Tag: Susilo Bambang Yudhoyono

  • Cek fakta, rekaman suara SBY marahi Kapolri

    Cek fakta, rekaman suara SBY marahi Kapolri

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di X menampilkan rekaman suara berdurasi 1 menit 29 detik yang dinarasikan sebagai suara Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

    Dalam unggahan tersebut, dinarasikan SBY sedang memarahi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Komjen Listyo Sigit Prabowo, karena penggusuran lahan di Kalimantan Timur yang dilakukan oleh mafia tanah.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Terdengar suara sby yg marah pada kapolri.

    Terlihat anggota dpr meminta kapolri di pecat.

    Nah jika kalian punya kekuatan absolut dan hati yg penuh keadilan . Pantaskah kapolri di pecat?”

    Namun, benarkah rekaman suara SBY memarahi Kapolri tersebut?

    Unggahan yang menarasikan rekaman suara SBY memarahi Kapolri. Faktanya, rekaman tersebut bukan suara SBY. (X)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, suara rekaman tersebut serupa dengan suara dalam video YouTube Hersubeno Point yang berjudul “AKHIRNYA TERUNGKAP! TEGURAN KERAS KEPADA KAPOLRI BUKAN SUARA SBY, TAPI SUARA SEORANG KOLONEL” mulai dari menit 2:13 hingga 4:06.

    Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, pada Februari lalu juga menegaskan bahwa rekaman suara yang beredar tersebut tidak asli dan bukan merupakan suara SBY.

    Dengan demikian, rekaman suara SBY memarahi Kapolri merupakan hoaks.

    Klaim: Rekaman suara SBY memarahi Kapolri

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • LPS: Makan Bergizi Gratis Solusi Pemerataan Ekonomi Rakyat

    LPS: Makan Bergizi Gratis Solusi Pemerataan Ekonomi Rakyat

    Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut program makan bergizi gratis (MBG) sebagai bentuk nyata pemerataan ekonomi dan menjadi faktor utama kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau kita lihat, kenapa program besar Pak Prabowo belum jalan tapi makan gratis sudah berjalan dan disukai masyarakat, itu karena program tersebut langsung menyentuh kebutuhan rakyat. Setelah Pak Prabowo memimpin, tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dikutip Rabu (4/6/2025).

    Purbaya menekankan program seperti MBG penting untuk menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi nasional. Ia menyebut hal ini sebagai pelajaran dari sosok ekonom senior sekaligus ayah Prabowo, Prof. Sumitro Djojohadikusumo.

    Sebagai perbandingan, Purbaya mengulas masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di mana Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia memang tumbuh hingga 200%. Namun, menurutnya, masyarakat justru merasa lebih puas di era Presiden Joko Widodo yang memiliki program-program pemerataan yang lebih kuat.

    “Program yang langsung menyentuh rakyat, seperti MBG, sangat memengaruhi kepuasan dan dukungan terhadap presiden. Kalau sering dikritik, ‘program makan gratis itu apa sih?’, ini buktinya. Kalau program jalan, masyarakat puas, dan stabilitas terjaga. Itulah fondasi agar transformasi ekonomi berjalan,” jelas Purbaya.

    Purbaya optimistis jika mesin fiskal dan sektor swasta bisa bekerja bersama, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,5% hingga 7%. Untuk menembus angka 8%, menurutnya, masih butuh usaha ekstra, namun tetap memungkinkan.

  • Integritas dan jejak intelektual pemimpin bangsa

    Integritas dan jejak intelektual pemimpin bangsa

    Layar menampilkan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat konferensi pers tentang hasil penyelidikan pengaduan masyarakat tentang dugaan tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025). (ANTARA FOTO/Fauzan/tom.)

    Integritas dan jejak intelektual pemimpin bangsa
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 03 Juni 2025 – 15:06 WIB

    Elshinta.com – Polemik keaslian ijazah Joko Widodo, salah satu pemimpin bangsa, kembali mencuat sejak April 2025. Sejumlah aktivis dan kanal media alternatif mengangkat isu pendidikan Joko Widodo yang telah bergulir pada 2022.

    Persoalan ijazah pendidikan pemimpin bangsa itu tidak berhenti pada aspek administratif, tetapi juga merambah hal lain. Pertama, polemik mencerminkan krisis kepercayaan publik terhadap otoritas formal. Kedua, polemik menyentuh pertanyaan fundamental: apakah pendidikan masih penting dalam legitimasi dan kepemimpinan nasional?

    Di tengah riuhnya ruang publik, khususnya terkait pemimpin bangsa, perdebatan dipenuhi praduga, pembelaan, dan silang tafsir. Namun fokus diskusi perlu digeser ke arah yang lebih substansial bahwa pendidikan, terlepas dari dokumen formal, merupakan penanda kapasitas berpikir dan orientasi etis seorang pemimpin. Tanpa fondasi intelektual kuat, kekuasaan mudah terjebak pada pencitraan, kehilangan arah, dan gagal merumuskan kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik.

    Dalam sejarah Indonesia, termasuk para pemimpin bangsa, pendidikan tidak sekadar alat legitimasi. Ia menjadi sarana pembentukan watak dan orientasi kepemimpinan.

    Para arsitek republik ini menempuh pendidikan, formal maupun intelektual, untuk mematangkan diri. Mereka bukan pengumpul gelar, tetapi pembelajar sejati. Ilmu pengetahuan mereka menjadi kompas pergerakan dan visi misi negara.

    Dari ruang kelas, hingga masa purgatory perjuangan, mereka membaca dengan gairah yang sama, seperti rakyat menaruh harapan pada bangsa. Pendidikan para pemimpin Indonesia mengubah nasib pribadi, sekaligus menggerakkan arah sejarah bangsa.

    Memori

    Sejarah mencatat deretan pemimpin Indonesia yang menempatkan pendidikan sebagai bagian dari perjuangan dan kepemimpinan.

    Soekarno menempuh pendidikan tinggi teknik di Technische Hoogeschool te Bandoeng dan memperoleh gelar insinyur. Namun, pemikiran Soekarno melampaui batas-batas ilmu eksakta. Ia menyerap pemikiran sosial, politik, dan filsafat, melalui bacaan dan pergaulan dengan para intelektual.

    Selanjutnya, Mohammad Hatta menyelesaikan pendidikan ekonomi di Belanda dan menjadi tokoh penting yang merumuskan ekonomi kerakyatan Indonesia berbasis koperasi.

    Kita juga tidak bisa melupakan BJ Habibie yang meraih gelar doktor teknik dari Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen di Jerman. BJ Habibie menunjukkan, penguasaan ilmu pengetahuan mampu menjadi pijakan etis dalam pengambilan kebijakan negara.

    Demikian pula perjalanan pendidikan Abdurrahman Wahid di beberapa universitas di luar negeri telah membentuk intelektualitasnya. Perjalanan tersebut juga menjadi bekal kompetensi komunikasi lintas budaya dan pengetahuan tentang filosofi Islam, hingga Barat. Pengalaman menempuh pendidikan yang tidak selalu mudah, membuka cakrawala Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, atas pentingnya pendidikan sebagai ruang pembebasan pikiran. Ia berhasil meneguhkan pendidikan inklusif, membuka era demokrasi, dan akses kebebasan pers di Indonesia.

    Kita juga ingat Susilo Bambang Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer dan doktor di bidang manajemen dan hubungan internasional. Susilo Bambang Yudhoyono menulis, membaca, dan merumuskan kebijakan dengan pendekatan ilmiah.

    Sementara Boediono, ekonom lulusan universitas terkemuka di Australia dan Amerika Serikat menjadi sosok teknokrat yang memadukan kesederhanaan dan presisi akademik.

    Pendidikan formal bukan sekadar jalur administratif untuk meraih gelar, melainkan proses bertahap yang membentuk struktur berpikir, etika, dan orientasi kepemimpinan. Dalam proses itu, sejumlah elemen memainkan peran penting bagi pembentukan watak seorang pemimpin.

    Pengalaman akademik yang melibatkan pembacaan kritis, diskusi terbuka, dan penulisan ilmiah melatih ketajaman analisis serta kemampuan menyusun argumen rasional, satu keterampilan mendasar dalam merumuskan kebijakan.

    Keterlibatan dalam organisasi, forum ilmiah, atau interaksi lintas disiplin memperkuat kapasitas sosial, kepemimpinan kolektif, serta kepekaan terhadap keberagaman pandangan. Lebih dari itu, nilai-nilai dasar ketekunan, integritas dalam berproses, serta penghargaan terhadap ilmu adalah bagian dari pendidikan formal yang membentuk karakter.

    Dari kombinasi nalar kritis dan latihan etis seorang pemimpin, mulai mengembangkan cara pandang terhadap bangsa, serta membangun fondasi untuk menyusun tujuan jangka panjang kenegaraan.

    Sejarah para pemimpin Indonesia menunjukkan, pendidikan tinggi bukan semata pelengkap identitas. Pendidikan adalah elemen sentral dalam membentuk karakter, visi, dan integritas kepemimpinan nasional.

    Pendidikan formal, dalam sejarah pemimpin Indonesia, berperan sebagai proses pembentukan struktur berpikir, kedalaman intelektual, dan integritas moral. Pendidikan bukan semata legitimasi administratif, melainkan penempaan diri untuk memahami, memimpin, dan melayani masyarakat secara utuh.

    Di era gelar “diduga” dapat direkayasa dan opini publik dibentuk oleh algoritma, urgensi pendidikan sebagai sarana berpikir kritis justru semakin relevan. Ketidakhadiran proses pendidikan berisiko melahirkan kepemimpinan tanpa kedalaman berpikir, yang lebih mengandalkan simbol ketimbang substansi.

    Karena itu, dalam menghadapi dunia yang makin kompleks, pendidikan tidak boleh hanya dipandang sebagai “tiket” status sosial, tetapi menjadi ruang pembelajaran yang melatih akal, nurani, dan tanggung jawab publik. Pendidikan yang benar membentuk nalar etis, bukan sekadar retorika.

    Gelar akademik tinggi, bukan satu-satunya syarat menjadi pemimpin, namun setiap pemimpin, dalam kapasitas apa pun, perlu melalui proses pembelajaran yang nyata dan teruji. Jika pendiri bangsa mengangkat pendidikan sebagai alat perjuangan, maka generasi hari ini harus menjadikannya sebagai sarana emansipasi diri dan bangsa.

    Dalam kontestasi politik kontemporer, popularitas berpotensi menggantikan kapabilitas intelektual. Media digital pun menjadi senjata penting kemenangan pemimpin populis. Akan tetapi, di tengah kecenderungan anti-intelektual dan polarisasi wacana, perlu ditegaskan kembali pentingnya kualitas berpikir pemimpin.

    Negarawan yang tidak terbiasa membaca, berpikir kritis, dan menyusun argumen rasional akan kesulitan menghadapi kompleksitas dunia. Kontestasi dalam demokrasi akhirnya bukan hanya membutuhkan suara terbanyak, tetapi juga pemikiran terdalam.

    Di tengah kecemasan terhadap merosotnya standar kepemimpinan, rakyat sesungguhnya masih memegang harapan. Harapan itu terletak pada kemampuan memilih pemimpin yang tidak hanya populer, tetapi juga memiliki rekam jejak pendidikan dan kedalaman intelektual.

    Pemimpin semacam itu tidak sekadar hadir untuk mengelola kekuasaan, melainkan untuk memahami, merumuskan, dan mengarahkan masa depan bangsa secara visioner. Dengan kecermatan memilih, rakyat dapat mendorong lahirnya kepemimpinan yang berpihak pada akal sehat, ilmu pengetahuan, dan tanggung jawab moral.

    Dalam sistem demokrasi, pilihan rakyat bukan hanya soal keterwakilan, tetapi juga peluang memulihkan martabat politik sebagai ruang berpikir, bukan sekadar ruang berkuasa.

    Keaslian jejak pendidikan dapat diperdebatkan, tetapi integritas intelektual tidak bisa dimanipulasi. Bangsa ini tidak hanya butuh pemimpin yang dipilih, tetapi yang sungguh-sungguh belajar.

    *) Dr. Reza Praditya Yudha adalah Kaprodi Ilmu Komunikasi (Kampus Kab. Penajam Paser Utara)-Univ. Gunadarma, Praktisi Public Relations di Center for Public Relations, Outreach, & Communication (CPROCOM)

    Sumber : Antara

  • Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik

    Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Golkar nilai pertemuan Prabowo-Megawati rawat hubungan baik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Juni 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri merupakan upaya merawat hubungan baik.

    Menurut dia, pertemuan antara sesama tokoh yang pernah menjadi Presiden adalah hal yang bagus untuk dilakukan. Terlebih lagi, pertemuan itu terjadi dalam acara peringatan yang sangat penting.

    “Bagus dong. Selain ini adalah peringatan penting,” kata Sarmuji saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Dia pun berharap pertemuan Prabowo dan Megawati bisa kembali terjadi dengan kehadiran Presiden terdahulu lainnya, yakni Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.

    “Kalau itu terjadi Indonesia jadi tambah asrep (sejuk),” kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu.

    Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Megawati berbaris diapit oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sebelum Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dimulai.

    Saat acara hendak dimulai, Presiden Prabowo yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mendapat laporan dari Komandan Upacara Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny.

    Sumber : Antara

  • Rekap Agenda Prabowo Mei 2025: Terima Gelar Kehormatan Brunei, Ajak Macron ke Borobudur

    Rekap Agenda Prabowo Mei 2025: Terima Gelar Kehormatan Brunei, Ajak Macron ke Borobudur

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diketahui menerima berbagai tamu negara hingga melakukan sejumlah lawatan ke luar negeri sepanjang Mei 2025.

    Beberapa di antaranya mencakup menerima gelar Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam, hingga menerima kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Indonesia. 

    Untuk diketahui, jadwal kegiatan diplomasi Prabowo dengan negara-negara sahabat cukup padat. Setidaknya, pada Mei 2025, Kepala Negara melakukan lawatan ke Brunei Darussalam dalam rangka menerima gelar kehormatan, pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Thailand, serta kehadiran perdana sebagai pemimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Malaysia. 

    Berikut rekap kegiatan Presiden Prabowo Subianto selama Mei 2025

    1. Prabowo Terima Gelar Kehormatan dari Sultan Brunei 

    Di Brunei, Prabowo dianugerahi Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam “Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati’ pada 14 Mei 2025.  

    Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi Presiden keempat yang menerima gelar tersebut, setelah Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo (Jokowi). 

    2. Kuker ke Thailand 

    Kepala Negara juga sempat bertandang ke Thailand untuk di antaranya bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra pada 19 Mei 2025.

    Pertemuan kedua pemimpin negara itu juga menyepakati untuk meningkatkan sejumlah kerja sama bilateral, termasuk dengan Danantara. Indonesia dan Thailand diketahui memiliki nilai perdagangan sebesar US$18 miliar. 

    “Kami telah mencapai perdagangan bilateral sampai dengan US$18 miliar, tapi kami tentunya ingin meningkatkan lagi,” ujar Prabowo di Bangkok. 

    3. KTT Asean Malaysia 

    Setelah itu, Prabowo menghadiri KTT Asean ke-6 dan turut bertemu dengan pemimpin negara-negara kawasan Asia Tenggara itu. Pada kehadiran perdananya di forum tersebut sebagai Presiden RI, dia menyoroti berbagai hal mulai dari dukungan kepada Timor Leste dan Papua Nugini untuk ikut bergabung ke Asean, serta ketidakpastian ekonomi akibat persaingan negara-negara besar. 

    Kendati lawatan ke luar negeri cukup padat, pada bulan ini Prabowo lebih banyak menerima kunjungan tamu-tamu negara ke Indonesia. Sejak awal Mei, politisi-politisi dari negara lain berkunjung menemui Prabowo dimulai dari mantan PM Jepang Fumio Kishida serta Presiden Senat Kamboja, yang juga pernah menjabat PM, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen. 

    Presiden Prabowo Subianto hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia pada Selasa, 27 Mei 2025. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

    4. Sambut PM Australia

    Selanjutnya, dalam tiga pekan berturut-turut, Prabowo menerima kunjungan PM Australia Anthony Albanese, PM China Li Qiang serta ditutup dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

    Kunjungan Prabowo ke luar negeri maupun kegiatannya menerima kedatangan pemimpin-pemimpin negara lain turut diikuti dengan berbagai potensi kerja sama bilateral untuk berbagai sektor. Mulai dari kesehatan, ekonomi hingga pertahanan. 

    Pada pertemuan dengan Albanese misalnya, kedua pemimpin negara mendiskusikan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    Pria yang kembali terpilih sebagai PM Australia itu menyebut pertemuan dengan Prabowo menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kedua negara terkait dengan ekonomi, pendidikan, perubahan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. 

    Prabowo pun menyampaikan terima kasih kepada Albanese yang menjadikan Indonesia negara pertama yang dikunjunginya setelah kembali memenangkan Pemilu. Keduanya sempat membahas kerja sama ekonomi hingga pertahanan. 

    “Kerja sama ini sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hubungan kita semakin penting dan membawa manfaat bagi rakyat kedua negara,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). 

    5. Kunjungan PM China

    Kunjungan kenegaraan ke Indonesia lalu dilanjutkan sembilan hari setelahnya dengan tibanya PM China Li Qiang. Dia turut membawa puluhan grup perusahaan besar di China untuk bertemu dengan pebisnis Indonesia guna business matching. 

    Kerja sama meliputi sejumlah nota kesepahaman kerja sama bilateral Indonesia-China, sekaligus kerja sama business-to-business yang juga melibatkan swasta kedua negara. Kerja sama kedua negara turut ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Ekonomi Nasional serta Menko Bidang Perekonomian. 

    Dari sisi swasta, Kadin Indonesia Komite Tiongkok serta Kadin China juga menandatangani sejumlah kerja sama utamanya di 8 bidang strategis. Salah satunya terkait dengan hilirisasi energi dan pengembangan baterai mobil listrik. 

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie juga menandatangani MoU dengan Kadin China untuk bantuan dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kadin China disebut akan ikut membantu Kadin Indonesia dalam membangun sekitar 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG. 

    “Ini dengan Kadin China akan diskalakan mereka akan menentukan berapa jumlah yang mereka ingin bangun. Tentu kalau pemerintah itu fokus 30.000, dari Kadin mencoba bertahap tapi targetnya kalau bisa 1.000. Jadi di dalam angka tersebut lah dari China itu ingin berpartisipasi,” ungkap Anindya, Sabtu (24/5/2025). 

    Prabowo pun sesumbar atas hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia dan China. Dia menyebut kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu itu menjanjikan. 

    “Karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan China adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita,” ujar Prabowo di depan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pada acara yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). 

    6. Ajak Macron ke Borobudur

    Kunjugan Presiden Macron menutup kunjungan negara-negara sahabat ke Indonesia pada Mei 2025 ini. Berbeda dengan Albanese maupun Li Qiang, Macron sempat diajak Prabowo ke Candi Borobudur hingga ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. 

    Kedatangan Macron ke Indonesia dalam rangka perayaan hubungan diplomatik RI-Prancis yang berusia 75 tahun. Setibanya di Indonesia pada 27 Mei 2025, Macron menjadi pemimpin negara Uni Eropa pertama yang mendatangi Indonesia sejak pelantikan Prabowo 20 Oktober lalu. 

    Kedua negara menandatangani berbagai joint declaration, MoU, Letter of Intent (LoI), Delcaration of Intent, Cooperation Agreement serta Investment Agreement.

    Deretan kerja sama itu meliputi antarpemerintah atau government-to-government (G2G) maupun antarswasta atau business-to-business (B2B).

    Sebagai balasannya, Macron telah mengundang Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan pada Bastille Day, di Prancis pada 14 Juli 2025 mendatang. 

     “Kunjungan Presiden Macron dan Ibu [Brigitte Macron] juga memiliki arti khusus karena memang saya secara pribadi dan keluarga saya punya hubungan khusus dengan Prancis,” terang Prabowo. 

  • Mahfud MD Ultimatum Menteri Prabowo: Anda Aman Sekarang, Tunggu Nanti

    Mahfud MD Ultimatum Menteri Prabowo: Anda Aman Sekarang, Tunggu Nanti

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Prof. Mahfud MD, mengingatkan para pejabat negara agar tidak terlena dengan kekuasaan yang bersifat sementara.

    Mahfud menyinggung perubahan peta politik yang selalu dinamis dan tak bisa dijadikan pegangan untuk membenarkan praktik yang melanggar hukum.

    “Politik itu kan selalu berubah, ketika majikannya berubah, nah ini tidak ada pegangan tersangka, oleh sebab itu ada yang menjamin dari luar,” kata Mahfud dalam videonya yang beredar, dilansir pada Jumat (30/5/2025).

    Ia mengingatkan bahwa para Menteri Kabinet Prabowo Subianto yang saat ini merasa berada di zona aman, bisa saja suatu saat nanti menghadapi konsekuensi dari tindakan masa lalu mereka.

    Dikatakan Mahfud, kekuasaan tidak bisa dijadikan tameng abadi dari hukum dan kebenaran.

    “Ini hati-hati nih, saya bilang pada para Menteri nih, anda aman sekarang, tunggu nanti,” ucapnya.

    “Alam akan mengatur bahwa anda akan nerima akibat itu,” tambah Mahfud.

    Teman dekat Muhammad Said Didu ini menyindir dengan contoh kasus hukum yang menjerat elite di masa lalu.

    Mahfud lalu menyinggung kasus Emirsyah Satar, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Waktu zaman SBY gagah sekali kan dia, Garuda dia kuasai, setiap pak SBY mau pergi pakai Garuda,” sebutnya.

    Dibeberkan Mahfud, dulu sangat dekat dengan kekuasaan namun akhirnya harus masuk penjara usai tak ada lagi kekuatan yang menopangnya.

    “Dia selalu ada lebih dulu di tempat di mana pak SBY datang. Begitu pak SBY berhenti, tidak ada, tak ada candolan. Masuk penjara dia,” ungkap Mahfud.

  • Begini Cara Mendeteksi Batu Akik Bacan Asli – jabarekspres.com

    Begini Cara Mendeteksi Batu Akik Bacan Asli – jabarekspres.com

    JABAR EKSPRES – Ada banyak batu akik yang asli dari Indonesia, salah satunya yang paling terkenal adalah batu bacan.

    Bahkan batu bacan ini diklaim memiliki popularitas yang lebih tinggi dibanding dengan batu akik yang lainnya.

    Di sisi harga pun batu bacan ini melonjak drastis, karena sulit ditambang dan menjadi burun para kolektor batu akik.

    Baca Juga:Persib Sudah Fix Rekrut Berguinho untuk Musim Depan?3 Ciri Batu Akik Giok yang Asli, Hati-hati Barang Palsu

    Kemudian batu asal Maluku Utara ini memiliki skala kekerasan yang cukup tinggi berada di angka 7,5 skala mohs.

    Ada beberapa jenis batu bacan ini, di antaranya bacan doko, bacan palamea, bacan cincau, bacan kembang, dan masih banyak yang lainnya.

    Sebelumnya, harga batu bacan ini tidak semahal seperti sekarang karena ketika itu belum banyak dikenal.

    Akan tetapi setelah ada pembeli seorang turis dari Singapura pada tahun 90-an, nama batu ini menjadi terkenal.

    Bukan hanya itu, batu bacan juga pernah dijadikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai presiden kepada Barack Obama.

    Cara Mendeteksi Bacan Asli

    Karena banyak peminat dan cenderung susah untuk ditambang, batu ini menjadi rawan akan pemalsuan.

    Sehingga kalian harus berhati-hati ketika hendak membeli batu bacan agar tidak mendapatkan barang sintetis.

    Baca Juga:Cara Membedakan Batu Akik Kalimaya yang Asli dan Palsu4 Cara Mudah Membedakan Batu Akik Kecubung yang Asli dan Palsu

    Berikut ini sebagaimana dilansir dari buku “Hobi & Investasi Batu Mulia”, beberapa cara mendeteksi batu bacan yang asli.

    1. Batu bacan yang asli dapat menggores kaca saat digesekkan

    2. Batu yang asli akan terlihat memiliki warna dan serat khas yang berbeda dengan jenis batu lain ketika dilihat menggunakan senter atau kaca pembesar

    3. Kemudian bisa juga dengan mengeceknya melalui laboratorium khusus agar lebih mendapatkan hasil yang akurat

    4. Lalu bisa dengan cara membakarnya, batu yang asli akan mengeluarkan minyak setelah dibakar. Ketika dilap, minyak tersebut akan hilang dan kembali mengkilap.

    5. Terakhir batu bacan yang asli akan mengalami perubahan warna seiring berjalannya waktu.

    Itulah sejumlah cara untuk mendeteksi batu akik bacan yang asli agar terhindar dari batu palsu alias sintetis.*

  • Menteri Ekraf Siap Kolaborasi Dukung Ekspedisi Merah Putih di Pacitan

    Menteri Ekraf Siap Kolaborasi Dukung Ekspedisi Merah Putih di Pacitan

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji guna membahas kolaborasi dan koordinasi terhadap penguatan kelembagaan ekonomi kreatif. Salah satu yang dibahas mengenai kegiatan Ekspedisi Merah Putih: Pacitan 70 Miles of Sea Paradise di Kabupaten Pacitan.

    “Saat ini, generasi muda ingin bekerja sesuai dengan passion. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka suka. Guna membuka lapangan kerja berkualitas, Kementerian Ekonomi Kreatif punya konsep kolaborasi dengan pendekatan hexahelix antara pemerintah, akademisi, bisnis, lembaga keuangan, komunitas, dan media sehingga kami juga bisa dukung kegiatan Ekspedisi Merah Putih di Pacitan nanti,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, Senin (26/5/2025). 

    Lebih lanjut Riefky juga memaparkan panduan pembentukan Dinas Ekraf daerah yang bisa dibentuk mandiri atau digabungkan dengan dinas yang sudah ada. Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menyatakan kesiapan untuk melakukan pendampingan.

    “Harapannya, pemerintah daerah tersebut akan memiliki peta potensi ekraf, memfasilitasi kekayaan intelektual, dan sistem pemasaran sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi dari masing-masing daerah. Inilah yang dimaksud dengan ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah,” harap Menteri Ekraf Teuku Riefky.

    Kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Kabupaten Pacitan akan menjadi bagian dari akselerasi ekonomi daerah. Kolaborasi ke depan sebagai bentuk sinergi dalam pengembangan lokasi-lokasi prioritas yang mempunyai nilai tambah.

    “Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif nanti sebagai tanda penguatan sinergi antar Pemerintah Pusat dan Daerah sehingga mendukung kolaborasi positif sebagai bentuk akselerasi dan koneksi,” kata Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi yang juga hadir dalam pertemuan itu.

    Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Jawa Timur menjadi salah satu lokasi prioritas sebagai fokus dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Kabupaten Pacitan yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur mulai mengalami pertumbuhan kemunculan komunitas-komunitas berbasis ekonomi kreatif yang signifikan, terutama untuk subsektor fotografi, perfilman, animasi, dan video.

    “Kami punya rencana kegiatan yang konsep kolaborasi berawal dari ide Presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Tentu kegiatan ini akan jadi momentum peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus dan mengenalkan branding baru untuk Kabupaten Pacitan yaitu 70 Miles of Sea Paradise. Kegiatan tersebut akan banyak berkolaborasi dengan komunitas ekonomi kreatif sehingga kami butuh dukungan dari Kementerian Ekraf demi suksesnya kegiatan tersebut,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

    Bupati Pacitan mengatakan kegiatan Ekspedisi Merah Putih: Pacitan 70 Miles of Sea Paradise itu merupakan ekspedisi yang menjadi momentum penting mengenalkan potensi bahari Pacitan. Rencananya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan langsung ekspedisi itu.

    “Alhamdulillah Pak Menteri mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata di Pacitan,” ucap Bupati Pacitan.

    Ekspedisi itu akan menelusuri dan memetakan potensi pesisir Pacitan yang memiliki garis pantai sepanjang 70 mil. Langkah ini akan menjadi salah satu strategi mendukung branding baru Pacitan.

    Pemerintah Kabupaten Pacitan juga berkomitmen meningkatkan peran sentral Dinas Ekonomi Kreatif yang akan dibentuk. Dinas itu nantinya akan menggali potensi ekonomi daerah yang akan dilanjutkan melalui kolaborasi-kolaborasi.

    “Kami juga berencana untuk menambahkan Dinas Ekraf yang nanti akan kami kaji terlebih dahulu agar bisa dirumuskan apakah berdiri sendiri atau digabung dengan dinas yang lain. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kreatif tidak memandang tumbuh di mana, paling penting bisa tumbuh dari berbagai daerah melalui potensi keunggulan masing-masing,” tambah Indrata Nur Bayuaji.

    Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky turut didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Septriana Tangkary. Sedangkan Bupati Pacitan didampingi Sekretaris Daerah Heru Wiwoho Supadi Putra, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Turmudi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Muniirul Ichwan, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Luthfi Azza Azizah, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Muchamad Chusnul Faozi, serta Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Pemasaran Pariwisata Rakhmad Adi Mandego.

    Desa Wisata Karanganyar merupakan salah satu penerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari kota Yogyakarta dan 10 menit dari Candi Borobudur.

  • Pidato di Universitas Stanford AS, AHY Serukan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Asia Tenggara

    Pidato di Universitas Stanford AS, AHY Serukan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Asia Tenggara

    “Transisi hijau harus menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik, bukan sekadar target teknokratis,” tegasnya. “Solusi harus pragmatis, adil, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.”

    Menko AHY juga menyoroti pentingnya menjembatani teknologi global dengan kebutuhan lokal. Ia menegaskan bahwa distribusi inovasi harus merata dan melibatkan partisipasi komunitas sejak awal.

    “Kita tidak hanya butuh inovasi yang cepat, tetapi juga distribusi yang adil. Teknologi harus dirancang bersama komunitas, bukan hanya dibawa dari luar,” lanjutnya.

    Lebih jauh, AHY mendorong transformasi ASEAN dari forum konsensus menjadi platform pemecahan masalah. Ia juga mengajak Amerika Serikat untuk meningkatkan kemitraan strategis, khususnya dalam mendukung proyek infrastruktur berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

    “Indonesia siap membantu membentuk agenda pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga adil. Kemakmuran harus inklusif, dan keberlanjutan harus mencerminkan realitas Asia Tenggara—tempat ketahanan dibangun bukan hanya di ruang rapat, tapi juga di ladang, desa, pesisir, dan ekonomi informal,” ujar Menko AHY.

    Di akhir pidatonya, Menko AHY menyampaikan apresiasi terhadap Universitas Stanford sebagai pusat inovasi global yang dinilainya mampu menjembatani antara penelitian dan kebijakan, serta mempererat kolaborasi antara Asia Tenggara dan dunia.

    Hadir dalam forum tersebut antara lain Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono, peneliti tamu di Precourt Institute Gita Wirjawan, Direktur Hoover Institution dan mantan Menlu AS Dr. Condoleezza Rice, serta Dekan Stanford Doerr School of Sustainability, Dr. Arun Majumdar.

  • Menang Gugatan Atas Penguasaan Kantor Demokrat Jatim, Siapa Bonie Laksmana?

    Menang Gugatan Atas Penguasaan Kantor Demokrat Jatim, Siapa Bonie Laksmana?

    Surabaya (beritajatim.com) – Bonie Laksmana, mantan Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, baru-baru ini memenangkan gugatan hukum terkait penguasaan kantor DPD Demokrat Jatim. Pengadilan Negeri Surabaya menyatakan gedung yang terletak di Jalan Kertajaya Indah Timur No. 82, Surabaya, adalah milik pribadi Bonie, bukan aset partai.

    Putusan ini menandai akhir dari sengketa panjang antara Bonie dan DPD Demokrat Jatim yang saat ini dipimpin oleh Emil Elestianto Dardak. Dalam perkara No. 1151/Pdt.Bth/2024/PN.Sby, majelis hakim PN Surabaya menolak seluruh gugatan Partai Demokrat.

    Pria kelahiran 6 Februari 1973 ini bukanlah sosok baru dalam dunia politik. Sebagai putra sulung mantan Wali Kota Madiun dua periode, Bambang Irianto, Bonie kenyang akan pengalaman politik.

    Bonie pernah menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Madiun dan Sekretaris DPW Partai Demokrat Jatim. Di bawah kepemimpinannya, Demokrat berhasil meraih kursi di DPRD Kota Madiun pada Pemilu 2009 dan 2 kursi DPR RI di Dapil 8 Jatim pada Pemilu 2014.

    Bonie juga menjadi konsultan politik untuk Partai Perindo dalam Pemilu 2024. Pada Pileg 2024 tersebut, Perindo menjadi partai pemenang di Kota Madiun hingga meraih Kursi Ketua DPRD.

    Selain kiprahnya di dunia politik, Bonie juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Bonie menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Kota Madiun, yaitu di SDN Madiun Lor (Endrakila), SMPN 1 Kota Madiun, dan SMAN 3 Kota Madiun. Kemudian melanjutkan studi di Universitas Trisakti Jakarta jurusan Teknik Industri.

    Bonie kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar Master di bidang Keuangan dari University of Houston, Texas, Amerika Serikat, pada 1999, dan menerima penghargaan Delta Mu Delta.

    Bonie juga maju pada Pilwali Kota Madiun 2024. Bonie berpasangan dengan Bagus Rizki Dinarwan dalam Pilkada Kota Madiun 2024, dengan dukungan dari Partai Golkar dan Perindo. Namun, harus kandas oleh petahana Maidi – Bagus. [asg/beq]