Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 February 2024, 18:59

TEMPO.CO, Bandung – Pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Suhono Harso Supangkat mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara terukur dan masif untuk transformasi Indonesia di masa depan. Tantangannya terkait dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan keamanan siber atau cyber security.“Tiga hal ini harus jadi perhatian rezim lima tahun ke depan,” ujar Suhono saat dihubungi Ahad, 4 Februari 2024. Suhono dimintai harapannya atas Debat Capres terakhir yang akan digelar pada Ahad malam ini, yang antara lain mengangkat tema teknologi informasi. Menurut Suhono, digitalisasi yang disertai dengan pencerdasan berpotensi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia dari laju pertumbuhan ekonomi yang beberapa tahun ini masih berkisar 5 persen. “Bagaimana penerapan teknologi informasi untuk AI, IoT, karena lima tahun ke depan itu kunci,” kata Suhono.Sementara, dalam kurun 5-10 tahun terakhir, Indonesia dinilainya masih menghadapi banyak isu lain seperti literasi digital, talenta, electronic commerce, cyber security, perlindungan data pribadi, juga program Satu Data Indonesia. “Isunya bukan teknologi itu sendiri tetapi menyangkut pembangunan ekosistem yang berikaitan dengan pendigitalan, termasuk manusia dan infrastruktur,” ujarnya. Suhono mengatakan, data juga belum menjadi bagian dari modal pembangunan di Indonesia karena tidak digunakan semaksimal mungkin. “Tantangannya pada literasi digital yang ujung-ujungnya adalah mindset, orang, dan literasi,” kata dia. Untuk infrastruktur teknologi informasi, Suhono menunjuk tantangan kini di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, atau 3T. Dia berharap proyek infrastrukturnya bisa diselesaikan pada tahun ini sehingga tantangan berikutnya adalah pemanfaatn akses teknologi informasi tersebut. Iklan

Suhono yang juga Ketua Senat Sekolah Teknik Elektro dan Informastika (STEI) ITB mengatakan, lembaga itu pada 1 Februari lalu menggelar curah ide menghadirkan enam orang pembicara Guru Besar STEI. Mereka adalah Trio Adiono dengan materi berjudul Membangun Industri Semikonduktor, Andriyan Bayu Suksmono (Teknologi Kuantum 2.0), Suhono Harso Supangkat (Pendigitalan dan Pencerdasan Indonesia).Kemudian Kridanto Surendro (Industri; Keberlanjutan Pembangunan Teknologi Informasi), Emir M. Husni (Program Pembangunan Satelit ITB), dan Bambang Riyanto (Industrialiasasi Kecerdasan Artifisial). Pertemuan itu juga menghadirkan pembicara tamu Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Guru Besar FEB UI.Catatannya dari acara itu, antara lain, pembangunan ekonomi Indonesia selama 20 tahun ke depan akan mengalami perubahan besar yang menuntut transformasi ekonomi. Kondisi itu secara bertahap akan mengubah struktur ekonomi Indonesia dari yang berbasis pada komoditas bernilai tambah rendah menjadi berbasis pada industri yang bernilai tambah tinggi yang didukung oleh teknologi dan inovasi sehingga lebih produktif, efisien, dan berdaya saing tinggi. Pilihan Editor: Apple Dikabarkan Lirik Startup AI untuk Ganti Teknik Blur Gambar Pribadi

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi