Jakarta, CNN Indonesia —
Garuda Indonesia membuka peluang untuk membeli pesawat selain dari perusahaan Amerika Serikat (AS), The Boeing Company. Salah satunya
dari perusahaan China Commercial Aircraft Corp of China Ltd. (Comac).
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan pihaknya sedang menjalin pembicaraan dengan Comac.
“Sampai sekarang itu masih menjadi kajian kami. Kalau komunikasi sudah dimulai, tapi kan sampai betul-betul pesawatnya kita operasikan prosesnya masih panjang sekali,” katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Kamis (2/1).
Wamildan mengatakan Garuda Indonesia menargetkan penambahan 20 pesawat pada 2025 di mana dua pesawat merek Boeing akan datang Januari ini. Meski begitu, ia tak menyebut secara rinci merek seluruh 20 pesawat yang akan ditambah tahun ini.
Ia hanya mengatakan dunia penerbangan internasional memang sedang kesulitan mencari pesawat yang baru maupun bekas.
“Kalau pertanyaan tadi mereknya apa, jadi hal ini sudah menjadi hal yang terjadi di dunia saat ini betapa sulitnya kita akan mencari pesawat yang available baik baru maupun yang second. Tentunya ini bukan menjadi pilihan tetapi dengan semangat bahwa kita ingin tetap merampingkan jumlah pesawat yang ada, tentunya kita akan memaksimalkan pesawat apa, jenis apa yang akan kita peroleh selama tahun 2025,” katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan jumlah pesawat Garuda Indonesia memang sangat kurang. Jumlah pesawat Garuda Group berkurang dari 150 unit sebelum pandemi menjadi hanya 90 unit saat ini.
“Berarti kan kurang memang pesawat kita. Nah, karena kurang pesawat, wajar kalau misalnya BUMN juga mencari celah, apakah bisa ada penambahan pesawat,” katanya.
Terkait sumber dana untuk penambahan armada, Arya masih belum bisa memastikan. Sumbernya bisa campuran dari keuangan Garuda dan didukung oleh Kementerian BUMN
“Nah, nanti kita akan carikan cara bagaimana dengan misalnya tadi kan Pak Dirut sudah katakan bahwa ada kombinasi antara kemampuan finansialnya Garuda dengan dorongan dari kita. Kami masih nunggu proposal dari Garuda,” katanya.
(fby/agt)