Tak Hanya Mahar Rp3 Miliar, Tamu di Nikahan Shela Arika–Mbah Tarman Juga Dapat Amplop Rp100 Ribu

Tak Hanya Mahar Rp3 Miliar, Tamu di Nikahan Shela Arika–Mbah Tarman Juga Dapat Amplop Rp100 Ribu

Pacitan (beritajatim.com) – Pernikahan Shela Arika (24) dengan Tarman (74) terus menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Bukan hanya karena perbedaan usia yang terpaut setengah abad, tetapi juga lantaran mahar fantastis yang diberikan sang mempelai pria berupa cek Bank Central Asia (BCA) senilai Rp3 miliar, seperangkat alat salat, dan satu unit mobil sedan.

Tak berhenti di situ, para tamu undangan yang hadir dalam resepsi pernikahan di Dusun Sidodadi, Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, juga turut ketiban rezeki. Souvenir yang diberikan kepada tamu bukanlah cendera mata biasa, melainkan amplop merah berisi uang tunai Rp100 ribu.

“Iya, undangan yang hadir diberi amplop berisi uang. Saya dan istri saya juga dapat,” ungkap Sularno, Kepala Dusun Sidodadi, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, sekitar 300 orang menerima amplop tersebut, mulai dari tamu undangan, para pekerja acara, hingga kerabat yang hadir. “Totalnya sekitar 300 orang, jadi kalau dihitung-hitung ya sekitar Rp30 juta,” jelasnya.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa uang dalam amplop tersebut merupakan pemberian langsung dari Tarman, yang kemudian dibagikan oleh pihak keluarga mempelai perempuan. “Katanya uang itu memang pemberian dari Pak Tarman,” tambah Sularno.

Usai pernikahan digelar, video dokumentasi acara yang diunggah vendor pernikahan langsung viral di media sosial. Namun sayangnya, sejumlah akun kemudian menyebarkan informasi menyesatkan yang menyebut Tarman kabur setelah menikah.

Faktanya, berdasarkan keterangan keluarga, pasangan tersebut kini tengah menikmati masa bulan madu di kediaman ibu Shela di kawasan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Meski diwarnai pro dan kontra, kisah cinta pasangan beda usia ini tetap menjadi sorotan publik. Di tengah hiruk pikuk komentar warganet, Tarman dan Shela memilih diam, barangkali karena mereka tengah sibuk menikmati manisnya cinta—bukan menghitung angka di atas selembar cek. (tri/kun)