Tata Kelola Sektor Pertahanan Era Prabowo Subianto Dinilai Kacau

16 March 2024, 21:45

Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf(Medcom/Siti Yona Hukmana)

KETUA Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf membeberkan sejumlah tata kelola sektor pertahanan Prabowo Subianto yang kacau dan ruwet. Sebelumnya, dia menyebut pengelolaan sektor pertahanan oleh Menteri Pertahanan Prabowo itu semrawut karena tidak membuat buku putih pertahanan.
Al Araf mengatakan salah satu yang tidak beres adalah permintaan anggaran pembelian alutsista sebesar Rp1.700 triliun di awal. Namun, kata dia, ukuran permintaan perencanaan pertahanan itu carut marut.
“Yang kita tahu realisasi pengadaan alutsista justru menimbulkan banyak persoalan, misalkan skandal pembelian Mirage gitu ya yang diduga kemudian katanya dibatalkan tapi menurut saya ditunda proses itu,” kata Al Araf dalam program Newsmaker Medcom, Sabtu, 16 Maret 2024.
Baca juga : Prabowo Dilaporkan ke KPK Soal Pembelian Jet Bekas Mirage 2000-5
Dia menyebut harga beli Jet Tempur Mirage 2000-5 dari Qatar itu melejit berkali lipat. Padahal, pengadaan itu dahulu pernah ditolak bahkan hibah. Terlebih, ada dugaan skandal dalam pembelian Mirage itu.
“Nah, ini menjadi masalah kalau kemudian ada ralat bahwa ini dibatalkan atau ditunda. Menurut saya ini sesuatu yang remang-remang dan tidak cukup jelas karena tidak mudah untuk membatalkan atau menunda suatu proses pengadaan persenjataan yang sudah ditanda tangani kontrak,” ungkapnya.
Pengadaan pesawat Mirage ini menjadi poin kedua atas proses pengadaan senjata yang tidak beres. Kemudian, yang ketiga adalah alokasi sektor pertahanan tidak yang ada prioritasnya. Baca juga : Indonesia Butuh Pemimpin Nasional yang Bersih dari Korupsi
Akhirnya, muncul program-program yang tidak penting dan justru bermasalah. Seperti food estate singkong di Kalimantan Tengah yang gagal. Programnya yang tujuannya untuk ketahanan pangan malah merusak lingkungan.
“Food estate gagal dan kemudian menjadi persoalan lingkungan dan menjadi dampak yang serius dan anggaran yang digunakan juga sangat banyak dan terjadi penebangan hutan yang tidak tahu kemana pohon yang ditebang itu,” tutur peneliti Imparsial itu.
Keempat, Al Araf mencatat banyak program-program Prabowo yang justru menjadi beban bagi sektor pertahanan. Seperti pembangunan komponen cadangan pertahanan negara. Menurut dia, program ini bermasalah karena menghabiskan anggaran cukup besar dalam satu tahun. Baca juga : KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Mirage
“Jadi selama masa Pak Prabowo ada kerumitan dan keruwetan tata kelola sektor pertahanan yang kompleks,” ungkapnya.
Al Araf mengatakan yang tak kalah ruwet adalah dugaan keterlibatan pihak ketiga dalam pengadaan alutsista. Seperti salah satunya dugaan keterliban PT TMI.
Sama halnya dengan perencanaan pembelian Pesawat Mirage yang diduga ada pihak-pihak broker swasta yang sangat terlihat dalam proses pengadaan jet tempur tersebut. Ini lah, kata dia, skandal yang menjadi rumit pada era Prabowo dan semua ujung-ujungnya uang.
“Ini menjadi soal, kita tahu bahwa dalam ruang-ruang pengadaan alutsista ada ruang sisi gelap dalam sektor itu,” pungkasnya. (Z-7)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi