliun.
    Angka ini lebih rendah dibandingkan 2024 yang mencapai Rp 157,3 triliun.
    Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik sebanyak 193,6 juta orang pada Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah.
    Angka tersebut mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
    Perkiraan ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi.
    Menteri Perhubungan saat itu, Budi Karya Sumadi mengatakan, perkiraan jumlah pemudik 2024 meningkat dibandingkan Lebaran 2023 yang mencapai 123,8 juta orang.
    “Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” kata Budi, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
     
    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menduga jumlah pemudik yang menurun pada tahun 2025 ini dikarenakan
    faktor ekonomi
    .
    Menurut Rano, hal tersebut membuat warga memilih merayakan Lebaran di Jakarta dibandingkan pulang kampung.
    “Memang enggak banyak yang pulang kampung. Mungkin saja karena faktor ekonomi, atau memang mereka ingin Lebaran di Jakarta saja, jadi banyak faktor,” kata Rano Karno dalam kegiatan open house yang digelar di Warung Bang Doel, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, merespons soal turunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 yang diduga ada kaitannya dengan situasi ekonomi nasional.
    Menurut Muhaimin, pemerintah sudah memberikan banyak bantuan dan stimulus untuk mendukung ekonomi warga.
    Ia yakin berbagai stimulus pemerintah bisa membantu perbaikan ekonomi secara umum.
    “Ya, stimulus sudah terus dikeluarkan. Bantuan-bantuan langsung kita percepat, termasuk berbagai skenario sudah disiapkan,” ujar Cak Imin usai mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).
    Cak Imin berharap ekonomi Indonesia dapat diperbaiki, tetapi hal paling penting adalah kerja sama seluruh elemen masyarakat.
    “Insya Allah (bisa bantu perbaikan ekonomi). Yang paling penting kita bahu-membahu menyadari beratnya tantangan, terutama akibat global, khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat,” lanjutnya.
    Cak Imin menambahkan, kebersamaan masyarakat, pemerintah, dan para tokoh juga harus terus dijaga untuk saling bantu menghadapi kesulitan ekonomi.
    Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti jumlah pemudik Lebaran 2025 yang diprediksi mengalami penurunan.
    Hal ini diduga disebabkan oleh kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat, tak terkecuali kelompok kelas menengah.
    “Saat ini perekonomian memang sedang menghadapi tantangan yang sedemikian rupa,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).
    “Kondisi ini mencerminkan kesulitan ekonomi yang semakin dirasakan masyarakat, termasuk oleh kelompok kelas menengah,” sambung dia.
    Melihat kondisi tersebut, Puan pun meminta pemerintah untuk memastikan
    bantuan sosial
    (bansos) bagi masyarakat menjelang Lebaran terdistribusi tepat waktu.
    Dia juga berharap bansos tersebut tepat sasaran, dalam rangka mengurangi beban kebutuhan masyarakat menjelang hari Lebaran 2025.
    “Apalagi sebentar lagi Lebaran, pastinya ada banyak kebutuhan yang dirasakan rakyat. Jangan biarkan masyarakat kecil menanggung semua beban ini sendirian. Pemerintah harus hadir dengan solusi nyata dan langkah konkret,” kata Puan.
     
    Meskipun pemudik menurun, jumlah kendaraan di Jakarta telah berkurang.
    Saat Lebaran, Senin (31/3/2025), gemuruh kota Jakarta seolah tertelan bumi.
    Momen Lebaran 2025 kembali menghadirkan pemandangan kontras yang selalu dinanti, yakni jalanan Jakarta yang lengang.
    Hiruk pikuk kendaraan dan aktivitas warga Jakarta yang biasanya mendominasi setiap sudut kota, kini berganti dengan keheningan.
    Pantauan di berbagai ruas jalan utama sejak pagi hari menunjukkan pemandangan yang tak biasa.
    Jalan-jalan arteri yang akrab dengan kemacetan, seperti Jalan Sudirman dan MH Thamrin, tampak lapang.
    Beberapa warga terlihat memanfaatkan kesempatan ini untuk berolahraga santai atau sekadar mengabadikan momen di ikon kota seperti Bundaran HI, tanpa perlu berdesakan dengan kendaraan.
    Kondisi serupa juga terasa di kawasan lain.
    Jalan Tendean yang biasanya padat merayap, kini hanya sesekali dilewati kendaraan.
    Kontrasnya begitu terasa dibandingkan hari-hari kerja yang penuh dengan deru mesin dan klakson bersahutan imbas lalu lintas yang padat.
    Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.638.643 kendaraan telah keluar meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 hingga H-2 Lebaran 2025 yang jatuh pada periode Jumat-Sabtu (21-29 Maret 2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengapa Mobil Dinas Tak Boleh Digunakan untuk Mudik?

    Mengapa Mobil Dinas Tak Boleh Digunakan untuk Mudik?

    Mengapa Mobil Dinas Tak Boleh Digunakan untuk Mudik?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang memberikan izin bagi Aparatur Sipil Negara (
    ASN
    ) di lingkungannya untuk menggunakan
    mobil dinas
    saat
    mudik Lebaran
    Idul Fitri menuai polemik.
    Sebab, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan hal yang berbeda.
    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menegaskan mobil dinas tidak boleh digunakan untuk mudik.
    Bima menjelaskan bahwa mobil dinas hanya boleh digunakan ASN untuk keperluan pelayanan publik.
    “Apalagi untuk kepentingan pribadi, ya seharusnya tidak digunakan. Apalagi risiko kerusakan yang mungkin akan berdampak pada kerugian negara,” ucap Bima, saat ditemui di Masjid Istiqlal usai Shalat Idul Fitri, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
    Menurut Bima Arya, Wali Kota Depok juga akan ditegur atas kebijakannya tersebut.
    Namun, saat ditanya soal sanksi yang akan dikenakan kepada Wali Kota Depok, Bima enggan menjelaskan.
    “Sanksinya tentu akan disampaikan nanti oleh pembina kepegawaian masing-masing. Pak Gubernur pasti akan memberikan sanksi,” pungkas dia.
     
    Merespons kebijakan di Depok ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegur Wali Kota Depok.
    Menurut Dedi, kebijakan tersebut tidak seharusnya diterapkan.
    Ia meminta Supian agar tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan aturan yang berlaku.
    “Tadi malam sudah saya tegur, nanti enggak boleh ada pernyataan seperti itu lagi. Itu membuka ruang pada kebijakan-kebijakan lainnya, nanti abai,” ujar Dedi, usai melaksanakan shalat Id di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin.
    Dedi menambahkan, keputusan Supian Suri bertentangan dengan instruksi gubernur yang melarang penggunaan mobil dinas untuk kepentingan pribadi selama periode mudik.
    Politikus Partai Gerindra ini mengingatkan bahwa jika kendaraan dinas mengalami kerusakan saat digunakan untuk mudik, negara yang akan menanggung risikonya.
    “Iya dong, abai. Kan begini risikonya. Gimana kalau mobil dinas mengalami problem di jalan? Itu menjadi risiko negara, harus dipertanggungjawabkan,” ujar dia.
    Polemik ini turut mendapat respons dari Komisi Pemberantasan
    Korupsi
    (KPK) yang menegaskan kendaraan dinas tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi oleh pejabat dan ASN.
    “Kendaraan dinas seharusnya digunakan untuk kegiatan-kegiatan kedinasan, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya pada Selasa (1/4/2025).
    Budi mengimbau kepada para kepala daerah untuk menjadi teladan bagi jajarannya dalam pencegahan
    korupsi
    , terutama pada momen hari raya.
     
    Dia juga mengingatkan kepala daerah dan inspektoratnya seharusnya bisa secara aktif melakukan pemantauan dan pengawasan agar penyalahgunaan kendaraan dinas ini dapat dicegah secara efektif.
    Selain itu, kepala daerah atau inspektorat diharapkan memberikan sanksi administratif terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.
    “Mengingat penerimaan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan ataupun bertentangan dengan pelaksanaan tugas dan kewajiban seorang ASN, tidak hanya melanggar peraturan dan kode etik, tapi juga membuka peluang potensi terjadinya tindak pidana korupsi,” tambah Budi.
    Aturan ini telah ditegaskan dalam Surat Edaran Ketua KPK Nomor 7 Tahun 2025 tentang pencegahan korupsi dan pengendalian gratifikasi terkait hari raya.
    KPK menekankan bahwa kendaraan dinas, sebagai aset negara atau daerah, harus dikelola secara tertib, baik dalam pencatatan, perawatan, maupun pemanfaatannya.
    Hal ini agar tidak menimbulkan potensi kerugian negara atau daerah, sekaligus pemanfaatannya betul-betul untuk kepentingan negara atau daerah, bukan untuk kepentingan pribadi individu-individu tertentu.
    “Pengelolaan aset daerah ini juga menjadi salah satu fokus area dalam
    monitoring centre for prevention
    (MCP) yang dilakukan KPK melalui tugas koordinasi dan supervisi kepada pemerintah daerah,” tutup Budi.
    Wali Kota Depok Supian Suri beralasan kebijakan memberikan izin bagi ASN untuk mudik dengan mobil dinas di lingkungan Pemkot Depok saat mudik sebagai bentuk apresiasi.
     
    Menurut Supian, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk apresiasi kepada pengabdian para ASN yang telah bekerja untuk Kota Depok.
    Selain itu, tidak semua pegawai memiliki kendaraan pribadi, sehingga penggunaan mobil dinas diharapkan dapat membantu mereka dalam perjalanan mudik.
    “Pertama, ya enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” ujar dia.
    Ia juga menambahkan bahwa dengan tersedianya mobil dinas, ASN dapat kembali ke Depok tepat waktu tanpa alasan terkendala transportasi.
    Sebab, kendaraan tersebut merupakan fasilitas negara yang tetap melekat pada ASN selama mereka masih dipercaya untuk menggunakannya.
    Meski diperbolehkan menggunakan
    mobil dinas untuk mudik
    , ia menegaskan bahwa ASN yang membawa kendaraan tersebut harus bertanggung jawab penuh atas segala risiko, baik itu kerusakan atau kehilangan.
    “Artinya, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, kayak hilang atau apa, ya itu tanggung jawab mereka,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Narasi yang Mencekam di X Hanya Realitas Semu

    Narasi yang Mencekam di X Hanya Realitas Semu

    PIKIRAN RAKYAT – Pengamat politik Iwan Setiawan menilai bahwa acara open house atau gelar griya saat Idul Fitri yang digelar Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Senin, 31 Maret 2025 kemarin menandakan bahwa narasi mencekam di media sosial X hanya realitas semu.

    Pasalnya, dalam media sosial tersebut, terdapat banyak akun yang menebarkan isu buruk yang tengah terjadi di Indonesia, selain hinaan terhadap pemerintah. Iwan menilai bahwa kondisi saat open house adalah yang sesungguhnya di masyarakat Indonesia.

    “Antusiasme warga menyambut dan ingin menyalami Presiden Prabowo Subianto saat Shalat Id di Masjid Istiqlal Jakarta membuktikan bahwa narasi atau realitas yang seakan mencekam di media sosial Twitter (X) hanya realitas semu,” kata Iwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 1 April 2025, seperti dikutip dari ANTARA.

    Dalam acara open house tersebut, masyarakat tampak antusias untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Presiden. Bukan hanya itu, mereka juga rela antre untuk masuk ke Kawasan Istana Negara.

    Iwan menyebut bahwa kondisi saat open menandakan bahwa Prabowo masih dicintai oleh rakyat Indonesia, bertolak belakang dengan digambarkan dalam media sosial X.

    ‘Keinginan Rakyat Indonesia di Dunia Nyata’

    Selain itu, Iwan menyebutkan bahwa secara realitas, masyarakat menginginkan situasi yang baik-baik saja dan berada dalam kesejukan.

    “Saya yakin, rakyat Indonesia di dunia nyata menginginkan Presidennya sehat dan selamat. Lebih dari itu, semua rakyat Indonesia menginginkan kedamaian, kesejukan, dan tanpa narasi provokatif seperti di media sosial,” tuturnya.

    Ia mengecam para pembuat narasi provokatif yang menurutnya tidak bertanggung jawab serta mengharapkan agar para penyebar narasi tersebut bisa diusut serta dihukum berat.

    “Kita berharap bersama bahwa kepercayaan dan cinta rakyat yang besar kepada Presiden menjadi energi tersendiri untuk bekerja keras demi terwujudnya kesejahteraan rakyat,” katanya.

    Kedatangan Masyarakat Berbagai Profesi

    Sebelumnya diberitakan bahwa Prabowo mengadakan open house di Istana Kepresidenan. Dalam acara itu, ribuan warga turut berdatangan untuk bersalaman dengan Presiden.

    Saat Prabowo tiba di tengah kerumunan masyarakat, ia disambut dengan sorakan gembira dan tepuk tangan meriah. Dengan mengenakan baju muslim satin berwarna emas dan peci hitam, Presiden tampak sangat antusias menyapa rakyat yang telah antre sejak pagi.

    Selain bersalaman dengan tangan kanan, banyak warga yang dengan cepat mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel yang dipegang di tangan kiri mereka.

    Prabowo pun terlihat memberikan perhatian khusus kepada masyarakat, seperti menepuk pundak seorang pria paruh baya. Kepada anak-anak, ia bahkan mendekatkan kepala dan mencium dahi mereka.

    Masyarakat yang berasal dari berbagai daerah dan profesi, termasuk pengemudi ojek daring, juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bersalaman dengan Presiden. Salah seorang pengemudi ojek daring bahkan membawa serta anak dan istrinya, tetap mengenakan jaket perusahaan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lebaran Hari Kedua, Wapres Gibran Sapa Warga Solo

    Lebaran Hari Kedua, Wapres Gibran Sapa Warga Solo

    Lebaran Hari Kedua, Wapres Gibran Sapa Warga Solo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden RI
    Gibran Rakabuming Raka
    menyapa warga di Kelurahan Tipes dan Kelurahan Kratonan, Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Selasa (1/4/2025) pagi.
    Di
    hari kedua Lebaran
    2025, Gibran berkeliling Solo didampingi
    Wali Kota Surakarta
    , Respati Ardi.
    Dari foto yang dibagikan BPMI Sekretariat Wakil Presiden, terlihat Gibran menyalami sejumlah warga setempat.
    Saat menyapa warga, Gibran juga berdialog dengan masyarakat.
    Ia mendengarkan
    aspirasi warga
    di sana secara langsung.
    “Hari ini kita ngecek beberapa tempat dengan Pak Wali Kota. Ada dua tempat menampung keluhan-keluhan warga,” ungkap Gibran, dalam keterangannya, Selasa.
    Kegiatan Gibran ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen pemerintah dalam memastikan berbagai kebijakan pemerintah terlaksana secara efektif dan berpihak pada rakyat.
    Gibran juga menegaskan bahwa aspirasi yang telah ditampung akan segera ditindaklanjuti, khususnya oleh pemerintah daerah setempat.
    Menurut dia, Wali Kota Solo juga sudah bergerak cepat merespons masyarakat.
    “Mampir Solo dua malam, cukuplah untuk menampung aspirasi (warga), nanti ditindaklanjuti Pak Wali Kota,” tambah dia.
    Sebelumnya diketahui, Gibran dan keluarga menjalankan shalat Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin (31/3/2025).
    Gibran bersama istri dan anak-anaknya juga sempat ikut
    open house
    bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari pertama Lebaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk "Open House" Lebaran dengan Prabowo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk "Open House" Lebaran dengan Prabowo Nasional 1 April 2025

    Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk “Open House” Lebaran dengan Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga asal Medan, Sumatera Utara,
    Joni Manurung
    , berjalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti gelar griya atau
    open house
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    di
    Istana Merdeka
    , Jakarta, Senin (31/3/2025).
    Dari keterangan yang dibagikan Tim Media Prabowo, Joni menempuh 188 hari berjalan kaki untuk datang bertemu dan bersalaman langsung dengan Prabowo saat momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    Joni juga mengungkapkan perjalanannya dari Medan ke Jakarta berbuah manis karena akhirnya dapat bersalaman dan bertemu Prabowo.
    “Wah, sangat berkesan, jauh-jauh dari Medan jalan kaki sampai ke Istana Negara ini untuk bersalaman dengan Bapak Prabowo,” ujar Joni dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).
    Joni mengaku sudah mulai jalan kaki dari Kota Medan sejak Agustus 2024. Ia tiba di Jakarta pada tanggal 14 Februari 2025.
    “Kota Medan. Iya periksa saja TikTok saya. Mulai bulan 8 (Agustus) sampai di Jakarta tanggal 14 bulan 2 (Februari),” jelasnya.
    Menurut dia langkah berjalan kaki dari Medan hingga Jakarta ini dilakukan karena mengagumi sosok patriot Prabowo.
    Joni juga mendoakan kesehatan Prabowo dalam memimpin Indonesia ke depan.
    “Sebenarnya mau menemui Bapak (Prabowo) itu untuk mengungkapkan rasa kekaguman Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan jiwa patriotnya, kami mendoakan Bapak sehat-sehat saja memimpin negara Indonesia ini lebih baik lagi,” tutur Joni.
    Sebagaimana diketahui, Prabowo menggelar
    open house
    di Istana Merdeka usai dirinya menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin kemarin.
    Acara
    open house
    ini dihadiri ratusan anggota masyarakat dan pejabat negara.
    Bahkan, sejak pagi hari pukul 07.00 WIB antrean mengular di depan gerbang Istana.
    Beberapa pejabat hadir di lokasi termasuk Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka serta jajaran Kabinet Merah Putih.
    Kemudian, ada juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), dan putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesan Warga saat Temui Prabowo di Istana, Momen Open House Lebaran Presiden – Halaman all

    Kesan Warga saat Temui Prabowo di Istana, Momen Open House Lebaran Presiden – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah warga menyampaikan kesan mereka saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk menemui Presiden RI Prabowo Subianto.

    Diketahui, Prabowo menggelar open house yang berlangsung dalam rangka perayaan Lebaran 2025 pada Senin, 31 Maret kemarin.

    Kunjungan Warga ke Istana

    Pada Senin pagi, sekitar pukul 07.18 WIB, warga mulai memadati gerbang pintu masuk Istana.

    Masyarakat umum, pejabat negara, dan tokoh nasional hadir dalam acara tersebut.

    Salah satu pengunjung, Hari (60), asal Serang, Banten, mengaku senang bisa bertemu Prabowo.

    “Ya senang lah (mau ketemu Prabowo),” kata Hari saat ditemui di gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin.

    Selain ingin bertemu Presiden, Hari juga ingin melihat kucing peliharaan Prabowo, Bobby Kertanegara. 

    “Ya sekalian ketemu Bobby. Saya kan cat lover, pencinta kucing,” imbuhnya. 

    Hari tiba di Istana setelah menunaikan Shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan memilih lokasi tersebut agar lebih dekat dengan acara open house.

    Pertemuan Pertama Sofian dengan Prabowo

    Warga lain, Sofian (27), juga berbagi pengalamannya.

    Ia mengaku, baru pertama kali bertemu dan bersalaman dengan Presiden. Sofian datang bersama ibu dan adiknya.

    “Kesannya ya, Pak Presiden humble sama masyarakatnya. Karena tadi di dalam itu dia yang eksklusif nyamperin kita salam-salaman, dan kayaknya dia sudah capek juga sih tadi,” kata Sofian, dilansir Kompas.com.

    Ia juga menyampaikan doa untuk Prabowo agar selalu sehat dan sukses untuk Indonesia.

    Sofian pulang dengan bingkisan dari open house yang berisi payung, botol minum, dan kue.

    Harapan Ana untuk Dipertemukan dengan Anak

    Momen haru juga terjadi selama acara.

    Ana, seorang ibu yang menggunakan tongkat, berharap bisa bertemu anak-anaknya yang berada di panti asuhan daerah Malang, Jawa Timur. 

    Ia datang dari Pesanggrahan dengan kereta untuk menyerahkan surat kepada Presiden.

    “Saya sudah bawa surat, mudah-mudahan nanti sampai ke Pak Prabowo-nya,” kata Ana.

    Ia berharap, Prabowo dapat memfasilitasi pertemuannya dengan anak-anaknya setelah 10 tahun terpisah akibat masalah ekonomi.

    Kesan Ahmad Masuk Istana

    Di sisi lain, Ahmad (65), seorang difabel, mengaku sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu langsung Presiden.

    “Bisa masuk ke dalam sudah. Cuman masih agak kecewa sedikit, kecewanya enggak ketemu Pak Prabowo,” kata Ahmad, saat ditemui di gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara.

    Meski demikian, Ahmad tetap bersyukur karena diperkenankan masuk ke Istana dan mendapatkan bingkisan dari acara tersebut.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).