Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tarif Impor Mobil Donald Trump Picu Kekhawatiran Global

Tarif Impor Mobil Donald Trump Picu Kekhawatiran Global

Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan tarif impor sebesar 25 persen yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap mobil dan suku cadang impor memicu kekhawatiran global. Produsen mobil di Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Kanada, dan Eropa bersiap menghadapi dampak besar yang berpotensi mengganggu industri otomotif dunia.

Dilansir dari AP, Jumat (28/3/2025), tarif ini bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan pajak di AS. Namun, para ahli memperingatkan kebijakan ini justru akan berdampak buruk bagi industri otomotif, termasuk konsumen AS yang akan menghadapi kenaikan harga kendaraan.

“Dampaknya akan sangat besar dan mengganggu industri secara luas,” kata Sigrid de Vries, direktur jenderal asosiasi produsen mobil Eropa. Ia menambahkan, kebijakan ini berpotensi merugikan konsumen karena harga kendaraan akan meningkat secara signifikan.

Pemerintah di berbagai negara saat ini sedang mempertimbangkan langkah balasan terhadap tarif tersebut. Beberapa pihak berharap negosiasi dengan AS dapat mencegah perang dagang yang lebih luas, yang dapat merusak ekonomi global dan rantai pasokan internasional.

Trump mengumumkan bahwa AS akan mulai menerapkan tarif mobil impor pada 3 April 2025. Kebijakan ini melengkapi serangkaian tarif yang sebelumnya diberlakukan terhadap baja dan aluminium, serta di tengah meningkatnya persaingan dari China dan peralihan industri ke kendaraan listrik.

Pengumuman ini langsung berdampak pada pasar saham. Saham beberapa produsen mobil besar seperti Toyota, Mercedes-Benz, Kia, dan BMW mengalami penurunan. Di sisi lain, Tesla menjadi pengecualian karena tidak terlalu bergantung pada impor suku cadang, sehingga sahamnya justru mengalami kenaikan.

Meskipun sebagian besar produsen mobil asing telah memiliki pabrik di AS, mereka tetap akan terkena dampak apabila masih mengandalkan komponen impor, kecuali mereka mendapat pengecualian dalam perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko dan Kanada.

Bagi Eropa, tarif impor Donald Trump ini akan terasa lebih tajam karena AS merupakan pasar ekspor terbesar bagi industri otomotif yang mendukung hampir 14 juta lapangan kerja.

Para ekonom juga memperingatkan bahwa tarif impor ini akan meningkatkan biaya produksi yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen. Selain itu, kebijakan ini berisiko memicu balasan dari negara lain, yang dapat memperburuk situasi perdagangan internasional.

Donald Trump sebelumnya telah memberlakukan tarif 20% terhadap semua impor dari China sebagai hukuman atas perannya dalam produksi fentanyl. Selain itu, AS juga menerapkan tarif 25% terhadap Meksiko dan Kanada, sebagian sebagai upaya untuk menekan imigrasi ilegal ke AS. Tarif serupa juga telah diterapkan terhadap impor baja, aluminium, serta direncanakan untuk diterapkan pada semikonduktor, obat-obatan, kayu, dan tembaga.

Merangkum Semua Peristiwa