Lailatulqadar merupakan salah satu malam paling istimewa dalam Islam. Allah Swt telah mengabadikan keutamaannya dalam Al-Qur’an, khususnya dalam surah Al-Qadr, yang menjelaskan bahwa malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Keistimewaan Lailatulqadar tidak hanya terletak pada pahala yang berlipat ganda, juga pada kesempatan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, banyak orang hanya berfokus pada tanda-tanda fisik yang menandai malam itu, padahal ada juga tanda-tanda yang bersifat spiritual.
Oleh karena itu, memahami makna sejati dari Lailatulqadar sangat penting agar umat muslim dapat memanfaatkannya dengan baik, tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga setelahnya.
Tanda-tanda Fisik dan Spiritual
Banyak hadis Rasulullah ﷺ yang menjelaskan tanda-tanda fisik dari Lailatulqadar. Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa malam itu dipenuhi dengan ketenangan, udara sejuk, tidak terlalu panas maupun dingin, dan matahari pada pagi harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan. Beberapa ulama juga berpendapat bahwa langit tampak lebih bersih dan tidak ada bintang jatuh pada malam tersebut.
Namun, yang sering terlupakan adalah tanda-tanda spiritual dari Lailatulqadar. Malam tersebut memberikan ketenangan yang luar biasa bagi orang-orang yang mencarinya dengan hati bersih. Para ulama menjelaskan bahwa mereka yang mendapatkan Lailatulqadar sering kali merasakan kedamaian yang luar biasa dalam hati. Mereka merasa lebih dekat dengan Allah. Ibadah terasa lebih khusyuk dan hati mereka dipenuhi perasaan cinta dan harapan kepada-Nya. Berikut tanda-tanda yang tidak dapat dilihat dengan mata, tetapi dapat dirasakan oleh mereka yang bersungguh-sungguh mencarinya.
1. Ketenangan
Orang yang mendapat Lailatulqadar senantiasa merasakan ketenangan dalam hati. Beban hidup terasa lebih ringan. Rasa gelisah pun sirna seiring berjalannya waktu. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah Saw dalam Shahih Muslim bahwa tanda Lailatulqadar adalah matahari terbit (setelah malam tersebut) berwarna putih, tidak menyilaukan mata. (HR Muslim nomor 762, dari Ubay bin Ka’ab)
هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
“Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.”
2. Khusyuk dalam ibadah
Tanda spiritual Lailatulqadar, antara lain meningkatnya kekhusyukan dalam beribadah. Salat lebih intens. Bacaan Al-Qur’an diresapi. Doa terasa lebih fokus dan penuh makna. Dalam kitab Fathul Qarib dijelaskan bahwa salah satu tanda keberkahan dalam ibadah adalah ketika seseorang merasa semakin dekat dengan Allah tanpa ada gangguan hawa nafsu.
3. Dorongan untuk melakukan kebaikan
Seseorang yang mendapat Lailatulqadar akan merasakan dorongan kuat untuk berbuat baik, seperti senantiasa menjaga kebersihan hati, memperbanyak sedekah, peduli terhadap kaum yang membutuhkan, dan menjauhi kemaksiatan. Dalam Fathul Muin dijelaskan bahwa keberkahan Lailatulqadar sering tecermin dalam perubahan positif perilaku seseorang setelah mengalaminya.
4. Kelembutan hati
Salah satu tanda psikis orang yang mendapatkan Lailatulaadar adalah memiliki kelembutan hati, seperti mudah meneteskan air mata saat berdoa. Hal ini disebabkan oleh perasaan haru saat mengingat kemurahan Allah atas kesempatan kedua yang diberikan kepadanya di dunia ini.
Berbagai dosa dilakukan, tetapi Tuhan masih membukakan jalan untuk dirinya agar kembali tanpa ragu karena hanya kepada-Nya ketenangan dan kenyamanan itu berasal. Dalam hadis Riwayat Imam Muslim, tangisan karena takut kepada Allah adalah tanda diterimanya ibadah seseorang.
5. Ringan dalam beribadah
Mereka yang mendapat Lailatulqadar cenderung diringankan dalam menjalankan ibadah, meskipun sebelumnya terasa berat. Salat sunah yang dianggap remeh sebisa mungkin dikerjakan, terutama rawatib, karena amalan tersebut yang termudah dan dekat dengan saalat wajib. Ia juga mulai melaksanakan salat tahajud dan memanjangkan zikir setiap hari.
Kelima hal di atas adalah tanda bahwa Lailatulaadar, meskipun secara wujud masih rahasia, tetapi memiliki tanda-tanda yang dapat dirasakan oleh orang yang dipilih oleh Allah Swt. Pada dasarnya, Lailatulqadar adalah sarana dari berbagai sarana yang sediakan untuk manusia agar senantiasa mendekat kepada-Nya. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut.