Tag: Susilo Bambang Yudhoyono

  • SBY ingatkan kader Demokrat : Negara dulu, baru partai

    SBY ingatkan kader Demokrat : Negara dulu, baru partai

    Presiden ke-6 RI, Ketua MPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyambut kedatangan sejumlah Ketua DPD Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Minggu 23/2 (Foto : Istimewa)

    SBY ingatkan kader Demokrat : Negara dulu, baru partai
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 19:46 WIB

    Elshinta.com – Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan sejumlah Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Cikeas, Bogor, Jawa Barat Minggu 23/2/2025. 

    Adapun rombongan Ketua DPD Partai Demokrat mulai memasuki kediaman SBY sekitar pukul 15.00 WIB. Kader utama Partai Demokrat ini berjalan berbarengan memasuki kawasan Pendopo Cikea, tampak SBY menyambut langsung kedatangan para kader.

    Pada saat pertemuan  itu, SBY sempat menceritakan mengenai ruangan pertemuan tersebut, yaitu adalah rumah perjuangan yang menjadi tempat berdiskusi awal pendirian Partai Demokrat.

    “Saya ingin anda semua berada di rumah perjuangan, tempat yang bersejarah. Sebelum acara resmi kita mulai, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan kepada para pemimpin dan kader utama Demokrat tentang tempat ini, tentang rumah dan Pendopo Cikeas. Tentang dua bilik yang sekarang saudara-saudara berada di tempat ini,” ucap SBY kepada para kader yang hadir.

    “Karena ada nilai-nilai sejarah yang ingin saya sampaikan, agar perjuangan Partai Demokrat kedepan, perjuangan besar kita, yang utama tentunya untuk negara dan rakyat dan perjuangan besar lainnya, baru untuk partai. Jangan dibalik, negara dulu, baru partai. Country over party. Ini ada ruang pertama, di sana ruang kedua,” pungkasnya

    SBY menyambut langsung kedatangan rombongan di depan pintu masuk salah satu ruangan di area Pendopo Cikeas. SBY tampak menyalami satu per satu semua Ketua DPD Partai Demokrat saat tiba di lokasi.

    Terlihat sejumlah Ketua DPD Partai Demokrat diantaranya Jawa Timur Emil Dardak, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto dan sejumlah kadet lainnya. Rombongan kader Partai Demokrat tersebut kemudian berkumpul di salah satu ruangan dan mendengarkan sambutan dari SBY.

    Penulis : Hutomo Budi

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kongres VI Demokrat Undang Prabowo-Gibran, hingga Ketum Parpol Parlemen dan Non-Parlemen

    Kongres VI Demokrat Undang Prabowo-Gibran, hingga Ketum Parpol Parlemen dan Non-Parlemen

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan Kongres ke-VI Partai Demokrat akan bergulir pada 24 hingga 25 Februari 2025, di Hotel Ritz Carlton, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

    Pada hari pertama, ujarnya, kongres akan dibuka pada pukul 16:00 WIB hingga menjelang waktu Maghrib. Kemudian, rangkaian kongres akan dilakukan malam hari.

    Nantinya, akan ada sambutan dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.

    “Selasa kita akan menuju penutupan yang dimulai pukul 19:00 WIB, yang akan dihadiri oleh Presiden Prabowo, Wakil Presiden Pak Gibran, kemudian juga Kabinet Merah Putih, serta mengundang para Ketua Umum Parpol Parlemen maupun Non-Parlemen,” ujarnya kepada wartawan, di Kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Senada, Ketua DPP Herman Khaeron menekankan persidangan-persidangan untuk pemilihan ketua akan dilaksanakan pada hari pertama kongres.

    “Karena hari kedua fokus terhadap penutupan karena kita juga mengundang eksternal, termasuk Presiden dan Wakil Presiden,” tegasnya.

    Sebagai informasi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan atau periode 2025-2030 mendatang.

    Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyampaikan berdasarkan aspirasi dari sekitar 616 pemilik suara, mereka meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk kembali memimpin Partai Demokrat lima tahun ke depan.

    “Demokrat juga meminta Bapak SBY untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk 5 tahun ke depan,” katanya kepada awak media dalam kesempatan yang sama.

  • AHY soal Tagar Kabur Aja Dulu: Semua Warga Negara Punya Kebebasan untuk Memilih Masa Depan – Halaman all

    AHY soal Tagar Kabur Aja Dulu: Semua Warga Negara Punya Kebebasan untuk Memilih Masa Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut merespons soal kampanye #KaburAjaDulu sebagai bentuk protes warga negara Indonesia terhadap kondisi terkini bangsanya.

    Menurut AHY, kampanye tersebut mencerminkan soal luasnya hak setiap warga negara untuk berekspresi. Terlebih, Indonesia menurut dia merupakan negara yang menjamin hak setiap warganya untuk berekspresi.

    “Setiap warga negara punya hak untuk mengekspresikan dirinya. Kita harus hormati setiap ekspresi warga negara masyarakat, siapapun dia. Karena ini adalah negara yang menjamin hak atau kebebasan berekspresi atau bersuara,” kata AHY saat ditemui awak media di Kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2025) malam.

    Menurut AHY,  dimanapun warga negara sejatinya memiliki ruang untuk berkarya.

    Yang terpenting, kata AHY, adalah sikap dan jiwa patriotisme harus tetap ditanamkan, baik yang bekerja di luar maupun di dalam negeri.

    “Yang jelas saya sendiri melihat bahwa selalu ada ruang utk kita bisa berkarya. Di dalam negeri maupun Luar Negeri. Itu adalah pilihan yang baik. Bagi saya patriotisme itu berlaku luas. Jadi dimana pun ia berada, seseorang yang masih mencintai negerinya pasti dalam hati dan pikirannya ada untuk Indonesia,” tutur AHY yang juga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI.

    Atas hal itu, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, menilai apapun yang menjadi keputusan dari warga negara bekerja merupakan hak yang harus dihormati.

    Terlebih kata dia, setiap warga negara khususnya generasi muda memiliki kebebasan masing-masing dalam menentukan masa depan.

    “Tetapi sekali lagi, semua memiliki kebebasan untuk memilih masa depannya masing-masing yang paling penting bagi saya adalah tidak kemudian kita teraduk-aduk dalam provokasi yang tidak perlu,” ujar dia.

    “Kita saling hargai saling Hormati. Itu pilihan yang baik itu pilihan rasional. Yang jelas kita wujudkan Indonesia yang nyaman untuk semua,” tandas AHY.

    Kampanye #KaburAjaDulu diketahui, hingga kini masih ramai diperbincangkan di media sosial.

    Kampanye itu dinilai sebagai cerminan keinginan masyarakat, terutama anak muda, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. 

    Fenomena ini bukan sekadar tren, tetapi juga menggambarkan tantangan yang dihadapi generasi saat ini, seperti keterbatasan lapangan kerja, ketidakpastian ekonomi, hingga minimnya kesejahteraan di dalam negeri.

    Bagi sebagian orang, bekerja atau menetap di luar negeri dianggap sebagai jalan keluar untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik. 

    Namun, di balik impian tersebut, banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan ketat, adaptasi budaya, hingga risiko eksploitasi dan ketidakpastian status hukum.

  • AHY-SBY Kembali Duet Pimpin Partai Demokrat 2025-2030

    AHY-SBY Kembali Duet Pimpin Partai Demokrat 2025-2030

    Bisnis.com, BOGOR — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan atau periode 2025-2030 mendatang.

    Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyampaikan berdasarkan aspirasi dari sekitar 616 pemilik suara. Pemilik suara itu juga meminta kembali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga putra sulung SBY untuk kembali memimpin Partai Demokrat sebagai ketua umum.

    “Demokrat juga meminta Bapak SBY untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk 5 tahun ke depan,” katanya kepada awak media, di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Setelah berdiskusi dan memberikan wejangan, ujar Riefky, SBY turut merespons permintaan dari partainya itu untuk kembali menjadi Ketua MTP Partai Demokrat periode 2025-2030.

    “Tadi setelah berdiskusi, kemudian juga mendapatkan wejangan dari beliau, Alhamdulillah Bapak SBY juga telah merespons dan menerima untuk kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat 2025-2030,” ujar dia.

    Senada, Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menuturkan permintaan ini telah dituangkan oleh 100% pemilik suara dari unsur Majelis Tinggi Partai, DPP Partai Demokrat, DPD, DPC, DPLN, hingga organisasi sayap dalam surat dukungan dan secara tertulis ditandatangani di atas materai.

    Dalam surat yang diserahkan itu, tambahnya, mendukung Ketua Umum AHY agar melanjutkan kepemimpinannya lima tahun ke depan.

    “Dan juga tentu selain surat dukungan kepada Ketua Umum, juga surat dukungan untuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yaitu Bapak SBY,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

  • AHY-SBY Kembali Duet Pimpin Partai Demokrat 2025-2030

    Sebelum Kongres, AHY-SBY Kembali Dipastikan Duet Pimpin Partai Demokrat 2025-2030

    Bisnis.com, BOGOR — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan atau periode 2025-2030 mendatang.

    Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menyampaikan berdasarkan aspirasi dari sekitar 616 pemilik suara. Pemilik suara itu juga meminta kembali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga putra sulung SBY untuk kembali memimpin Partai Demokrat sebagai ketua umum.

    “Demokrat juga meminta Bapak SBY untuk menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk 5 tahun ke depan,” katanya kepada awak media, di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    Setelah berdiskusi dan memberikan wejangan, ujar Riefky, SBY turut merespons permintaan dari partainya itu untuk kembali menjadi Ketua MTP Partai Demokrat periode 2025-2030.

    “Tadi setelah berdiskusi, kemudian juga mendapatkan wejangan dari beliau, Alhamdulillah Bapak SBY juga telah merespons dan menerima untuk kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat 2025-2030,” ujar dia.

    Senada, Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menuturkan permintaan ini telah dituangkan oleh 100% pemilik suara dari unsur Majelis Tinggi Partai, DPP Partai Demokrat, DPD, DPC, DPLN, hingga organisasi sayap dalam surat dukungan dan secara tertulis ditandatangani di atas materai.

    Dalam surat yang diserahkan itu, tambahnya, mendukung Ketua Umum AHY agar melanjutkan kepemimpinannya lima tahun ke depan.

    “Dan juga tentu selain surat dukungan kepada Ketua Umum, juga surat dukungan untuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yaitu Bapak SBY,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

  • Kenang Kekalahan dalam Pemilihan Wapres, SBY: Kalah Itu Indah

    Kenang Kekalahan dalam Pemilihan Wapres, SBY: Kalah Itu Indah

    Bogor, Beritasatu.com – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang momen kekalahannya dalam pemilihan wakil presiden yang digelar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

    Ketika itu, MPR mengadakan pemilihan wapres untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Namun, SBY menyebut kekalahannya waktu itu indah.

    “Gagasan mendirikan partai berawal ketika saya bertemu dengan almarhum Ventce Rumangkang. Intinya mengapa kita tidak mendirikan partai politik karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden yang dipilih oleh MPR. Saya kalah, saya pernah kalah dan kalah itu indah,” kata SBY dalam arahannya kepada pengurus sejumlah DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Pendopo Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).

    SBY mengatakan ikhtiar dan keikhlasan yang dapat menguatkan agar dapat menerima setiap takdir yang telah digariskan dan kemudian meminta pertolongan dari Tuhan yang Maha Esa. Kalah dalam pemilihan wapres, SBY kemudian terpilih sebagai presiden selama dua periode.

    “Kalau kita dengan ikhlas menerima kekalahan itu kemudian berjuang dengan tekad yang bulat, ikhtiar yang cerdas sambil meminta pertolongan Allah SWT Tuhan yang maha kuasa,” tandasnya.

    Dalam kesempatan itu, SBY juga sempat menceritakan ruangan yang ditempati para kader berkumpul merupakan rumah perjuangan yang menjadi tempat berdiskusi awal pendirian Partai Demokrat.

    “Saya ingin Anda semua berada di rumah perjuangan, tempat yang bersejarah. Sebelum acara resmi kita mulai, terlebih dahulu saya ingin menjelaskan kepada para pemimpin dan kader utama Demokrat tentang tempat ini, tentang rumah dan Pendopo Cikeas. Tentang dua bilik yang sekarang saudara-saudara berada di tempat ini,” ucap SBY.

    SBY mengatakan, perjuangan yang harus diutamakan adalah untuk negara dan rakyat baru setelah itu memperjuangkan  partai.

    “Karena ada nilai-nilai sejarah yang ingin saya sampaikan agar perjuangan Partai Demokrat ke depan, perjuangan besar kita. Yang utama tentunya untuk negara dan rakyat lalu perjuangan besar lainnya, baru untuk partai. Jangan dibalik, negara dulu, baru partai,” tambahnya.

  • Sekjen Golkar Setuju SBY: Kepentingan Negara Mesti Didahulukan dari Partai

    Sekjen Golkar Setuju SBY: Kepentingan Negara Mesti Didahulukan dari Partai

    Jakarta

    Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kadernya harus mendahulukan negara dan rakyat sebelum partai. Sekjen DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji setuju dengan pernyataan SBY tersebut.

    Sarmuji menyebut kepentingan negara harus didahulukan daripada kepentingan partai. Menurutnya, loyalitas terhadap partai tak berlaku lagi setelah menyatakan loyal kepada negara.

    “Loyalitas kepada negara dimulai maka loyalitas ke partai berakhir. Setidaknya kepentingan negara mesti didahulukan dibandingkan kepentingan partai,” kata Sarmuji kepada wartawan, Minggu (23/2/2025).

    Sarmuji menyebut partai dapat mengalami pasang surut namun negara harus tetap tegak. Karenanya, dia mendukung pernyataan SBY.

    “Partai bisa pasang dan surut bahkan bubar, tetapi negara mesti tegak berdiri,” kata Sarmuji.

    Sebelumnya, SBY mengatakan kader Partai Demokrat harus mendahulukan negara dan rakyat sebelum partai. Hal itu disampaikan SBY kepada 38 ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

    SBY awalnya menceritakan ruangan tempat para kader partai berkumpul memiliki sejarah penting awal berdirinya Partai Demokrat. SBY kemudian meminta kader Partai Demokrat mendahulukan perjuangan untuk negara dan rakyat, sebelum kepentingan partai.

    “Karena ada nilai-nilai sejarah yang ingin saya sampaikan agar perjuangan Partai Demokrat ke depan, perjuangan besar kita, yang utama tentunya untuk negara dan rakyat dan perjuangan besar lainnya, baru untuk partai. Jangan dibalik, negara dulu baru partai, country (negara) over party (partai),” kata SBY hari ini.

    Hadir Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Dardak, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto, dan sejumlah kadet lainnya dalam pertemuan di Cikeas. Rombongan kader Partai Demokrat tersebut kemudian berkumpul di salah satu ruangan dan mendengarkan sambutan dari SBY.

    (fas/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat

    SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat

    SBY Minta Demokrat Tetap Kritik Kebijakan Pemerintahan Prabowo yang Kurang Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Tinggi
    Partai Demokrat

    Susilo Bambang Yudhoyono
    (
    SBY
    ) meminta seluruh kader partainya tak ragu mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto jika tak berorientasi pada kepentingan rakyat.
    Presiden ke-6 RI itu memahami, Demokrat sebagai bagian dari pemerintahan memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mengawal kebijakan pemerintah.
    “Demokrat harus konsisten. Apakah kita berada di oposisi, dulu pernah, atau setelah kita berada di pemerintahan ya kita dukung Pak Prabowo agar sukses, etikanya begitu,” ujar SBY saat menemui Ketua DPD Demokrat se-Indonesia di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Namun, dia menekankan bahwa Demokrat tetap harus mencari dan memanfaatkan ruang untuk menyampaikan aspirasi rakyat jika ada kebijakan yang dianggap kurang tepat.
    “Manakala tanpa disadari ada kebijakan pemerintah yang mungkin sedikit kurang pas dan barangkali bertentangan dengan aspirasi rakyat. Kawan yang setia, pengawal sejati, mendukung penuh, loyal penuh, tetap-tetap punya ruang untuk menyampaikan itu. Itulah menurut pendapat saya politik yang konstruktif,” tutur SBY.
    SBY berpandangan, stabilitas nasional dan kesejahteraan rakyat akan bisa terwujud apabila Demokrat tetap menjalankan peran-peran tersebut.
    “Saya kira negeri ini akan aman dan damai. Rakyatnya makin mendapatkan kesejahteraan. Pemerintahnya pusat dan daerah adil, kalau itu semua kita junjung tinggi dan kita laksanakan,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus pernyataan dukungan terhadap SBY dan AHY menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Diketahui, AHY didukung untuk kembali menjadi Ketua Umum Demokrat 2025-2023. Sedangkan SBY mendapatkan dukungan agar kembali menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat

    Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat

    Prabowo-Gibran dan Semua Ketum Parpol Diundang Hadiri Penutupan Kongres Demokrat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Demokrat mengundang Presiden
    Prabowo Subianto
    , Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming Raka
    , Menteri Kabinet Merah Putih, dan seluruh Ketua Umum Partai Politik pada penutupan kongres partai, Selasa (25/2/2025).
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bahwa kongres partai akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 24 dan 25 Februari 2025.
    Untuk hari pertama, seluruh agenda akan dimulai pada malam hari dan dikhususkan bagi internal partai.
    Salah satu agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum Demokrat untuk periode 2025-2030.
    “Di sana akan ada sambutan dari Mas AHY sebagai Ketua Umum dan Pak SBY juga sebagai Ketua Majelis Tinggi. Kemudian rangkaian kongres akan dilakukan malam hari,” ujar Riefky di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
    Sementara untuk hari kedua, kata Riefky, akan menjadi agenda penutupan yang akan dihadiri oleh tamu undangan atau eksternal partai.
    Meski begitu, Riefky belum menjelaskan siapa saja tamu undangan yang sudah menyatakan akan hadir dalam kongres tersebut.
    “Dimulai pukul 19.00 WIB yang akan dihadiri oleh Presiden Prabowo, Wakil Presiden Pak Gibran, kemudian juga Kabinet Merah Putih, serta mengundang para Ketua Umum Parpol Parlemen maupun Non-Parlemen,” kata Riefky.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
    Susilo Bambang Yudhoyono
    di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).
    Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.
    Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sekaligus pernyataan dukungan terhadap SBY dan AHY menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
    Diketahui, AHY didukung untuk kembali menjadi Ketua Umum Demokrat 2025-2030.
    Sedangkan SBY mendapatkan dukungan agar kembali menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dapat Dukungan Kembali Pimpin Partai Demokrat, AHY Ingin Partai Bisa Berperan Lebih Baik untuk Negara

    Dapat Dukungan Kembali Pimpin Partai Demokrat, AHY Ingin Partai Bisa Berperan Lebih Baik untuk Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat banyak dukungan DPD dan DPC untuk kembali menjadi pimpinan partai lima tahun ke depan.

    Dukungan kepada AHY untuk memimpin kembali partai berlambang Bintang Mercy itu berdatangan dari DPD dan DPC dari seluruh Indonesia. Diketahui, Partai Demokrat bakal menggelar kongres di Jakarta pada 24–25 Februari 2025.

    “Para ketua DPD dan DPC tadi menyampaikan harapannya agar saya bisa atau berkenan maju kembali sebagai ketua umum periode 2025–2030,” ucap AHY, Minggu (23/2).

    AHY pun menyatakan siap menjadi ketua umum Partai Demokrat setelah menerima dukungan dari DPD. “Dengan iktikad yang baik, saya menerima,” ucap AHY.

    Anak Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap bisa menjalankan tugas dengan baik jika kembali menjadi ketua umum Partai Demokrat.

    “Harapannya (saya, red) bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan oleh seluruh kader untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan selama lima tahun berakhir ini,” ucap AHY.

    AHY meyakini Partai Demokrat bisa bangkit dan mempunyai peran lebih baik untuk negara pada masa mendatang.

    Dia berkaca dari dukungan, kebersamaan, dan semangat juang dari seluruh pimpinan dan kader Partai Demokrat.

    “Mudah-mudahan ini menambah semangat kita untuk Demokrat yang makin kukuh ke depan dan punya peranan lebih baik untuk masyarakat,” kata AHY. (fajar)