Takut Kalah Saing Produk Impor, Asosiasi Furnitur Minta Pemerintah Lindungi Pasar Lokal – Page 3

Takut Kalah Saing Produk Impor, Asosiasi Furnitur Minta Pemerintah Lindungi Pasar Lokal – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat, mengaku sangat khawatir dengan semakin banyaknya produk furnitur impor yang masuk ke Indonesia, dapat mempersempit ruang gerak bagi produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin dan industri furnitur dalam negeri.

Dedy mengungkapkan bahwa selain meningkatnya volume impor furnitur, keberadaan pameran produk furnitur internasional juga memberikan tantangan tersendiri.

Sebab pameran-pameran tersebut sering kali menampilkan produk impor yang dianggap lebih murah atau memiliki desain yang lebih modern, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk dari luar negeri.

Fenomena ini, kata Dedy, memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri. Asmindo, sebagai wadah bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan lokal, terus berupaya memperjuangkan kepentingan produk-produk dalam negeri agar tetap dapat bersaing di pasar domestik.

“Sebagai organisasi yang menaungi 90 persen anggota di kalangan UKM, ASMINDO sangat mengharapkan keberpihakan dan dukungan nyata dari pemerintah untuk melindungi pasar domestik,” kata Dedy saat ditemui usai Peluncuran IFFINA 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (23/1/2025).

Peningkatan Kualitas

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi dan peningkatan kualitas produk lokal. Agar dapat bersaing dengan produk impor, industri furniture Indonesia harus mampu menciptakan desain yang menarik, kualitas yang terjamin, serta harga yang kompetitif.

Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif dan perlindungan terhadap produk lokal, sehingga industri furnitur Indonesia dapat berkembang pesat dan memiliki daya saing yang kuat di pasar global.

“Kami berharap adanya dukungan regulasi yang lebih kuat untuk mengontrol arus import furnitur. termasuk dengan memberikan prioritas kepada produk lokal dalam belanja pemerintah,” ujarnya.