Tag: Susilo Bambang Yudhoyono

  • Kongres Demokrat Tetapkan AHY Kembali Jadi Ketum, SBY Ketua Majelis Tinggi – Page 3

    Kongres Demokrat Tetapkan AHY Kembali Jadi Ketum, SBY Ketua Majelis Tinggi – Page 3

    AHY mengulas pembahasan dalam pertemuan bersama para kader, salah satunya membicarakan kembali suka duka yang telah dilalui bersama, momen jatuh bangun, dan menghadapi tantangan serta dinamika selama lima tahun terakhir ini.

    “Dimulai dari Kongres tahun 2020, ketika itu pertama kali dinyatakan lockdown pandemi Covid-19 sehingga tidak mudah, mobilitas sangat terbatas, dan kita harus fokus pada bantuan kemanusiaan yang bisa kita lakukan untuk masyarakat,” ungkapnya.

    “Dan setelah itu kita menghadapi tantangan lain. Ada upaya pengambil alihan Partai Demokrat secara inkonstitusional, dan kami semua tentunya bersatu menghadapi dan melawan karena kami ingin menjaga kedaulatan partai sekaligus menjaga demokrasi di Indonesia,” lanjutnya.

    Tidak ketinggalan adanya fase politik lain yang juga tidak mudah dan penuh dengan tantangan. Terlebih, kata AHY, saat itu Partai Demokrat berada dalam posisi oposisi, sehingga tidak mudah untuk mendapatkan peluang atau peran yang baik di pemerintahan.

    “Namun kami mensyukuri takdir Tuhan telah menuntun kami pada kondisi hari ini, menjadi bagian penting dalam kemenangan pemilihan Presiden 2024 dan bersama Pak Prabowo Subianto di pemerintahan lima tahun mendatang,” ujarnya.

    “Dan mudah-mudahan ini menambah semangat kita semuanya untuk demokrat yang semakin kokoh ke depan dan punya peranan lebih baik untuk masyarakat,” AHY menandaskan. 

  • SBY Ingatkan Kader Demokrat: Dalam Dunia Politik, Penyalahgunaan Kekuasaan Adalah Dosa Terbesar – Halaman all

    SBY Ingatkan Kader Demokrat: Dalam Dunia Politik, Penyalahgunaan Kekuasaan Adalah Dosa Terbesar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh kader Demokrat untuk tidak melakukan cawe-cawe politik.

    Pernyataan itu disampaikan SBY saat dirinya memberikan arahan dalam agenda Kongres VI DPP Partai Demokrat, Senin (24/2/2025) malam.

    Mulanya, SBY meminta kepada seluruh kader untuk tidak perlu takut dalam menghadapi apapun dan siapapun.

    Apalagi kondisi itu untuk mempertahankan kedaulatan partai.

    “Pesan saya, ke depan jangan pernah kita takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partai kita hendak dirampas. Jika kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri ini,” kata SBY saat memberikan arahannya di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta.

    Setelah itu, SBY bernostalgia soal posisi dirinya yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode atau sepuluh tahun.

    SBY mengklaim saat menjadi Presiden dirinya tidak pernah melakukan cawe-cawe politik.

    Sehingga, dirinya tidak menganjurkan hal itu dilakukan seluruh kader partai berlogo mercy tersebut.

    “10 tahun saya memimpin negeri ini dengan dukungan penuh Partai Demokrat, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, apalagi melakukan cawe-cawe dan intervensi buruk untuk merampas kedaulatan sebuah partai, terhadap parpol manapun, apapun posisinya, apakah sebagai oposisi atau bagian dari koalisi pemerintahan,” ujar SBY.

    Atas hal itu, Presiden ke-6 RI tersebut meminta kepada seluruh kader Demokrat untuk dapat berkarya politik dengan mematuhi norma hukum.

    Pasalnya kata dia, upaya untuk menggunakan kekuasaan melalui cawe-cawe dalam sebuah proses politik merupakan perbuatan yang tercela.

    Lebih jauh, SBY bahkan menyatakan kalau perbuatan itu bisa menimbulkan dosa yang besar.

    “Ingat, godaan kepada penguasa. Dalam dunia politik, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power adalah dosa terbesar, perbuatan tercela dan hakikatnya adalah pelanggaran terhadap amanah konstitusi,” kata SBY.

    “Jangan pernah ada kader Demokrat yang melakukan dosa besar seperti ini,” ucap dia.

  • Respons Politisi PDIP usai Prabowo Luncurkan Danantara, Singgung Kesejahteraan Rakyat

    Respons Politisi PDIP usai Prabowo Luncurkan Danantara, Singgung Kesejahteraan Rakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia (BPI Danantara Indonesia) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2024. Peluncuran tersebut dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Ketua DPR Puan Maharani yang juga menghadiri peluncuran BPI Danantara Indonesia mengucapkan selamat atas peluncuran badan pengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek berkelanjutan itu.

    Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu berharap agar BPI Danantara Indonesia bisa menggerakkan perekonomian nasional.

    “Melalui Danantara, kita berharap dapat berdampak positif pada pertumbuhan perekonomian di Tanah Air yang akhirnya membawa kesejahteraan untuk rakyat,” kata Puan.

    Danantara, Komitmen Negara Kelola Kekayaan

    Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (kanan) dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menekan tombol bersama seraya meluncurkan secara resmi Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta.

    Prabowo bilang, pemerintah sudah membuktikan komitmennya dalam mengelola kekayaan negara dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab.

    “Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” kata Presiden ke-8 RI itu menegaskan.

    Dalam 100 hari pertama pemerintahan, seperti dikatakan Prabowo, berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun dalam bentuk tabungan negara. Padahal, sebelumnya dana itu terhambat inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran.

    Pria 73 tahun itu mengungkapkan, dana tersebut kini bakal dialokasikan untuk dikelola BPI Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek nasional. Hal itu sebagai bagian dari industrialisasi dan hilirisasi.

    Dia pun berharap, proyek nasional itu bisa menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi bangsa, memberikan manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran berjangka panjang.

    “Kita tidak mau lagi menjual sumber alam kita murah. Kita tidak mau jadi sumber raw material bagi bangsa lain. Kita bertekad ingin menjadi negara maju,” ujar dia.

    Danantara Jadi Katalisator Peningkatan Investasi Indonesia

    Ilustrasi investasi.

    Direktur NEXT Indonesia Herry Gunawan menyebutkan, BPI Danantara Indonesia bisa menjadi katalisator peningkatan investasi di Tanah Air. Hal itu penting lantaran banyaknya pengalaman seperti di India dan Cina, rasio investasi terhadap ekonomi nasional yang tinggi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

    Dia berujar kalau saat ini, rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekira 29 persen, berpeluang ditingkatkan. Danantara dinilai bisa berperan besar.

    Danantara juga, menurutnya, bisa menjadi kantong cadangan pemerintah menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus menopang program strategis. Juga bisa menjadi proxy pemerintah dalam mewujudkan program pembangunan strategis, dan bahkan dapat menjadi penopang stabilitas ekonomi.

    Herry memberi contoh Temasek Malaysia yang sudah terbukti saat pagebluk Covid-19, yang ikut membantu mengatasi pandemi.

    “Sehingga, anggaran yang dimiliki pemerintah relatif aman dan tak perlu berutang saat mengatasi krisis akibat Covid-19,” tuturnya, Senin, seperti dilaporkan Antara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 7 Pernyataan Presiden Prabowo Saat Luncurkan Danantara, Tegaskan Optimalkan Kekayaan Negara – Page 3

    7 Pernyataan Presiden Prabowo Saat Luncurkan Danantara, Tegaskan Optimalkan Kekayaan Negara – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya membentuk pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi. Dia menekankan akan berupaya sekeras-kerasnya melawan korupsi di Indonesia tanpa pandang bulu.

    Hal ini disampaikan Prabowo saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi.

    “Saya bersama pemerintah yang saya pimpin didukung oleh koalisi yang solid, bertekad keras untuk membangun suatu pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi. Saya akan melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya dan dengan segala tenaga dan upaya yang bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu,” kata Prabowo saat memberikan sambutan.

    Dia memastikan prinsip tersebut akan menjadi pondasi dalam mengelola Danantara. Terlebih, aset yang akan dikelola Danantara mencapai 900 miliar dollar Amerika (sekitar 14.000 triliun).

    “Prinsip yang sama akan menjadi pondasi dalam pengelolaan Danantara Indonesia,” ujarnya.

    Prabowo menjelaskan Danantara bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi. Menurut dia, Danantara harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) indonesia.

    “Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi, melainkan instrumen, alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tutur Prabowo.

    Dia menyampaikan tahap awal investasi Danantara senilai 20 miliar dolar Amerika akan difokuskan untuk sejumlah proyek-proyek nasional. Mulai dari, hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, hingga energi terbarukan.

    “Inilah sektor-sektor yang akan menetukan masa depan kita, ketahan kita dan kemandirian bangsa kita,” ujar dia.

    Prabowo mengingatkan pengelolaan aset Danantara harus mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dia menegasman bahwa Danantara harus bisa di audit setiap saat oleh siapapun.

    “Danantara Indonesia, adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi. Harus bisa di audit setiap saat oleh siapapun, karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia,” pungkas Prabowo.

  • Momen SBY Bilang Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi di Kongres Partai Demokrat

    Momen SBY Bilang Sukseskan Pemerintahan Presiden Jokowi di Kongres Partai Demokrat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Tinggi (MTP) Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan seluruh kader Partai Demokrat untuk ikut menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Tekad koalisi untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo. Kesediaan koalisi untuk terus menjaring harapan dan aspirasi rakyat,” pungkasnya.

    Presiden ke-6 RI pada kesempatan mengungkapkan bahwa Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden seperti dirinya. Pernyataan itu disampaikan SBY saat kepleset lidah menyebut Jokowi sebegai Presiden RI.

    “Sukseskan pemerintahan Presiden Jokowi. Dengar? ulangi. Saya ngomong apa tadi?,” kata SBY saat menghadiri Kongres Partai Demokrat ke-VI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2).

    SBY menyatakan bahwa dirinya hanya keplest lidah. Karena itu dirinya meralat pernyataan itu. Ia menegaskan, saat ini yang menjabat Presiden RI yakni, Prabowo Subianto.

    “Ini namanya slip of the tongue. Saya ralat. Ini ada pers di sini, saya ralat. Presiden Prabowo Subianto,” tegas SBY.

    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun menegaskan bahwa Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Negara. Menurutnya, kini sudah ada Presiden Prabowo Subianto.

    “Pak Jokowi sudah pensiun. Seperti saya. Sudah ada presiden baru, namanya Prabowo Subianto,” ucap SBY. (fajar)

  • SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara untuk Kepentingan Rakyat

    SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara untuk Kepentingan Rakyat

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat meminta proyek Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dikawal dan diawasi agar benar benar untuk kepentingan rakyat. Hal itu disampaikan SBY dalam pidatonya pada Pembukaan Kongres VI Partai Demokrat, Senin, 24 Februari 2025.

    SBY mengatakan bahwa pengelolaan Danantara agar dikawal secara baik demi kepentingan rakyat merupakan bentuk etika yang harus dijunjung tinggi oleh partai dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi agar semua agenda pemerintah termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan oleh presiden kita. Kita kawal, kita pastikan semua benar-benar untuk kepentingan rakyat, for the people, kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan sebagian rakyat,” kata SBY kepada kader peserta Kongres di Ballroom Ritz and Carlton the Pacific Place, Jakarta Selatan.

    “Ini etika yang harus kita junjung tinggi, bagi partai demokrat sebagai bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo,” katanya.

    Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam acara peluncuran, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, presiden ke-7 Joko Widodo turut hadir. Selain itu, hadir pula Wakil Presiden ke-10 & 12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, dan Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin.

    Dikutip dari Antara, posisi pimpinan pengelola Danantara telah ditentukan oleh Presiden. Prabowo menunjuk Rosan P. Roeslani sebagai pimpinan BPI Danantara atau Chief Executive Officer (CEO) Danantara. Rosan saat ini masih menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.

    Rosan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai chief investment officer (CIO) yang bertugas mengelola holding investasi dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai chief operating officer (COO) yang bertugas mengelola holding operasional.

    Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai anggota Dewan Pengawas.

    Dalam struktur Dewan Penasihat BPI Danantara, ada presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden ke-7 RI Joko Widodo. Tidak hanya itu, ada juga Komite Pengawas dalam struktur organisasi BPI Danantara, yang terdiri atas BPK, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), KPK, Kejaksaan Agung, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan lembaga lainnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo Soal Danantara: Rakyat Indonesia Patut Berbangga

    Prabowo Soal Danantara: Rakyat Indonesia Patut Berbangga

     

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto menyebut Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia adalah salah satu dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) terbesar di dunia. Ia pun menganggap hal tersebut sebagai sebuah kebanggaan.

    Hal itu disampaikannya dalam acara peluncuran BPI Danantara Indonesia di Istana Kepresidenan pada hari ini, Senin, 24 Februari 2025.

    “Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika (sekitar Rp14,79 kuadriliun), Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana, kekayaan atau sovereign wealth fund negara terbesar di dunia,” katanya, Senin, 24 Februari 2025.

    Terkait hal itu, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dalam 100 hari pemerintahannya, sudah ada dana sebesar lebih dari Rp300 triliun yang diamankan. Dana tersebut sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran.

    Nantinya, dana tersebut akan dikelola oleh Danantara Indonesia dan diinvestasikan dalam 20 proyek nasional atau lebih. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari industrialisasi dan hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel, bauksit, dan tembaga.

    “Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita,” ujarnya.

    Menurut Prabowo Subianto, Danantara pun tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kesejahteraan.

    “Ini adalah tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan,” ucapnya.

    Tugas dan Kewenangan BPI Danantara

    Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (kanan) dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menekan tombol bersama seraya meluncurkan secara resmi Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara BPI Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta./Antara/Mentari Dwi Gayat

    Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan. Contohnya yaitu energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, hingga produksi pangan.

    Pemerintah menargetkan, investasi ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen. Danantara memiliki sejumlah tugas penting untuk menunjang perekonomian nasional.

    Danantara memiliki tugas utama dalam pengelolaan BUMN, dengan beberapa kewenangan, di antaranya:

    Mengelola dividen dari Holding Investasi, Holding Operasional, dan BUMN. Menyetujui penambahan/pengurangan modal BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen. Menyetujui restrukturisasi BUMN, termasuk merger, akuisisi, dan pemisahan usaha. Membentuk holding investasi, holding operasional, dan BUMN baru. Menyetujui penghapusan tagihan aset BUMN. Mengkonsultasikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) holding investasi dan operasional kepada DPR RI.

    Sebagai langkah awal, tujuh perusahaan BUMN strategis akan berada di bawah naungan Danantara, yaitu PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID (Mining Industry Indonesia).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita 10 Tahun jadi Presiden, SBY: Tidak Pernah Terlintas untuk ‘Cawe-cawe’ Partai

    Cerita 10 Tahun jadi Presiden, SBY: Tidak Pernah Terlintas untuk ‘Cawe-cawe’ Partai

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan selama 10 tahun dirinya memimpin Indonesia, tak pernah terpikirkan untuk melakukan ‘cawe-cawe’ terhadap sebuah partai.

    Dengan dukungan penuh Partai Demokrat selama memimpin Indonesia, ujar SBY, tak pernah sama sekali terpikirkan untuk merampas kedaulatan sebuah partai manapun.

    Hal tersebut dia sampaikan langsung dalam Kongres ke-VI Demokrat dengan tema “Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo”, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    “Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, apalagi melakukan cawe-cawe dan intervensi buruk untuk merampas kedaulatan sebuah partai, terhadap parpol manapun, apapun posisinya, apakah sebagai oposisi atau bagian dari koalisi pemerintahan,” tegasnya.

    Menurutnya, hal tersebut merupakan iktikad yang dirinya pahami yakni, moral politik, nilai-nilai demokrasi dan kepatuhan pranata hukum atau the rule of law.

    Presiden ke-6 RI ini turut mengingatkan akan adanya godaan kepada penguasa. Dalam dunia politik, imbuhnya, penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power adalah dosa terbesar.

    “Perbuatan tercela dan hakikatnya adalah pelanggaran terhadap amanah konstitusi. Jangan pernah ada kader Demokrat yang melakukan dosa besar seperti ini,” ujarnya.

    Tak hanya mengingatkan hal itu, eks Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Gus Dur ini berpesan bagi para kadernya, agar jangan pernah takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partainya hendak dirampas.

    “Pesan saya, ke depan jangan pernah kita takut menghadapi siapapun jika kedaulatan partai kita hendak dirampas. Jika kita harus menegakan kebenaran dan keadilan di negeri ini,” pungkasnya.

  • AHY: Kami Bangga Pak SBY Turun Gunung Dukung Prabowo di Pilpres 2024

    AHY: Kami Bangga Pak SBY Turun Gunung Dukung Prabowo di Pilpres 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan pihaknya bangga pada Ketua MTP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mau turun gunung untuk mendukung Prabowo Subianto.

    AHY turut mengemukakan dengan perjuangan bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), akhirnya berhasil mengantarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia yang ke-8 periode 2024-2029 dengan satu putaran dengan angka 58,58%.

    Hal ini dia sampaikan langsung dalam Kongres ke-VI Demokrat dengan tema “Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo”, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).

    “Kami bangga karena Pak SBY yang seharusnya sudah menikmati hobi beliau sebagai pelukis, tetapi mau turun gunung dan beliau buktikan untuk mendukung perjuangan sahabatnya bapak Prabowo Subianto,” ungkap AHY.

    Dia melanjutkan, kala itu SBY keliling menggunakan bus dan masuk ke satu desa, kecamatan, kabupaten/kota se-pulau Jawa. Bahkan, sempat juga terbang ke Aceh untuk meyakinkan kemenangan satu putaran dalam Pilpres kemarin.

    Sementara itu, AHY berujar dirinya bersama para kader turut berusaha masuk ke berbagai pelosok Tanak Air guna mengkampanyekan Pilpres tersebut dan berharap bisa menjadi bagian dari kemenangan itu.

    “Alhamdulillah Tuhan memberikan kemuliaan, kemenangan ini tentunya kemenangan rakyat dan tentunya kita semua punya tanggung jawab moril untuk bisa membantu dan mendukung Bapak Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan ke depan,” katanya.

  • Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat

    Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat

    Jadi Penasihat Danantara, SBY: Kita Kawal, untuk Kepentingan Semua Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (SBY) mengatakan Daya Anagata Nusantara (
    Danantara
    ) diluncurkan demi kepentingan rakyat.
    SBY menegaskan, Danantara tidak dihadirkan hanya untuk sebagian rakyat saja.
    Hal tersebut disampaikan SBY dalam Kongres ke-6
    Partai Demokrat
    di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
    “Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi, agar semua agenda pemerintah, termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan Presiden, kita kawal,” ujar SBY.
    “Kita pastikan semua benar-benar untuk kepentingan rakyat,
    for the people
    , kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan sebagian rakyat,” sambungnya.
    Menurut SBY, Demokrat sangat menjunjung tinggi etika dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
    Dia menegaskan akan ikut mengawal berjalannya Danantara.
    “Ini etika yang harus kita junjung tinggi. Bagi Partai Demokrat, sebagai bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo,” imbuh SBY.
    Adapun SBY dan Joko Widodo hadir dalam peluncuran Danantara hari ini di Istana. Keduanya didapuk sebagai penasihat Danantara. 
    Kehadiran para mantan presiden sebagai penasihat bertujuan untuk memastikan lembaga ini dikawal oleh tokoh-tokoh berintegritas yang memiliki kepedulian terhadap kepentingan bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.