Tegaskan Satgas MTF Bawa Misi Perdamaian, KSAL: Tidak Ada Rencana untuk Menyerang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana
TNI
Muhammad Ali menegaskan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P/Unifil 2024 membawa misi perdamaian ke Lebanon.
Oleh sebab itu, ia menegaskan Satgas ini tidak memiliki niat atau pun rencana untuk melakukan penyerangan. Meski begitu, pembekalan self-defense atau membela diri telah disiapkan untuk para prajurit.
“Kemampuan kapal ini harus bisa
self-defense
, ya membela diri, itu yang utama. Kita tidak ada rencana untuk menyerang atau strike, kita hanya melaksanakan
self-defense
tapi kita siap melindungi apapun yang diperintahkan oleh PBB terutama dalam misi penjagaan perdamaian ini,” kata KSAL dalam sesi jumpa pers usai memberikan pembekalan kepada
Satgas MTF Konga
2024, Kamis (19/12/2024) dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara.
KSAL menyampaikan bahwa para prajurit telah dibekali berbagai pelatihan saat pra tugas. Tak hanya itu, latihan tersebut juga dipastikan terus berjalan sepanjang perjalanan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 yang membawa Satgas MTF Konga 2024.
“Latihan-latihan itu terus dilaksanakan dan nanti sepanjang perjalanan pun, mereka tetap berlatih,” ungkap dia.
KSAL menjelaskan bahwa latihan kepada Satgas MTF dilakukan untuk mengantisipasi setiap ancaman, baik melalui udara, permukaan maupun bawah permukaan.
Bukan tanpa alasan, menurut KSAL, latihan-latihan ini diperlukan mengingat ancaman terhadap Satgas selalu mengintai. Terlebih, mereka akan melalui daerah rawan konflik seperti Laut Merah.
Salah satu ancaman yang disebut KSAL adalah serangan drone.
“Kita tahu ancaman-ancaman yang mungkin timbul ya, seperti di Laut Merah, kan mungkin para wartawan juga sudah mengetahui bagaimana serangan drone. Nah ini (Satgas MTF) harus siap menghadapi hal-hal seperti itu baik drone dari udara maupun drone dari permukaan,” tutur KSAL.
Meski demikian, KSAL menyebutkan bahwa situasi di kawasan Lebanon saat ini masih berada di level 2 atau dalam artian level menengah.
Namun, ia mengingatkan akan adanya level 3 di mana kondisi paling darurat tetap harus diantisipasi Satgas.
“Nah ini kita harus siap menghadapi dinamika yang cukup tinggi kita enggak tahu ya, situasi di sana bisa saja meningkat dalam waktu yang cepat. Untuk itu, mereka para ABK ini harus sudah mampu menghadapi ancaman-ancaman yang sifatnya mendadak itu dilatihkan terus ya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Satgas MTF Konga XXVIII-P/Unifil 2024 berangkat menuju Lebanon dalam misi perdamaian. Mereka diangkut oleh KRI SIM-367.
Total prajurit
TNI AL
yang diberangkatkan dalam Satgas ini adalah 120 orang. Mereka terdiri dari 105 Anak Buah Kapal (ABK), 15 personel pendukung yakni pilot, flight engineers, air crew, perwira kesehatan, perwira intelijen, perwira psikologi, perwira penerangan, Kopaska dan penyelam.
Satgas ini berlayar dengan rute Batam-Srilanka-Oman-Mesir. Mereka dijadwalkan tiba di Lebanon pada pertengahan Januari 2025.
Setibanya di Lebanon, KRI SIM-367 akan melaksanakan serah terima atau Hand Over Take Over dengan KRI Diponegoro-365 yang membawa Satgas sebelumnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.