Tak Mau Kehilangan Harapan untuk Indonesia, Baskara: Kalau Lo Salah, Masa Gue yang Cabut?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Musisi
Baskara Putra
atau
Hindia
mengatakan tak mau kehilangan harapan untuk Indonesia agar lebih baik.
Meski begitu, ia mengaku tetap mendukung sejumlah masyarakat yang sempat menggaungkan tagar #kaburajadulu.
Baginya, tak masalah ada masyarakat yang ingin pergi dari Indonesia dan lelah dengan kondisi negara saat ini.
Tapi, ia masih ingin berjuang dengan cara dan kemampuannya agar terjadi perubahan.
“Gue sangat mengerti kalau misalnya yang udah capek gitu, ada yang kayak ‘Ah udah gue enggak mau mikirin, udahan,’ Misalnya kayak beberapa waktu lalu #kaburajadulu heboh banget kan dan gue mendukung gitu. Bahkan temen-temen gue kalo ada yang mau cabut karena stres di sini, ayok, kalo gue ada info dari temen-temen gue yang di luar ada lowongan pekerjaan apa, gue akan kabarin lo, maksudnya state of mind-nya di situ,” ujar Baskara dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
Ia menganggap, bukan masyarakat yang harus kabur jika pemerintah yang melakukan kesalahan.
Tapi para pejabat yang tak bekerja optimal yang mestinya mau mengakui kesalahan dan berani melepaskan jabatannya.
Baginya, tak adil jika masyarakat yang harus menyingkir karena situasi negara tidak baik-baik saja.
Harusnya, pemerintah adalah pihak paling utama yang harus bertanggung jawab.
“Tapi gue enggak pengen, gue juga kehilangan harapan. Ada kayak semacam percikan apinya, kayak ini lo yang salah nih, masa gue yang cabut? Ada sedikit keras kepala itu yang gue pegang aja, enggak mau, enggak mau cabut, lo yang cabut, lo yang keluar, lo yang turun, lo yang dapet ganjaran sesuai dengan tindakan yang lo lakukan gitu secara hukum, moral, sosial, ya lo harusnya lo, gimana pun caranya, ya lo, gue enggak mau,” tuturnya.
Di sisi lain, Baskara mengaku akan tetap memberikan kritik dan masukan dengan berbagai cara yang bisa ia lakukan sebagai seorang musisi.
Saat ini, dalam album Hindia bertajuk Doves, ia membuat dua lagu yang berisi kritik dan pengingat tentang sejarah kelam Indonesia yang terjadi di tahun 1998.
Termasuk, salah satu lagunya berisi cerita Maria Sumarsih tentang Benardinus Realino Norma Irawan atau Wawan, anaknya yang meninggal dalam tragedi Semanggi I.
Jauh sebelum itu, bersama dengan Feast, band pertamanya Baskara sudah membuat banyak lagu yang memuat kritik untuk kondisi sosial, politik di Indonesia.
“Siapa tahu solusinya bukan dari gue, tapi gue cuma jadi trigger buat orang lain, dari yang tadinya hopeless, jadi ada semangatnya lagi dan dia yang punya jalan keluarnya, oh oke kita harus gini, kita harus gitu, dalam skala yang kecil-kecil dan lama-lama jadi domino effect,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tak Mau Kehilangan Harapan untuk Indonesia, Baskara: Kalau Lo Salah, Masa Gue yang Cabut?
/data/photo/2025/04/04/67efe8a02e54b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)