Dalam budaya Tiongkok, ular memiliki makna yang kompleks. Di satu sisi, ular sering dikaitkan dengan sifat feminin dan elemen yin, seperti gelap dan kelembapan. Namun, ular juga melambangkan kebijaksanaan, kelahiran kembali, dan keberuntungan.
Ular sering disebut sebagai “naga kecil” dalam mitologi Tiongkok. Kulit ular yang terkelupas, atau “mantel naga,” diyakini membawa keberuntungan dan simbol pembaruan. Dalam literatur dan legenda seperti Legenda Ular Putih, ular juga melambangkan cinta, kebahagiaan, serta kebijaksanaan.
Sebagai simbol kebijaksanaan dan keberuntungan, Tahun Ular menjadi momen refleksi dan pembaruan. Perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga menyatukan komunitas dalam semangat optimisme dan harapan bersama untuk masa depan yang lebih baik.
Tradisi Perayaan Imlek
Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk membersihkan rumah (chucheng) guna mengusir nasib buruk, memasang dekorasi merah seperti lentera, kertas potong, dan pasangan musim semi (chunlian) di setiap pintu, serta berbagi amplop merah (hongbao) berisi uang sebagai simbol keberuntungan.
Makan malam keluarga dengan hidangan penuh makna, seperti ikan (simbol kelimpahan) dan pangsit (simbol kekayaan), menjadi momen utama dalam perayaan ini. Semua tradisi ini mencerminkan harapan untuk awal yang baru, kebahagiaan, dan keberuntungan di tahun mendatang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5106794/original/045226800_1737625170-imlek_jpg.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)