Tag: Susilo Bambang Yudhoyono

  • Fachrul Razi Bakal Temui SBY Bahas Pemakzulan Gibran, Genting?

    Fachrul Razi Bakal Temui SBY Bahas Pemakzulan Gibran, Genting?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi menyebut, dalam waktu dekat ia berencana untuk menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Pertemuan tersebut disebut berkaitan dengan sikap SBY terkait wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Dikatakan Fachrul, pertemuan tersebut mungkin saja dilakukan secara tertutup dan dengan suasana yang lebih santai.

    “Kalau soal menemui itu kan bisa tertutup ya. Mungkin nanti kita cari pendekatan-pendekatannya tidak formal,” ujar Fachrul, Rabu (2/7/2025).

    Ia pun menyinggung perbedaan sikap SBY dan Presiden ke-7, Jokowi setelah lengser dari jabatan.

    Fachrul menilai SBY tidak lagi mencampuri urusan politik usai masa kepemimpinannya, berbeda dengan Jokowi yang disebutnya masih melakukan intervensi.

    “Bisa saja (bertemu SBY) karena kalau Pak SBY berbeda banget dengan Pak Jokowi. Begitu selesai masa tugasnya, dia enggak cawe-cawe lagi. Sehingga kalau kita ngomong cawe-cawe Jokowi itu,” ucapnya.

    Fachrul menegaskan, tujuan pertemuan itu untuk mengetahui sejauh mana dukungan atau sikap SBY terhadap gerakan yang kini tengah mereka galang.

    “Sehingga kita cari bagaimana keberpihakannya (SBY) terhadap apa yang sedang kita lakukan. Meskipun kita tahu masalah politik tidak dalam pernyataan, tapi dalam hal yang dilakukan di dalam pernyataan itu,” Fachrul menuturkan.

    Di sisi lain, Fachrul mengungkap bahwa meskipun surat tuntutan pemakzulan telah diserahkan ke DPR, respons dari parlemen masih terbilang lambat.

  • Presiden Prabowo resmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan, fasilitas lengkap dari asrama hingga perumahan dosen

    Presiden Prabowo resmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan, fasilitas lengkap dari asrama hingga perumahan dosen

    Rabu, 11 Juni 2025 17:50 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri), Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kanan), dan Rektor Universitas Pertahanan Anton Nugroho meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika yang dibangun di area seluas 18,3 hektare dengan berbagai fasilitas di antaranya laboratorium, ruang kelas, asrama putra dan putri, sistem pengolahan air bersih ditahap pertama kemudian pada tahap kedua telah dibangun mulai dari gedung rektorat, asrama mahasiswa, hingga kolam retensi dan perumahan dosen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

    Presiden Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) saat peresmian Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika yang dibangun di area seluas 18,3 hektare dengan berbagai fasilitas di antaranya laboratorium, ruang kelas, asrama putra dan putri, sistem pengolahan air bersih ditahap pertama kemudian pada tahap kedua telah dibangun mulai dari gedung rektorat, asrama mahasiswa, hingga kolam retensi dan perumahan dosen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jawa Pos Bantah Punya Utang Dividen Rp54,5 M ke Dahlan Iskan: Semua Sudah Sesuai RUPS

    Jawa Pos Bantah Punya Utang Dividen Rp54,5 M ke Dahlan Iskan: Semua Sudah Sesuai RUPS

    FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Jawa Pos buka suara menanggapi permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), yang diajukan mantan Direktur Utamanya, Dahlan Iskan.

    Melalui kuasa hukumnya, perusahaan media nasional itu dengan tegas membantah memiliki utang kepada Dahlan, termasuk klaim kekurangan pembayaran dividen sebesar Rp54,5 miliar.

    Permohonan PKPU yang diajukan Dahlan Iskan tercatat dalam nomor perkara 32/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Sby, dan hingga berita ini diturunkan, pihak PT Jawa Pos masih belum menerima dokumen permohonan tersebut secara resmi dari pengadilan.

    “Kami sudah memeriksa catatan keuangan dan berkomunikasi dengan direksi. Tidak ada utang yang jatuh tempo dan bisa ditagih sebagaimana dimaksud dalam permohonan PKPU,” kata Leslie Sajogo, kuasa hukum Jawa Pos, Kamis (3/7).

    Dalam berbagai pemberitaaan, permohonan PKPU yang diajukan Dahlan Iskan ke Pengadilan Niaga pada PN Surabaya menyebut bahwa Jawa Pos memiliki utang sebesar Rp 54,5 miliar. Angka ini disebut berasal dari kekurangan pembagian dividen yang seharusnya diterima Dahlan sebagai pemegang saham.

    Klaim tersebut merujuk pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2003, 2006, 2012, dan 2016. Namun menurut Leslie, seluruh keputusan RUPS selama periode tersebut diputuskan secara bulat, termasuk oleh Dahlan sendiri saat masih menjabat sebagai Dirut.

    Leslie menegaskan Dahlan Iskan sampai saat ini memiliki 3,8 persen saham Jawa Pos yang merupakan pemberian dari pemegang saham lainnya. Sedangkan pemegang saham terbesar adalah PT Grafiti Pers dari penerbit Tempo.

  • Seruan Penyelamatan Lingkungan dari SBY Tertuang dalam Lagu Save Our World

    Seruan Penyelamatan Lingkungan dari SBY Tertuang dalam Lagu Save Our World

    JAKARTA – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengekspresikan seni, kali ini melalui sebuah karya musik, Ia menyerukan aksi nyata untuk menyelamatkan lingkungan melalui lagu Save Our World.

    Sang presiden keenam RI menunjukkan kepeduliannya terhadap bumi yang kini menghadapi ancaman serius akibat krisis iklim.

    “Saya ini benar-benar makin peduli, makin serius, dan ingin berbuat langkah-langkah yang nyata tentang penyelamatan bumi kita, tentang climate, environment,” kata SBY mengutip ANTARA pada 1 Juli.

    SBY mengungkapkan keterlibatannya dalam berbagai inisiatif internasional terkait perubahan iklim sejak menjabat sebagai presiden.

    Ia menyebut keterlibatan Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP) 13 di Bali pada 2007 sebagai momentum penting.

    “Hampir gagal pertemuan itu, tetapi saya dengan sahabat dekat saya Ban Ki Moon bersama-sama untuk menyelamatkan dan lahirlah Bali Roadmap,” ujarnya.

    Ia juga menceritakan bahwa semangat penyelamatan lingkungan membawanya menulis lagu “Untuk Bumi Kita” pada tahun 2010 setelah mengikuti Konferensi Iklim dan Kehutanan di Oslo, Norwegia.

    “Pagi-pagi sebelum bertolak ke Jakarta, saya didampingi almarhumah Ibu Ani main gitar dan terciptalah lagu ini,” kenangnya.

    Versi bahasa Inggris dari lagu tersebut, “Save Our World”, kemudian diproduksi bersama musisi Amerika Serikat.

    Pada 2025, lagu ini diaransemen ulang dan dibawakan oleh 35 musisi lintas generasi.

    Ia menegaskan bahwa isu lingkungan bukan hanya urusan kementerian terkait atau para pakar.

    SBY juta mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.

    “Semua pemimpin termasuk di Indonesia, memiliki tanggung jawab dan kewajiban moral. Say something and do something. Semua punya tanggung,” katanya.

    Diketahui, lagu “Save Our World” yang diinisiasi SBY melalui The Yudhoyono Institute (TYI) telah diaransemen ulang oleh musisi Tohpati dan digarap secara sinematis oleh DossGuaVA XR Studio.

    Versi terbaru ini melibatkan 35 penyanyi lintas generasi dan genre di antaranya musisi legendaris seperti (Almarhumah) Titiek Puspa, Erie Djohan, Titiek Sandhora, hingga musisi populer seperti Yuni Shara, Andy/rif, dan Sandhy Sondoro turut menyuarakan kepedulian terhadap bumi kita.

    Untuk pertama kalinya pula, empat musisi rap Saykoji, Toton Caribo, Ayuenstar, dan PB Glas berkolaborasi dalam satu bagian lagu ini, sehingga menambah warna dan semangat baru dalam penyampaian pesan.

  • Gibran Tak Berjalan Beriringan dengan Prabowo di HUT Bhayangkara, Kader PKB: Saya Kasihan

    Gibran Tak Berjalan Beriringan dengan Prabowo di HUT Bhayangkara, Kader PKB: Saya Kasihan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, angkat suara mengenai momen yang menurutnya janggal dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta (1/7/2025) kemarin.

    Umar mengomentari formasi barisan para tokoh, di mana Wapres Gibran Rakabuming Raka tampak tidak berjalan sejajar dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Justru dalam video yang beredar, Prabowo jalan berdampingan dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “SBY dan Prabowo jalan beriringan yg aneh. Masa Gibran jalan di belakang Kapolri?,” kata Umar di X @UmarHasibuan__ (2/7/2025).

    Ia menilai posisi Gibran, yang merupakan Wakil Presiden, tampak terasing dalam lingkaran kekuasaan.

    Dikatakan Umar, posisi Gibran yang berjalan di belakang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menunjukkan seolah-olah Gibran tidak mendapatkan tempat yang layak dalam barisan kekuasaan.

    “Saya kasihan melihatnya, gimana dengan kalian ges?,” tandasnya.

    Dilansir dari antara, masyarakat terlihat bersemangat memeriahkan perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa kemarin.

    Pantauan ANTARA di lokasi menunjukkan bahwa warga mulai berdatangan sejak pagi hari untuk mengikuti kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.

    Salah satu pengunjung, Ayu (34), seorang ibu rumah tangga asal Depok, Jawa Barat, menyampaikan bahwa ia sudah tiba di Monas sejak pukul 08.00 WIB demi menyaksikan langsung jalannya acara.

    “Kebetulan anak sekolah masih libur. Jadi, sekalian jalan-jalan ke Monas,” ujarnya, sambil menyebutkan bahwa ia datang bersama sang anak.

  • PDIP Minta Penulisan Ulang Sejarah Disetop, Fadli Zon Ungkit Amanat Bung Karno

    PDIP Minta Penulisan Ulang Sejarah Disetop, Fadli Zon Ungkit Amanat Bung Karno

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyikapi tuntutan PDIP yang menolak rencana penulisan ulang sejarah oleh pemerintah. Fadli Zon lantas menyinggung amanat Proklamator Indonesia, Sukarno.

    “Masa sejarah kita hentikan?” kata Fadli Zon usai menghadiri peluncuran video musik Presiden ke-6 RI SBY berjudul “Save Our World” di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025) malam.

    Fadli Zon menyebut sejarah diperlukan oleh bangsa. Ia lantas mengungkit amanat Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, perihal ajakan jangan tidak meninggalkan sejarah.

    “Sejarah kan diperlukan. Amanat Bung Karno jangan pernah meninggalkan sejarah,” kata dia.

    Fadli Zon mengatakan progres penulisan ulang sejarah itu sudah mencapai angka 80 persen. Ia menyebut penulisan ulang sejarah melibatkan 34 perguruan tinggi.

    “Katanya 70-80 persen. Tapi belum tahu nanti kita lihat. Nggak ada sejarawan yang mundur, nggak ada. Setahu saya nggak ada yang mundur. Ini dari 34 perguruan tinggi kok. Nanti kita baca dulu saja, kita belum baca,” tambahnya.

    “Kami meminta dengan tegas stop penulisan ini karena sudah menimbulkan polemik dan melukai banyak orang,” kata MY Esti kepada wartawan di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6).

    Esti menilai pemerintah tidak perlu bertahan menulis sejarah versi Kementerian Kebudayaan saat ini. Dia mengatakan program itu justru akan menimbulkan gejolak dan tidak sesuai fakta sejarah.

    Dia pun meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menghentikan penulisan ulang sejarah. “Maka lebih baik kami mengatakan, Pak Menteri stop saja untuk penulisan ini, untuk tidak kita teruskan,” tegasnya.

    Esti menilai pemerintah terburu-buru dalam penulisan ulang sejarah tersebut. PDIP, kata Esti, menegaskan untuk penulisan ulang sejarah itu dihentikan.

    (dwr/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jangan Dikira Jadi Presiden Selalu Enak, Ada Plus-Minus

    Jangan Dikira Jadi Presiden Selalu Enak, Ada Plus-Minus

    Jakarta

    Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menceritakan peran mendiang sang istri Ani Yudhoyono dalam setiap karya seni yang ia hasilkan. Ia menyebut menjadi seorang pemimpin negara merupakan hal yang tak mudah dan selalu ada suka-duka di baliknya.

    Hal itu disampaikan SBY dalam peluncuran video musik “Save Our World” yang menceritakan kekhawatiran terhadap perubahan iklim. Pada saat panel diskusi, moderator yang juga mantan Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Gita Wirjawan, bertanya terkait sosok Ani Yudhoyono dalam setiap karya yang dihasilkan oleh SBY.

    “Ya kami dulu masing-masing punya hobi. Almarhumah Ibu Ani hobinya fotografi dan saya waktu itu masih menciptakan lagu, belum melukis dan membuat puisi. Kita punya pernah punya semacam janji lah. ‘Oke, situ yang membuat apa namanya fotografi, nanti fotonya aku lukis’. Pernah seperti itu,” ujar SBY di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

    Namun, takdir berkata lain, saat SBY memulai untuk melukis, Ani Yudhoyono berpulang ke Yang Maha Kuasa. Ia menyebut proses kreatif yang ia lakukan selalu mendapat dukungan dari istri.

    “Sayang, saya melukis, Ibu Ani sudah berpulang. Tetapi I remember ketika sedang proses kreatif untuk menciptakan lagu, Ibu Ani selalu memberikan dukungan,” ujar SBY.

    Ia mengatakan menjadi seorang pemimpin untuk negara yang besar tidaklah mudah. SBY menyebut selalu ada suka-duka di mana peran istri selalu hadir untuk menguatkan.

    “Termasuk dalam proses menciptakan lagu. saya kira itu dan tentu sangat berarti karena kalau ada pendamping yang mendampingi someone berkarya, itu menambah motivasi. Menambah saya untuk melakukan yang terbaik,” imbuhnya.

    (dwr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • SBY Rilis Video Musik ‘Save Our World’, CT Hingga Menteri Hadir

    SBY Rilis Video Musik ‘Save Our World’, CT Hingga Menteri Hadir

    Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meluncurkan video musik baru ciptaannya berjudul “Save Our World”. Lagu tersebut diciptakan SBY pada tahun 2010 yang merupakan karya kolaboratif lintas generasi.

    Lagu ini diaransemen oleh musisi Tohpati, diproduksi oleh The Yudhoyono Institute, dan digarap secara sinematis oleh DossGuaVA XR Studio. Peluncuran musik video ini dihadiri oleh sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih hingga Chairman CT Corp, Chairul Tanjung.

    Klik di sini untuk tonton video menarik lainnya!

  • Dasco: Prabowo Puas dengan HUT Bhayangkara, Komandan Upacara Bakal Diberi Bonus

    Dasco: Prabowo Puas dengan HUT Bhayangkara, Komandan Upacara Bakal Diberi Bonus

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto merasa puas dengan jalannya upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Pelataran Merdeka Monas, Selasa (1/7/2025).

    Usai upacara, dia mengamini bahwa Presiden Ke-8 RI itu pun memanggil Komandan Upacara Irjen Dadang, untuk menghadap untuk diberikan bonus.

    “Ya Presiden tadi puas dengan hasil upacara dan memang biasanya begitu. Kalau dalam upacara, dalam setiap upacara itu Presiden puas, diminta pimpinan upacara menghadap dan dikasih bonus. Jangan tanya bonusnya,” kata Dasco kepada wartawan sambil tersenyum di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (1/7/2025).

    Meski tidak merinci bentuk penghargaan yang diberikan, tetapi Dasco menegaskan bahwa pemanggilan Komandan Upacara ini merupakan bentuk apresiasi Presiden atas pelaksanaan upacara yang berjalan lancar dan khidmat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto bertindak selaku inspektur upacara memimpin jalannya Upacara Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara Tahun 2025 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025. Tepat pukul 08.00 WIB, upacara dimulai dengan diawali oleh salam kebangsaan.

    Setelah berada di mimbar upacara, Presiden Prabowo menerima laporan dari komandan upacara yang pada kesempatan itu diemban oleh Irjen Pol Dadang Hartanto, Presiden Prabowo kemudian melakukan pemeriksaan pasukan dengan menggunakan kendaraan taktis maung.

    Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh keluarga besar Polri.

    “Pertama-tama atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, dan atas nama seluruh Bangsa Indonesia, Saya menyampaikan ucapan Selamat Hari Bhayangkara ke-79 kepada seluruh keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun saudara-saudara berada. Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia,” ujar Kepala Negara.

    Presiden Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan kerja keras anggota Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan agenda pembangunan nasional.

    “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, pengabdian, dan pengorbanan seluruh anggota Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan sehingga kita sebagai bangsa dapat melakukan agenda-agenda besar pembangunan bangsa yang sedang kita lakukan saat-saat ini,” ucapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut menganugerahkan Tanda Kehormatan berupa Nugraha Shakanti dan Bintang Bhayangkara Nararya sebagai bagian dari rangkaian penyelenggaraan Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara.

    Selesai upacara, Prabowo dan tamu undangan lainnya menyaksikan demonstrasi dan defile. Adapun penampilan ini dilakukan oleh para anggota serta mitra Polri.

    Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin, para duta besar negara sahabat, para pimpinan lembaga negara, serta para menteri kabinet Merah-Putih.

     

  • Jadilah polisi yang dicintai rakyat

    Jadilah polisi yang dicintai rakyat

    Tangkapan layar – Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato arahan dalam agenda Upacara HUT Ke-79 Bhayakara di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

    Presiden Prabowo: Jadilah polisi yang dicintai rakyat
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 16:57 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto berpesan kepada seluruh jajaran Polri saat puncak peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara agar mereka menjadi polisi yang dicintai rakyat.

    Dalam amanatnya di hadapan ribuan polisi, Presiden beberapa kali mengingatkan polisi harus selalu melindungi rakyat, terutama mereka yang paling lemah, paling tertindas, dan paling miskin.

    “Jaga kepercayaan rakyat. Sekali lagi utamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan lain. Sekali lagi, Saudara jangan sekali-sekali mengecewakan rakyat kita,” kata Presiden Prabowo di hadapan ribuan polisi.

    “Selamat Hari Bhayangkara Ke-79. Jadilah insan Bhayangkara yang rastra sewakottama  —polisi yang mengabdikan dirinya untuk kejayaan Nusa dan Bangsa–. Sekali lagi, jadilah polisi yang dicintai rakyat,” ujar Presiden saat menutup amanatnya.

    Dalam amanat yang sama, Presiden juga menekankan polisi di Indonesia harus memahami betul kesulitan dan penderitaan rakyat.

    “Polisi Indonesia tidak boleh seperti polisi negara yang sudah kaya dan maju. Polisi Indonesia harus di tengah-tengah rakyat, harus merasakan penderitaan rakyat, merasakan kesulitan rakyat, mendengar jeritan hati rakyat,” kata Presiden.

    Presiden juga menyatakan cita-cita Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, bangsa yang berhasil menghapus kemiskinan dan kelaparan, bangsa yang adil, hanya mungkin terwujud manakala memiliki kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dicintai rakyat, dan selalu membela rakyat.

    “Sejarah manusia sepanjang ribuan tahun mengajarkan kita tidak ada negara yang berhasil tanpa kepolisian yang unggul dan tangguh. Dengan kesadaran itulah, para pemimpin negara dari presiden pertama dan seterusnya, presiden kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, sampai sekarang saya menjabat, kita semua sadar pentingnya kepolisian yang tangguh dan unggul,” kata Presiden.

    Kepada seluruh peserta upacara dan tamu undangan, Presiden Prabowo mengajak untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada para pendiri Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Presiden Prabowo memimpin upacara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa, sebagai inspektur upacara. HUT Bhayangkara merujuk kepada hari terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 1 Juli 1946.

    Dalam rangkaian peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara itu, Presiden Prabowo lanjut menyaksikan parade (defile) seluruh satuan Polri beserta kemampuan alat pertahanan dan keamanan Polri. Defile HUT Ke-79 Bhayangkara juga dimeriahkan parade 25 robot yang merupakan simbol modernisasi Polri. Robot-robot itu mencakup robot mirip manusia (humanoid), robot mirip anjing penjaga, robot tank, robot ROPI, dan drone agriculture.

    Di Lapangan Silang Monas hari ini, kehadiran Presiden Prabowo dalam rangkaian HUT Ke-79 Bhayangkara didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kedatangan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran di lokasi upacara disambut oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

    Dalam puncak peringatan HUT Polri itu, hampir seluruh pimpinan lembaga negara, pimpinan TNI, menteri-menteri Kabinet Merah Putih hadir. Kemudian, ada juga tamu-tamu kehormatan, di antaranya Istri Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden Ke-13 Ma’ruf Amin.

    Sumber : Antara