Tag: Sugiono

  • Menlu RI akan Bahas Konflik Iran-Israel hingga Reformasi Internal OKI di KTM Istanbul

    Menlu RI akan Bahas Konflik Iran-Israel hingga Reformasi Internal OKI di KTM Istanbul

    JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono akan menyampaikan pandangan Indonesia konflik Iran-Israel hingga reformasi internal saat menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di Turki akhir pekan ini.

    Indonesia bersama beberapa negara OKI menyampaikan inisiatif bersama untuk mengecam serangan Israel ke Iran, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah “Roy” Soemirat.

    “Menurut rencana, nantinya (pernyataan bersama) itu akan menjadi outcome document yang akan diadopsi saat berlangsungnya KTM di Istanbul pada 21-22 Juni,” jelasnya Roy dalam keterangan pers daring dari Rusia, Rabu 18 Juni.

    Lebih jauh Roy mengatakan, Menlu Sugiono dijadwalkan akan menghadiri KTM yang semula bersifat reguler, terjadwal sejak lama.

    “Namun dengan perkembangan yang ada sekarang, KTM mungkin akan diubah formatnya atau akan ada penambahan mata agenda khusus, extraordinary session atau extraordinary agenda item terkait situasi di Iran,” jelasnya.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI dalam unggahan di situsnya menuliskan, Menlu Sugiono dalam KTM ini akan menyampaikan pandangan Indonesia terhadap beragam tantangan global dan dunia Islam seperti konflik bersenjata Iran-Israel dan penyelesaian perang Gaza, serta penguatan kerja sama ekonomi pembangunan, terutama dalam mengentaskan kemiskinan.

    Menlu juga akan menggarisbawahi mendesaknya reformasi internal, agar OKI semakin tanggap mengatasi tantangan global dan dapat memberikan dukungan kongkret bagi pembangunan negara anggota.

    Isu reformasi OKI menjadi salah satu perhatian Indonesia sebagai salah satu pendiri OKI pada tahun 1969, mengingat semakin kompleks-nya tantangan yang dihadapi negara anggota, antara lain konflik bersenjata, terorisme dan kemiskinan.

    Partisipasi Menlu RI dalam KTM adalah bukti komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penciptaan dunia yang lebih aman, damai dan sejahtera, kata Kemlu RI.

    Kehadiran Menlu juga mencerminkan diplomasi Indonesia yang tidak kenal lelah dalam menciptakan perdamaian, terutama dalam mendukung kemerdekaan Palestina, tambah kementerian, dengan Menlu RI adalah salah satu anggota Utusan Khusus OKI-Liga Arab dalam penyelesaian perang Gaza.

    Pada akhir pertemuan, diharapkan para Menteri Luar Negeri OKI dapat mengesahkan resolusi-resolusi OKI dan Deklarasi Istanbul, yang berisi komitmen bersama dan langkah konkret dalam menanggapi beragam tantang global dan umat Islam.

  • Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Sejumlah diaspora Indonesia termasuk mahasiswa Indonesia di Rusia menyambut meriah kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Kota St. Petersburg, Rusia, Rabu malam.

    Sebanyak 50 orang lebih warga negara Indonesia yang menetap di St. Petersburg memenuhi pelataran hotel tempat Presiden menginap di pusat kota St. Petersburg, dengan mengenakan pakaian tradisional khas Indonesia, di antaranya pakaian khas Jawa Tengah, Kalimantan, atasan kebaya lengkap dengan kain batiknya.

    Sejumlah diaspora itu kemudian begitu antusias melihat kedatangan Presiden di pelataran hotel, dan mereka kompak memanggil-manggil nama Presiden: “Presiden Prabowo! Bapak Presiden!”

    Presiden Prabowo pun menghentikan langkahnya dan menghampiri diaspora dan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di pelataran hotel. Presiden kemudian menyalami beberapa dari mereka.

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia, yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo.

    “Berapa anaknya?” tanya Presiden kepada Ambar.

    “Dua Bapak, Zenya dan Vladimir,” balas Ambar yang kemudian memperkenalkan dua anaknya kepada Presiden.

    Dua anaknya Ambar, yang menyambut kedatangan Presiden, ikut memeriahkan acara dengan memakai pakaian tradisional khas Kalimantan dan Jawa. Keduanya kemudian mendekat ke arah Presiden dan bersalaman.

    Presiden kemudian sempat bertanya kepada Vladimir: “Kamu ganteng sekali” ungkapan itu kemudian mengundang tawa diaspora lainnya. Vladimir pun memanfaatkan kesempatan bertemu Presiden dengan meminta mainan lego.

    Presiden pun memanggil sekretaris pribadinya, Rizky Irmansyah, untuk membelikan lego untuk Vladimir.

    Presiden lanjut bertanya asal daerah diaspora Indonesia lainnya. Ada yang berasal dari Ambon, ada pula yang dari Papua. Dalam sela-sela pertemuan Presiden dengan para diaspora, ada dari mereka yang memanggil-manggil nama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Seskab Teddy! Letkol Teddy!” kata beberapa diaspora.

    Presiden berinteraksi dengan diaspora dan mahasiswa Indonesia di pelataran hotel selama kurang lebih 15 menit. Presiden Prabowo kemudian berpamitan dengan para diaspora Indonesia itu dan masuk ke dalam hotel untuk makan malam dan beristirahat. Saat Presiden masuk ke dalam hotel, beberapa diaspora berseru: “Panjang umur Presiden!”

    Di lobi hotel, kedatangan Presiden Prabowo, yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, disambut oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Di St. Petersburg, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan yang termasuk di antaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Kamis (19/6), kemudian memenuhi undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiba di Rusia, Prabowo Disambut Wakil PM Denis Manturov

    Tiba di Rusia, Prabowo Disambut Wakil PM Denis Manturov

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba di St Petersburg, Rusia untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedatangan Prabowo di Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St Petersburg, disambut Wakil Kepala Protokol Rusia Alexander Prusov dan Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia Denis Manturov.

    Dikutip Antara, Rabu (18/6/2025), Prabowo sempat berbincang selama beberapa waktu dengan Prusov, setelah itu bersalaman dan merangkul Wakil PM Manturov. Turut menyambut kedatangan Prabowo, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, yang juga belum lama tiba di St Petersburg setelah bertolak dari Moskow, Rusia.

    Prabowo dan Manturov lanjut mengikuti upacara penyambutan dari pasukan jajar kehormatan. Lagu kebangsaan Republik Indonesia Indonesia Raya pun dikumandangkan menyambut kedatangan Prabowo.

    Selepas itu, Prabowo lanjut menyalami satu per satu pejabat Pemerintah Rusia dan pejabat dari Pemerintah Republik Indonesia yang menyambut di bandara. Jajaran pejabat dari Pemerintah Rusia yang hadir di antaranya Gubernur St Petersburg Alexander Beglov, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov, Direktur Asia 3 Kementerian Luar Negeri Rusia Lyudmila Vorobieva.

    Sementara itu, pejabat Pemerintah RI yang menyambut kedatangan Prabowo di bandara yakni Duta Besar RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares dan Atase Pertahanan KBRI Moskow Marsekal Pertama TNI Jatmiko Adi.

    Prabowo dan Manturov lanjut memeriksa pasukan dan keduanya lanjut melihat parade (defile) pasukan militer Rusia. Selepas itu Prabowo langsung naik kendaraan dan melanjutkan perjalanan ke hotel di pusat kota St Petersburg.

    Kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral Prabowo dan Putin berlangsung pada hari kedua di St Petersburg. Dalam rangkaian itu, Prabowo akan lebih dulu berziarah ke taman makam pahlawan Piskarevskoye Memorial Cemetery, Kamis pagi.

    Di taman makam pahlawan itu, Presiden Prabowo akan memberi penghormatan kepada pahlawan-pahlawan Rusia yang gugur, kemudian meletakkan karangan bunga (laying wreath). Kemudian, Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Istana Constantine untuk kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral dengan Putin.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Putin, Prabowo akan didampingi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan kemungkinan juga ada Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Selepas merampungkan seluruh agenda kenegaraan pada hari kedua, Prabowo akan menghadiri St Petersburg International Economic Forum 2025 sebagai pembicara utama, Jumat. Forum ekonomi tingkat dunia itu berlangsung pada 18-21 Juni dihadiri pelaku usaha, pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, think tank bidang ekonomi dan bisnis, serta media dari berbagai negara.

    Lawatan Prabowo ke St Petersburg pada 18-20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Putin pada 31 Juli 2024.

    (idn/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Prabowo tiba di St. Petersburg Rabu sore, ketemu Putin Kamis

    Presiden Prabowo tiba di St. Petersburg Rabu sore, ketemu Putin Kamis

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan tiba di Kota St. Petersburg, Rusia, pada Rabu sore, untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (19/6).

    Pesawat kepresidenan PK-GRD yang membawa Presiden Prabowo beserta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dijadwalkan mendarat di Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, Rabu, sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

    Di St. Petersburg, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan yang termasuk di antaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Kamis, kemudian memenuhi undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Informasi yang diterima oleh ANTARA, kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral Presiden Prabowo dan Presiden Putin berlangsung pada hari kedua Presiden RI di St. Petersburg. Dalam rangkaian itu, Presiden Prabowo akan lebih dulu berziarah ke taman makam pahlawan Piskarevskoye Memorial Cemetery, Kamis pagi.

    Di taman makam pahlawan itu, Presiden Prabowo akan memberi penghormatan kepada pahlawan-pahlawan Rusia yang gugur, kemudian meletakkan karangan bunga (laying wreath).

    Kemudian, Presiden akan melanjutkan perjalanan ke Istana Constantine untuk kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin. Di Istana Constantine, Presiden Prabowo juga akan bertemu empat mata (tete-a-tete), dan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara Indonesia dan Rusia. Agenda kenegaraan di Istana Constantine, Kamis, kemudian akan diakhiri dengan menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) di hadapan wartawan Istana Kepresidenan Rusia dan wartawan Istana Kepresidenan Republik Indonesia.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan kemungkinan juga ada Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Selepas merampungkan seluruh agenda kenegaraan pada hari kedua, Presiden Prabowo akan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum 2025 sebagai pembicara utama, Jumat. Forum ekonomi tingkat dunia itu berlangsung pada 18–21 Juni dihadiri pelaku usaha, pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, think tank bidang ekonomi dan bisnis, serta media dari berbagai negara.

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Setelah Singapura, Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Rusia untuk Pertemuan dengan Presiden Putin

    Setelah Singapura, Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Rusia untuk Pertemuan dengan Presiden Putin

    JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melanjutkan agenda lawatan luar negerinya ke St. Petersburg, Rusia, setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan di Singapura pada Senin 16 Juni malam.

    Pesawat kepresidenan PK-GRD yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara Angkatan Udara Singapura, Paya Lebar Air Base, sekitar pukul 22.45 waktu setempat menuju Rusia.

    Keberangkatan Presiden Prabowo dilepas oleh sejumlah pejabat tinggi Singapura, termasuk Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Atase Pertahanan KBRI Singapura Kolonel Pnb. Hendra Supriyadi.

    Di Rusia, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan atas undangan langsung dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Agenda utama meliputi pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, serta keikutsertaan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    “Kunjungan kenegaraan ini sangat strategis untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Rusia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin dipandang sebagai negara besar di mata dunia, khususnya di tengah meningkatnya tantangan global,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Dalam lawatan ini, Presiden Prabowo juga kemungkinan akan didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Presiden Prabowo dijadwalkan tiba di St. Petersburg pada Rabu 18 Juni, setelah melakukan transit di beberapa negara selama perjalanan.

    SPIEF 2025 akan digelar di St. Petersburg, Rusia, pada 18–21 Juni 2025. Presiden Vladimir Putin dijadwalkan menyampaikan pidato pada upacara penutupan forum ekonomi tersebut pada 21 Juni.

  • Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

    Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo minta semua bandara dibuka, tingkatkan konektivitas Singapura
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 16 Juni 2025 – 18:14 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan pembukaan bandara di kota-kota Indonesia untuk meningkatkan konektivitas penerbangan langsung dari maskapai udara Singapura.

    Presiden Prabowo di hadapan PM Singapura Lawrence Wong dalam pernyataan pers bersama pada rangkaian Leaders’ Retreat perdana antara Indonesia dan Singapura, di Parliament House, Singapura, Senin, mengatakan bahwa banyak bandara di Indonesia yang perlu dibuka untuk meningkatkan konektivitas udara.

    “Saya telah menginstruksikan kementerian terkait di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara guna mengarahkan koneksi maskapai asing ke bandara kita, yang banyak di antaranya masih perlu dibuka,” kata Presiden Prabowo melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Senin.

    Presiden mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan intensitas penerbangan seperti sebelum pandemi COVID-19 merebak, bahkan lebih tinggi lagi jumlah penerbangannya.

    Di sisi lain, Presiden menekankan infrastruktur dan mekanisme keselamatan udara juga ditingkatkan seiring dengan pembukaan bandara untuk penerbangan langsung dari Singapura itu.

    “Namun, pada prinsipnya, saya ingin melihat akses yang lebih mudah dan cepat ke bandara kita,” kata Prabowo.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Singapura dan mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri.

    Presiden Prabowo juga mengenang kedekatannya dengan Singapura sejak masa kecil dan menegaskan kuatnya hubungan personal serta historis antara para pemimpin Indonesia dan Singapura.

    Delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tahunan itu, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

    Selain itu, hadir pula Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo.

    Sumber : Antara

  • Penjelasan soal Prabowo Hadiri Undangan Putin dan Batal ke KTT G7

    Penjelasan soal Prabowo Hadiri Undangan Putin dan Batal ke KTT G7

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto diagendakan akan memenuhi undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan begitu, Prabowo tak bisa menghadiri KTT G7.

    Adapun KTT G7 diketahui akan digelar pada 16 dan 17 Juni 2025. Adapun negara yang masuk dalam KTT G7 yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

    Sementara, Prabowo juga sudah merencanakan dari jauh-jauh hari untuk mengunjungi Singapura, selain ke Rusia.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan waktu kegiatan KTT G7 itu bentrok dengan agenda ke Rusia dan Singapura. Namun, Hasan menyebut pemerintah menghargai undangan yang terus berdatangan ke Prabowo.

    “Presiden mendapatkan banyak sekali kehormatan dengan diundang ke dalam berbagai forum di dunia. Undangan-undangan ini ada yang waktunya pas, ada yang waktunya itu agak bentrok. Hampir bersamaan,” kata Hasan kepada wartawan di kantornya, Gedung Kwarnas Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    “Dengan jarak yang lumayan jauh itu titik-titiknya lumayan-lumayan jauh tuh. Ada yang di Kanada, ada yang di Singapura, ada yang di St. Petersburg. Pemerintah kita tentu menghargai undangan-undangan ini karena ini sebuah kehormatan terhadap pemerintah Indonesia,” lanjutnya.

    Sikap RI Tak ke Blok Mana Pun

    Foto: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi (Eva/detikcom)

    Istana menegaskan sikap Indonesia tak bergabung ke blok mana pun. Hal ini karena Prabowo tidak bisa memenuhi undangan KTT G7 karena bentrok dengan agenda bertemu Putin.

    “Jadi tidak condong ke blok mana pun. Kita tidak melihat dunia hitam-putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu tidak ada,” kata Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kepada wartawan di kantornya, Gedung Kwarnas Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Hasan mengatakan Indonesia akan bergabung ke forum mana pun berdasarkan kepentingan nasional, bukan berdasarkan hubungan baik atau buruk negara-negara lain. Hasan mengambil contoh Indonesia yang tengah mengikuti aksesi BRICS dan di saat bersamaan juga ikut aksesi keanggotaan OECD.

    “Kalau OECD kan ada Amerika, ada negara-negara Eropa di sana. Nah di saat yang bersamaan kita menjadi anggota BRICS dan di saat yang bersamaan kita juga dalam proses menjadi anggota OECD. Jadi nggak condong ke mana pun, kita akan bergabung dengan klub yang, kalau klub-klub internasional itu, klub-klub multilateral itu memberikan keuntungan strategis kepada bangsa kita, kita akan join,” ujarnya.

    “Kalau tidak memberikan keuntungan strategis kepada kita, ya kita mungkin tidak akan join. Kita kan juga aktif dalam G20, G7 ini kan bagian dari G20 dan kita aktif. Kita juga aktif di dalam APEC. Di APEC itu ada China, ada RRC, ada Amerika Serikat. Jadi kita sama sekali dalam pendirian politik kita yang bebas aktif tidak akan condong ke salah satu blok. Kita akan bergabung ke blok ekonomi, ingat blok ekonomi,” lanjut Hasan.

    Hasan menyebut Indonesia tegas menganut politik bebas aktif. Oleh karena itu, ia berharap tidak ada spekulasi liar soal sikap politik Indonesia.

    “Kita nggak akan masuk ke dalam blok militer, blok pertahanan. Kita masuk dalam blok ekonomi selama itu menguntungkan buat bangsa kita. Jadi kira-kira itu. Jadi spekulasi kayak tadi harusnya kita taruh jauh-jauh dari pendirian politik luar negeri negara kita,” ujarnya.

    Pertemuan dengan Putin

    Foto: REUTERS/Pool/Maxim Shemetov

    Prabowo akan memenuhi undangan Putin untuk berkunjung ke negaranya pada 18-20 Juni mendatang. Sejumlah agenda bakal dijalani Prabowo dalam kunjungannya ke Saint Petersburg.

    “Bapak Presiden RI dan rombongan terbatas juga dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Saint Petersburg, Rusia pada tanggal 18-20 Juni mendatang,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Sumirat kepada wartawan dalam jump pers di kantornya, Kamis (12/6/2025).

    Roy menjelaskan kunjungan Prabowo ke Rusia ini dalam rangka memenuhi undangan Putin. Selain itu, Prabowo dijadwalkan menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum 2025.

    “Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia. Dan juga sekaligus menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum tahun ini yang sudah memasuki tahun berjalan sekitar berapa tahun,” jelasnya.

    Roy mengatakan kunjungan ini juga dilakukan dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara RI dan Rusia. Hal ini sangat penting dan memiliki makna penting bagi hubungan diplomatik kedua negara.

    “Dalam pertemuan bilateral nanti kunjungan ini juga diharapkan akan membahas perkembangan kerja sama bilateral. Serta melakukan tukar pikiran diantara para leaders terkait dengan isu-isu regional dan global yang menjadi common concern,” jelasnya.

    Roy menyampaikan kunjungan ini juga diharapkan menghasilkan sejumlah langkah konkret yang pada saatnya nanti akan disampaikan lebih lanjut.

    “Karena sampai saat ini masih memasuki tahap finalisasi akhir,” tuturnya.

    Sementara itu, dalam Saint Petersburg International Economic Forum, Prabowo diagendakan menyampaikan pidato pada sesi pembukaan serta mengikuti sesi pleno bersama Putin.

    Dalam rangkaian kunjungan Prabowo ke Rusia, sejumlah pejabat bakal turut mendampingi. Sebelum itu, Menteri Luar Negeri Sugiono juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia di Moskow.

    “Dan juga sebelum rangkaian pertemuan di tingkat Presiden direncanakan juga bahwa Menteri Luar Negeri Indonesia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia di Moskow. Ini sebenarnya hal yang sudah pernah dijadwalkan sebelumnya hanya tertunda sehingga baru bisa terlaksana minggu depan bila tidak ada halangan,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • DPR Minta Prabowo dan Sri Mulyani Sigap Antisipasi Dampak Konflik Iran vs Israel

    DPR Minta Prabowo dan Sri Mulyani Sigap Antisipasi Dampak Konflik Iran vs Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto meminta pemerintah untuk siap dan sigap mengantisipasi konflik yang kini sedang terjadi di Iran dan Israel. Menurutnya, saat ini dunia sedang dalam titik membahayakan (jeopardizing).

    Utut berujar ada tiga hal yang perlu dicermati dalam konflik kedua negara tersebut. Pertama, penyebab terjadinya konflik. Kedua, sampai di mana titik berakhirnya. Ketiga, konsep pertahanan negara Indonesia.

    “Kita harapkan Pak Presiden Prabowo harus siap dan sigap mengantisipasi. Pemahaman siap, tentu kita tidak berperang, tapi sigap terhadap dampak ikutan lainnya,” pintanya di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Selain itu, Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP) ini turut mengusulkan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono bisa mengundang Duta Besar RI di Teheran, Iran untuk memberikan laporan tertulis soal kondisi di sana.

    “Karena beliau yang ada di Teheran dan di Teheran yang terluka atau yang wafat, atau instalasi apa saja yang rusak akibat perang yang baru berjalan 3 hari ini. Mudah-mudahan kita semua berdoa perangnya tidak berkelanjutan, semua sama-sama bisa menahan diri,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Utut mengingatkan Indonesia perihal rute penerbangan dari Tanah Air yang melintasi wilayah udara di lokasi konflik kedua negara tersebut. Selain itu juga, dia menyoroti adanya potensi salah sasaran, karena namanya perang tidak mengenal kapan ada kesialan terjadi.

    “Karena apapun satu nyawa manusia adalah sangat berharga. Jadi kita enggak bisa menyebut hanya satu, we can not count numbers untuk nyawa. Jadi ini pemahaman sikap seperti itu dan idealnya memang Pak Dubes segera melapor ke Pak Menlu,” tutur dia.

    Di sisi lain, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini juga berpandangan perlu adanya semacam ‘tabungan’ dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) untuk anggaran hal-hal urgent seperti konflik ini.

    “Kan tidak tahu bakal ada perang seperti ini, nah ini kita harus ada konsep untuk menabung untuk hal-hal yang urgent seperti ini. Ini catatan untuk Ibu Srimul [Sri Mulyani] dan Banggar kita,” tutupnya.

    Dalam catatan Bisnis, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran pada Jumat (13/6) dini hari. 

    Serangan tersebut menewaskan lebih dari 104 penduduk Iran, termasuk komandan Garda Revolusi (IRGC), beberapa komandan tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir, serta melukai hampir 380 orang lainnya. 

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menargetkan beberapa wilayah di Israel. Serangan itu dikabarkan menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari ratusan orang lainnya.

  • Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas

    Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas

    Di Hadapan PM Singapura, Prabowo Akui Telah Instruksikan Buka Bandara guna Tingkatkan Konektivitas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam pernyataan bersama Perdana Menteri (PM)
    Singapura
    , Lawrence Wong, Presiden
    Prabowo
    Subianto menginstruksikan pembukaan bandara di kota-kota Indonesia untuk meningkatkan konektivitas penerbangan langsung dari maskapai udara asing, termasuk Singapura.
    “Saya telah menginstruksikan kementerian terkait di Indonesia untuk meningkatkan pembukaan semua bandara guna mengarahkan koneksi maskapai asing ke bandara kita, yang banyak di antaranya masih perlu dibuka,” kata Prabowo pada rangkaian Leaders’ Retreat perdana antara Indonesia dan Singapura di Parliament House, Singapura Senin (16/6/2025), dikutip dari
    Antaranews
    .
    Prabowo mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan intensitas penerbangan seperti sebelum pandemi Covid-19, bahkan lebih tinggi lagi jumlah penerbangannya.
    Di sisi lain, Presiden menekankan infrastruktur dan mekanisme keselamatan udara juga ditingkatkan seiring dengan pembukaan bandara untuk penerbangan langsung dari Singapura tersebut.
    “Namun, pada prinsipnya, saya ingin melihat akses yang lebih mudah dan cepat ke bandara kita,” ujar Prabowo.
    Dalam sambutannya,
    Presiden Prabowo
    juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Singapura dan mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri.
    Presiden Prabowo lantas mengenang kedekatannya dengan Singapura sejak masa kecil dan menegaskan kuatnya hubungan personal serta historis antara para pemimpin Indonesia dan Singapura.
    Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan harapannya terkait kolaborasi strategis antara perusahaan investasi milik Singapura, Temasek Holdings, memperkuat kerja sama di sektor energi hijau dengan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, Danantara.
    “Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun dalam sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” kata Prabowo.
    Kemudian, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Singapura dalam investasi langsung ke Indonesia.
    Tahun lalu, investasi dari Singapura tercatat menyumbang sekitar sepertiga dari total Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.
    “Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini lebih jauh lagi,” ujar Prabowo.
    Untuk diketahui, delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tahunan itu, antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
    Selain itu, hadir pula Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 42 WNI Terdampar di Tel Aviv, Apa Dampak Konflik Iran-Israel Bagi RI?

    42 WNI Terdampar di Tel Aviv, Apa Dampak Konflik Iran-Israel Bagi RI?

    Jakarta

    Sebanyak 42 WNI yang melakukan ziarah keagamaan dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Ben Gurion ditutup menyusul memanasnya konflik Israel-Iran pada Jumat (13/06).

    Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan perwakilan diplomatik di Yordania tengah memberikan asistensi agar puluhan WNI itu bisa keluar dari Israel melalui jalan darat.

    “[Para WNI itu] seharusnya keluar lewat Tel Aviv, tetapi tidak bisa karena bandara ditutup. Mereka sedang dibantu KBRI Amman untuk melintas ke Yordania,” ujar Judha Nugraha kepada BBC News Indonesia pada Minggu (15/06).

    Saat ini, Kemenlu mencatat ada 187 WNI yang berada di seluruh wilayah Israel. Menurut Judha, sebagian besar dari mereka berada di Aravah di selatan Israel.

    Pemerintah Indonesia, sambung Judha, sudah mengimbau agar para WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Israel dan Palestina, termasuk untuk kunjungan ziarah untuk menunda niat mereka.

    “Sejak tahun lalu, wilayah Palestina dan Israel sudah ditetapkan Siaga 1 [level tertinggi kewaspadaan] oleh KBRI Amman,” tegasnya.

    Adapun di Iran, menurut Judha, KBRI Teheran sudah menetapkan status Siaga 2 sejak April 2024.

    “[Terbesar] kedua di Teheran, ada sekitar 90 WNI termasuk pelajar, pekerja migran, dan staf KBRI berikut keluarga mereka,” tutur Judha.

    Pada Jumat (13/06), pemerintah Israel menutup bandara mereka setelah melancarkan sejumlah serangan ke Iran dalam Operasi Rising Lion yang menyasar pusat nuklir, fasilitas militer, dan area berpenduduk.

    Pihak Israel mengeklaim serangan pihaknya dilakukan “atas dasar keselamatan” karena Iran dituding terus mengembangkan nuklir mereka.

    Iran mulai membalas serangan itu pada Jumat (13/06) malam melalui gempuran drone dan rudal balistik. Hingga berita ini diturunkan, gelombang serangan dari masing-masing negara masih terus berlangsung.

    ‘Belum ada permohonan evakuasi’

    BBC News Indonesia sudah menghubungi sejumlah warga Indonesia yang berada di Iran untuk menceritakan kondisi mereka di sana, tetapi mereka memilih bungkam karena sensitivitas isu.

    Jaringan internet setempat dilaporkan tidak stabil dan sangat lambat.

    Dalam siaran pers pada Jumat (13/06), Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran mengimbau para WNI untuk “saling mengingatkan satu sama lain” terkait imbauan KBRI Teheran dan Kemenlu serta “saling menjaga komunikasi”.

    Selain itu, mereka juga meminta agar para WNI di Iran untuk “saling menenangkan dan tidak panik dalam kondisi apa pun agar memudahkan koordinasi dan melancarkan segala proses yang dilakukan KBRI Teheran dan Kemenlu.”

    IPI Iran juga mengingatkan agar para WNI untuk melakukan pengecekan di grup WNI di platform WhatsApp.

    Pihak IPI Iran mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para korban sipil dan tokoh penting Iran dalam serangan Israel.

    Pihak IPI juga mengecam dan mengutuk serangan Israel sekaligus mengecam PBB yang mereka sebut “diam seribu bahasa” atas serangan Israel.

    Baca juga:

    Sementara itu, Judha mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan WNI-WNI di Iran.

    “Saya sampaikan bahwa para WNI kita dalam keadaan baik, tidak ada yang menjadi korban dari serangan Israel,” ujar Judha.

    “Serangan yang dilakukan Israel saat menyasar instalasi-instalasi militer dan juga kepada beberapa petinggi dari Iran. Tapi tentu kita mengantisipasi bahwa eskalasi ini dapat lebih memburuk.”

    Berdasarkan pengamatan dari KBRI Teheran, kata Judha, situasi di Teheran masih terlihat normal meski terlihat antrean BBM yang cukup panjang di beberapa tempat.

    “Tapi tidak ada panic buying. Kegiatan dan kehidupan masyarakat masih berjalan dengan normal,” ujar Judha.

    Pernyataan Judha ini selaras dengan laporan IPI Iran yang menyebut laporan sejumlah WNI di kota-kota besar Iran mengatakan “tidak ada perubahan yang signifikan” setelah serangan Israel.

    Judha mengingatkan bahwa pihak pemerintah sejak April tahun lalu sudah mengimbau agar para WNI di Iran yang tidak memiliki kepentingan esensial untuk bisa pulang secara mandiri.

    Apalagi, saat ini, konflik antara Iran dan Israel membuat wilayah udara di kawasan tersebut ditutup sehingga menghalangi penerbangan.

    Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, mengatakan untuk saat ini evakuasi belum perlu dilakukan bagi para WNI di Iran.

    “Namun, kita terus melakukan pematangan rencana apabila memang [evakuasi] diperlukan apabila situasi memburuk. Tentu kita berharap situasi buruk tidak terjadi,” ujar Roliansyah kepada BBC News Indonesia pada Minggu (15/06).

    Rolliansyah yang dilantik sebagai Dubes RI untuk Teheran (merangkap Turkmenistan) pada 24 Maret 2025, mengatakan sejauh ini “belum ada permohonan evakuasi” dari WNI di Iran.

    Di sisi lain, Rolliansyah menekankan bahwa pada akhirnya evakuasi merupakan pilihan dari para individu.

    “Pemerintah pada beberapa situasi konflik di beberapa tempat lain sering mengalami situasi dimana sudah menyarankan atau bahkan menyiapkan rencana evakuasi warganegara Indonesia, tapi banyak warga negara yang memutuskan untuk tidak melakukan evakuasi. Dan tentunya pemerintah harus menghargai keputusan dari masing-masing individu tersebut,” ujarnya.

    Meski begitu, Rolliansyah meminta agar para WNI terus mengabarkan situasi mereka secara berkala kepada perwakilan diplomatik setempat.

    Apakah konflik Iran dan Israel akan terus memanas?

    Asap membubung setelah ledakan terjadi di pusat kota Teheran pada 15 Juni 2025 (Getty Images)

    Pengamat hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, Idil Syawfi, menilai potensi eskalasi konflik antara Iran dan Israel “sangat tinggi”.

    Menurut Idil, hal ini terlihat dari upaya retaliasi Israel yang menyerang depot minyak Iran serta kantor Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran pada Minggu (15/06).

    Serangan kemudian dibalas dengan serangan misil Iran ke Haifa dan Tel Aviv.

    “Jika kita melihat pernyataan terakhir Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengirimkan pesan kepada masyarakat Iran, kita bisa tahu target utama Israel dari operasi militer ini adalah perubahan rezim di Iran,” ujar Idil kepada BBC News Indonesia.

    “Seperti diketahui Iran menjadi penyuplai dan pendukung bagi gerakan-gerakan yang menyerang Israel seperti Hamas, Houthi dan juga Hizbullah.”

    Baca juga:

    Idil menilai operasi militer yang dilakukan Israel pada Jumat (13/06) lalu sudah dipersiapkan sedemikian rupa. Sebagaimana diketahui, serangan tersebut menewaskan para ilmuwan dan petinggi militer Iran.

    “Pada sisi lain, Iran tidak punya banyak pilihan selain merespon dengan serangan militer,” ujar Idil.

    Iran, menurut Idil, berhadapan dengan dua pilihan: pertama, serangan balasan tetapi terbatas untuk mengurangi eskalasi tetapi kredibilitas pemerintah buruk di mata masyarakat.

    Kedua, membalas dengan lebih keras, tetapi sesuai keinginan Israel agar mendapat dukungan militer dari sekutunya, termasuk AS.

    Dihubungi terpisah, pengamat Timur Tengah dari Universitas Bina Nusantara, Tia Mariatul Kibtiah, menilai ada dua alasan mengapa Israel memutuskan untuk menyerang Iran.

    Yang pertama, popularitas Netanyahu di Israel. Ketika karier politik dia sedang tidak baik-baik saja, dia akan melakukan hal tidak terduga dan di luar nalar,” ujar Tia ketika dihubungi pada Minggu (13/0).

    Selain dinilai gagal menangani Hamas, masyarakat Israel juga menilai perekonomian negara merosot menyusul konflik Gaza.

    Alasan yang kedua, kata Tia, adalah Israel ingin menghentikan negosiasi antara AS dan Iran terkait nuklir.

    Di sisi lain, Tia berpendapat bahwa konflik ini kemungkinan besar tidak akan berlanjut ke eskalasi yang lebih luas.

    Hal ini didasari oleh kepentingan keamanan negara-negara Teluk, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait, yang secara geografis berdekatan dengan area konflik dan memiliki pangkalan militer AS.

    Tia memprediksi akan muncul banyak mediator, termasuk AS, untuk menekan agar saling serang antara Iran dan Israel. Dia juga menduga AS tidak akan terlibat dalam serangan balasan oleh Israel, tetapi alih-alih a akan membantu dalam upaya menangkal rudal Iran.

    Pada Minggu (15/06), Presiden AS Donald Trump menyatakan Iran dan Israel mesti mencapai kesepakatan dan mengatakan dirinya akan memfasilitasinya.

    CBS News, mitra BBC News di AS, melaporkan Trump sebelumnya memveto rencana Isrel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Bagaimana dampak konflik Iran dan Israel ke Indonesia dan dunia?

    Idil mengatakan serangan Israel ke depot minyak Iran menunjukkan bahwa, selain isu nuklir, Israel juga ingin “menyakiti Iran” dalam hal energi.

    Menurut Idil, serangan Israel ini membuka opsi juga bagi Iran untuk merespons dengan menutup Selat Hormuz.

    “Selat Hormuz bisa jadi merupakan kartu yang bisa dimainkan oleh pemerintah Iran,” ujarnya.

    “Penutupan Selat Hormuz akan berimplikasi terhadap negara-negara lain, khususnya terhambatnya distribusi minyak global dan meningkatnya harga minyak.”

    Idil memprediksi harga minyak dunia akan melambung tinggi dalam pembukaan minggu depan, dan akan beranjak meningkat seiring dengan eskalasi konflik.

    “Hal ini selain karena produksi akan terhambat, distribusi juga akan sangat terbatas dikarenakan konflik ini,” ujarnya.

    Baca juga:

    Bagi Indonesia, Idil menekankan hal ini akan berdampak ke perekonomian negara mengingat sumber minyak yang paling besar berasal dari Timur Tengah yang didatangkan melalui Singapura.

    “Perlambatan ekonomi akan semakin terasa, dan kemungkinan inflasi yang saat ini tertahan akan meningkat kembali. Hal ini akan membuat pemerintah semakin kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkannya,” ujarnya.

    Pendapat senada diungkapkan Tia.

    Meskipun secara geografis Iran dan Israel jauh dari Indonesia, dia mengingatkan konflik ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia sebagai negara pengguna dan pengimpor energi yang besar.

    Apa yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia?

    Pada Jumat (13/06), Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan Indonesia secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran yang disebutnya merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional.

    Sugiono mengatakan serangan tersebut akan menimbulkan banyak implikasi dan akan memperburuk situasi jika semua pihak yang terkait tidak menahan diri, sebagaimana dilaporkan Antara.

    Dia menambahkan akan terus memantau situasi tersebut lebih lanjut.

    Menanggapi ini, Idil mengaku sulit untuk membayangkan posisi Indonesia dalam konflik ini.

    “Karena kita tidak bisa dibilang sebagai ‘aktor’ dan memiliki kepentingan yang tinggi dalam konflik ini. Pernyataan dari Menlu Sugiono yang mengutuk serangan Israel dan berharap yang terburuk tidak terjadi sepertinya template [standar baku] yang sudah sesuai dengan koridor dan posisi Indonesia,” ujar Idil.

    Terpisah, Tia menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto dapat berbicara langsung dengan para pemimpin negara yang memiliki pengaruh, seperti residen AS atau negara-negara OKI, untuk menyerukan penghentian konflik.

    “Minimal ada suara Indonesia di kancah politik global, di politik internasional, bahwa kita tidak suka dengan [Iran dan Israel] saling menyerang,” tegas Tia.

    Baik Idil maupun Tia sepakat bahwa fokus Indonesia perlu terpusat pada perlindungan WNI.

    Tia menyaran agar proses evakuasi WNI sebaiknya dilanjutkan apabila serangan terus berlanjut.

    Di dalam negeri, Idil mengatakan pemerintah Indonesia, khususnya pejabat bidang politik an ekonomi, harus siaga untuk menyiapkan strategi menghadapi berbagai skenario eskalasi yang muncul dari konflik Iran-Irael.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini