Tag: Sugiono

  • Momen Prabowo, Gibran dan Raja Yordania Duduk Satu Meja saat Gala Dinner di Istana

    Momen Prabowo, Gibran dan Raja Yordania Duduk Satu Meja saat Gala Dinner di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam suasana penuh kehangatan dan persahabatan, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, dan Raja Yordania Abdullah II terlihat duduk bersama dalam acara gala dinner di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025) malam.

    Agenda malam ini merupakan rangkaian dari upaya menyambut ketibaan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein di Tanah yang menandai eratnya hubungan kedua negara.

    Kedatangan Raja Abdullah II ibn Al Hussein di Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan yang berlangsung selama dua hari pada 14 dan 15 November 2025.

    Saat sebelum mendarat, pesawat kenegaraan yang membawa Raja Abdullah II ibn Al Hussein dikawal secara khusus oleh 7 pesawat tempur F-16 dan 3 pesawat temput T50 milik TNI AU saat memasuki wilayah udara Indonesia, tepatnya di wilayah udara Pekanbaru, Provinsi Riau. Pesawat yang membawa Raja Abdullah II ibn Al Hussein mendarat sekitar pukul 16.00 WIB di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Penyambutan Presiden Prabowo secara langsung di bawah tangga pesawat menunjukkan penghormatan kenegaraan yang memperlihatkan kedekatan dan rasa hormat Indonesia kepada Yordania. Keduanya tampak tersenyum hangat dan berpelukan erat sebelum bersama-sama memberikan penghormatan kepada bendera kedua negara.

    Setelahnya, kedua pemimpin berjalan berdampingan melewati pasukan jajar kehormatan dengan iringan musik instrumental dari korps musik dan dentuman meriam sebanyak 6 kali.

    Turut hadir menyambut kedatangan Raja Yordania yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar Kerajaan Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Suasana penyambutan pun makin meriah dengan persembahan tari kreasi baru rampak none khas Betawi sebagai simbol keramahan dan kekayaan budaya Nusantara. Tampak Raja Abdullah II ibn Al Hussein menikmati dan memberikan apresiasi atas persembahan tari tersebut.

    Usai prosesi penyambutan, Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein bersama-sama menuju Istana Merdeka, Jakarta dengan menggunakan kendaraan yang sama. Kebersamaan keduanya sepanjang prosesi penyambutan di bandara mencerminkan hubungan personal yang hangat dan saling menghormati antara kedua pemimpin.

    Kunjungan kenegaraan ini diharapkan makin mempererat kerja sama strategis antar kedua negara pada sejumlah bidang. Sejak dibukanya hubungan diplomatik dua negara pada tahun 1951, Yordania menjadi salah satu mitra penting Indonesia di kawasan dan global.

    “Silakan anggap Indonesia sebagai rumah kedua Anda, dan Indonesia memiliki rasa hormat serta penghargaan yang tinggi kepada Yordania selama bertahun-tahun. Kami ingin bekerja sama dengan Anda secara erat, dan kami juga ingin berterima kasih karena telah menerima banyak anak muda kami untuk dilatih di Yordania, bahkan saat ini. Terima kasih banyak,” ujar Prabowo kepada Raja Abdullah II.

  • Serba-serbi Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II di Istana

    Serba-serbi Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA — Raja Yordania Raja Abdullah II ibn Al Hussein melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dan tiba di Pangkalan Halim Perdanakusumah pada, Jumat (14/11/2025) sore.

    Menariknya, Pemerintah Indonesia menjaga kehadiran Raja Kerajaan Yordania Abdullah II ibn Al Hussein dengan mengawal tokoh tersebut menggunakan jet tempur General Dynamics F-16 Fighting Falcon sejak pesawat yang membawa Abdullah II memasuki langit Indonesia.

    Menurut pantauan, sejumlah pesawat jet tempur sempat memperlihatkan manuvernya saat pesawat Raja Abdullah II telah mendarat sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Setelah pesawat mendarat sempurna, kedatangan Raja Abdullah disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Prabowo terlihat bergegas ke arah tangga pesawat kenegaraan Yordania. Tak lama, Prabowo dan Raja Abdullah langsung berpelukan bak dua sahabat lama. 

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut mengenalkan jajaran menteri Kabinet Merah Putih kepada Raja Abdullah. Setelahnya, Prabowo dan Raja Abdullah langsung bertolak ke Istana Merdeka, Jakarta dengan menumpangi Mercedes Benz S berwarna hitam dengan plat nomor bertuliskan “Jordan”.

    Sesampainya di Istana Merdeka, Raja Abdullah langsung disambut oleh Upacara Penyambutan Kenegaraan dan berlanjut dengan pertemuan empat mata.

    Pertemuan empat mata tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam kunjungan resmi Raja Abdullah II ke Indonesia, yang bertujuan memperkuat hubungan strategis kedua negara. Sebagai informasi, Prabowo dan Raja Abdullah merupakan kawan lama dan memiliki kedekatan sejak dahulu. 

    Setelah penyambutan yang berlangsung hangat dan meriah di halaman Istana Merdeka, Presiden Prabowo mendampingi Raja Abdullah II menuju ruang pertemuan khusus di Istana Merdeka. Sebelumnya Raja Abdullah II sempat menandatangani buku tamu di ruang kredensial.

    Pertemuan Prabowo dan Raja Abdullah pada sore tadi digelar tertutup tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan produktif.

    “Kami hanya berdua,” ujar Prabowo mengisyaratkan pertemuan agar dilakukan secara tertutup.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut dianugerahi salah satu tanda kehormatan paling bergengsi dari Kerajaan Yordania, yaitu The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance).

    Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Raja Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein, dalam sebuah prosesi resmi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan itu. Menurutnya, penghargaan dari Kerajaan Yordania tersebut tidak hanya merupakan bentuk pengakuan terhadap Presiden Ke-8 RI itu, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

    “Itu merupakan bentuk penghargaan, ya saya kira. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” ujar Sugiono setelah mendampingi Prabowo.

    Prosesi penyematan dimulai setelah Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II mengadakan pertemuan empat mata, dilanjutkan dengan sesi bilateral bersama delegasi kedua negara. Seusai pembahasan, keduanya berjalan berdampingan menuju aula utama istana untuk melaksanakan upacara penganugerahan. 

    Dalam prosesi resmi itu, Raja Abdullah II mengambil selempang kehormatan berwarna hijau dan putih—warna yang mencerminkan identitas Yordania—dan mengalungkannya langsung kepada Presiden Prabowo.

    Usai penyematan, keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan sebagai simbol kedekatan dan persahabatan kedua negara.

    Kepala negara pun memberikan hormat sebelum sesi foto bersama dilaksanakan. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, Prabowo kemudian mengundang Raja Abdullah II untuk menghadiri jamuan makan malam di Istana Negara.

    Penganugerahan ini menandai semakin eratnya hubungan diplomatik dan personal antara Indonesia dan Yordania, terutama di bawah kepemimpinan kedua negara saat ini.

  • Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai makna dan dampak konkret dari kesepakatan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia.

    Hal ini disampaikan sebelum ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    Menurut Sugiono, kesepakatan keamanan yang diumumkan kedua negara merupakan penguatan mekanisme komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin Indonesia dan Australia, terutama dalam merespons dinamika kawasan Indo-Pasifik. 

    “Jadi itu adalah merupakan media konsultasi antarpemimpin kedua negara dalam rangka menghadapi perkembangan situasi di wilayah Indo-Pasifik. Jadi building blocks-nya adalah Lombok Declaration dan DCA Defense Cooperation Agreement antara kedua negara,” ujarnya kepada wartawan.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan ini terkait dengan respons terhadap China sebagaimana perjanjian keamanan 1995 pada era Presiden Soeharto, Sugiono menepis anggapan tersebut.

    “Nggak, dari mana respons dengan China?” ujarnya ketika ditanya mengenai konteks sejarah 1995.

    Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu yang diarahkan pada negara mana pun. Fokus kerja sama Indonesia–Australia saat ini, kata Sugiono, adalah memperkuat media konsultasi dan koordinasi keamanan secara terbuka antarnegara bertetangga. 

    “Itu tadi, saya kira ini adalah merupakan bentuk kerja sama yang lebih intensif. Ini kan jalur media konsultasi, Australia merupakan tetangga kita, kita tidak bisa memilih siapa tetangga kita, apa yang terjadi di wilayah ya memengaruhi semuanya,” ujarnya.

    Kesepakatan keamanan tersebut diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas kapal HMAS Canberra di Sydney.

    Kedua negara berkomitmen meningkatkan konsultasi rutin pemimpin dan menteri, serta memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

    Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik, dengan pendekatan yang mengedepankan diplomasi, konsultasi, dan rasa saling menghormati antarnegara tetangga.

    “Kita ingin kerja sama lebih intensif lagi. Jadi intinya kalau misalnya ada sesuatu yang perlu dibicarakan terkait masalah keamanan itu ada konsultasi,” jelas Sugiono.

  • Momen Prabowo Disematkan Tanda Kehormatan Paling Tinggi Kerajaan Yordania

    Momen Prabowo Disematkan Tanda Kehormatan Paling Tinggi Kerajaan Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dianugerahi salah satu tanda kehormatan paling bergengsi dari Kerajaan Yordania, yaitu The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance).

    Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Raja Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein, dalam sebuah prosesi resmi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan itu. Menurutnya, penghargaan dari Kerajaan Yordania tersebut tidak hanya merupakan bentuk pengakuan terhadap Presiden Ke-8 RI itu, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

    “Itu merupakan bentuk penghargaan, ya saya kira. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” ujar Sugiono setelah mendampingi Prabowo.

    Prosesi penyematan dimulai setelah Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II mengadakan pertemuan empat mata, dilanjutkan dengan sesi bilateral bersama delegasi kedua negara. Seusai pembahasan, keduanya berjalan berdampingan menuju aula utama istana untuk melaksanakan upacara penganugerahan. 

    Dalam prosesi resmi itu, Raja Abdullah II mengambil selempang kehormatan berwarna hijau dan putih—warna yang mencerminkan identitas Yordania—dan mengalungkannya langsung kepada Presiden Prabowo.

    Usai penyematan, keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan sebagai simbol kedekatan dan persahabatan kedua negara.

    Kepala negara pun memberikan hormat sebelum sesi foto bersama dilaksanakan. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, Prabowo kemudian mengundang Raja Abdullah II untuk menghadiri jamuan makan malam di Istana Negara.

    Penganugerahan ini menandai semakin eratnya hubungan diplomatik dan personal antara Indonesia dan Yordania, terutama di bawah kepemimpinan kedua negara saat ini.

  • Makna The Bejeweled Grand Cordon of Al Nahda dari Raja Yordania untuk Prabowo

    Makna The Bejeweled Grand Cordon of Al Nahda dari Raja Yordania untuk Prabowo

    Makna The Bejeweled Grand Cordon of Al Nahda dari Raja Yordania untuk Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menerima penghargaan “
    The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda
    ” (
    Order of the Renaissance
    ) dari Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein, di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
    Dalam Bahasa Indonesia, penghargan itu berarti “Pita Agung Berhiaskan Permata Al Nahda (Ordo Renaisans)”.
    Penghargaan tersebut berbentuk pita yang terurai panjang dengan warna yang sama dengan bendera Yordania, yakni hijau, putih, merah, dan hitam.
    Satu buah bintang besar berwarna putih dan kuning menghiasi bagian bawah pita.
    Adapun
    The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda
    (
    Order of the Renaissance
    ) merupakan salah satu penghargaan tertinggi Kerajaan
    Yordania Hasyimiah
    yang diberikan kepada raja, pangeran, dan kepala negara, serta dapat pula dianugerahkan kepada perdana menteri.
    Penghargaan ini memiliki beberapa tingkatan, dengan Bejewelled Grand Cordon yang merupakan tingkatan tertinggi dan paling bergengsi dari kategori tanda jasa dan kehormatan tersebut.
    Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, penganugerahan ini mencerminkan pengakuan dan penghormatan
    Raja Abdullah II
    ibn Al Hussein atas kontribusi Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam kerja sama di bidang kemanusiaan, stabilitas kawasan, pertahanan, dan isu-isu global yang menjadi perhatian kedua negara.
    Penghargaan
    The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance)
    bukanlah penghormatan sembarangan.
    Usai acara penganugerahan, Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya sebuah kehormatan bagi Indonesia, tetapi juga bentuk pengakuan atas peran Presiden Prabowo dalam kepemimpinan global.
    “Itu merupakan bentuk penghargaan. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” ujar Menlu Sugiono di depan Istana Merdeka.

    Penganugerahan yang berlangsung di Istana Merdeka ini memperlihatkan hubungan Indonesia–Yordania yang selama ini dikenal hangat dan saling mendukung, termasuk kerja sama dalam isu Palestina, pendidikan, hingga misi-misi kemanusiaan global.
    Penghargaan ini juga menghormati posisi Presiden Prabowo sebagai pemimpin yang aktif memperkuat dialog antarbangsa dan menjadikan Indonesia sebagai jembatan penting dalam stabilitas kawasan.
    Sejumlah tokoh terkemuka dunia, dari keluarga kerajaan hingga kepala negara, pernah menerimanya.
    Di antaranya adalah Prince Philip – Duke of Edinburgh, yang juga merupakan suami Ratu Elizabeth II, Raja Denmark Frederik X, Ratu Belanda Maxima, Angela Merkel – Kanselir Jerman (2005-2021), hingga Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embaló.
    Daftar penerima tersebut menegaskan posisi prestisius penghargaan ini dalam diplomasi internasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raja Yordania Bakal Temui Danantara, Intip Agendanya

    Raja Yordania Bakal Temui Danantara, Intip Agendanya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai agenda lanjutan kunjungan kenegaraan Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein di Indonesia.

    Hal ini disampaikan usai dirinya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam penganugerahan tanda kehormatan The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance) yang diberikan langsung oleh Raja Abdullah II di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Ketika ditanya mengenai rangkaian kegiatan yang akan berlangsung pada hari berikutnya, Sugiono menegaskan bahwa agenda utama Raja Abdullah II pada Sabtu adalah bertemu dengan Danantara untuk membahas peluang kerja sama ekonomi.

    “Presiden saya kira tidak ya. Karena langsung akan mengantar beliau juga ke bandara setelah itu,” ujar Sugiono, memastikan bahwa Prabowo tidak akan turut serta dalam pertemuan tersebut.

    Pertemuan dengan Danantara disebut sebagai salah satu agenda penting dalam kunjungan singkat sang Raja, mengingat Yordania dan Indonesia tengah menjajaki penguatan kerja sama ekonomi di sejumlah sektor strategis, termasuk komoditas tertentu dan peluang investasi baru.

    Sugiono juga memastikan bahwa Raja Abdullah II tidak datang sendirian dalam pertemuan tersebut.

    “Oh iya tentu bersama delegasinya,” ujarnya saat ditanya apakah sang Raja akan hadir bersama rombongan resmi.

  • Raja Yordania Bertemu Bos Danantara Besok, Ini Bocoran yang Dibahas

    Raja Yordania Bertemu Bos Danantara Besok, Ini Bocoran yang Dibahas

    Jakarta

    Raja Kerajaan Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein disebut akan bertemu CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Sugiono menyatakan Raja Abdullah II akan membahas soal kerja sama di sektor ekonomi, khususnya di bidang ekspor fosfat yang bisa dibuat sebagai bahan baku pupuk.

    “Di bidang ekonomi, tadi juga disampaikan besok beliau akan bertemu dengan Danantara untuk membicarakan kerja sama ekonomi yang lebih intensif di berbagai bidang. Tadi juga disampaikan khususnya bidang komoditi fosfat,” ungkap Sugiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Raja Abdullah II juga akan bicara soal kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan. Misalnya saja, tawaran pelatihan militer antar kedua negara.

    “Kemudian di bidang keamanan dan pertahanan juga Indonesia dan Yordania itu sudah melakukan semacam pelatihan dan training. Dan saya kira hubungan ini juga akan terus ditingkatkan,” beber Sugiono.

    April lalu, Prabowo sempat melakukan kunjungan ke Yordania. Pembahasan soal ekspor impor fosfat juga menjadi pembicaraan utama dalam kunjungan tersebut. Menurutnya, mulai dari fosfat hingga potash bisa didapatkan dengan harga yang murah dari Yordania.

    “Kita di sini itu kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita. Ini salah satu termurah di dunia,” kata Prabowo dalam keterangan pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/4/2025) yang lalu.

    (hal/hns)

  • Ambil 2 Cincin Tertinggal di Toilet SPBU, Pria Gresik Diringkus Polisi

    Ambil 2 Cincin Tertinggal di Toilet SPBU, Pria Gresik Diringkus Polisi

    Gresik (beritajatim.com) – Peringatan bagi siapa saja agar tidak lalai meletakkan barang berharga saat ke toilet. Seperti yang dialami Naila Alfi Syarifah (23), warga Desa Setrohadi, Duduksampeyan, Gresik. Dua cincin emasnya senilai Rp10 juta raib dicuri setelah ia menaruhnya sembarangan di toilet SPBU. Beruntung pelaku berhasil diringkus polisi.

    Pelaku bernama Sugiono, warga Desa Prambangan, Kebomas, Gresik, kini ditahan bersama sejumlah barang bukti hasil pencurian.

    Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan, menjelaskan kejadian bermula ketika korban hendak menggunakan toilet SPBU di Desa Suci, Kecamatan Manyar. Karena terburu-buru, korban tanpa sengaja masuk ke toilet laki-laki.

    “Korban tidak melihat tanda petunjuk. Saat di dalam, korban melepas cincinnya dan meletakkannya di tempat sabun. Setelah selesai, korban langsung keluar. Tanpa disadari, cincinnya masih tertinggal di dalam toilet,” ungkapnya, Jumat (14/11/2025).

    Sekitar 30 menit kemudian, korban baru menyadari bahwa cincinnya tertinggal. Ia segera kembali ke lokasi, namun dua cincin tersebut sudah hilang.

    “Dari keterangan korban, pelaku sempat berpapasan namun langsung pergi dengan tergesa-gesa,” tambah Asyraf.

    Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik. Tim Resmob melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi, dan mengarah pada Sugiono.

    “Tersangka kami ringkus di rumahnya. Dia mengaku sudah menjual satu cincin seberat 4,4 gram seharga Rp5,6 juta. Satu cincin lainnya belum dijual,” jelasnya.

    Sugiono dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Pelaku berdalih nekat mencuri karena terimpit kebutuhan ekonomi.
    “Saya pengangguran. Ini pertama kali saya mencuri. Saya kapok dan tidak mau mengulanginya lagi,” katanya. (dny/but)

     

     

  • Menlu Sebut Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Sedang Tahap Koordinasi

    Menlu Sebut Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Sedang Tahap Koordinasi

    Menlu Sebut Rencana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Sedang Tahap Koordinasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana Indonesia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina, masih dalam tahap koordinasi.
    Menteri Luar Negeri
    (Menlu) Sugiono mengatakan, koordinasi terus dilakukan dengan negara-negara sekitar Palestina, termasuk Yordania.
    Hal ini juga menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuan bilateral Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
    “Tadi disampaikan bahwa kita akan terus melakukan koordinasi dengan negara-negara yang ada di sekitar Palestina, khususnya Yordania, yang kita sebut kemarin group of New York,” kata Sugiono, di Istana Merdeka, Jumat.
    Sugiono pun menekankan bahwa Indonesia sedang menunggu keputusan untuk memberikan bantuan
    pasukan perdamaian
    ke Gaza.
    “Semuanya masih dalam koordinasi,” tegas Sugiono.
    Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza melalui Yordania.
    Ia menambahkan bahwa pasukan yang akan dikirim sebanyak 20.000 prajurit, dengan fokus pada sektor kesehatan dan konstruksi.
    Namun, untuk merealisasikan pengiriman pasukan ini, Indonesia masih menunggu persetujuan dari beberapa pihak.
    Salah satunya adalah mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    “Yang kedua adalah di bawah persetujuan organisasi internasional yang diinisiasikan oleh Presiden Amerika Serikat,” kata Sjafrie, usai bertemu dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, di Kementerian Pertahanan pada Jumat, 14 November 2025.
    Ia menggarisbawahi bahwa keputusan ini memerlukan pembicaraan panjang dan kesepakatan bersama antarnegara.
    Sjafrie menambahkan bahwa pengiriman pasukan Indonesia akan tergantung pada persetujuan lima negara mitra yang terlibat dalam upaya perdamaian ini, yakni Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
    “Apabila kelima negara tersebut memberi persetujuan, Indonesia dengan senang hati akan terlibat mengirimkan pasukan perdamaian,” ungkap Sjafrie.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Prabowo Suruh Wartawan Ngopi Malah Bikin Raja Yordania Tertawa

    Momen Prabowo Suruh Wartawan Ngopi Malah Bikin Raja Yordania Tertawa

    Bisnis.com, JAKARTA – Suasana hangat mewarnai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Di tengah prosesi resmi yang penuh kehormatan, sebuah momen jenaka terjadi dan seketika membuat ruangan dipenuhi tawa, termasuk dari Raja Abdullah II.

    Setelah rangkaian upacara penyambutan kenegaraan, keduanya memasuki sesi pertemuan bilateral bersama delegasi. Presiden Prabowo memberikan sambutan pembuka yang berisi penghormatan mendalam kepada Raja Yordania serta penegasan komitmen memperkuat hubungan kedua negara. Sambutannya ditutup dengan kalimat yang justru memicu tawa para hadirin.

    “Dan sekarang, saya mempersilahkan media untuk ngopi dulu,” kata Prabowo.

    Sontak, dia menyadari bahwa sesuai tata acara, ada sambutan balasan dari Raja Abdullah II seharusnya disampaikan terlebih dahulu. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono sempat terlihat memberi isyarat halus agar Prabowo tidak langsung menutup sesi pers.

    “Oh. Maaf, maaf, maaf. Saya kurang baik dalam protokoler ini,” ucap Prabowo sambil tersenyum.

    Raja Abdullah II menyambut momen itu dengan tawa ringan dan kemudian melanjutkan pidato balasannya.

    Dalam perayaannya, dia menyampaikan penghargaan dan kedekatan pribadi yang sudah terjalin selama puluhan tahun dengan Presiden Prabowo. Dia juga memuji kepemimpinan Prabowo dan arah baru yang dibawa Indonesia.

    “Saya tahu bahwa Indonesia akan menuju ke arah yang sangat baik dengan kekuatan Anda, keberanian Anda, um, dan kepemimpinan Anda. Jadi, terima kasih. Sekarang mereka [wartawan] boleh meminum kopinya,” ujar Raja Abdullah II sambil mengulang candaan Prabowo, yang kembali mengundang senyuman dan gelak tawa para hadirin.

    Momen ringan tersebut menampilkan keakraban dua pemimpin negara yang dikenal memiliki hubungan pribadi sejak lama. Di balik diplomasi resmi yang berlangsung, suasana cair itu menjadi penanda kuatnya persahabatan Indonesia–Yordania yang terus berlanjut hingga hari ini.

    Untuk diketahui, Raja Abdullah II ibn Al Hussein melakukan kunjungan ke Indonesia dan tiba dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Yordania.

    Kunjungan ini menjadi salah satu agenda diplomatik penting mengingat kedua negara memiliki hubungan historis yang kuat serta kepentingan bersama di berbagai isu kawasan dan global.