Kala SBY “Slip Of Tongue”: Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY
) sempat kepleset lidah atau slip of tongue saat berpidato di hadapan kader Demokrat se-Indonesia.
Bukannya mengajak mensukseskan pemerintahan Presiden
Prabowo Subianto
, SBY justru menyebut nama Presiden ke-7
Joko Widodo
(Jokowi).
Hal tersebut terjadi saat SBY berpidato dalam Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Mulanya, SBY menegaskan Demokrat harus terus melakukan yang terbaik dalam Koalisi Indonesia Maju.
Dia menyebut mereka semua harus bersama-sama dalam mensukseskan pemerintahan Prabowo.
“Kesediaan koalisi untuk terus menjaring harapan dan aspirasi rakyat,” ujar SBY.
Lalu, barulah momen kepleset lidah ini terjadi.
SBY pun menyadari ada yang salah dengan ucapannya.
“Jadikan satu napas. Sukseskan pemerintahan Presiden Jokowi. Dengar… Ulangi. Saya ngomong apa tadi?” tanya SBY.
“Ini namanya
slip of the tongue
. Saya ralat. Ini ada pers di sini, saya ralat. Presiden Prabowo Subianto,” sambungnya.
SBY mengingatkan Jokowi sudah pensiun, seperti dirinya.
Dia menekankan Presiden baru yang memimpin sekarang bernama Prabowo Subianto.
“Pak Jokowi sudah pensiun. Seperti saya. Sudah ada Presiden baru, namanya Prabowo Subianto,” imbuh SBY.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Susilo Bambang Yudhoyono
-
/data/photo/2025/02/24/67bc4e9db68e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Kala SBY "Slip Of Tongue": Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi Nasional
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142120/original/071219100_1740399509-IMG_4557.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
SBY Minta Demokrat Kawal Danantara dan Semua Program Prabowo – Page 3
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang dibentuknya bukan hanya Badan Pengelola Investasi (BPI) saja. Dia menekankan Danantara harus menjadi instrumen untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.
“Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan indonesia,” kata Prabowo saat meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Dia menyebut Indonesia selama ini tak kekurangan sumber daya alam (SDA), namun hanya tidak bisa mengelolanya sehingga tak memberi manfaat bagi masyarakat. Prabowo menjelaskan Danantara akan menjadi lembaga yang mengubah pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan masyarakat.
“Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Prabowo menuturkan pemerintah telah mengamankan Rp300 triliun yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang tidak tepat sasaran. Dana tersebut akan dikelola oleh Danantara untuk di investasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional.
“Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untukbangsa kita. Menciptakan manfaat nyata lapanagn kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat indonesia,” tutur Prabowo.
-

Di Hadapan Kader, AHY Singgung Lagi Momen Ditinggal Koalisi Pengusung Anies
PIKIRAN RAKYAT – Kongres VI Partai Demokrat diselenggarakan hari ini, Senin, 24 Februari 2025 dan dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY menyampaikan pidato pembukaan kongres tersebut yang dihadiri para petinggi partai seperti Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Waketum Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekjen Partai Teuku Harsya, Kepala BPOKK Herman Khaeron.
Pada salah satu bagian pidatonya, AHY menyinggung soal masa masa Pilpres 2024 silam. Bagi Partai Demokrat, dikatakan AHY awalnya hanya terbuka jalan bersama poros perubahan. Namun ketika Demokrat tengah serius untuk menata langkah politik, imbuh AHY, partainya malah ditinggalkan.
“Kita ditinggalkan begitu saja. Masih ingat?” tanya AHY kepada kader Partai yang hadir di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
AHY mengaku kejutan itu sempat menggoyahkan partainya. Dia mengklaim adanya kejutan dinamika politik itu membuat bingung masyarakat luas. Namun, belakangan AHY mengaku bersyukur karena peristiwa itu membuka ruang dan jalan buat partainya bersama Prabowo Subianto yang ketika itu maju sebagai capres dan menjadi bagian penting perjuangan Pilpres 2024.
“Dan kita bersyukur peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang jauh lebih baik di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan bapak Prabowo Subianto,” kata dia.
“Demokrat menjadi bagian penting dari perjuangan dan kemenangan Pilpres 2024.
Setelah menang Pilpres, sejumlah kader utama kader Partai Demokrat masuk kabinet merah putih pemerintahan Prabowo Subianto. Seperti Ketua Umum AHY ditunjuk sebagai salah satu menteri koordinator.
Sebelum mendukung Prabowo, Partai Demokrat awalnya bergabung bersama Koalisi Perubahan yang ketika itu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Dinamika politik terjadi, arah dukungan berubah dengan masuknya PKB dan mengusung ketua umumnya Muhaimin Iskandar maju mendampingi Anies sebagai pasangan capres cawapres.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
/data/photo/2025/02/24/67bc47c7a073b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kader Demokrat Kebingungan Saat Ditinggal Anies, AHY: Apalagi Saya…
Kader Demokrat Kebingungan Saat Ditinggal Anies, AHY: Apalagi Saya…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Umum
Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono
(AHY) mengungkapkan, banyak kader Demokrat yang kebingungan ketika Demokrat ditinggal oleh
Anies Baswedan
menjelang Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.
AHY menyebutkan, para kader bingung karena sudah terlanjur memasang spanduk dan baliho untuk mendukung pencalonan Anies.
“Belum lagi ketika kita bubar jalan dengan poros koalisi sebelumnya. Banyak yang bingung, betul?” ujar AHY dalam
Kongres ke-6 Partai Demokrat
, Senin (24/2/2025).
AHY mengenang, ketika mendapatkan laporan kebingungan itu, ia juga mengakui bahwa ia ikut bingung atas dinamika politik yang terjadi
“Terus saya jawabannya gini, ‘apalagi saya, Pak. Kalau bapak bingung, apalagi saya,’” kata AHY disambut tawa.
Meski demikian, AHY menegaskan, kebingungan itu hanya berlangsung selama dua minggu saja.
Dia menyebut Allah SWT memberi jalan kepada Demokrat untuk menentukan pilihan yang lebih baik, yakni mendukung Prabowo Subianto yang akhirnya keluar sebagai pemenang
Pilpres 2024
.
“Tapi cukup dua minggu bingungnya. Mengapa hanya dua minggu? Waktu yang tersedia memang sempit. Tapi Allah beri jalan kepada kita menentukan pilihan lebih baik. Jadi alhamdulillah bapak/ibu sekalian, kita bisa move on dengan cepat dan ambil peluang yang sempit. Tapi insya Allah membawa kebaikan,” ujar AHY.
Diketahui, agenda utama Kongres ke-6 Partai Demokrat adalah pemilihan ketua umum periode 2025-2030.
Menurut Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, seluruh pemilik hak suara Demokrat meminta AHY kembali memimpin partai selama 5 tahun ke depan.
“Sesuai keinginan struktur dari tingkat bawah pemilik hak suara, yaitu DPC dan DPD, seluruhnya meminta kesediaan Mas AHY untuk kembali memimpin Demokrat periode 2025-2030,” ujar Syahrial kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Selain itu, Syahrial mengatakan, para pemegang hak suara juga meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Danantara Resmi Diluncurkan, Prabowo Subianto Berterima Kasih kepada Puan Maharani
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akhirnya diluncurkan Presiden Prabowo Subianto, Senin (24/2).
Atas peluncuran Danantara itu, Prabowo Subianto secara khusus mengucapkan rasa terima kasih kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani atas berdirinya Badan Pengelola Investasi Danantara.
Momen itu terjadi saat acara peluncuran badan pengelola investasi Danantara di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (24/2).
Mulanya Prabowo menyapa para tamu undangan yang hadir, yaitu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 Budiono, Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo lalu menyapa beberapa menteri Kabinet Merah Putih, Ketua MPR, dan secara khusus kepada ketua DPR Puan Maharani.
“Yang saya hormati, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Saudari Puan Maharani,” ucap Prabowo sambil memberi gestur mengatupkan kedua telapak tangannya.
Menurut Prabowo dukungan DPR tersebut sangat berarti untuk berdirinya Danantara. “Tanpa mereka hari ini tidak akan terjadi. Terima kasih Ketua DPR dan semuanya” tutur Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu bilang bahwa Danantara akan menjadi sovereign wealth fund Indonesia dengan Asset Under Management (AUM) lebih dari 900 miliar dolar AS.
Proyeksi dana awal yang dapat diinvestasikan mencapai 20 miliar dolar AS.
Dana-dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. (fajar)
-

Kejagung Perpanjang Penahanan Mantan Ketua PN Surabaya
Surabaya (beritajatim.com) – Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga kini belum merampungkan penyidikan terhadap mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rudi Suparmono, yang terjerat kasus suap dan gratifikasi dalam pengurusan perkara Gregorius Ronald Tannur.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengatakan bahwa masa penahanan Rudi diperpanjang oleh penyidik. “Penahanan untuk penyidik 20 hari, diperpanjang 40 hari,” kata Harli.
Lebih lanjut, Harli belum mengungkapkan secara rinci kapan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung akan melimpahkan perkara Rudi ke penuntut umum. “Masih fokus pemeriksaan untuk pemberkasannya,” ujarnya.
Rudi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan sejak 14 Januari 2025. Dengan demikian, ia telah menjalani masa tahanan selama 40 hari per 23 Februari 2025.
Sebelumnya, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, menyampaikan bahwa tim penyidik menangkap Rudi Suparmono di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada 14 Januari 2025. Setelah itu, Rudi diterbangkan ke Jakarta.
Dalam perkara ini, Rudi Suparmono diduga menerima uang dalam bentuk dolar Singapura (S$) dari Lisa Rachmat, pengacara Ronald Tannur.
Pada 1 Juni 2024, di gerai Dunkin’ Donuts Bandara Ahmad Yani Semarang, Lisa menyerahkan amplop berisi S$ 140.000 kepada Erintuah Damanik, ketua majelis hakim yang menangani perkara Ronald Tannur di PN Surabaya.
Menurut Abdul Qohar, Erintuah kemudian membagi uang tersebut kepada anggota majelis hakim lainnya, yakni Heru Hanindyo dan Mangapul. Pembagian dilakukan di ruang kerja Mangapul, dengan rincian S$ 38.000 untuk Erintuah, S$ 36.000 untuk Mangapul, dan S$ 36.000 untuk Heru Hanindyo.
Selain itu, Rudi yang saat itu sudah menjabat sebagai Kepala PN Jakarta Pusat diduga ikut menerima bagian. Ia diduga mendapat S$ 20.000 dari Erintuah dan S$ 43.000 dari Lisa, sehingga total uang yang diterimanya mencapai S$ 63.000.
Dalam penggeledahan di rumah Lisa Rachmat di Kendalsari Selatan 2, Kelurahan Panjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, penyidik menemukan bukti tertulis yang salah satu isinya menyebutkan, “Big SGD Diambil 43.000 P. Rudi PN SBY Milih Hkm Ketua PN. SBY Ronald.”
Rudi Suparmono dijerat dengan Pasal 12 huruf c jo. Pasal 12 B jo. Pasal 6 Ayat (2) jo. Pasal 12 huruf a jo. Pasal 12 huruf b jo. Pasal 5 Ayat (2) jo. Pasal 11 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. [uci/beq]
-
/data/photo/2025/02/24/67bc3d5dcdaf9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
AHY dan SBY Tiba di Lokasi Kongres Demokrat, Ketum Ditetapkan Malam Ini
AHY dan SBY Tiba di Lokasi Kongres Demokrat, Ketum Ditetapkan Malam Ini
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY) telah tiba di arena Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025) sore.
Pantauan Kompas.com di lokasi, AHY dan SBY datang bersamaan dengan mengenakan jas Demokrat berwarna biru.
Selain SBY dan AHY, Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga ikut hadir.
Acara pembukaan kongres dimulai dengan mengenang Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, yang baru saja meninggal dunia akibat kecelakaan.
AHY menyebut Renville sebagai kader terbaik Demokrat.
“Salah satu kader terbaik Demokrat yang baru-baru ini berpulang ke Rahmatullah, Bendum Demokrat Mas Renville Antonio,” ujar AHY.
Suaranya terdengar terisak saat membeberkan bahwa Renville ikut menyiapkan
Kongres Demokrat
secara baik.
“Almarhum begitu semangat untuk bisa menghadirkan Kongres yang baik ini. Dan hari ini saya rasa almarhum tersenyum menyaksikan kita berkumpul dalam suasana suka cita. Lanjutkan perjuangan. Menatap masa depan kita dengan penuh harapan. Oleh karena itu, saya ajak kita semua untuk berdoa,” kata AHY.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon tunggal Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2025-2030.
Menurut Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, seluruh pemilik hak suara Demokrat meminta AHY kembali memimpin partai selama 5 tahun ke depan.
“Sesuai keinginan struktur dari tingkat bawah pemilik hak suara, yaitu DPC dan DPD, seluruhnya meminta kesediaan Mas AHY untuk kembali memimpin Demokrat periode 2025-2030,” ujar Syahrial kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Selain itu, Syahrial mengatakan, para pemegang hak suara juga meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.
Syahrial menegaskan penetapan Ketum dan Ketua MTP Demokrat bakal dilakukan malam ini.
“Termasuk meminta kesediaan Pak SBY kembali menjabat sebagai Ketua MTP,” kata Syahrial.
“Malam ini (ditetapkan),” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Rosan pastikan Danantara tak kebal hukum, bisa diperiksa KPK dan BPK
Jadi, berita Danantara kebal hukum ini harus diluruskan karena semua itu ikut awasi kami.
Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan P. Roeslani memastikan Danantara tak kebal hukum sehingga Danantara dapat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Tidak ada yang kebal hukum di negara ini. Jadi, KPK bisa periksa Danantara, apalagi kalau ada tindakan yang yang tidak patut atau kriminal, sangat-sangat bisa,” kata Rosan menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas acara peresmian BPI Danantara di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.
Sementara itu, Rosan menyebut Danantara juga dapat diaudit BPK, terutama untuk penggunaan APBN terkait dengan program kewajiban layanan publik (PSO).
“Itu juga bisa diaudit untuk perusahaan-perusahaan yang ada PSO. Jadi, berita Danantara kebal hukum ini harus diluruskan karena semua itu ikut awasi kami,” kata Rosan.
Dalam sesi jumpa pers yang sama, Rosan menilai Danantara merupakan badan yang paling banyak diawasi karena semua terlibat, dan dirinya sebagai Kepala BPI Danantara melapor langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami lapor langsung kepada Bapak Presiden. Itu tidak ada yang paling, lebih tinggi lagi laporan pertanggungjawabannya kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden otomatis akan dibantu oleh seluruh perangkatnya untuk memastikan kami bisa berjalan dengan baik, dan ini saya meyakini juga akan melibatkan semua pihak dan seluruh perangkatnya,” sambung Rosan Perkasa Roeslani.
Rosan lantas menjelaskan bahwa Danantara punya sistem pengawasan berlapis.
Ia menegaskan komitmennya menjaga Danantara tetap terbuka dan transparan.
“Kami mempunyai struktur organisasi yang berlapis. Selain ada Dewan Pengawas, ada Dewan Penasihat, ada Oversight Committee juga, pemantau, ada Komite Audit, Komite Investasi, Komite Etik, dan masih ada lagi yang lainnya untuk memastikan bahwa kami menjalankan perusahaan ini dengan baik dan benar,” kata Rosan.
Presiden Prabowo meresmikan pembentukan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.
Dalam acara peresmian itu, Presiden Prabowo bersama presiden ke-7 RI Joko Widodo dan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama-sama menekan tombol yang menandai peresmian Danantara.
Dalam struktur organisasi BPI Danantara, Presiden Prabowo menunjuk Rosan P. Roeslani sebagai pimpinan BPI Danantara atau CEO Danantara (chief executif officer). Rosan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.
Rosan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai chief investment officer (CIO) yang bertugas mengelola holding investasi dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai chief operating officer (COO) yang bertugas mengelola holding operasional.
Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai anggota Dewan Pengawas.
Dalam struktur Dewan Penasihat BPI Danantara, ada presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Selain itu, Komite Pengawas BPI Danantara terdiri atas BPK, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), KPK, Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan lembaga lainnya.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Banyak Komite di Struktur Organisasi Danantara, Rosan Roeslani Pastikan Perusahaan Berjalan dengan Benar
PIKIRAN RAKYAT – Rosan Roeslani ditunjuk menjadi Group Chief Executive Officer (CEO) Danantra. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu didampingi Dony Oskaria yang ditunjuk sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer.
Rosan Roeslani resmi menjadi Group CEO Danantara setelah Presiden Prabowo Subianto meluncurkan badan pengelola investasi Danantara Indonesia (BPI Danantara Indonesia) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.
Setelah ditunjuk menjadi Bos Danantara, Rosan bilang, Danantara mempunyai struktur organisasi berlapis, adanya dewan pengawas, dewan penasihat, sampai komite pengawas.
“Juga ada komite audit, komite investasi, dan masih ada lagi untuk memastikan bahwa kita menjalankan perusahaan ini dengan baik dan benar,” tutur dia saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Struktur Organisasi Danantara
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (kanan) dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menekan tombol bersama seraya meluncurkan secara resmi Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pembina dan Penanggung Jawab: Prabowo Subianto
Dewan Penasehat: Sejumlah mantan presiden a.l. Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo
Pengawas
Ketua Badan Pengawas: Erick Thohir
Wakil Ketua Badan Pengawas: Muliaman D. Hadad
Pelaksana
Kepala Badan Pelaksana/Chief Executive Officer (CEO): Rosan Roeslani
Holding Operasional/Chief Operating Officer (COO): Dony Oskaria
Holding Investasi/Chief Investment Officer (CIO): Pandu Patria Sjahrir
Ombudsman RI Siap Awasi Danantara
Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl RP Soeroso, Menteng, Jakarta.
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyebutkan, pihaknya siap bekerja mengawasi Danantara agar penggunaan, pengelolaan dananya tidak menimbulkan penyimpangan.
“Itu fokus kami,” tuturnya menegaskan, di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Senin.
Menurutnya, pembentukan Danantara merupakan gagasan yang brilian dan mesti didukung. Pihaknya siap mengawasi Danantara supaya bekerja sesuai tujuan pembentukannya.
“Jangan sampai tujuan yang mulia ini kemudian ada penyimpangan oleh oknum tertentu sehingga tujuannya tidak bisa diwujudkan,” kata dia, seperti dilaporkan Antara.
Danantara bisa Jaga Stabilitas Ekonomi
Direktur NEXT Indonesia Herry Gunawan menyebutkan, BPI Danantara Indonesia bisa menjadi katalisator peningkatan investasi di Tanah Air. Hal itu penting lantaran banyaknya pengalaman seperti di India dan Cina, rasio investasi terhadap ekonomi nasional yang tinggi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Herry bilang kalau saat ini, rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekira 29 persen, berpeluang ditingkatkan. Danantara dinilai bisa berperan besar.
Danantara juga, seperti dikatakan Herry, bisa menjadi kantong cadangan pemerintah menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus menopang program strategis. Juga bisa menjadi proxy pemerintah dalam mewujudkan program pembangunan strategis, dan bahkan dapat menjadi penopang stabilitas ekonomi.
Herry memberi contoh Temasek Malaysia yang sudah terbukti saat pagebluk Covid-19, yang ikut membantu mengatasi pandemi.
“Sehingga, anggaran yang dimiliki pemerintah relatif aman dan tak perlu berutang saat mengatasi krisis akibat Covid-19,” kata dia menerangkan, Senin.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Prabowo adakan rapat terbatas panggil menteri hingga Kepala Danantara
pembentukan Danantara menandai era baru bagi BUMN yang dipandang bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi sebagai aset nasional
Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas bersama para menteri dan wakil menteri, hingga kepala lembaga Kabinet Merah Putih, termasuk Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terlihat tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin sore sekitar pukul 14.30 WIB.
“Saya belum tahu, nanti setelah rapat saya infokan ya,” kata Dadan saat ditanya awak media soal tema besar dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo.
Dadan pun merinci sejumlah pejabat yang hadir dalam undangan rapat tersebut, antara lain Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Kepala Danantara yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rapat tersebut turut dihadiri oleh Wamen Koperasi, Wamen Pertanian, Wakil BGN, Direktur Utama PT Agro Industri Nasional (Agrinas), serta Chief Investment Officer (CIO) dan Chief Operating Officer (COO) Danantara.
Rapat terbatas ini dilaksanakan setelah Presiden Prabowo meluncurkan BPI Danantara pada Senin pagi, yang dihadiri oleh mantan Presiden dan Wakil Presiden RI, seperti Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Dalam sambutan saat peluncuran Danantara, Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Prabowo memaparkan gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar AS akan diprioritaskan untuk 20 proyek strategis, antara lain hilirisasi nikel bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur serta energi terbarukan.
Melalui Danantara, Presiden berharap terjalinnya kemitraan strategis antara BUMN, swasta hingga UMKM dalam proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan pendidikan.
Menurut Kepala Negara, pembentukan Danantara menandai era baru bagi BUMN yang dipandang bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi sebagai aset nasional.
Melalui Danantara, BUMN akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan fundamental bagi pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, Danantara akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan dana yang bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi, (good) governance yang terbaik, BUMN harus mengedepankan inovasi, gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi, sekaligus menjaga disiplin, kehati-hatian serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab,” kata Prabowo.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025