Di kancah Dunia, hari ini diperingati sebagai Hari Rasa dan Bau sedunia. Peringatan World Taste and Smell Day yang jatuh setiap tanggal 14 September, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan pandemi COVID-19. Peringatan ini lahir dari kesadaran kolektif yang meningkat tentang betapa pentingnya indera penciuman dan perasa, setelah jutaan orang di seluruh dunia mengalaminya dan kehilangan indra tersebut karena virus.
Pandemi COVID-19 sebagai pemicu lahirnya Hari Rasa dan Bau Sedunia. Pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan indra penciuman (anosmia) dan perasa (ageusia). Pengalaman ini membuka mata banyak pihak terhadap dampak besar dari kehilangan indra penciuman dan perasa terhadap kualitas hidup, kesejahteraan emosional, dan keselamatan sehari-hari.
Pengalaman yang dirasakan oleh banyak orang pada saat itu membentuk World Taste & Smell Association (WTSA). Organisasi nirlaba ini didirikan selama pandemi untuk mendukung individu yang mengalami disfungsi indra penciuman dan perasa, serta untuk meningkatkan kesadaran publik.
Hari Rasa dan Bau sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2021. WTSA menetapkan tanggal 14 September sebagai Hari Rasa dan Bau Sedunia yang pertama kali diperingati pada tahun 2021.
Tujuan utamanya untuk menghargai setiap indra dan menyatukan komunitas global, termasuk para ilmuwan, periset, dan mereka yang menderita gangguan indra tersebut.
Meskipun pandemi penyebab utama hal ini terganas, peringatan ini juga berupaya menyadarkan masyarakat tentang gangguan indra penciuman dan perasa yang disebabkan oleh berbagai kondisi lain. Seperti cedera otak, kondisi neurologis, penuaan, dan alergi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5209810/original/048770000_1746444726-WhatsApp_Image_2025-05-05_at_18.30.08.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)