Jakarta –
Proyek emas Pani di Gorontalo yang dikelola oleh anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) digadang-gadang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Tanah Air. Proyek ini akan menyelesaikan konstruksi hingga akhir 2025 dan rencana melakukan penuangan emas pertama atau first gold pour di 2026.
Nantinya, proyek emas Pani akan mempekerjakan kurang lebih sekitar dua ribuan tenaga kerja, sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat bahwa Pani akan mempekerjakan masyarakat sekitar area tambang Pani.
“Tahun depan masih selesaikan konstruksi sampai akhir tahun 2025, dan first gold pour, artinya penuangan emas pertama itu direncanakan awal tahun 2026. Ini semua masih berjalan sesuai rencana, masih akan tepat waktu sampai sekarang. Nantinya Pani akan mempekerjakan kurang lebih sekitar dua ribuan tenaga kerja yang mana sesuai ketentuan kita mempekerjakan masyarakat setempat, artinya KTP-nya berasal dari kabupaten ataupun paling jauh dari Provinsi Gorontalo,” terang Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk sekaligus Presiden Direktur Pani Gold Project, Boyke Abidin, kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Boyke mengelaborasi lebih jauh, per Januari 2025 pihaknya akan melakukan rekrutmen dan pelatihan, agar masyarakat setempat memiliki kemampuan dengan masyarakat Indonesia yang sudah biasa bekerja di sektor pertambangan.
“Untuk di wilayah Provinsi Gorontalo, Pani merupakan satu-satunya site tambang yang akan dimulai operasionalnya. Kalau masyarakat tambang di Pani sendiri itu sudah secara generasi, dari kakeknya ke bapaknya ke anaknya sekarang bekerja di tambang, cuma tambang tanpa izin,” tambah Boyke.
Sehingga, Boyke menambahkan, para pekerja tambang itu belum mengenal bekerja di perusahaan tambang yang menerapkan good mining practice, atau pertambangan yang baik dan benar.
“Contoh, untuk urusan safety. Minggu lalu ada kejadian lagi, fatality, kematian di antara kelompok penambang tanpa izin itu, dan ini bukan kejadian baru. Setiap bulan ada kejadian fatality di antara masyarakat penambang tanpa izin ini,” tambah Boyke.
Harapannya, Boyke bilang tambang emas Pani setelah produksi dan dengan resource 6,9 juta ounce, produksi per tahunnya berkisar di angka 300 ribu ounce.
“Jadi, kurang lebih itu menyamakan dengan produksi perusahaan tambang skala menengah besar,” tutup Boyke.
(eds/eds)