Tempat Fasum: Masjid Istiqlal

  • Survei: Menteri Agama Nasaruddin Umar, menteri dengan kinerja terbaik

    Survei: Menteri Agama Nasaruddin Umar, menteri dengan kinerja terbaik

    Jakarta (ANTARA) – Survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT) mengungkapkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjadi menteri dengan kinerja terbaik dalam enam bulan pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dengan 67,4 persen respon positif.

    “Dalam periode enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, muncul sosok Menag Nasaruddin sebagai pejabat terbaik di Kabinet Merah-Putih,” kata Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Pujian terhadap Nasaruddin mengalir selama momen Ramadhan dan Lebaran tahun ini. Publik menilai Menag berhasil dalam mempersatukan umat dan menjaga kerukunan beragama di Indonesia.

    Nasaruddin juga merupakan imam Masjid Istiqlal dan telah lama dikenal publik sebagai simbol toleransi di tengah kebhinnekaan.

    “Tak hanya menyejukkan umat, pandangan keagamaan Nasaruddin cenderung progresif seperti dalam kesetaraan gender,” jelas Johan.

    Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Nasaruddin mengajak bangsa Indonesia untuk menjaga spirit Ramadan dan terus memperkuat persatuan. Silaturahmi telah menjadi tradisi pada perayaan Lebaran, ditunjukkan pula dengan open house dan saling mengunjungi kediaman baik di kalangan masyarakat maupun tokoh-tokoh politik.

    Di sisi lain mencuat figur Didit Prabowo yang berhasil mempertemukan anak-anak dari keluarga presiden, serta keluwesannya dengan menemui tokoh-tokoh yang selama ini kerap bersitegang. Persatuan para tokoh bangsa dinilai penting di tengah situasi ekonomi dan gejolak geopolitik.

    Di tengah sejumlah tantangan, berbagai prestasi juga ditorehkan seperti kelancaran arus mudik berkat masifnya pembangunan infrastruktur, serta panen raya padi dan target swasembada pangan yang terus digaungkan pemerintah.

    Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono juga mendapatkan penilaian positif 64,6 persen, sedangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman 62,8 persen.

    IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun-akun resmi milik menteri/kepala badan atau kementerian/badan. Konten mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 6-15 April 2025.

    Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Masjid Istiqlal Luncurkan Program Peduli Thalasemia, Ini Pesan Menag Nasaruddin Umar – Halaman all

    Masjid Istiqlal Luncurkan Program Peduli Thalasemia, Ini Pesan Menag Nasaruddin Umar – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri, Heikal Safar, bersama Ketua Yayasan Salman Peduli Berkarya sekaligus Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (Garuda), Nofalia Heikal Safar, menghadiri peluncuran Program Peduli Thalassaemia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (24/4/2025).

    Acara ini diinisiasi oleh Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) di bawah kepemimpinan Imam Besar sekaligus Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.

    Program ini merupakan kolaborasi strategis antara Istiqlal Halal Center (IHC), Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI), dan Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI), serta didukung oleh organisasi masyarakat seperti POPTI (Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia).

    “Program ini menyasar 3.000 peserta dalam tahap awal dengan layanan skrining genetik dan edukasi pencegahan. Kami ingin mendorong masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya deteksi dini thalassaemia,” ujar Heikal Safar.

    Peluncuran program ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar lembaga terkait.

    Selain fokus pada kesehatan, program ini juga mengintegrasikan nilai-nilai halal ke dalam layanan farmasi.

    Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa masjid harus menjadi pusat solusi sosial.

    “Masjid tidak hanya tempat ibadah, tapi juga pusat edukasi dan pelayanan. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk masa depan generasi bangsa,” ujarnya.

    Direktur IHC, H. Nur Khayin Muhdlor menambahkan, program ini juga mendapat dukungan yang berkontribusi dalam pembiayaan skrining dan edukasi.

    Dia juga mengajak berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan dan pelaku usaha, untuk turut serta menyukseskan gerakan ini.

    “Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi gerakan kemanusiaan. Kita ingin membangun ekosistem halal yang inovatif dan inklusif demi generasi Indonesia yang sehat dan bebas thalassaemia,” pungkasnya.

  • Hadiri Misa Requiem, Menag Kenang Pesan Paus Fransiskus soal Perdamaian

    Hadiri Misa Requiem, Menag Kenang Pesan Paus Fransiskus soal Perdamaian

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menghadiri Misa Requiem di Gereja Katedral, Jakarta. Ia mengenang momen kebersamaannya dengan Paus Fransiskus ketika Paus berkunjung ke Indonesia pada September tahun lalu.

    “Kesan saya pribadi kepada mendiang almarhum adalah ketika saya berjabat tangan tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Ketika saya cium kepalanya dua kali, dia mencium tangan saya berkali kali,” ujar Menag Nasaruddin sebelum misa di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Nasaruddin mengaku masih ingat betul kebersamaannya dengan Paus di Masjid Istiqlal. Dia meminta semua umat Katolik dan Islam agar memperhatikan pesan-pesan dari Paus Fransiskus.

    “Pertama berapa perlunya mengedepankan dialog perdamaian, bukan dengan cara kekerasan karena kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan secara konstruktif,” ucap dia.

    “Kedua bagaimana menggunakan bahasa agama, mengajak pada warga, umat beragama, untuk sadar sepenuh hati, bersahabat dengan lingkungan hidup, lingkungan alam. Jadi kita jangan sampai merusak alam, mempercepat dunia ini kiamat,” sambungnya.

    Nasaruddin mengaku sangat kehilangan sosok Paus Fransiskus. Baginya mendiang adalah pribadi yang baik.

    “Orang bijak tidak pernah wafat, melainkan dia semakin hidup. Seperti lilin yang menyala dalam kalbu dan pikiran kita masing-masing. Kemanapun kita pergi, di situ ada cahaya,” lanjut dia.

    Terakhir, Nasaruddin mengajak siapa pun berdoa agar kelak mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. “Dan kita yang ditinggalkan semoga jadi manusia yang benar yang senantiasa mengindahkan tata krama, mendengarkan suara hati nurani,” ucapnya.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Kok Bukan Gibran?

    Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Kok Bukan Gibran?

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto akan mengutus Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri pemakaman Sri Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Sabtu (26/4).

    Alih-alih mengutus Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Prabowo mengirim Jokowi dan tokoh lain, seperti Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan.

    Juru Bicara Presiden Prasetyo Hadi berharap para utusan itu bisa mewakili Indonesia untuk menyampaikan dukacita.

    “Atas nama Pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan mengutus beberapa tokoh untuk menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” kata Prasetyo Hadi, Rabu (23/4).

    Prasetyo mengatakan para utusan pemerintah akan berangkat Kamis (24/4) atau selambat-lambatnya pada Jumat (25/4).

    “Keberangkatan sedang diatur,” kata Prasetyo.

    Para tokoh yang diutus Presiden Prabowo pernah bertemu dengan Sri Paus Fransiskus. Momen itu terjadi saat Sri Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta pad September 2024.

    Saat itu, Sri Paus Fransiskus memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan mengunjungi Masjid Istiqlal.

    Sri Paus Fransiskus juga bertemu Jokowi yang saat itu masih menjabat presiden di Istana Merdeka.

    Sementara itu, Ignasius Jonan menjabat sebagai Ketua Panitia Penyambutan Paus ke Indonesia. (*)

  • Jemaat Misa Requiem Paus Fransiskus Bisa Parkir di Masjid Istiqlal, Terowongan Silaturahim Dibuka  – Halaman all

    Jemaat Misa Requiem Paus Fransiskus Bisa Parkir di Masjid Istiqlal, Terowongan Silaturahim Dibuka  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Umat Katolik yang ingin menghadiri Misa Requiem untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta bisa menggunakan areal parkir Masjid Istiqlal. 

    Kepala Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, mengatakan pihaknya telah meminta izin pengurus Masjid Istiqlal dalam penyediaan akses parkir.

    “Kami mengajukan izin untuk menggunakan basement parkir Masjid Istiqlal yang dapat menampung hampir 800 mobil,” kata Susyana di Gereja Katedral Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Selain itu, Susyana mengatakan pihaknya telah meminta izin agar Terowongan Silaturahim dibuka. 

    Terowongan Silaturahim bakal digunakan untuk akses umat Katolik yang hendak menuju Gereja Katedral. 

    “Kami juga meminta bantuan dari teman-teman di Masjid Istiqlal untuk membuka terowongan silaturahim agar umat bisa langsung menuju Gereja Katedral,” ujar Susyana. 

    Untuk kelancaran akses, disiapkan petugas khusus yang akan membantu mengarahkan umat dari area parkir menuju lokasi misa melalui terowongan penghubung antar tempat ibadah tersebut.

    Susyana juga mengimbau umat untuk datang lebih awal agar mendapatkan tempat dan mengikuti arahan petugas. 

    “Lift yang tersedia hanya diperuntukkan bagi umat berkebutuhan khusus, orang tua, dan lansia. Umat lainnya kami harapkan dapat menggunakan tangga,” ujarnya.

    Selain parkir di Istiqlal, Gereja Katedral juga menyiapkan beberapa titik tambahan, termasuk Kantor Pos dan lapangan sekolah Ursula. 

    Misa Requiem sendiri akan dipimpin oleh Duta Besar Tahta Suci Vatikan, Monsignor Piero Pioppo, bersama Kardinal Ignasius Soeharyo dan Monsignor Antonius Subianto. 

    Acara ini diperkirakan akan dihadiri ribuan umat, dengan kapasitas area gereja dan pelatarannya disiapkan untuk menampung hingga 2.500 orang.

    Pelaksanaan Misa Requiem untuk mengenang wafatnya Paus Fransiskus yang akan digelar pada Kamis, 24 April 2025 pukul 18.00 WIB.

     

     

  • 9
                    
                        Menag Usul Revisi UU Perkawinan Buntut Tingginya Angka Perceraian
                        Nasional

    9 Menag Usul Revisi UU Perkawinan Buntut Tingginya Angka Perceraian Nasional

    Menag Usul Revisi UU Perkawinan Buntut Tingginya Angka Perceraian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Agama
    Nasaruddin Umar
    mengusulkan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan menambahkan bab khusus mengenai
    pelestarian perkawinan
    .
    Usulan ini diutarakan Nasaruddin melihat tingginya
    angka perceraian
    di Indonesia yang menjadi sinyal bahwa ketahanan rumah tangga perlu mendapat perhatian serius.
    “Sudah saatnya
    UU Perkawinan
    menegaskan pentingnya pelestarian perkawinan, sebagai bentuk perlindungan keluarga dan investasi masa depan bangsa,” kata Nasaruddin dalam keterangan resmi, Rabu (23/4/2025).
    “Jika perlu, kita usulkan Undang-Undang baru tentang ketahanan rumah tangga. Negara tidak cukup hanya mengatur legalitas pernikahan, tetapi juga perlu hadir dalam menjaga keutuhannya,” ujar dia.
    Menurut Nasaruddin, perceraian harus dihindari karena dapat menyebabkan munculnya masalah perekonomian yang baru.
    Oleh karena itu, negara perlu hadir bukan hanya dalam mengesahkan, tetapi juga menjaga keberlangsungan pernikahan.
    “Perceraian sering kali melahirkan orang miskin baru. Korban pertamanya adalah istri, lalu anak,” kata dia.
    Nasaruddin menyoroti perlunya pendekatan mediasi sebagai langkah preventif dalam menjaga keutuhan perkawinan.
    Untuk itu, ia merekomendasikan 11 strategi mediasi yang dapat dilakukan Badan Penasihatan, Pembinaan, dan
    Pelestarian Perkawinan
    (BP4).
     
    “Kami perlu lebih fokus pada mediasi. BP4 menjadi pihak yang paling tepat dalam merespons dan mencegah meningkatnya angka perceraian,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal itu.
    Berikut 11 strategi mediasi yang direkomendasikan Nasaruddin untuk BP4:
    1. Memperluas peran mediasi kepada pasangan pra-nikah dan usia matang yang belum menikah.
    2. Proaktif mendorong pasangan muda untuk menikah.
    3. Berperan sebagai “makcomblang” atau perantara jodoh.
    4. Melakukan mediasi pascaperceraian untuk mencegah anak telantar.
    5. Menjadi mediator dalam konflik antara menantu dan mertua.
    6. Bekerja sama dengan peradilan agama agar tidak mudah memutus perkara cerai.
    7. Memediasi pasangan nikah siri untuk melakukan isbat nikah.
    8. Menjadi penengah dalam permasalahan yang menghambat proses pernikahan di KUA.
    9. Melakukan mediasi terhadap individu yang berpotensi selingkuh.
    10. Menginisiasi program nikah massal agar masyarakat tidak terbebani biaya.
    11. Menjalin koordinasi dengan lembaga pemerintah yang mengelola program gizi dan pendidikan agar anak-anak mendapat perhatian yang layak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Paus Fransiskus Kagumi Istiqlal, Menag Kenang Momen Hangat Kebersamaan

    Paus Fransiskus Kagumi Istiqlal, Menag Kenang Momen Hangat Kebersamaan

    Depok, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengenang momen istimewa bersama Paus Fransiskus sebelum pemimpin umat Katolik dunia itu meninggal dunia.

    Dalam wawancara di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Selasa (22/4/2025), Menag Nasaruddin Umar menyampaikan, Paus Fransiskus sempat menyampaikan kekagumannya terhadap Masjid Istiqlal.

    “Saya sangat terkesan ketika kami berkunjung ke Istiqlal,” kata Menag Nasaruddin.

    Menurutnya, Paus Fransiskus terkesan dengan keberagaman di Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia Tenggara. Pengunjung dari berbagai latar belakang agama bisa merasa nyaman dan damai saat berkunjung ke Istiqlal.

    Menag Nasaruddin Umar sebelumnya menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia di Cisalak, Depok. Dalam kesempatan itu, Nasaruddin mengajak ratusan tamu yang hadir untuk mendoakan Paus Fransiskus.
     

  • Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Sambut Hari Bumi 2025 dan Rawat Lingkungan – Halaman all

    Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa Sambut Hari Bumi 2025 dan Rawat Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Kementerian Agama RI meluncurkan Program Ekoteologi serta menginisiasi Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa di seluruh wilayah Indonesia.

    Program tersebut juga sejalan dengan Hari Bumi 2025 dan memperkuat implementasi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden,

    Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Adib mengatakan program Ekoteologi merupakan pendekatan integratif yang menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan kesadaran ekologis.

    Program ini bertujuan mendorong umat beragama agar menjadikan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual.

    Dengan landasan teologis yang kuat dari berbagai agama, ekoteologi memperkuat hubungan manusia dengan alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dijaga.

    “Penguatan ekoteologi bukan hanya tentang ajaran, tetapi aksi nyata. Lingkungan hidup adalah amanah yang harus kita rawat bersama,” ujar Adib yang dikutip dari situs Kemenag DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025).

    Adib juga mengatakan program penanaman 1 juta pohon matoa ini merupakan manifesting dari program ekoteologi.

    “Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman endemik dari Papua yang memiliki nilai ekologis tinggi, adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan memberikan manfaat kesehatan melalui buahnya,” Kata Adib.

    Gerakan ini melibatkan seluruh unit kerja Kemenag di Indonesia, lembaga keagamaan, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan komunitas lokal.

    Di Jakarta, target penanaman mencapai 132.785 pohon yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten: Kanwil Kemenag DKI Jakarta 342 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Pusat 16.281 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Utara 22.759 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Barat 27.268 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Selatan 28.168 pohon, KanKemenag Kota Jakarta Timur 35.466 pohon, dan KanKemenag Kab Kepulauan Seribu 2.501 pohon.

    Lebih lanjut Adib mengatakan bahwa penanaman pohon matoa ini juga dilakukan dengan pendekatan lintas agama, yang mencerminkan kekuatan ajaran spiritual dalam mendukung pelestarian lingkungan.

    Agama-agama di Indonesia memiliki dasar teologis yang sejalan dalam menjaga bumi.  Islam, menjaga bumi sebagai bagian dari tugas khalifah fil ardh (pemelihara bumi). Kristen dan Katolik, menjadi penatalayan bumi dan menjaga ciptaan Tuhan.

    Hindu, menjalankan dharma melalui harmoni dengan alam (Tri Hita Karana). Buddha, Praktik welas asih dan karma baik dengan menjaga kelestarian lingkungan. Khonghucu, Harmoni Tian (alam semesta) sebagai wujud iman dan tanggung jawab.

    “Gerakan lintas iman ini menegaskan bahwa menjaga bumi adalah tugas universal umat manusia, melampaui batas suku, agama, dan golongan,” tuturnya.

    Pada kesempatan ini, Kementerian Agama juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi dari seluruh instansi pemerintah, Baznas Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Amil Zakat (LAZ), organisasi keagamaan, dan tokoh-tokoh agama yang telah turut serta dalam peluncuran Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.

    “Gerakan ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi menanam harapan, kesadaran, dan tanggung jawab spiritual terhadap lingkungan. Kita tanam bersama, kita rawat bersama, demi bumi yang lestari dan generasi masa depan yang lebih baik,” ujar Adib.

    Hal senada disampaikan Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta ahmad H. Abu Bakar .

    “Atas nama Komisioner BAZNAS Bazis DKI Jakarta, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada keluarga besar Kanwil Kemenag DKI Jakarta atas sinergi dan kepedulian terhadap lingkungan. Program ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar perwakilan BAZNAS Bazis dalam sambutannya.

    Pihak BAZNAS Bazis menegaskan bahwa gerakan menanam pohon bukan hanya aktivitas fisik semata, melainkan tindakan mulia yang memberi manfaat luas bagi seluruh makhluk hidup dan generasi masa depan.

    “Menanam pohon adalah tindakan baik. Ia menebar keberkahan, bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk seluruh ekosistem. Ini adalah bentuk nyata ibadah sosial dan kepedulian kita terhadap ciptaan Tuhan,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan yang sama, BAZNAS Bazis juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Dana zakat yang terhimpun dapat digunakan untuk mendukung berbagai program kemaslahatan umat, termasuk kegiatan pelestarian lingkungan seperti gerakan penanaman pohon ini.

    “Semakin banyak dana yang terhimpun, maka semakin luas pula manfaat yang bisa dirasakan umat. Mari kita jaga lingkungan bersama, sekaligus memperkuat solidaritas sosial melalui zakat, infak, dan sedekah.”

    Sinergi antara Kemenag dan BAZNAS Bazis DKI Jakarta ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas lembaga mampu melahirkan aksi konkret dalam menjaga bumi. Sebuah wujud nyata dari kepedulian, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial yang menyatu demi masa depan yang lebih hijau dan berkeadilan.

    Diresmikan Menteri Agama

    Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa serta peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PPIII) di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Senin (22/4/2025).

    Acara ini dilaksanakan bertepatan dengan momentum Hari Bumi.

    Nasaruddin bakal menggerakkan seluruh satuan kerja (satker) Kementerian Agama, yang berjumlah sekitar 3.600 dan tersebar hingga ke tingkat kecamatan untuk melaksanakan program ini.

    “Insyaallah hari ini kita instruksikan agar setiap kecamatan juga melakukan hal yang sama. Karena gerakan ini melibatkan masyarakat hingga tingkat desa,” ujar Nasaruddin di Kampus UIII, Depok, Jawa Barat, Senin (22/4/2025).

    Selain itu, Nasaruddin juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan PPIII yang akan menjadi pusat pendidikan Islam bertaraf internasional.

    Pondok Pesantren ini, kata Nasaruddin, akan menjadi rumah baru bagi lembaga pendidikan yang sebelumnya telah beroperasi di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta.

  • Sampaikan Duka Cita, Heikal Safar: Dunia Perlu Lebih Banyak Pemimpin Seperti Paus Fransiskus – Halaman all

    Sampaikan Duka Cita, Heikal Safar: Dunia Perlu Lebih Banyak Pemimpin Seperti Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (GIM), Heikal Safar, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Pemimpin Tertinggi Umat Katolik, Paus Fransiskus. 

    Dirinya juga menyampaikan pesan penguatan kepada seluruh umat Katolik yang ditinggalkan.

    “Atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar Gerakan Indonesia Mandiri, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus, seorang pemimpin yang dikenal peduli terhadap semangat persaudaraan dan anti-penjajahan,” ujar Heikal Safari di melalui keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).

    Heikal Safari yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Rekat Indonesia menilai bahwa semasa hidupnya, Paus Fransiskus adalah sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap perdamaian dunia dan kemanusiaan universal.

    “Paus Fransiskus dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan perdamaian, membela hak-hak kemanusiaan, dan aktif menyerukan penghentian kekerasan, termasuk di Gaza, Palestina,” katanya. 

    “Beliau adalah suara nurani dunia yang tak pernah lelah mengingatkan pentingnya keadilan dan persaudaraan lintas agama,” tambahnya. 

    Ia juga mengenang momen penting ketika Paus Fransiskus membangun dialog dengan Grand Syeikh al-Azhar dan hadir di Indonesia dalam semangat perdamaian. 

    Salah satu tonggak penting dari kunjungan tersebut adalah penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia, yang menjadi simbol kuat kerja sama antara umat Islam dan Katolik.

    “Penandatanganan dokumen tersebut, bagi saya, merupakan peristiwa bersejarah yang seharusnya tidak hanya menjadi seremoni, tapi harus diterjemahkan dalam tindakan nyata untuk mempererat persaudaraan, terutama antara umat Islam dan Katolik di Indonesia,” kata Heikal.

    Ia juga mengingat momen saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada 5 September 2024, didampingi Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal. 

    Dalam kunjungan tersebut, Paus menandatangani Deklarasi Istiqlal yang menandai jalinan erat antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Katolik melalui Terowongan Silaturahmi, simbol toleransi dan harmoni antarumat beragama di Tanah Air.

    “Peristiwa itu menggema ke seluruh dunia, menjadi bukti nyata bahwa simbol-simbol besar Islam dan Katolik bisa bersatu dalam semangat kemanusiaan universal,” pungkasnya. 

  • Erick Thohir Tanggapi Kabar Meninggalnya Paus Fransiskus, Sebut Sebagai Sosok Sederhana

    Erick Thohir Tanggapi Kabar Meninggalnya Paus Fransiskus, Sebut Sebagai Sosok Sederhana

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus dinyatakan meninggal dunia pada Senin sore WIB atau pagi waktu Vatikan. 

    Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi soal Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik Dunia. Menurutnya, Paus adalah sosok pemimpin yang sederhana. 

    “Duka cita mendalam atas berpulangnya Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus. Sosok pemimpin dunia yang begitu sederhana,” kata Erick Thohir pada Senin, 21 April 2025. 

    Sebagai informasi, Takhta Suci Vatikan mengabarkan bahwa Paus Fransiskus pada Senin Paskah dinyatakan meninggal dunia karena sakit. 

    Paus meninggal dunia di tempat tinggalnya yang berada di Casa Santa Marta, Vatikan. Usia Pemimpin katolik tertinggi umat Katolik saat menghembuskan nafas terakhir yakni 88 tahun. 

    Kepala Departemen Urusan Awam, Keluarga, dan Kehidupan Vatikan yakni Kardinal Kevin Joseph Farrell menyebut Paus Fransiskus meninggal dunia pada pukul 7.35 pagi waktu setempat (5.35 GMT/12.35 WIB).

    Pada awal Februari 2025, Paus menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli karena menderita bronkitis. Sejak 18 Februari 2025, Paus didiagnosis menderita pneumonia bilateral. 

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa Paus adalah sosok yang cinta damai. 

    “Dunia berduka dengan meninggalnya Paus Fransiskus. Beliau dikenal sebagai tokoh yang cinta perdamaian,” ujar Anwar.

    Untuk diketahui, Paus Fransiskus pernah datang ke Indonesia pada 3 sampai dengan 6 September 2024 untuk bertemu para umatnya. Termasuk berkunjung ke Masjid Istiqlal untuk melakukan pertemuan dengan pemuka Agama.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News